Enea Bastianini Frustrasi di MotoGP Inggris 2025: Balapan Terburuk dalam Karier Saya | Borneotribun

Senin, 26 Mei 2025

Enea Bastianini Frustrasi di MotoGP Inggris 2025: Balapan Terburuk dalam Karier Saya

Enea Bastianini Frustrasi di MotoGP Inggris 2025: Balapan Terburuk dalam Karier Saya
Enea Bastianini Frustrasi di MotoGP Inggris 2025: Balapan Terburuk dalam Karier Saya.

JAKARTA - Silverstone yang biasanya jadi tempat penuh kenangan manis buat Enea Bastianini, kali ini justru berubah jadi mimpi buruk. Setelah sukses besar tahun lalu dengan dua kemenangan bareng Ducati, Bastianini kini harus menelan pil pahit di MotoGP Inggris 2025, yang dia sebut sebagai “mungkin balapan terburuk dalam karier saya”.

Sejak tes pramusim, Bastianini memang terlihat kesulitan menyesuaikan gaya balap agresifnya dengan motor KTM RC16. Hasilnya? Di Sprint Race, dia cuma mampu finis di posisi ke-15, dan saat balapan utama, ia harus puas di urutan ke-17 itu pun setelah menjalani penalti long lap yang dibawa dari seri Le Mans.

Bastianini bahkan mengaku sempat ingin keluar dari balapan lebih awal karena frustrasi, tapi akhirnya tetap menyelesaikan lomba demi menghormati tim dan semua yang mendukungnya. Tapi hasil akhir tak bisa dibantah: ia terpaut 38 detik dari sang juara, Marco Bezzecchi.

Yang bikin makin miris, bahkan penalti 16 detik yang diterima Miguel Oliveira setelah balapan karena tekanan ban, tetap nggak bisa mengangkat posisi Bastianini. Di belakangnya cuma ada Somkiat Chantra yang sedang cedera dan Lorenzo Savadori yang juga kena penalti.

“Sejujurnya, akhir pekan ini dimulai dengan buruk dan berakhir lebih buruk,” kata Bastianini dengan nada kecewa. “Saya coba berbagai hal di motor, tapi nggak ada yang berhasil. Bahkan di trek lurus, saya kesulitan membuka gas karena bagian depan motor terasa ringan dan sering kehilangan grip.”

Menurutnya, motor RC16 miliknya belum bisa mendukung gaya balapnya. Ia pun terang-terangan meminta bantuan dari KTM untuk segera melakukan perubahan. “Saya merasa seperti pembalap paling buruk di lintasan. Tahun lalu saya menang dua kali di sini, dan sekarang malah jadi yang terakhir. Ini nggak masuk akal,” keluhnya.

Masalah utama, kata Bastianini, ada di bagian elektronik dan karakter motor yang susah diajak belok. “Kami bisa ngerem keras, tapi di trek seperti ini apalagi dengan angin kencang, itu bukan keunggulan kami. Di Le Mans kami bisa lebih kompetitif karena banyak tikungan stop-and-go, tapi di Silverstone? Nggak bisa.”

Sebagai catatan, waktu tempuh Bastianini saat menang di Sprint Race Silverstone 2024 bahkan 3,7 detik lebih cepat dari waktu balap Alex Marquez tahun ini. Sayangnya, performa terbaiknya bersama KTM sejauh ini cuma finis ketujuh di Circuit of the Americas (COTA).

Sementara itu, rekan setimnya, Maverick Vinales, finis di posisi ke-11 dengan selisih 11 detik dari pemenang lomba.

Melihat kondisi saat ini, Bastianini benar-benar berharap KTM segera turun tangan. “Kalau seperti ini terus, mustahil saya lanjut. Saya butuh dukungan dan solusi, bukan cuma coba-coba setelan. Saya ingin kompetitif lagi,” tutupnya.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar