Karena faktor geografis, Piala Indonesia belum digelar lagi | Borneotribun

Senin, 07 Juli 2025

Karena faktor geografis, Piala Indonesia belum digelar lagi

Karena faktor geografis, Piala Indonesia belum digelar lagi
Karena faktor geografis, Piala Indonesia belum digelar lagi. (ANTARA)
Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan sebab Piala Indonesia belum bisa digelar lagi dalam waktu dekat ini adalah karena faktor geografis di tanah air.

Piala Indonesia sudah digelar tujuh kali sejak 2005, dengan juara Arema. Kompetisi piala ini lalu rutin digelar sampai 2010 dan berlanjut lagi pada 2012, namun vakum selama kurang lebih enam tahun sejak terakhir kali digelar pada 2018/2019.

"Geografis kita itu dari ujung ke ujung, (membutuhkan waktu) 8 jam naik pesawat terbang. Bukan naik mobil 8 jam. Dari ujung ke ujung 8 jam. Kita negara kepulauan. Artinya, sudah klubnya banyak, geografisnya juga jauh," jelas Erick pada jumpa pers di Hotel Langham, Jakarta Selatan, Senin.

Ia kemudian menambahkan, "Liga menyampaikan ke kami, klub-klub menyampaikan ke kami. Itu gimana cara ngaturnya (kalau ada kompetisi di Asia juga)? Kan habis main Minggu. Senin berangkat. Sampai Vietnam atau sampai China, hari Selasa sampai Rabu. Rabu malam tanding. Kapan latihannya? Kamis pulang. Kamis pulang sampai sini Jumat. Main lagi Minggu. Minggu depan Senin berangkat lagi,".

Menteri BUMN itu selanjutnya menyampaikan jika Piala Indonesia digelar lagi, ada kekhawatiran bahwa ditakutkan pemain-pemain timnas Indonesia yang bermain untuk klub-klub di tanah air, berpotensi cedera, karena jadwal yang padat dan jarak bermain yang jauh.

"Apalagi kalau saya kepentingannya, mohon maaf. Tiba-tiba pemain timnasnya cedera semua. Pengganti yang nggak ada, talent pool kita baru tipis. Nah ini realita gitu," jelas dia.

Secara garis besar, sebenarnya Erick mendukung Piala Indonesia digulirkan lagi, asalkan kalender yang dibuat saling bersinergi satu sama lain.

"Jadi piala Indonesia silakan kalau masuk kalendernya. Nah tapi yang tadi, saya tidak takut dihujat. Karena saya percaya proses. Ini pola pikir yang sama-sama kita dudukkan. Tidak ada salah dan benar. Saya mendukung Piala Indonesia, cuman kalendernya kapan," tegas dia.

Sebelumnya, kiper PSM Makassar Reza Arya pada Kamis lalu mengatakan rindu dengan Piala Indonesia. Sebagai pemain, kata dia, adanya Piala Indonesia sangat penting untuk menambah menit bermain para pemain lokal dan pemain muda yang menit bermainnya kurang.

"Jadi pemain-pemain lokal yang jarang bermain di Liga 1 itu bisa dapat menit bermain di cup. Karena di sini kan kita ada delapan pemain asing, jadi tentunya pemain lokal itu menit bermainnya kurang. Jadi menurut saya harusnya sih ada cup, seperti Piala Indonesia," kata Reza saat ditemui pewarta di Stadion STIK (Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian), Jakarta Selatan, Kamis, pada sesi latihan Liga Indonesia All Star menjelang laga pembuka Piala Presiden.

Arema menjadi juara pada dua edisi pertama Piala Indonesia. Tahta juara Piala Indonesia lalu diduduki oleh Sriwijaya FC pada tiga edisi berikutnya. Setelah Arema dan Sriwijaya, Persibo Bojonegoro menjadi juara 2012. Adapun, PSM menjadi juara Piala Indonesia edisi terakhir. Juku Eja menjadi juara setelah mengalahkan Persija dalam agregat 2-1.

Oleh : Zaro Ezza Syachniar/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar