Prajurit Kodim 1210/Landak Gelar Latihan Penanggulangan Kebakaran
![]() |
Prajurit Kodim 1210/Landak Gelar Latihan Penanggulangan Kebakaran. |
Pasang Iklan
![]() |
Prajurit Kodim 1210/Landak Gelar Latihan Penanggulangan Kebakaran. |
![]() |
MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman. |
![]() |
MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman. |
![]() |
MDMC Kubu Raya Terjun Cepat Padamkan Karhutla di Kuala Dua, Api Kian Dekat ke Permukiman. |
PONTIANAK - Warga Jalan Tanjung Pulau, tepatnya di Gang Baladewa, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, mendadak panik pada Jumat siang (16/5) sekitar pukul 11.55 WIB.
Suara teriakan dan asap tebal langsung menarik perhatian setelah kobaran api terlihat dari atap salah satu rumah warga.
Kejadian ini berlangsung begitu cepat. Dalam waktu singkat, api melahap tujuh rumah yang letaknya berdempetan di kawasan padat penduduk tersebut.
Dugaan awal penyebab kebakaran adalah korsleting listrik, masalah yang sering kali jadi pemicu insiden serupa di pemukiman padat.
Melihat api makin membesar, warga langsung bergerak cepat. Mereka menghubungi pemadam kebakaran dan melapor ke Polsek Pontianak Timur.
Tak lama kemudian, tim dari Polresta Pontianak turun ke lokasi untuk bantu proses evakuasi, mengamankan area, dan mengatur arus lalu lintas supaya jalur untuk mobil pemadam tetap lancar.
Kapolsek Pontianak Timur, AKP Hery Purnomo, menyampaikan bahwa kehadiran petugas di lokasi sangat penting buat menjaga keamanan dan bantu warga yang rumahnya terdampak.
"Personel langsung bantu evakuasi barang-barang milik warga dan juga mengamankan area supaya proses pemadaman nggak terhambat. Kami juga kerja bareng sama RT/RW dan petugas damkar untuk memastikan semuanya terkendali," jelasnya.
Beruntung, meski kerusakan cukup parah, nggak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun kerugian material diperkirakan cukup besar karena banyak rumah berdiri berdempetan dan akses ke lokasi cukup sempit, bikin proses pemadaman lebih menantang.
Tim gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, dan warga sekitar akhirnya berhasil menjinakkan api setelah berjibaku selama beberapa waktu.
Sebagai langkah pencegahan ke depan, Polresta Pontianak mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam mengecek instalasi listrik di rumah masing-masing.
Kalau ada kabel yang sudah rusak atau instalasi tidak sesuai standar, sebaiknya segera diganti.
Selain itu, kalau ada tanda-tanda kebakaran seperti bau hangus atau percikan api dari kabel, warga diimbau langsung melapor ke pihak berwenang.
![]() |
Satu Unit Rumah di Senuruk Sekadau Terbakar, AKP Burhan: Diduga Akibat Korsleting Listrik. |
SEKADAU – Peristiwa kebakaran terjadi di Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau pada Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 09.45 WIB. Rumah milik Selpanus Malidin (60) hangus terbakar dan menyisakan puing-puing setelah api melahap lantai dua bangunan tersebut.
Menurut keterangan dari Kapolsek Sekadau Hilir, AKP Burhan Nuddin, api pertama kali terlihat oleh salah satu saksi yang sedang berada di lantai dasar rumah. Saksi tersebut melihat kobaran api muncul dari lantai dua dan langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.
"Warga yang mendengar teriakan langsung bergegas menuju lokasi. Mereka melihat asap tebal disertai kobaran api yang membesar dari bagian atas rumah," ungkap AKP Burhan. “Bahkan, beberapa saksi sempat mendengar suara letupan yang cukup keras sebelum akhirnya menghubungi petugas pemadam kebakaran.”
Saat kejadian berlangsung, pemilik rumah baru saja pulang dari menoreh karet dan berada di lantai bawah. Ia segera keluar rumah begitu mendengar teriakan dan mencoba menyelamatkan barang-barang penting yang masih bisa dijangkau. Namun, upaya itu terbatas karena api sudah terlanjur membesar.
"Struktur bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu membuat api cepat menyebar dan menghanguskan lantai dua rumah tersebut," tambah Burhan.
Personel dari Sat Samapta Polres Sekadau dan Polsek Sekadau Hilir juga turut membantu dalam proses evakuasi serta mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan di sekitar lokasi kejadian.
Sekitar pukul 10.30 WIB, tim pemadam kebakaran dari Dinas Damkar Sekadau akhirnya berhasil memadamkan api sepenuhnya. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
AKP Burhan menyampaikan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik yang terjadi di lantai atas rumah. Ia pun mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan kondisi instalasi listrik di rumah masing-masing.
“Kami harap masyarakat lebih waspada dan rutin memeriksa kelayakan instalasi listrik di rumah. Jangan menumpuk colokan listrik dan pastikan kabel-kabel tidak dalam kondisi rusak,” ujarnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa bahaya kebakaran bisa datang kapan saja, terutama bila kondisi listrik di rumah tidak aman. Pastikan untuk selalu menggunakan jasa teknisi berlisensi saat memasang atau memperbaiki instalasi listrik, serta tidak meninggalkan peralatan elektronik menyala tanpa pengawasan.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dan warga Senuruk serta masyarakat luas bisa semakin peduli terhadap keselamatan di rumah masing-masing.
JAKARTA - Mudik Lebaran adalah momen yang paling ditunggu-tunggu. Namun, di tengah euforia pulang kampung, ada satu hal yang sering diabaikan: keamanan rumah yang ditinggal.
Salah satu risiko terbesar adalah kebakaran rumah. Untuk mencegahnya, yuk kenali beberapa penyebab utama kebakaran yang sering terjadi saat mudik!
Salah satu penyebab kebakaran yang paling sering terjadi adalah korsleting listrik akibat peralatan yang dibiarkan menyala.
Televisi, charger HP, atau setrika yang masih terhubung ke listrik bisa memicu percikan api jika terjadi lonjakan daya.
Sebelum berangkat, pastikan semua peralatan listrik dicabut dan listrik yang tidak perlu dimatikan.
Banyak kasus kebakaran rumah terjadi karena kebocoran gas dari selang atau regulator yang tidak terpasang dengan sempurna.
Pastikan kompor benar-benar dalam kondisi mati dan regulator gas dilepas sebelum meninggalkan rumah.
Jika memungkinkan, tutup juga katup gas utama agar lebih aman.
Rumah dengan instalasi listrik yang sudah tua dan tidak pernah dicek berisiko mengalami korsleting yang bisa berujung pada kebakaran.
Jika kabel listrik di rumah sudah mengelupas atau sering terjadi lonjakan listrik, segera perbaiki sebelum mudik.
Menggunakan jasa teknisi listrik untuk pemeriksaan berkala juga sangat disarankan.
Menumpuk barang-barang mudah terbakar seperti kertas, kain, atau bensin di dekat sumber panas bisa meningkatkan risiko kebakaran.
Pastikan tidak ada barang mudah terbakar yang diletakkan dekat kompor, stop kontak, atau perangkat listrik yang sering panas.
Beberapa orang masih menggunakan lilin atau obat nyamuk bakar di rumah. Jika tidak diawasi, ini bisa menjadi penyebab kebakaran, terutama jika berada dekat benda mudah terbakar.
Sebaiknya, hindari penggunaan lilin dan obat nyamuk bakar saat rumah kosong. Gunakan alternatif lain seperti obat nyamuk elektrik.
Agar lebih tenang saat meninggalkan rumah, lakukan langkah-langkah berikut:
✅ Matikan dan cabut semua peralatan listrik yang tidak digunakan.
✅ Lepaskan regulator gas dan tutup katup gas utama.
✅ Cek kondisi instalasi listrik sebelum mudik.
✅ Jangan tinggalkan barang mudah terbakar di dekat sumber panas.
✅ Titipkan rumah ke tetangga atau petugas keamanan setempat.
Mudik Lebaran memang momen spesial, tapi jangan sampai kebahagiaan berubah jadi musibah.
Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa menikmati Lebaran dengan tenang tanpa khawatir rumah terbakar. Selamat mudik dan tetap waspada!
![]() |
Kebakaran Hutan di Korea Selatan: 24 Tewas, 12 Luka Parah. (Gambar ilustrasi) |
KORSEL -– Kebakaran hutan yang melanda Korea Selatan terus memakan korban. Hingga saat ini, jumlah korban tewas telah mencapai 24 orang, sementara 12 orang lainnya mengalami luka parah.
Jumlah ini kemungkinan masih akan bertambah karena kobaran api belum sepenuhnya bisa dikendalikan.
Menurut laporan dari Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan, kebakaran ini telah berlangsung selama lima hari berturut-turut dan menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Presiden sementara Korea Selatan, Han Duck-soo, mengatakan bahwa situasi ini sangat serius sehingga pemerintah harus mengambil langkah luar biasa, termasuk memindahkan ribuan narapidana dari penjara di wilayah terdampak.
“Kami telah menaikkan peringatan krisis ke tingkat tertinggi untuk mengatasi kebakaran hutan ini,” ujar seorang pejabat kementerian, seperti dikutip dari AFP, Rabu (26/5/2025).
Kebakaran ini telah menghanguskan sekitar 17.398 hektar lahan, dengan wilayah Uiseong menjadi daerah yang paling terdampak, mencakup 87 persen dari total kebakaran.
Asap tebal dan panas ekstrem membuat upaya pemadaman semakin sulit.
Pemerintah Korea Selatan kini bekerja sama dengan tim pemadam kebakaran, militer, dan sukarelawan untuk memadamkan api secepat mungkin.
Namun, cuaca kering dan angin kencang memperparah situasi, membuat api terus menyebar ke berbagai wilayah.
Sebagai langkah antisipasi, ribuan warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah juga telah menyediakan bantuan darurat bagi korban terdampak, termasuk makanan, air bersih, serta layanan kesehatan bagi yang mengalami luka-luka.
Para ahli memperingatkan bahwa kebakaran hutan yang semakin sering terjadi di Korea Selatan kemungkinan besar dipicu oleh perubahan iklim, yang menyebabkan suhu lebih panas dan kelembaban lebih rendah.
Kebakaran hutan di Korea Selatan telah menimbulkan dampak yang sangat besar, baik dalam hal korban jiwa maupun kerusakan lingkungan.
Pemerintah setempat terus berupaya untuk mengendalikan situasi dan mencegah lebih banyak korban berjatuhan.
![]() |
Kebakaran Hutan Terbesar dalam Puluhan Tahun Melanda Jepang, Ribuan Warga Mengungsi. |
JAKARTA - Jepang tengah menghadapi kebakaran hutan terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Kebakaran yang terjadi di kota Ofunato, pesisir timur laut Jepang, telah menghanguskan lebih dari 2.100 hektare lahan, merusak puluhan rumah, dan memaksa lebih dari 1.000 warga untuk mengungsi.
Otoritas setempat memperingatkan bahwa kebakaran ini masih berpotensi meluas akibat kondisi cuaca yang kering dan angin kencang.
Sejak api mulai berkobar sekitar satu minggu lalu, pemadam kebakaran dan Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) telah dikerahkan untuk mengendalikan kobaran api yang terus menyebar ke wilayah pegunungan berhutan di sekitar Ofunato.
Hingga Senin, sebanyak 84 rumah telah rusak akibat kebakaran ini, sementara 1.200 warga terpaksa mengungsi ke pusat penampungan seperti aula sekolah dan gedung serbaguna.
Selain itu, sekitar 2.000 warga lainnya memilih mengungsi ke rumah kerabat atau teman.
Selain menyebabkan kerusakan material, kebakaran ini diduga telah menelan korban jiwa.
Otoritas setempat menemukan jenazah seorang pria di jalanan kota Ofunato akhir pekan lalu, meskipun penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan.
Menurut badan meteorologi Jepang, musim dingin tahun ini tergolong sangat kering, yang diperkirakan menjadi salah satu pemicu cepatnya penyebaran api.
Data menunjukkan bahwa kota Ofunato hanya menerima curah hujan sebesar 2,5 mm sepanjang Februari, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata 41 mm pada bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Pakar sumber daya air dari Universitas Kyoto, Yoshiya Touge, menjelaskan bahwa kombinasi faktor seperti kelembaban rendah, angin kencang, medan yang curam, serta dominasi pohon jenis konifer yang mudah terbakar, membuat api dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah.
Menanggapi bencana ini, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menegaskan bahwa pemerintah akan mengerahkan semua sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi kebakaran.
"Meskipun kebakaran ini sulit dikendalikan dalam waktu singkat, kami akan melakukan segala upaya agar dampaknya terhadap pemukiman warga bisa diminimalisir," ujarnya.
Saat ini, lebih dari 2.000 personel SDF dan pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan api. Namun, medan yang sulit dijangkau membuat proses pemadaman semakin menantang.
Ada sedikit harapan untuk meredakan kebakaran ini. Badan meteorologi Jepang memperkirakan bahwa hujan salju akan mulai turun pada hari Rabu pagi, yang kemudian akan berubah menjadi hujan menjelang siang.
Jika prediksi ini akurat, maka kelembaban yang meningkat bisa membantu memperlambat penyebaran api dan mempermudah upaya pemadaman.
Meski jumlah kebakaran hutan di Jepang menurun dibandingkan puncaknya pada tahun 1970-an, data pemerintah menunjukkan bahwa pada tahun 2023 masih terjadi sekitar 1.300 kebakaran hutan di seluruh negeri.
Kebanyakan kebakaran ini terjadi antara Februari hingga April, periode di mana udara cenderung lebih kering dan angin bertiup lebih kencang.
Kebakaran di Ofunato ini disebut sebagai yang terbesar sejak akhir 1980-an. Sebelumnya, beberapa kebakaran lain sempat terjadi di wilayah pegunungan prefektur Nagano, tetapi berhasil dikendalikan sebelum menyebabkan kerusakan besar.
Kebakaran hutan yang saat ini terjadi di Jepang menjadi pengingat akan betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
Dengan ribuan orang terdampak dan ratusan rumah rusak, perhatian masyarakat dan pemerintah kini tertuju pada langkah-langkah pemulihan serta pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
![]() |
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran di Kota Ofunato, Prefektur Iwate, Jepang, 28 Februari 2025. (Foto: Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran via REUTERS) |
JAKARTA - Jepang saat ini tengah menghadapi kebakaran hutan terbesar dalam lebih dari tiga dekade. Kebakaran yang terjadi di hutan Ofunato, wilayah utara Iwate, telah menghanguskan sekitar 1.200 hektare lahan sejak pertama kali muncul pada Rabu (26/2).
Menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang, kebakaran ini menjadi yang terbesar sejak peristiwa serupa pada tahun 1992 di Kushiro, Hokkaido, yang kala itu membakar 1.030 hektare lahan.
Dampak dari kebakaran ini sangat luas. Pemerintah kota Ofunato melaporkan bahwa lebih dari 1.000 penduduk harus dievakuasi demi keselamatan mereka.
Selain itu, lebih dari 80 bangunan mengalami kerusakan akibat api yang terus menyebar hingga Jumat (28/2).
Sayangnya, kebakaran ini juga merenggut korban jiwa. Polisi setempat menemukan satu jasad yang hangus terbakar pada Kamis (28/2).
Hingga saat ini, penyebab pasti dari kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan.
Untuk mengatasi kebakaran ini, sekitar 1.700 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan dari berbagai daerah di Jepang.
Lembaga penyiaran publik NHK bahkan menayangkan rekaman udara yang menunjukkan kepulan asap tebal yang menyelimuti area pegunungan Ofunato.
Selain kebakaran di Ofunato, dua kebakaran lainnya juga dilaporkan terjadi pada Sabtu (1/3), masing-masing di Yamanashi dan wilayah lain di Iwate.
![]() |
Pemandangan udara menunjukkan bangunan terbakar akibat meluasnya kebakaran hutan di Ofunato, Prefektur Iwate, timur laut Jepang, 28 Februari 2025. (Foto: Kyodo/via REUTERS) |
Jepang mencatat sekitar 1.300 kebakaran hutan sepanjang tahun 2023. Sebagian besar insiden ini terjadi antara bulan Februari hingga April, saat cuaca lebih kering dan angin bertiup lebih kencang.
Namun, menurut data pemerintah, jumlah kebakaran hutan di Jepang sebenarnya telah menurun dibandingkan puncaknya pada era 1970-an.
Meski begitu, perubahan iklim tetap menjadi faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan.
Kota Ofunato sendiri hanya menerima curah hujan sebesar 2,5 milimeter sepanjang bulan ini, jauh lebih sedikit dibandingkan rekor terendah sebelumnya yang tercatat 4,4 milimeter pada Februari 1967.
Hal ini memperparah kondisi kekeringan yang bisa memicu kebakaran lebih mudah.
Jepang, seperti banyak negara lain, mengalami peningkatan suhu yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu bahkan tercatat sebagai tahun terpanas di Jepang sejak pencatatan dimulai.
Para ahli menyebutkan bahwa emisi gas rumah kaca yang terus meningkat menjadi penyebab utama perubahan iklim global yang semakin ekstrem.
Kebakaran hutan yang terjadi saat ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Jepang masih terus berjuang mengendalikan api dan melindungi warganya dari ancaman kebakaran yang semakin sering terjadi.
Oleh: VOA Indonesisa | Editor: Yakop
![]() |
Petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan api yang menghanguskan rumah Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu malam (01/05/2024). (ANTARA/Teofilusianto Timotius) |
![]() |
Ilustrasi kebakaran hutan (ANTARA/Anadolu) |
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru