Pontianak - Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Rifqinizamy Karsayuda mengatakan pihaknya telah mencanangkan penyelenggaraan enam forum silaturahim regional di sejumlah kota, yakni Batam, Ibu Kota Nusantara (IKN), Makassar, Ternate, Bandung, dan Semarang.
"Agenda ini bertujuan memperkuat jejaring antarwilayah serta meningkatkan komunikasi dan konsolidasi internal KAHMI di seluruh Indonesia," kata Rifqi saat menghadiri pengukuhan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Wilayah Kalimantan Barat masa bakti 2025–2030 di Pontianak, Minggu.
Dia mengatakan, pelantikan pengurus KAHMI Kalbar ini diharapkan menjadi titik awal konsolidasi organisasi yang lebih kuat dan progresif. Dengan semangat kolaboratif dan visi yang inklusif, sehingga KAHMI Kalbar diharapkan dapat berperan signifikan dalam mewujudkan kemajuan daerah dan menyongsong Indonesia Emas 2045.
Rifqi menyampaikan orasi reflektif mengenai pentingnya keberlanjutan kaderisasi dan penguatan solidaritas antaralumni. Ia menceritakan perjalanannya dari KAHMI Banjarmasin hingga dipercaya memimpin secara nasional.
"Kaderisasi HMI harus terus hidup. Tanpa proses itu, tidak akan ada alumni. Kita tidak boleh membiarkan mata air perjuangan itu mengering," tuturnya.
Ia juga menyinggung lemahnya kontribusi KAHMI dalam bidang kewirausahaan. Menurutnya, meskipun banyak alumni berprestasi di dunia akademik, namun masih minim yang menekuni sektor ekonomi secara serius.
"Kita punya banyak profesor dan doktor, tetapi masih kurang wirausahawan. Jika ingin memimpin, kita harus punya kemandirian ekonomi," katanya.
Ia pun menyoroti keberhasilan Gubernur Kalbar Ria Norsan sebagai contoh kader HMI yang sukses membangun kekuatan politik dan ekonomi secara bersamaan.
Rifqi juga berpesan agar KAHMI Kalbar mampu tampil sebagai organisasi yang beradab, terbuka, dan menjunjung tinggi nilai-nilai intelektual. Ia menegaskan pentingnya menjauhi pola gerakan konfrontatif dan mengedepankan adab dalam berorganisasi dan berdakwah.
Di tempat yang sama, Ketua KAHMI Kalbar yang baru dilantik, Harisson, menyampaikan rasa terima kasih dan tekad untuk membawa KAHMI menjadi lebih kuat secara kelembagaan dan memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan bangsa.
"Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi awal dari tanggung jawab moral dan intelektual. Amanah ini harus dijalankan untuk menjadikan KAHMI Kalbar lebih relevan dan berdampak positif bagi masyarakat," tuturnya.
Ia menegaskan bahwa KAHMI bukan hanya wadah silaturahmi para alumni, melainkan ruang strategis kaum intelektual Muslim untuk berkontribusi terhadap isu-isu kebangsaan. Sejalan dengan agenda Rakornas dan Silatnas KAHMI I tahun 2025, KAHMI Kalbar berkomitmen untuk aktif dalam isu ketahanan pangan, kemandirian energi, pendidikan yang inklusif, serta reformasi politik yang beretika.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, H. Ria Norsan, dalam sambutannya mengungkapkan kenangan masa lalu saat aktif di HMI. Ia mengenang masa-masa perjuangan sebagai kader yang penuh keterbatasan namun sarat idealisme.
"Setiap kali mendengar lagu-lagu perjuangan HMI, saya teringat bagaimana kami dulu berjuang dalam segala keterbatasan. Itu membuat saya terharu," kata Norsan.
Ia mengajak seluruh alumni HMI untuk terus menjaga semangat perjuangan dan kembali menyatu dalam aksi kolektif membangun Kalimantan Barat. "Perubahan tidak akan terwujud hanya dengan jargon. Perlu kerja konkret, semangat kolaborasi, dan gagasan-gagasan progresif," katanya.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News