Berita Borneotribun: Enea Bastianini Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Enea Bastianini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Enea Bastianini. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Mei 2025

Pilihan Karier Enea Bastianini di MotoGP 2026: Pramac Yamaha atau Aprilia?

Pilihan Karier Enea Bastianini di MotoGP 2026: Pramac Yamaha atau Aprilia?
Pilihan Karier Enea Bastianini di MotoGP 2026: Pramac Yamaha atau Aprilia?

JAKARTA -- Enea Bastianini sekarang menghadapi dua opsi menarik untuk musim MotoGP 2026 jika dia memutuskan untuk meninggalkan KTM, menurut laporan terbaru dari Italia.

Setelah kehilangan kursi di tim pabrikan Ducati, Bastianini bergabung dengan Tech3 KTM. Namun, musim 2025 ini terasa cukup berat baginya. Hasil terbaiknya baru P7 di Circuit of the Americas, dan baru-baru ini di Silverstone, ia mengaku mengalami "akhir pekan terburuk" dalam kariernya.

Nah, menurut Sky Italia, ada dua tim yang sedang mengincar Bastianini: Pramac Yamaha dan tim pabrikan Aprilia. Tapi seperti waktu dia kehilangan kursi di Ducati, keputusan Bastianini sangat bergantung pada pergerakan pembalap lain.

Salah satu yang jadi perhatian adalah Toprak Razgatlioglu, yang kabarnya hampir mencapai kesepakatan dengan Pramac Yamaha. Tim satelit Yamaha ini sendiri sudah memberi kesempatan kepada pembalap mereka saat ini, Jack Miller dan Miguel Oliveira, untuk membuktikan diri agar bisa dipertahankan.

Jack Miller, misalnya, bilang kalau hasil bagus di lintasan bakal jadi kunci untuk kontrak baru di 2026. Dia pun membuktikan dengan finish di posisi tujuh di Silverstone. Jadi, Bastianini harus menunggu keputusan dari Pramac soal masa depan Miller dan Oliveira, sekaligus menunggu kabar dari KTM.

Soal KTM, walaupun mereka baru saja mendapatkan suntikan dana besar dari Bajaj Auto senilai £674 juta, masa depan balap mereka masih belum jelas.

Selain itu, Bastianini juga harus memantau kabar dari Aprilia, khususnya soal Jorge Martin. Martin sudah mengonfirmasi niatnya untuk hengkang dari Aprilia pada 2026. Apalagi setelah kemenangan Marco Bezzecchi di British MotoGP pekan lalu, motor RS-GP Aprilia makin menarik.

Tapi, CEO Aprilia Massimo Rivola menyatakan bahwa mereka masih berusaha memperbaiki hubungan dengan Martin, jadi belum pasti juga kalau Bastianini pasti akan mendapat tempat di sana.

Singkatnya, nasib Bastianini untuk pindah tim belum bisa dipastikan dan dia belum jadi pemain utama dalam bursa transfer kali ini.

Kontrak Bastianini dengan Tech3 KTM sendiri digambarkan sebagai kontrak jangka panjang. Pada tahun 2022, dia sempat jadi salah satu pembalap paling bersinar dengan meraih kemenangan terbanyak kedua setelah juara dunia Pecco Bagnaia.

Tapi adaptasi dengan motor KTM ternyata menantang, dan hasilnya kurang memuaskan, termasuk performa buruk di Silverstone baru-baru ini.

Senin, 26 Mei 2025

Enea Bastianini Frustrasi di MotoGP Inggris 2025: Balapan Terburuk dalam Karier Saya

Enea Bastianini Frustrasi di MotoGP Inggris 2025: Balapan Terburuk dalam Karier Saya
Enea Bastianini Frustrasi di MotoGP Inggris 2025: Balapan Terburuk dalam Karier Saya.

JAKARTA - Silverstone yang biasanya jadi tempat penuh kenangan manis buat Enea Bastianini, kali ini justru berubah jadi mimpi buruk. Setelah sukses besar tahun lalu dengan dua kemenangan bareng Ducati, Bastianini kini harus menelan pil pahit di MotoGP Inggris 2025, yang dia sebut sebagai “mungkin balapan terburuk dalam karier saya”.

Sejak tes pramusim, Bastianini memang terlihat kesulitan menyesuaikan gaya balap agresifnya dengan motor KTM RC16. Hasilnya? Di Sprint Race, dia cuma mampu finis di posisi ke-15, dan saat balapan utama, ia harus puas di urutan ke-17 itu pun setelah menjalani penalti long lap yang dibawa dari seri Le Mans.

Bastianini bahkan mengaku sempat ingin keluar dari balapan lebih awal karena frustrasi, tapi akhirnya tetap menyelesaikan lomba demi menghormati tim dan semua yang mendukungnya. Tapi hasil akhir tak bisa dibantah: ia terpaut 38 detik dari sang juara, Marco Bezzecchi.

Yang bikin makin miris, bahkan penalti 16 detik yang diterima Miguel Oliveira setelah balapan karena tekanan ban, tetap nggak bisa mengangkat posisi Bastianini. Di belakangnya cuma ada Somkiat Chantra yang sedang cedera dan Lorenzo Savadori yang juga kena penalti.

“Sejujurnya, akhir pekan ini dimulai dengan buruk dan berakhir lebih buruk,” kata Bastianini dengan nada kecewa. “Saya coba berbagai hal di motor, tapi nggak ada yang berhasil. Bahkan di trek lurus, saya kesulitan membuka gas karena bagian depan motor terasa ringan dan sering kehilangan grip.”

Menurutnya, motor RC16 miliknya belum bisa mendukung gaya balapnya. Ia pun terang-terangan meminta bantuan dari KTM untuk segera melakukan perubahan. “Saya merasa seperti pembalap paling buruk di lintasan. Tahun lalu saya menang dua kali di sini, dan sekarang malah jadi yang terakhir. Ini nggak masuk akal,” keluhnya.

Masalah utama, kata Bastianini, ada di bagian elektronik dan karakter motor yang susah diajak belok. “Kami bisa ngerem keras, tapi di trek seperti ini apalagi dengan angin kencang, itu bukan keunggulan kami. Di Le Mans kami bisa lebih kompetitif karena banyak tikungan stop-and-go, tapi di Silverstone? Nggak bisa.”

Sebagai catatan, waktu tempuh Bastianini saat menang di Sprint Race Silverstone 2024 bahkan 3,7 detik lebih cepat dari waktu balap Alex Marquez tahun ini. Sayangnya, performa terbaiknya bersama KTM sejauh ini cuma finis ketujuh di Circuit of the Americas (COTA).

Sementara itu, rekan setimnya, Maverick Vinales, finis di posisi ke-11 dengan selisih 11 detik dari pemenang lomba.

Melihat kondisi saat ini, Bastianini benar-benar berharap KTM segera turun tangan. “Kalau seperti ini terus, mustahil saya lanjut. Saya butuh dukungan dan solusi, bukan cuma coba-coba setelan. Saya ingin kompetitif lagi,” tutupnya.

Jumat, 02 Mei 2025

Enea Bastianini Ungkap Tantangan di MotoGP Jerez: Kalau Nggak Nyaman, Sulit Maksimalin Motor

Enea Bastianini Ungkap Tantangan di MotoGP Jerez: "Kalau Nggak Nyaman, Sulit Maksimalin Motor"
Enea Bastianini Ungkap Tantangan di MotoGP Jerez: "Kalau Nggak Nyaman, Sulit Maksimalin Motor"

JAKARTA - Enea Bastianini lagi-lagi harus menerima kenyataan pahit saat menjalani tes resmi MotoGP di Jerez. Walau ada sedikit perkembangan, pembalap asal Italia ini masih belum bisa tampil maksimal bersama motor KTM RC16 milik tim Tech3. Sementara rekan setimnya, Maverick Vinales, tampil garang dan nyaris menyaingi catatan waktu Marc Marquez, Bastianini justru masih mencari rasa nyaman di atas motor barunya.

Di balapan utama Grand Prix Spanyol, Bastianini finis di posisi ke-9. Tapi di tes resmi yang digelar setelahnya, dia cuma mampu mencatatkan waktu terbaik ke-14—selisih satu detik dari Vinales. Padahal, catatan waktunya itu didapat saat mencoba time attack di sesi akhir.

"Sebenernya laptimenya nggak buruk-buruk amat, tapi gue belum puas. Gue masih belum nyaman sama motor ini. Kalau lo nggak nyaman, lo nggak bisa maksa terlalu banyak di lintasan," ujar Bastianini.

Tapi dia optimis, kok. Katanya, dalam beberapa minggu ke depan, dia yakin bisa mulai beradaptasi lebih baik. "Ini cuma masalah waktu. Gue yakin, pelan-pelan bisa nemu feeling yang pas sama motor ini," lanjutnya.

Meski sempat mencoba beberapa kombinasi part baru dari KTM, hasilnya masih belum konsisten. Ada yang terasa lebih baik, tapi ada juga yang nggak ngaruh sama sekali. Salah satu masalah utama yang dia alami adalah kecepatan di tikungan. Menurutnya, itulah titik lemah yang paling terasa saat ini.

"Kami udah coba beberapa solusi. Ada yang bikin gue lebih cepat, tapi langkahnya masih kecil. Beberapa part oke, tapi ada juga yang malah bikin bingung," jelasnya lagi.

Masalah lain yang cukup bikin frustrasi adalah grip ban. Biasanya, ban baru harusnya bikin motor lebih lengket di aspal. Tapi anehnya, menurut Bastianini, grip-nya tetap sama kayak ban bekas. "Gue nggak ngerti kenapa. Tapi rasanya nggak ada bedanya, entah itu ban baru atau lama," katanya.

Di sisi lain, performa Vinales justru jadi titik terang buat tim. Vinales berhasil jadi pembalap tercepat kedua di tes, hanya terpaut 0,361 detik dari Marc Marquez yang pakai motor Ducati. Bastianini mengakui, hasil rekan setimnya itu jadi motivasi tambahan.

"Maverick lagi-lagi tampil kencang banget. Mereka buktikan kalau motor ini punya potensi besar. Gue sendiri masih belum bisa manfaatin semuanya, tapi ini jadi semangat buat terus berkembang," tutupnya.

Selanjutnya, Bastianini dan Tech3 akan bersiap menuju seri kandang mereka, Grand Prix Prancis di Le Mans yang bakal digelar tanggal 9 sampai 11 Mei mendatang. Semoga di sana, Bastianini bisa mulai menemukan rasa percaya diri dan kenyamanan di atas RC16.