Kesultanan Bacan kembangkan budaya tradisional | Borneotribun

Minggu, 29 Juni 2025

Kesultanan Bacan kembangkan budaya tradisional

Kesultanan Bacan kembangkan budaya tradisional
Kesultanan Bacan kembangkan budaya tradisional. (ANTARA)
Ternate - Kesultanan Bacan, Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram, melalui agenda rutin tahunan secara turun temurun Popas Lipu yang merupakan ritual adat keliling kampung dan telah masuk pencatatan Kekayaan Intelektual (KI).

"Salah satu manfaat pencatatan kekayaan intelektual komunal yaitu agar tidak diklaim daerah lain. Selain itu dapat memberikan manfaat bagi pariwisata dan perekonomian daerah," kata Kepala Kemenkum Malut, Budi Argap Situngkir dalam keterangannya yang diterima ANTARA, Sabtu.

Tradisi yang digelar oleh Kesultanan Bacan tersebut, setiap tahun penyelenggaraannya turut diikuti oleh Bupati Halsel dan jajaran Pemerintah Kabupaten Halsel serta masyarakat.

Menariknya, Popas Lipu masuk sebagai kekayaan intelektual komunal (KIK) kategori ekspresi budaya tradisional yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Hukum (Kemenkum) Republik Indonesia (RI).

Berdasarkan sumber pengkalan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkum, Ritual Popas Lipu merupakan ekspresi budaya tradisional yang memiliki ragam karya budaya tak benda.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkum Malut, Budi Argap Situngkir dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Chusni Thamrin dalam keterangannya mengatakan bahwa manfaat pencatatan KIK pada DJKI Kemenkum sebagai langkah penting untuk melindungi warisan budaya leluhur.

Argap Situngkir dalam pertemuan sebelumnya bersama Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba mendorong pelindungan seluruh potensi KIK di Halsel agar terlindungi secara hukum, dan dapat mendatangkan manfaat bagi daerah.

Adapun Popas Lipu merupakan ritual adat melalui pembacaan doa dan keliling kampung, untuk memohon perlindungan dari Allah SWT dari berbagai musibah dan bencana, serta memohon keberkahan bagi wilayah dan masyarakat.

Pewarta : Abdul Fatah/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.