![]() |
Apple Ingatkan Pemilik iPhone di 100 Negara tentang Ancaman Spyware Berbahaya. |
JAKARTA - Apple baru-baru ini memberikan peringatan kepada pemilik iPhone di 100 negara mengenai serangan berbahaya menggunakan spyware canggih.
Dalam pemberitahuan tersebut, perusahaan teknologi raksasa ini menjelaskan bahwa serangan ini mirip dengan metode yang digunakan oleh perangkat lunak jahat seperti Pegasus spyware yang sebelumnya digunakan untuk memata-matai aktivis, jurnalis, dan pengacara.
Menurut Apple, serangan dengan skala seperti ini sangat jarang terjadi dan membutuhkan biaya yang sangat besar, bahkan bisa mencapai jutaan dolar.
Sasaran serangan tersebut umumnya adalah individu-individu tertentu yang memiliki peran penting dalam profesinya atau aktivitas sosialnya.
Hal ini menjadikan serangan seperti ini sulit dideteksi dan dihindari.
Apple tidak mengungkapkan rincian teknis tentang serangan tersebut, maupun pihak yang bertanggung jawab, untuk mencegah penyerang beradaptasi dengan metode perlindungan yang ada.
Namun, perusahaan ini menekankan bahwa sistem keamanan yang diterapkan pada iOS sejak tahun 2021 dapat mendeteksi pelanggaran keamanan meski dengan cara serangan yang tidak dikenal.
Setelah serangan terdeteksi, Apple akan mengirimkan pemberitahuan pribadi melalui iMessage, email, dan situs web mereka.
Salah satu penerima pemberitahuan ini adalah aktivis asal Belanda, Eva Vlaardingerbroek, yang kemudian membagikan hampir seluruh teks peringatan tersebut.
Dalam pesan tersebut, Apple menyarankan agar pengguna segera mengaktifkan mode pembatasan di bagian "Privasi & Keamanan" dalam pengaturan perangkat mereka dan memperbarui iOS ke versi 18.4.1.
Apple juga menyarankan untuk memperbarui semua aplikasi dan perangkat Apple lainnya, serta meminta bantuan dari ahli keamanan jika diperlukan, seperti melalui Digital Security Helpline.
Apple juga menegaskan bahwa serangan semacam ini bisa terjadi tanpa keterlibatan langsung pengguna, hanya dengan menerima pesan berbahaya.
Meskipun demikian, sangat penting untuk tidak mengklik tautan yang mencurigakan atau membuka lampiran dari pengirim yang tidak dikenal.
Selain itu, Apple mengingatkan bahwa pemberitahuan terkait serangan ini tidak akan pernah meminta pengguna untuk mengklik link, memasukkan kata sandi Apple ID, atau menginstal profil pihak ketiga.
Oleh karena itu, Apple menganjurkan penggunanya untuk tetap waspada, dan jika tidak dapat mengakses ahli keamanan, disarankan untuk segera mengganti kata sandi pada layanan penting yang digunakan.
Dengan begitu banyaknya serangan siber yang terjadi, Apple kembali mengingatkan pentingnya menjaga keamanan perangkat dan informasi pribadi dengan lebih hati-hati.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS