Paparan rokok bisa sebabkan gangguan penyerapan nutrisi pada ibu hamil | Borneotribun.com

Senin, 28 Juli 2025

Paparan rokok bisa sebabkan gangguan penyerapan nutrisi pada ibu hamil

Paparan rokok bisa sebabkan gangguan penyerapan nutrisi pada ibu hamil
Paparan rokok bisa sebabkan gangguan penyerapan nutrisi pada ibu hamil. (ANTARA)
Jakarta - Dokter spesialis anak S. Tumpal Andreas C menyampaikan bahwa paparan rokok bisa menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi pada ibu hamil, yang selanjutnya dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.

"Ketika tubuh dikirim karbon monoksida ataupun nikotin ataupun bahan tar, yang berbahaya tersebut, akhirnya bisa menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi, baik (pada) ibu hamil ataupun pada anak, yang nantinya bisa menyebabkan perkembangan janin menjadi kurang optimal," kata dr. S. Tumpal Andreas C., M.Ked (Ped), Sp.A.

Dokter lulusan Universitas Sumatera Utara itu kepada ANTARA pada Senin menyampaikan bahwa bahan berbahaya dari rokok seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida saat dihirup akan masuk ke dalam sistem tubuh dan menghalangi suplai oksigen ke seluruh tubuh.

Selain itu, ia menjelaskan, partikel-partikel dari rokok bisa menempel di saluran pernafasan, mulai dari hidung, tenggorokan, sampai ke paru-paru bagian terdalam, serta menyebabkan reaksi peradangan dan merusak sel-sel di saluran pernafasan.

"Ketika ada kerusakan sel-sel di saluran pernafasan itu berakibat si orang tersebut akan menderita sakit," kata dokter yang praktik di RS EMC Pekayon itu.

Dokter Andreas mengatakan bahwa paparan rokok selama kehamilan dapat membuat janin tidak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.

"Kalau di kehamilan saja kita tidak bisa optimal, biasanya nanti lahir bayi kecil yang akhirnya kita punya beban yang lebih berat untuk mengejar kebutuhan nutrisi si kecil ketika si kecil sudah lahir," katanya.

Ia mengingatkan pentingnya menghindarkan ibu hamil dan anak dari paparan asap rokok guna mencegah risiko stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata tinggi badan anak seusianya.

Ia menekankan bahwa rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka.

Oleh : Sri Dewi Larasati/ANTARA

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.