Inflasi Kalimantan Barat Juli 2025 Terkendali, Sekda Harisson Apresiasi Peran Data BPS dalam Pembangunan | Borneotribun.com

Minggu, 03 Agustus 2025

Inflasi Kalimantan Barat Juli 2025 Terkendali, Sekda Harisson Apresiasi Peran Data BPS dalam Pembangunan

Inflasi Kalimantan Barat Juli 2025 Terkendali, Sekda Harisson Apresiasi Peran Data BPS dalam Pembangunan
Sekda Kalbar apresiasi BPS atas penyampaian data inflasi dan pembangunan Juli 2025. Inflasi terkendali, pariwisata tumbuh, ekspor hadapi tantangan. Data jadi dasar kebijakan strategis Kalimantan Barat.

PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan komitmen tinggi terhadap keterbukaan informasi publik dan data pembangunan yang akurat. 

Hal ini ditunjukkan dengan apresiasi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar, dr. Harisson, M.Kes., terhadap Badan Pusat Statistik (BPS) atas penyampaian Berita Resmi Statistik (BRS) bulan Juli 2025.

Transparansi dan Arah Pembangunan: Sekda Apresiasi BPS Kalbar

BPS Provinsi Kalimantan Barat kembali merilis Berita Resmi Statistik (BRS) secara virtual. Kegiatan ini mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Kalbar, yang ditunjukkan dengan hadirnya Sekretaris Daerah, dr. Harisson, M.Kes di Ruang Data Analisis, Kantor Gubernur Kalbar Pada Jumat (1/8/2025) kemarin.

Dalam pernyataannya, Sekda menekankan bahwa data statistik yang transparan, akurat, dan terkini sangat penting untuk mendukung perencanaan dan evaluasi program-program pembangunan daerah.

“Pembangunan saat ini sangat menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan,” ujar Harisson.

Inflasi Kalbar Juli 2025 Terkendali: 2,14 Persen YoY

Kepala BPS Kalimantan Barat, Muh Saichudin, S.Si., M.Si., melaporkan bahwa tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di Provinsi Kalbar pada Juli 2025 mencapai 2,14 persen, dengan inflasi bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,47 persen.

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi tahunan dengan andil 1,39 persen. Komoditas utama yang memicu kenaikan harga antara lain:

  • Minyak goreng

  • Bawang merah

  • Ikan kembung

  • Ikan tongkol

  • Udang basah

  • Ikan baung

Untuk inflasi bulanan, komoditas penyumbangnya adalah:

  • Beras

  • Cabai rawit

  • Daging ayam ras

  • Bawang merah

  • Tomat

“Inflasi masih tergolong terkendali. Kenaikan harga didorong terutama oleh kebutuhan pangan dan biaya pendidikan menjelang tahun ajaran baru,” jelas Saichudin.

Ekonomi Kalbar 2025: Stabil dengan Tantangan Ekspor

Menurut BPS, kondisi perekonomian Kalimantan Barat pertengahan tahun 2025 menunjukkan dinamika yang kompleks. Ada sektor-sektor yang tumbuh kuat, namun juga ada tantangan yang harus dihadapi.

  • Sektor pertanian menunjukkan pemulihan, terlihat dari perbaikan Nilai Tukar Petani (NTP) khususnya pada subsektor tanaman pangan.

  • Sektor pariwisata mengalami lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara dan peningkatan tingkat hunian hotel.

Namun, tantangan datang dari sektor ekspor, yang meskipun stabil secara bulanan, mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun lalu.

“Ini menandakan bahwa tantangan di pasar global masih nyata dan perlu respons kebijakan yang tepat,” ujar Kepala BPS Kalbar.

Sekda Harisson: Data Statistik Jadi Dasar Pembangunan Strategis

Sekretaris Daerah Kalimantan Barat menyatakan bahwa data yang akurat adalah dasar dari kebijakan yang efektif. Ia juga menekankan bahwa RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) akan terus menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan provinsi.

“Perencanaan pembangunan tidak hanya soal apa yang kita lakukan hari ini, tetapi ke mana arah pembangunan kita ke depan,” tegas Harisson.

Ia juga menekankan bahwa kebijakan publik harus mencerminkan kebutuhan riil masyarakat, dan oleh karena itu harus berbasis pada data faktual dari lembaga yang kredibel seperti BPS.

BPS: Pilar Data Resmi di Tengah Era Digital

Sekda juga mengingatkan seluruh perangkat daerah untuk benar-benar memahami dan memanfaatkan data yang disampaikan BPS. Lembaga ini memiliki posisi strategis dalam menghadirkan data statistik dasar yang menjadi rujukan nasional dan internasional, termasuk di lingkup ASEAN.

“Data dari BPS merupakan potret nyata kondisi masyarakat. Ini adalah landasan penting dalam mengambil kebijakan yang tepat sasaran,” jelas Harisson.

Manfaat Data Statistik bagi Masyarakat dan Pemerintah

1. Penyusunan Kebijakan yang Lebih Tepat

Dengan data yang akurat, pemerintah bisa menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, ketika harga beras naik, intervensi pemerintah bisa difokuskan pada distribusi atau subsidi pangan.

2. Evaluasi Program Pembangunan

Melalui indikator seperti inflasi, NTP, dan angka kunjungan wisatawan, pemerintah bisa menilai seberapa efektif program yang telah dijalankan.

3. Transparansi dan Partisipasi Publik

Data yang terbuka akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan mendorong partisipasi aktif dalam proses pembangunan.

Tantangan Ekonomi Daerah dan Solusi Berbasis Data

Di tengah ketidakpastian global, Kalimantan Barat tetap menunjukkan daya tahan ekonomi. Namun, penurunan ekspor menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk melakukan diversifikasi pasar dan meningkatkan nilai tambah produk ekspor.

Beberapa langkah strategis yang bisa diambil:

  • Mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan

  • Memperluas akses pasar luar negeri melalui kerja sama antarprovinsi dan internasional

  • Meningkatkan kualitas infrastruktur dan logistik ekspor

Kegiatan penyampaian Berita Resmi Statistik ini tidak hanya menjadi rutinitas formal, tetapi juga menjadi wujud nyata dari sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga statistik nasional.

Harisson menutup sambutannya dengan pesan khusus:

Saya minta kepada seluruh kepala dinas dan jajarannya untuk benar-benar memperhatikan serta memahami data yang dirilis oleh BPS.”

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar