Bengkayang - Pemerintah Kabupaten Bengkayang terus mengembangkan sektor UMKM sebagai strategi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperluas kesempatan kerja di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat tersebut.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Bengkayang Markus Dalon mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 13.280 pelaku UMKM aktif yang tersebar di berbagai kecamatan. Mereka bergerak di berbagai sektor seperti kuliner, konveksi, bengkel, kerajinan tangan, hingga jasa pelayanan.
“UMKM merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Bengkayang. Karena itu, pengembangannya sangat penting untuk menekan angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Markus Dalon di Bengkayang, Senin.
Pemerintah daerah, lanjutnya, berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan pelatihan berkelanjutan bagi pelaku UMKM.
Program yang terus digulirkan mencakup pelatihan manajemen usaha, pelatihan kewirausahaan bagi pelaku usaha baru, serta peningkatan kapasitas standar produk.
"Kami juga intensif memberikan pelatihan standardisasi dan legalitas produk agar UMKM mampu memenuhi persyaratan pasar, baik di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional,” katanya.
Dengan adanya legalitas dan standardisasi, diharapkan produk-produk UMKM asal Bengkayang dapat bersaing lebih luas di pasar modern dan terhubung dengan rantai distribusi yang lebih besar.
Markus menambahkan Pemkab Bengkayang tidak hanya berupaya menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi lokal, tetapi juga sebagai alat strategis dalam mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan daya saing daerah.
"Kami optimistis dengan penguatan UMKM secara berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan Bengkayang akan memiliki ekosistem ekonomi yang mandiri dan inklusif," ujarnya.
Oleh : Narwati/ANTARA
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News