Wamenpar: Bali siap jadi destinasi kesehatan dan kebugaran unggulan | Borneotribun

Sabtu, 28 Juni 2025

Wamenpar: Bali siap jadi destinasi kesehatan dan kebugaran unggulan

Wamenpar: Bali siap jadi destinasi kesehatan dan kebugaran unggulan
Wamenpar: Bali siap jadi destinasi kesehatan dan kebugaran unggulan. (ANTARA)
Jakarta - Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, mengatakan Indonesia serius menjadikan Bali sebagai destinasi wisata kesehatan dan kebugaran unggulan dunia, hal itu diperkuat dengan digelarnya "Bali Wellness and Beauty Expo 2025" di Bali Beach Convention, 27-29 Juni.

Pameran yang bertujuan meningkatkan kesadaran wisatawan akan fasilitas "wellness" di Bali itu, dilatarbelakangi data bahwa lebih dari 23 persen wisatawan di Bali sudah datang untuk tujuan ini.

"Kita harus menjadikan Bali sebagai 'best wellness destination in the world'," kata Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

Ia menambahkan, banyak wisatawan juga ikut aktivitas kebugaran meski itu belum menjadi tujuan utama.

Bali menawarkan beragam aktivitas yang memenuhi kebutuhan wisatawan yang mencari kesejahteraan fisik dan mental.

Pulau ini memiliki banyak fasilitas yoga dan meditasi berkelas dunia yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara, menawarkan ketenangan untuk penyegaran pikiran.

Berbagai resor khusus juga menyediakan program kebugaran yang holistik, termasuk nutrisi dan terapi.

Bali juga dikenal luas dengan layanan spa yang sangat baik, bahkan pernah dinobatkan sebagai "The Best Spa Destination 2009", menawarkan berbagai perawatan relaksasi dan peremajaan.

Selain itu, terdapat fasilitas meditasi di tengah hamparan sawah hijau di mana wisatawan dapat menikmati "forest bathing", serta berendam di sumber air panas vulkanik yang kaya mineral untuk detoksifikasi dan relaksasi.

Banyak tempat juga menawarkan kelas memasak "farm-to-table", yang mengajarkan wisatawan cara mengolah bahan-bahan lokal menjadi hidangan sehat.

Menurut Ni Luh, pemerintah mendukung penuh pengembangan wisata kesehatan ini. Buktinya, ada peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.

KEK pertama di Indonesia ini fokus pada layanan kesehatan dan medis terpadu terbesar di Asia Tenggara, memadukan sains dan tradisi.

"Ini sinyal kuat komitmen serius pemerintah untuk mengembangkan destinasi wisata kesehatan dan kebugaran berskala internasional," kata Ni Luh.

Senada dengan itu, Co-founder & Director Bali Wellness and Beauty Expo 2025, Diah Permana Tirtawati, optimistis dengan potensi "wellness" Bali.

Meski Bali sudah dikenal luas sebagai tujuan perjalanan liburan, pertemuan, konvensi dan eksibisi (MICE), pernikahan, dan wisata bahari, Bali belum pernah secara eksplisit menyatakan diri sebagai destinasi "wellness".

"Dari situlah kami berani mengembangkan potensi 'wellness tourism' melalui ajang ini," kata Diah.

Laporan "Global Wellness Institute 2025" memproyeksikan sektor "wellness" global akan tumbuh mencapai 9 triliun dolar AS pada 2028.

Indonesia sendiri di peringkat ke-18 global dan memimpin ASEAN dalam pangsa pasar "wellness". Ini menunjukkan Bali punya peluang besar jadi pemimpin dunia di bidang ini.

Pewarta : Abdu Faisal/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.