Kemenekraf dan talenta lokal Aceh luncurkan lagu lawan kekerasan anak | Borneotribun.com

Rabu, 23 Juli 2025

Kemenekraf dan talenta lokal Aceh luncurkan lagu lawan kekerasan anak

Kemenekraf dan talenta lokal Aceh luncurkan lagu lawan kekerasan anak
Kemenekraf dan talenta lokal Aceh luncurkan lagu lawan kekerasan anak. (ANTARA)
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif berkolaborasi bersama Killa The Pia dan komunitas musik tradisi Rapai Pasee Raja Buwah Aceh meluncurkan lagu bergenre metalcore bertema melawan kekerasan kepada anak melalui Program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Musik.

"Lewat karya kolaboratif musisi dan komunitas, tidak hanya Aceh yang tampil bagaikan ruang produksi kreatif. Lagu dan video klip hasil kolaborasi musik metalcore dan Rapa’i Pase ini menjadi simbol suara antikekerasan terhadap kaum minoritas, khususnya anak,” ungkap Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya dalam keterangan pers yang dikonfirmasi, Rabu.

Lagu berjudul "Hitam" hasil Program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Musik ini sebagai bentuk penguatan talenta kreatif di daerah.

Program ini digodok Direktorat Musik, Deputi Bidang Kreativitas Media, di mana Aceh masuk dalam 15 wilayah prioritas pengembangan ekonomi kreatif. Menteri (Ekraf) menilai program ini bertujuan mendorong transformasi ekonomi.

Kementerian Ekraf juga menegaskan komitmen terhadap perlindungan anak dan pemberdayaan generasi muda dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2025. Lagu dan video klip “Hitam” pun resmi dirilis ke seluruh digital streaming platform sebagai wujud dukungan promosi dan distribusi karya-karya musik dari talenta kreatif.

"Karya ini selaras dengan visi Kementerian Ekraf untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai ‘the new engine of growth’ yang dimulai dari Aceh," kata Riefky​​​​​​​

AKTIF Musik ialah program advokasi yang ditujukan bagi talenta lokal tier ke-3 hingga ke-4 untuk mendorong ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan baru yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan. Program ini mampu memberdayakan talenta-talenta dalam subsektor musik supaya lebih kompetitif.

Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu mengatakan akselerasi Kreatif Musik ini tidak hanya memfasilitasi produksi video musik saja, namun termasuk juga memastikan kepatuhan terhadap aspek kekayaan intelektual dan mendorong tumbuhnya pengusaha kreatif sosial dalam komunitas musik untuk memimpin dan memberi dampak secara ekonomi maupun sosial.

Lebih dari sekadar karya musik, video klip “Hitam” menyuarakan perlawanan terhadap tekanan hidup, terutama kekerasan terhadap anak. Dengan energi musik keras yang berpadu irama tradisi Aceh, “Hitam” tidak hanya mengekspresikan kemarahan dan kesedihan, tetapi juga menyampaikan harapan untuk pulih dan tumbuh.

Melalui karya ini, Killa The Pia mengajak masyarakat untuk mendengarkan suara anak-anak dan memastikan hak mereka bertumbuh dalam lingkungan aman, banyak kesempatan, dan penuh kebahagiaan. Sebab tak satu pun anak di dunia yang layak hidup dalam ketakutan.

"Kami mengapresiasi Kementerian Ekraf atas fasilitasi yang telah diberikan untuk membuat lagu dan video klip “Hitam”. Hal ini membuktikan pentingnya kehadiran negara dalam mendukung komunitas yang kerap dianggap minoritas, termasuk komunitas musik metal,” kata Rizki Rahmadhani Zulkifli (Madon) sebagai vokalis Killa The Pia.

Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2025, video klip “Hitam” dijadwalkan rilis.

Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.