Berita Borneotribun: Lamine Yamal Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Lamine Yamal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lamine Yamal. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Juni 2025

Prediksi Starting XI Spanyol vs Portugal: Yamal Incar Tahta Ronaldo di Final UEFA Nations League

Prediksi Starting XI Spanyol vs Portugal: Yamal Incar Tahta Ronaldo di Final UEFA Nations League
Prediksi Starting XI Spanyol vs Portugal: Yamal Incar Tahta Ronaldo di Final UEFA Nations League.

JAKARTA -- Spanyol Siap Rebut Gelar UEFA Nations League Lagi, Yamal Jadi Sorotan! Timnas Spanyol punya kans besar buat nambah koleksi trofi mereka saat menghadapi Portugal di partai final UEFA Nations League, Minggu nanti. Kalau berhasil menang, ini bakal jadi gelar Nations League kedua secara beruntun buat La Roja, sekaligus trofi ketiga mereka dalam tiga tahun terakhir. Keren banget, kan?

Setelah jadi juara Nations League 2023, Spanyol juga sukses bawa pulang gelar Euro 2024. Nah, pelatih Luis de la Fuente sekarang ngincar hattrick prestasi dengan menargetkan Nations League tahun ini sebelum fokus ke Piala Dunia 2026.

Tapi jangan salah, lawan mereka bukan tim sembarangan. Portugal yang jadi juara edisi pertama Nations League siap kasih perlawanan sengit. Meski begitu, Spanyol tampil konsisten dan garang banget beberapa tahun terakhir. Bukti nyatanya? Mereka baru aja ngalahin Prancis tengah pekan kemarin!

Prediksi Susunan Pemain Spanyol vs Portugal (Formasi 4-3-3)

Kiper: Unai Simón
Meski ada David Raya, posisi utama di bawah mistar masih dipegang Unai Simón. Kiper Athletic Bilbao ini tampil stabil sejak era Luis de la Fuente dimulai.

Bek Kanan: Pedro Porro
Porro lagi dalam performa top! Setelah bawa Tottenham juara Liga Europa, dia berpeluang nambah trofi Nations League dan Piala Super Eropa dalam dua bulan ke depan.

Bek Tengah: Robin Le Normand
Saat lawan Prancis, Le Normand tampil solid. Gawang Spanyol cuma kebobolan sekali saat dia di lapangan. Setelah dia diganti, Prancis malah cetak tiga gol. Kebayang kan seberapa penting perannya?

Bek Tengah: Dean Huijsen
Rekrutan anyar Real Madrid ini dipercaya tampil sejak awal dan tampaknya bakal tetap dipertahankan. Pau Cubarsí harus sabar dulu nunggu kesempatan.

Bek Kiri: Marc Cucurella
Cucurella kini jadi andalan di sisi kiri. Aksinya yang rajin naik turun bantu serangan dan pertahanan bikin dia nggak tergantikan di lini belakang Spanyol.

Gelandang Tengah: Pedri
Pemain Barcelona ini bakal adu kreativitas sama Vitinha dari PSG. Pedri udah buktiin kualitasnya dengan cetak gol di semifinal. Jadi, duel lini tengah bakal panas!

Gelandang Bertahan: Martín Zubimendi
Target transfer Arsenal ini kemungkinan dipasang lagi buat mengawal Bruno Fernandes yang jadi otak serangan Portugal. Misi utamanya? Bikin Bruno mati gaya.

Gelandang Serang: Fabián Ruiz
Meskipun Mikel Merino tampil oke lawan Prancis, Fabián kemungkinan bakal balik ke starting XI setelah bantu PSG jadi juara Liga Champions.

Winger Kanan: Lamine Yamal
Pemain muda Barcelona ini lagi on fire! Cetak dua gol dan tampil luar biasa lawan Prancis. Duelnya lawan Nuno Mendes pasti jadi tontonan seru.

Striker: Mikel Oyarzabal
Meski nggak cetak gol di semifinal, Oyarzabal kasih dua assist penting. Kontribusinya cukup besar, jadi peluang dia starter lagi sangat besar.

Winger Kiri: Nico Williams
Sama kayak Yamal, Nico juga tampil memukau. Cetak gol plus assist, bikin bek-bek Prancis kelabakan. Portugal harus siap-siap hadapi serangan dari dua sisi sayap ini.

Spanyol atau Portugal yang Bakal Angkat Trofi?

Dengan skuad muda yang lapar gelar dan performa yang konsisten, Spanyol jadi salah satu favorit kuat buat juara. Tapi Portugal juga nggak akan menyerah begitu aja, apalagi ini jadi ajang pembuktian buat generasi baru mereka.

Yang jelas, duel Yamal vs Ronaldo (dalam konteks simbolik) jadi daya tarik tersendiri. Apakah bocah ajaib Spanyol ini bisa mulai menyaingi dominasi Ronaldo di panggung internasional? Kita tunggu aja laga panas Minggu malam nanti!

Kamis, 05 Juni 2025

Lamine Yamal Tantang Dembélé di UEFA Nations League, Perebutan Ballon d'Or Semakin Panas!

Lamine Yamal Tantang Dembélé di UEFA Nations League, Perebutan Ballon d'Or Semakin Panas!
Lamine Yamal Tantang Dembélé di UEFA Nations League, Perebutan Ballon d'Or Semakin Panas!

JAKARTA -- Pertarungan menuju Ballon d’Or makin panas, gengs! Lamine Yamal, wonderkid Barcelona yang lagi naik daun, bakal ketemu Ousmane Dembélé di semifinal UEFA Nations League antara Spanyol dan Prancis. 

Banyak yang bilang, duel ini bisa jadi penentu siapa yang paling pantas bawa pulang trofi emas paling bergengsi di dunia sepak bola.

Walau begitu, Yamal sendiri ngaku kalau dia nggak sepenuhnya setuju. Buat dia, Ballon d’Or itu harusnya dikasih ke pemain terbaik sepanjang tahun, bukan cuma gara-gara satu pertandingan.

"Gue sih pilih pemain terbaik selama satu musim penuh, bukan yang cuma menang di satu laga," kata Yamal di acara El Partidazo de COPE. "Tapi ya balik lagi, tiap orang punya pandangan masing-masing. Kalau mereka mau nilai dari laga Kamis nanti, yaudah... let’s play!"

Yamal memang lagi jadi sorotan karena penampilannya yang cemerlang bareng Barcelona. Musim ini, dia jadi salah satu kunci sukses Blaugrana meraih treble domestik La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de España. 

Tapi saingannya berat banget, lho. Dembélé sukses bawa PSG juara Liga Champions dan jadi bagian dari treble Eropa bareng klub Prancis itu. Gokil!

Selain dua nama itu, masih ada Raphinha (rekan Yamal di Barcelona) dan Mohamed Salah dari Liverpool yang juga masuk bursa kandidat Ballon d'Or 2025. Tapi perhatian utama tetap ke duel panas Yamal vs Dembélé.

"Kalau misalnya gue atau Dembélé kalah Kamis nanti, terus gimana? Masih ada final Nations League hari Minggu. Jadi menurut gue, yang paling pantas menang Ballon d’Or tetap harus dilihat dari performa sepanjang tahun," lanjut Yamal.

Ngomongin peluang, Dembélé bisa banget makin kuat posisinya kalau PSG tampil bagus di FIFA Club World Cup akhir tahun ini. Sayangnya, Yamal dan Barcelona nggak ikut di ajang itu, jadi dia harus maksimalkan peluang dari kompetisi yang ada.

Tapi tenang, kalaupun Yamal belum menang tahun ini, dia masih punya waktu. Rekor pemain termuda yang pernah menang Ballon d’Or saat ini dipegang Ronaldo Nazário yang menang di usia 21 tahun 3 bulan (tahun 1997). Yamal baru 16 tahun, cuy! Jadi kalau dia dapet Ballon d’Or dalam 2–3 tahun ke depan, dia bakal catat sejarah.

Pertarungan Spanyol vs Prancis di UEFA Nations League nggak cuma soal tiket ke final. Buat banyak orang, ini juga "final tidak resmi" untuk Ballon d’Or 2025. Entah siapa yang menang, yang jelas publik dunia bakal mantengin duel Yamal lawan Dembélé. Dan yang pasti, Yamal udah siap: “Let’s play!”

Rabu, 28 Mei 2025

Lamine Yamal Resmi Perpanjang Kontrak di Barcelona hingga 2031, Siap Jadi Bintang Masa Depan

Lamine Yamal Resmi Perpanjang Kontrak di Barcelona hingga 2031, Siap Jadi Bintang Masa Depan
Lamine Yamal Resmi Perpanjang Kontrak di Barcelona hingga 2031, Siap Jadi Bintang Masa Depan.

JAKARTA -- Kabar gembira datang dari Camp Nou! Wonderkid Barcelona, Lamine Yamal, resmi memperpanjang kontraknya bersama klub hingga tahun 2031. Pemain yang baru berusia 17 tahun ini memang lagi naik daun banget setelah tampil gemilang di musim 2024/25 dan bantu Timnas Spanyol menjuarai Euro 2024.

Yamal sebenarnya masih punya kontrak yang berlaku sampai 2026, tapi performa luar biasanya bikin manajemen Barca gak mau nunggu lama buat mengamankan masa depannya. Gimana nggak, musim ini Yamal sukses catatkan 18 gol dan 21 assist di semua kompetisi! Di skuad Barca sendiri, cuma Raphinha yang bisa nyalip jumlah assist-nya (21).

Ngomong-ngomong soal penampilan, Yamal sempat bikin publik terpukau lewat aksi magisnya di semifinal Liga Champions meskipun Barca harus rela tersingkir dari Inter dengan agregat 7-6. Tapi kontribusinya di laga-laga besar makin mengukuhkan statusnya sebagai pemain kunci.

Kalau dilihat dari statistik di LaLiga musim ini, Yamal jadi raja di berbagai kategori:

  • Assist terbanyak: 13

  • Tembakan dari luar kotak penalti: 67 kali

  • Peluang emas yang diciptakan: 28

  • Tembakan setelah dribble: 56

  • Peluang tercipta setelah membawa bola: 35

  • Umpan terobosan: 33

  • Dribble sukses: 161 kali

Gila nggak tuh? Statistiknya kayak pemain yang udah bertahun-tahun main di level top, padahal dia baru 17 tahun!

Kabarnya, dengan kontrak baru ini, Yamal bisa jadi pemain dengan bayaran tertinggi di skuad Barcelona kalau dia bisa mencapai target performa tertentu. Jadi, ini bukan cuma soal perpanjangan kontrak, tapi juga bentuk penghargaan buat kontribusi besarnya musim ini.

Presiden klub, Joan Laporta, juga sempat bilang kalau dia sangat yakin Yamal bakal tetap di Barca untuk waktu yang lama. Laporta juga ungkap kalau sekarang Barca lagi negosiasi perpanjangan kontrak buat Raphinha dan Frenkie de Jong, yang kontraknya bakal habis tahun depan.

"Kita optimis Raphinha bakal teken kontrak baru. Deco (Direktur Olahraga) punya hubungan yang kuat sama dia, dan si pemain juga nyaman dengan proyek ini," kata Laporta. "Kalau Frenkie, situasinya lebih mendesak karena kontraknya sisa satu tahun. Kita sudah ngobrol, dan dia kelihatan termotivasi banget buat lanjut."

Dengan performa ciamik dan kontrak baru di tangan, Lamine Yamal digadang-gadang jadi kandidat kuat untuk Ballon d’Or tahun ini. Buat fans Barcelona, ini jelas kabar yang sangat membahagiakan. Masa depan cerah tim kini semakin terjaga dengan pemain muda penuh potensi seperti Yamal.

Yamal bukan cuma masa depan Barcelona, tapi juga masa depan sepak bola dunia. Kalau dia bisa terus konsisten dan bebas dari cedera, bukan nggak mungkin namanya bakal sejajar sama legenda-legenda besar dunia. Kita tunggu aja aksinya musim depan. Força Barça!

Selasa, 20 Mei 2025

Lamine Yamal Dipuji Jordi Alba: Calon Ballon d'Or Termuda yang Siap Pecahkan Rekor Ronaldo!

Lamine Yamal Dipuji Jordi Alba: Calon Ballon d'Or Termuda yang Siap Pecahkan Rekor Ronaldo!
Lamine Yamal Dipuji Jordi Alba: Calon Ballon d'Or Termuda yang Siap Pecahkan Rekor Ronaldo!.

JAKARTA - Bicara soal wonderkid yang lagi jadi sorotan di dunia sepak bola, nama Lamine Yamal nggak boleh dilewatkan. Pemain muda Barcelona yang baru berusia 17 tahun ini terus bikin banyak legenda sepak bola melongo, termasuk mantan bintang Barca sendiri, Jordi Alba.

Dalam sebuah wawancara terbaru, Jordi Alba yang sekarang bermain di Inter Miami bareng Lionel Messi mengaku sangat kagum sama perkembangan Yamal. Bahkan, Alba nggak ragu bilang kalau Yamal pantas masuk daftar kandidat Ballon d’Or, penghargaan tertinggi bagi pemain sepak bola dunia!

“Waktu dia debut di Barcelona, usianya masih 15 tahun. Saya masih inget banget pertandingan lawan Real Betis. Dari situ udah kelihatan banget dia pemain yang beda. Sekarang dia makin matang, makin kuat secara fisik, dan yang jelas jadi pembeda di lapangan,” kata Alba.

“Apa yang dia lakukan sekarang benar-benar luar biasa. Menurut saya, di usianya sekarang, dia pantas masuk bursa Ballon d’Or,” tambahnya lagi.

Disandingkan dengan Messi dan Ronaldo?

Bukan cuma Jordi Alba yang kasih pujian. Presiden Inter Miami, David Beckham, juga ikut bersuara. Menurut Beckham, Yamal adalah pemain muda yang paling mirip sama Lionel Messi yang pernah dia lihat. Gila nggak tuh? Disejajarkan sama GOAT (Greatest of All Time) di usia 17 tahun!

Kalau ngomongin soal kandidat Ballon d’Or tahun ini, Yamal memang bakal hadapi persaingan ketat. Ada nama-nama besar kayak Raphinha yang juga tampil luar biasa musim ini, Mohamed Salah dari Liverpool, dan tentu aja Kylian Mbappé.

Sayangnya, sebagian dari mereka gagal bersinar di Liga Champions. Jadi, peluang masih terbuka buat siapa aja, termasuk Yamal. Kalau PSG bisa juara Eropa, nama Ousmane Dembélé juga bisa jadi masuk bursa nih.

Potensi Pecahkan Rekor Ballon d’Or Termuda

Kalau Yamal beneran berhasil menangin Ballon d’Or tahun ini, dia bakal jadi pemain termuda sepanjang sejarah yang meraih penghargaan itu. Saat ini, rekor masih dipegang oleh Ronaldo Nazario (R9) yang menang di usia 21 tahun 96 hari.

Yamal sendiri baru akan genap 18 tahun pada 13 Juli nanti. Artinya, dia bisa pecahin rekor R9 lebih cepat beberapa tahun. Ini bisa jadi rekor yang susah banget dipecahin di masa depan!

Meski belum mencetak gol sebanyak Raphinha, Yamal punya catatan assist yang keren banget. Total, dia udah bikin 16 assist dan 14 gol di semua kompetisi musim ini. Kalau nggak ada kejutan besar di laga terakhir, dia juga kemungkinan besar bakal jadi top assist di La Liga musim ini.

Nggak cuma itu, Yamal juga mencatat sejarah sebagai pemain pertama yang juara La Liga dua kali sebelum usia 18 tahun. Dan lebih kerennya lagi, dia yang cetak gol penentu gelar juara tersebut!

Apa yang dilakukan Lamine Yamal sekarang jelas bukan hal biasa. Di usia yang bahkan belum 18 tahun, dia udah jadi pilar penting di Barcelona dan masuk radar kandidat Ballon d’Or. Dengan konsistensi dan performa luar biasa kayak sekarang, bukan nggak mungkin dia bakal jadi ikon sepak bola masa depan.

Yuk, kita pantau terus kiprah Yamal di lapangan. Siapa tahu, dalam waktu dekat kita bakal lihat sejarah baru tercipta dari kaki ajaib bocah ajaib ini!

Senin, 19 Mei 2025

Hasil Babak Pertama Barcelona vs Villarreal: Blaugrana Unggul Tipis Lewat Aksi Yamal dan Fermin

Hasil Babak Pertama Barcelona vs Villarreal: Blaugrana Unggul Tipis Lewat Aksi Yamal dan Fermin
Hasil Babak Pertama Barcelona vs Villarreal: Blaugrana Unggul Tipis Lewat Aksi Yamal dan Fermin.

JAKARTA - Laga lanjutan LaLiga antara Barcelona menghadapi Villarreal berlangsung pada Senin dini hari, 19 Mei 2025, pukul 00.00 WIB. 

Pertandingan digelar di Estadio Olímpico Lluis Companys, dan sepanjang babak pertama, tensi permainan berjalan tinggi. 

Barcelona menutup 45 menit pertama dengan keunggulan tipis 2-1 atas tim tamu.

Villarreal tampil mengejutkan di awal pertandingan. Baru memasuki menit keempat, Arnaiz Perez berhasil mencetak gol cepat setelah memanfaatkan assist dari Nicolas Pepe. 

Gol tersebut membuat tim tamu unggul lebih dulu dan memaksa Barcelona segera bereaksi.

Barcelona tidak tinggal diam. Setelah terus menekan pertahanan Villarreal, usaha mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-38. 

Pemain muda berbakat, Lamine Yamal, sukses menyamakan kedudukan lewat kerja sama apik dengan Eric Garcia. Gol ini menjadi titik balik bagi permainan Barcelona.

Jelang turun minum, tepatnya di menit ke-45+5, Fermin Lopez mencetak gol tambahan untuk Barcelona. 

Gol ini tercipta dari situasi yang cukup rumit di kotak penalti Villarreal, namun Lopez mampu memaksimalkan peluang tersebut dan membawa Barcelona berbalik unggul.

Selama babak pertama, statistik permainan menunjukkan dominasi penuh dari Barcelona. Tim tuan rumah mencatatkan penguasaan bola hingga 78 persen, berbanding jauh dengan Villarreal yang hanya menguasai 22 persen permainan.

Dari sisi peluang, Barcelona juga unggul. Total 12 tembakan dilepaskan oleh skuad asuhan Xavi Hernandez, dengan empat di antaranya mengarah tepat ke gawang. 

Sementara Villarreal hanya mampu menciptakan tiga tembakan dan satu yang mengarah ke gawang.

Barcelona juga lebih agresif dalam menekan dengan tujuh tendangan sudut, sementara Villarreal hanya mencatat tiga. 

Pelanggaran yang tercipta pun cukup seimbang, dua untuk Barcelona dan tiga untuk Villarreal. Offside tercatat dua kali untuk Barcelona dan tidak ada dari Villarreal.

Satu kartu kuning dikeluarkan wasit pada babak pertama, yang diterima oleh Eric Garcia dari Barcelona pada menit ke-43.

Dengan hasil ini, Barcelona untuk sementara unggul 2-1 atas Villarreal saat turun minum. Babak kedua diprediksi akan berlangsung sengit, mengingat Villarreal tentu tidak ingin pulang dengan tangan kosong. 

Di sisi lain, Barcelona bakal berusaha mengamankan kemenangan penting demi menjaga posisi mereka di klasemen LaLiga.

Jumat, 16 Mei 2025

Lamine Yamal Bawa Barcelona Juara La Liga 2024/25 Usai Tumbangkan Espanyol di Derby Catalunya

Lamine Yamal Bawa Barcelona Juara La Liga 2024/25 Usai Tumbangkan Espanyol di Derby Catalunya
Lamine Yamal Bawa Barcelona Juara La Liga 2024/25 Usai Tumbangkan Espanyol di Derby Catalunya.

JAKARTA - Barcelona resmi mengunci gelar juara La Liga musim 2024/25 setelah menang meyakinkan 2-0 atas Espanyol dalam laga panas Derby Catalunya. 

Kemenangan ini sekaligus melengkapi treble domestik yang diraih tim asuhan Hansi Flick musim ini. 

Momen manis ini makin spesial karena terjadi di kandang rival sekota!

Awal Laga Penuh Tekanan

Espanyol sebenarnya langsung tancap gas sejak awal pertandingan. Mereka punya dua peluang emas one-on-one yang bisa saja bikin Barcelona tertinggal cepat. 

Tapi sayangnya, lini depan Espanyol kurang tenang saat penyelesaian akhir. 

Barcelona sendiri agak lambat panasnya di babak pertama, dan meski perlahan mulai menguasai bola, skor tetap 0-0 sampai jeda.

Lamine Yamal Jadi Pembeda

Masuk babak kedua, pertandingan makin alot. Espanyol bermain keras dan penuh semangat, seperti biasa kalau ketemu Barca. 

Tapi di tengah situasi minim peluang, muncul sosok anak muda ajaib: Lamine Yamal.

Di menit ke-53, pemain 17 tahun itu menerima bola di sisi kanan, lalu melakukan aksi khasnya: cut inside dan lepaskan tembakan melengkung ke pojok atas gawang! 

Gol cantik ini langsung bikin Barca unggul dan nyaris memastikan trofi La Liga ke-28 untuk mereka.

Espanyol Kehilangan Kendali, Barcelona Tambah Gol

Setelah unggul, Barcelona makin tenang dalam mengatur tempo. Espanyol justru mulai kehilangan kontrol. 

Emosi memuncak saat Leandro Cabrera meninju perut Yamal VAR turun tangan, wasit pun mengganjar kartu merah langsung untuk Cabrera.

Barcelona memanfaatkan keunggulan pemain dengan baik. Di waktu tambahan, Yamal kembali bersinar lewat assist brilian ke Fermín López yang menutup laga lewat gol ke pojok bawah. 

Skor akhir 2-0 dan Blaugrana pun resmi jadi kampiun!

Selebrasi Juara di Kandang Rival

Begitu peluit akhir berbunyi, para pemain Barcelona langsung berpesta. Bayangkan, merayakan gelar La Liga di kandang Espanyol, rival satu kota momen seperti ini pasti jadi kenangan manis untuk para fans. 

Barcelona akan melanjutkan pesta juara di laga kandang berikutnya lawan Villarreal di Estadi Olímpic Lluís Companys.

Rating Pemain Barcelona vs Espanyol (Formasi 4-2-3-1)

Pemain Rating
GK: Wojciech Szczęsny 8.4
RB: Eric García 7.2
CB: Ronald Araújo 7.3
CB: Andreas Christensen 8.0
LB: Gerard Martín 7.3
CM: Frenkie de Jong 7.7
CM: Pedri 8.2
RW: Lamine Yamal ⭐ 8.8 (Man of the Match)
AM: Dani Olmo 7.8
LW: Raphinha 7.7
ST: Robert Lewandowski 6.1

Pemain pengganti:

  • Alejandro Balde (46’) – 6.7

  • Pau Cubarsí (51’) – 6.5

  • Fermín López (64’) – 7.5

  • Héctor Fort (76’) – 6.2

  • Gavi (76’) – 6.3

Dengan kombinasi pemain muda penuh talenta dan pelatih berpengalaman, Barcelona sukses menutup musim dengan gaya. 

Lamine Yamal jelas jadi bintang utama dini hari tadi, dan bukan tidak mungkin bakal jadi ikon baru Barca di masa depan.

Rabu, 14 Mei 2025

Lamine Yamal Bakal Perpanjang Kontrak di Barcelona, Gajinya Siap Naik Drastis!

Lamine Yamal Bakal Perpanjang Kontrak di Barcelona, Gajinya Siap Naik Drastis!
Lamine Yamal Bakal Perpanjang Kontrak di Barcelona, Gajinya Siap Naik Drastis!.

JAKARTA - Kabar baik buat para fans Barcelona! Direktur olahraga klub, Deco, akhirnya buka suara soal masa depan Lamine Yamal di Camp Nou. 

Pemain muda sensasional ini dikabarkan bakal segera memperpanjang kontraknya, dan Deco yakin banget kalau prosesnya tinggal menunggu waktu aja.

Kalau kamu ngikutin perkembangan sepak bola Eropa, pasti nggak asing lagi dengan nama Lamine Yamal. 

Di usia 17 tahun, dia udah jadi salah satu bintang paling bersinar, bukan cuma di Spanyol, tapi juga di dunia. 

Musim 2023-2024 jadi titik balik kariernya, di mana dia sukses menembus tim utama Barcelona di bawah asuhan Xavi Hernandez.

Nggak cuma bersinar bareng Barca, Yamal juga tampil gemilang di Euro 2024 bareng timnas Spanyol. 

Ia bahkan dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik di turnamen tersebut. Gila banget, kan?

Musim ini, Yamal benar-benar jadi kunci permainan Barcelona. Meskipun statistik gol dan assist-nya belum nyalip Robert Lewandowski atau Raphinha, tapi kontribusinya di lapangan nggak bisa disepelekan. 

Total dia terlibat dalam 36 gol di semua kompetisi! Dan jangan lupa, Barcelona udah kantongin trofi Supercopa de Espana dan Copa del Rey. 

Mereka juga hampir masuk final Liga Champions, tapi sayangnya harus tumbang di semifinal lawan Inter Milan lewat babak tambahan.

Saat ditanya soal kelanjutan kontrak Yamal, Deco bilang, "Pemain itu harus bahagia di tempat mereka berada, dan saya nggak lihat tempat yang lebih baik dari Barcelona buat Lamine. Dia besar di sini, dia anak sini juga. Generasi ini punya potensi buat bikin sejarah."

Yamal sekarang masih terikat kontrak sampai tahun 2026, dan Deco menegaskan bahwa proses perpanjangan kontrak sedang berjalan mulus. 

“Saya nggak lihat ada masalah. Proses perpanjangan itu tinggal nunggu waktu,” tambahnya lagi.

Menurut laporan dari Capology, gaji Yamal saat ini ada di angka sekitar Rp32 miliar per tahun. Tapi dengan performa luar biasanya, Barcelona disebut-sebut bakal naikin gajinya secara signifikan. 

Memang sih, dia belum bakal nyusul gaji Lewandowski yang tembus sekitar Rp640 miliar per tahun, tapi bukan nggak mungkin Yamal masuk daftar pemain dengan gaji tertinggi di skuad bisa lebih dari Rp190 miliar per tahun!

Oh iya, kontrak lamanya juga punya klausul rilis super fantastis, yaitu Rp17 triliun! Bayangin tuh, betapa berharganya Yamal buat Blaugrana.

Selain Yamal, ada juga deretan lulusan La Masia lainnya yang mencuri perhatian musim ini sebut saja Pau Cubarsi, Alejandro Balde, Marc Casado, Gavi, dan Fermin Lopez. 

Semuanya menunjukkan kalau masa depan Barcelona cerah banget dan benar-benar dibangun dari akar akademi mereka sendiri.

Barcelona kelihatannya nggak mau ambil risiko kehilangan talenta muda sehebat Lamine Yamal. Dengan performa luar biasa dan potensi besar, wajar kalau klub bergerak cepat mengamankan jasanya. 

Fans boleh tenang, karena segala tanda menunjukkan kalau Yamal bakal bertahan lama di Camp Nou, dan pastinya dengan gaji yang lebih layak!

Selasa, 06 Mei 2025

Inter Milan Siap Habis-habisan Hadapi Barcelona: Fokus Hentikan Lamine Yamal di Liga Champions

Inter Milan Siap Habis-habisan Hadapi Barcelona: Fokus Hentikan Lamine Yamal di Liga Champions
Inter Milan Siap Habis-habisan Hadapi Barcelona: Fokus Hentikan Lamine Yamal di Liga Champions.

JAKARTA - Pertarungan panas akan kembali tersaji di panggung Liga Champions! Inter Milan bersiap menjamu Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions yang dijadwalkan berlangsung Rabu dini hari, (7/5) pukul 02.00 WIB di Stadion Giuseppe Meazza. Pertandingan ini bukan cuma soal dua klub besar Eropa yang bertemu, tapi juga tentang bagaimana Inter bisa menghentikan sensasi muda milik Barca, Lamine Yamal.

Kalau kamu sempat nonton leg pertama pekan lalu, kamu pasti tahu betapa dramatisnya laga itu. Skor akhir 3-3 di Estadi Olímpic Lluís Companys benar-benar penuh emosi, dari awal sampai akhir. Dan yang paling mencuri perhatian? Si bocah ajaib berusia 17 tahun, Lamine Yamal, yang sukses bikin gol solo yang memukau dan bikin banyak orang geleng-geleng kepala.

Lamine Yamal: Bocah Ajaib yang Bikin Pusing Lini Belakang Inter

Kalau ngomongin pemain muda paling bersinar musim ini di Liga Champions, nama Lamine Yamal udah pasti di urutan teratas. Pemain jebolan akademi La Masia ini nggak cuma bikin gol cantik di leg pertama, tapi juga udah mencatatkan rekor-rekor yang luar biasa untuk usianya yang masih sangat belia.

Coba bayangin, dia jadi remaja kedua setelah Kylian Mbappé yang berhasil mencetak gol di babak 16 besar, perempat final, dan semifinal Liga Champions dalam satu musim! Di musim ini aja, Yamal udah cetak 6 gol di kompetisi ini. Angka itu sejajar dengan torehan Mbappé di musim 2016-17 dan legenda Real Madrid, Raul di musim 1995-96, saat mereka juga masih di bawah umur 20 tahun.

Selain itu, statistik Opta juga menyebutkan Yamal jadi remaja dengan jumlah tembakan terbanyak (44 kali), tembakan tepat sasaran terbanyak (19), dan dribel terbanyak (78) dalam satu musim Liga Champions sejak 2003-04. Gila nggak tuh?

Bastoni Akui Kualitas Yamal, Tapi Nggak Mau Fokus ke Satu Pemain Aja

Bek Inter, Alessandro Bastoni, tahu betul tantangan besar yang ada di depan. Ia pernah bertemu Yamal saat laga internasional melawan Spanyol tahun lalu. Tapi menurutnya, level permainan Yamal sekarang udah naik beberapa tingkat.

"Aku pernah lawan dia sebelumnya, tapi waktu itu dia belum sehebat sekarang," kata Bastoni dalam konferensi pers. "Aku jujur kagum dengan seberapa cepat dia berkembang. Di usia 17 tahun, dia udah bisa bikin hal-hal luar biasa di lapangan. Dia salah satu pemain terbaik dunia saat ini."

Meski begitu, Bastoni menekankan bahwa Inter nggak akan terlalu fokus ke Yamal aja. "Kita memang harus ganda, bahkan triple marking dia kalau perlu, kayak di leg pertama. Tapi jangan sampai kebablasan juga, nanti malah bikin celah buat pemain Barca yang lain."

Inzaghi Punya Strategi Khusus Buat Redam Yamal

Pelatih Inter, Simone Inzaghi, juga sependapat dengan Bastoni. Ia tahu bahwa menghentikan Yamal bukan hal yang mudah, apalagi pemain muda itu punya kecepatan, kreativitas, dan kecerdasan bermain yang luar biasa.

"Kalau dibilang bisa mencegah dia megang bola, ya itu mustahil di sepak bola modern," ucap Inzaghi. "Tapi kita akan coba tetap waspada, kasih pengawalan ketat, dan jangan kasih dia ruang."

Inzaghi juga mengaku terpukau dengan kemampuan Yamal membaca permainan. "Yang bikin dia beda adalah instingnya. Begitu bola sampai di kakinya, dia udah tahu mau ngapain. Nggak banyak pemain muda yang punya visi kayak gitu."

Rekor dan Kepercayaan Diri Inter di Kandang

Meskipun Inter gagal menang di leg pertama meski sempat unggul dua gol, mereka punya bekal penting untuk leg kedua: rekor tak terkalahkan di kandang. Inter belum pernah kalah dalam 15 laga terakhir Liga Champions di kandang mereka (menang 12, imbang 3). Ini jadi rekor terbaik mereka sejak era 1980-an.

Bastoni bahkan menyamakan laga ini dengan "game 7" di final NBA penentuan segalanya. "Laga ini seperti final. Segalanya masih terbuka, dan kami senang karena main di depan pendukung sendiri. Ini momen yang kami impikan sebagai pemain," tambahnya.

Dukungan Suporter Jadi Kunci

Buat Inter, dukungan fans di San Siro bakal jadi kunci. Atmosfer stadion yang penuh, chants yang menggema, dan semangat dari tribun bisa jadi dorongan moral besar buat para pemain.

"Kami hidup untuk momen kayak gini," kata Bastoni. "Kami ingin bikin bangga para fans dan menunjukkan bahwa kami layak ada di sini."

Kabar Cedera: Martinez dan Pavard Masih Tanda Tanya

Selain memikirkan cara menghadapi Yamal dan Barcelona, Inzaghi juga harus ambil keputusan penting soal kondisi dua pemain kunci: Lautaro Martinez dan Benjamin Pavard.

Lautaro sempat ditarik keluar di babak pertama saat leg pertama, sedangkan Pavard absen karena masalah di pergelangan kaki. Keduanya sudah mulai ikut latihan ringan, tapi belum dipastikan bakal tampil atau nggak di leg kedua.

"Kami akan diskusi sama tim medis dan para pemain. Lautaro belum latihan penuh sejak pertandingan di Barcelona, sedangkan Pavard udah mulai ikut sesi awal latihan dan katanya merasa oke. Tapi keputusan akhir bakal kami ambil setelah cek kondisi hari ini," jelas Inzaghi.

Apa yang Bisa Kita Harapkan di Leg Kedua?

Dengan agregat masih imbang dan kedua tim punya kualitas individu serta kolektif yang luar biasa, leg kedua ini bakal jadi salah satu laga paling ditunggu musim ini.

Barcelona pasti bakal main menyerang, apalagi mereka punya senjata seperti Yamal, Lewandowski, hingga Gündogan. Sementara Inter juga nggak akan tinggal diam. Dengan dukungan fans dan pengalaman di Eropa, mereka pasti bakal kasih perlawanan sengit.

Laga Penentuan yang Sarat Drama

Pertandingan ini bukan cuma soal siapa yang lebih kuat, tapi juga siapa yang lebih siap mental dan taktis. Lamine Yamal bisa jadi pembeda, tapi Inter punya modal besar: pengalaman, rekor kandang, dan semangat tim yang tinggi.

Buat pecinta bola sejati, ini bukan laga yang boleh dilewatkan. Siapa yang bakal lolos ke final? Mampukah Inter Milan membungkam Yamal di San Siro, atau justru bocah ajaib itu yang bakal kembali mencuri perhatian dunia?

Kita tunggu aja hasilnya, tapi satu hal yang pasti: leg kedua ini bakal panas banget!

Jumat, 02 Mei 2025

Lamine Yamal Cetak Rekor, Tapi Thuram Bilang Bukan yang Terbaik di Dunia

Lamine Yamal Cetak Rekor, Tapi Thuram Bilang Bukan yang Terbaik di Dunia
Lamine Yamal Cetak Rekor, Tapi Thuram Bilang Bukan yang Terbaik di Dunia.

JAKARTA - Lamine Yamal memang tampil luar biasa bareng Barcelona waktu mereka main imbang 3-3 lawan Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions. Tapi, menurut Marcus Thuram, performa gemilang itu belum cukup buat bikin Yamal jadi pemain terbaik dunia.

Dalam pertandingan seru yang digelar Rabu malam itu, Thuram bikin sejarah dengan mencetak gol tercepat di babak semifinal Liga Champions, cuma butuh 30 detik! Tapi setelah itu, sorotan justru mengarah ke Yamal, yang bikin gol solo keren sekaligus jadi penanda penampilannya yang ke-100 bareng Barca.

Uniknya, Yamal yang baru berusia 17 tahun 291 hari itu juga sukses memecahkan rekor sebagai pencetak gol termuda di babak semifinal Liga Champions, ngalahin rekor sebelumnya yang dipegang Kylian Mbappe (18 tahun 140 hari).

Lebih hebat lagi, Yamal juga jadi remaja kedua dalam sejarah yang berhasil cetak gol di babak 16 besar, perempat final, dan semifinal Liga Champions dalam satu musim—cuma Mbappe yang pernah ngelakuin itu sebelumnya bareng Monaco musim 2016-2017.

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, sampai bilang belum pernah lihat pemain seperti Yamal selama 8-9 tahun terakhir. Tapi beda cerita sama Marcus Thuram. Dia justru nggak terlalu kagum.

Waktu diwawancarai Canal+, Thuram ditanya apakah Yamal sekarang bisa dibilang sebagai pemain terbaik di dunia. Jawabannya? Tegas.

"Enggak, bukan dia. Pemain terbaik dunia itu orang Prancis. Yang kedua juga orang Prancis. Ousmane dan Kylian," kata Thuram dengan santai. "Yamal mungkin nomor tiga."

Statistik Yamal musim ini memang luar biasa. Dia udah catat 15 gol dan 24 assist di semua kompetisi, jadi salah satu motor utama Barcelona yang lagi ngejar treble winners.

Sementara itu, dua pemain asal Prancis yang disebut Thuram Ousmane Dembele dan Kylian Mbappe juga nggak kalah mengesankan. Dembele lagi jalani musim terbaiknya bareng PSG. Golnya ke gawang Arsenal bikin PSG unggul 1-0 di leg pertama semifinal Liga Champions mereka.

Statistik Dembele musim ini juga nggak main-main. Dia udah bikin 33 gol di semua kompetisi, cuma kalah dari Robert Lewandowski (40), Harry Kane (36), dan Mbappe (34) di lima liga top Eropa.

Yang bikin makin keren, Dembele udah cetak 25 gol cuma di tahun 2025 aja—unggul lima gol dari pemain mana pun di periode yang sama!

Mbappe sendiri, meski start musimnya sempat naik turun bareng Real Madrid, tetap jadi mesin gol. Total udah 34 gol ia cetak sejauh ini. Bahkan, dia sekarang ada di posisi kedua sebagai pencetak gol terbanyak di musim debut bareng Madrid. Dia cuma butuh tiga gol lagi buat nyamain rekor Ivan Zamorano (37 gol) sebelum musim ini selesai.

Jadi, meskipun Yamal mencuri perhatian dan pecah rekor, menurut Marcus Thuram, tahta pemain terbaik dunia masih dipegang oleh rekan senegaranya Dembele dan Mbappe.

Kamis, 01 Mei 2025

Lamine Yamal Bikin Takjub Pelatih Inter: "Udah Lama Gak Lihat Pemain Kayak Dia!"

Lamine Yamal Bikin Takjub Pelatih Inter: "Udah Lama Gak Lihat Pemain Kayak Dia!"
Lamine Yamal Bikin Takjub Pelatih Inter: "Udah Lama Gak Lihat Pemain Kayak Dia!"

JAKARTA - Laga seru antara Barcelona dan Inter Milan di Liga Champions tengah pekan ini nggak cuma menyuguhkan skor imbang 3-3 yang bikin deg-degan, tapi juga menghadirkan aksi magis dari wonderkid Barcelona, Lamine Yamal.

Di usianya yang baru 17 tahun, Yamal sukses mencetak gol cantik dan tampil memukau dalam penampilan ke-100-nya bareng Barca. Bahkan pelatih Inter, Simone Inzaghi, sampai melongo dan mengaku belum pernah lihat pemain muda sehebat itu dalam hampir satu dekade terakhir!

“Sudah delapan atau sembilan tahun saya nggak lihat pemain seperti Yamal,” ujar Inzaghi dengan penuh kekaguman.

Gol Indah & Rekor Baru

Di babak pertama, Inter unggul cepat lewat Marcus Thuram dan Denzel Dumfries. Tapi Yamal langsung kasih respon. Dia melewati Henrikh Mkhitaryan, masuk ke kotak penalti, lalu melepaskan sepakan melengkung yang memantul tiang dan masuk. Golnya bukan cuma indah, tapi juga bikin dia jadi pencetak gol termuda di semifinal Liga Champions, ngalahin rekor milik Kylian Mbappe!

Nggak cuma itu, Yamal juga hampir bikin brace dua kali tembakannya mengenai mistar gawang. Dia menutup laga dengan 102 sentuhan bola, catatan luar biasa buat pemain sayap. Selain itu, dia bikin dua peluang dan sukses lewatin enam dari sepuluh dribel.

Statistik Lamine Yamal yang Gila-gilaan

  • 100 penampilan bareng Barcelona

  • 22 gol dan 27 assist (49 keterlibatan gol!)

  • Gol di babak 16 besar, perempat final, dan semifinal Liga Champions musim ini

  • Jadi remaja kedua setelah Mbappe yang bisa cetak gol di tiga fase knockout UCL dalam satu musim

Inter Akui Kesulitan Hadapi Yamal

Meski sempat kesulitan mengatasi Yamal, Inzaghi bilang anak asuhnya berhasil menyesuaikan diri di babak kedua.

“Kami harus keroyok dia dengan tiga pemain, dan itu bikin ruang terbuka di area lain,” kata Inzaghi. “Setelah itu intensitas dia turun, dan kami main sangat baik di babak kedua.”

Namun performa Yamal tetap jadi sorotan utama. Apalagi sebelumnya sempat ada kekhawatiran dia nggak bakal main karena cedera ringan saat pemanasan.

“Dia sempat merasa nggak nyaman waktu pemanasan, tapi setelah dicek dia dapat lampu hijau buat main,” ungkap pelatih Barca, Hansi Flick. “Dan seperti biasa, di laga besar dia selalu muncul.”

Laga Sengit yang Masih Terbuka

Meski Barca lebih dominan dalam penguasaan bola, Inter tetap berbahaya lewat serangan balik. Bahkan Henrikh Mkhitaryan sempat cetak gol penentu, tapi dianulir karena offside tipis. Inzaghi pun mengakui gaya main Barcelona yang berani, tapi sejauh ini membuahkan hasil.

“Strategi mereka memang berisiko, tapi terbukti berhasil. Mereka sudah cetak lebih dari 150 gol musim ini dan masih bersaing di dua kompetisi lagi,” jelasnya.

Lamine Yamal, Bintang Masa Depan Barcelona

Penampilan Lamine Yamal kali ini bisa dibilang jadi salah satu yang terbaik musim ini. Dengan usia yang masih sangat muda, dia udah jadi motor serangan Barcelona dan nggak gentar tampil di panggung sebesar Liga Champions. Nggak heran kalau dunia sepak bola mulai menaruh perhatian besar padanya.

Apakah dia bisa jadi penerus Messi di Camp Nou? Waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal pasti: Lamine Yamal bukan pemain biasa.

Barcelona vs Inter Milan: Lamine Yamal Bersinar di Laga Seru Liga Champions 3-3

Barcelona vs Inter Milan: Lamine Yamal Bersinar di Laga Seru Liga Champions 3-3
Barcelona vs Inter Milan: Lamine Yamal Bersinar di Laga Seru Liga Champions 3-3.

JAKARTA - Pertandingan seru terjadi di leg pertama semifinal Liga Champions antara Barcelona dan Inter Milan yang berakhir dengan skor imbang 3-3. 

Laga ini jadi tontonan yang bikin deg-degan dari menit pertama, apalagi berkat aksi memukau dari wonderkid Barcelona, Lamine Yamal.

Gol Kilat dan Kejutan dari Inter

Baru 30 detik laga berjalan, Inter Milan langsung mengejutkan publik tuan rumah di Stadion Estadi Olimpic Lluis Companys. 

Marcus Thuram sukses mencetak gol tercepat di sejarah semifinal Liga Champions lewat finishing cantik hasil umpan silang dari Denzel Dumfries. 

Barcelona yang sedang dalam misi meraih treble langsung tertunduk kaget.

Namun, laga ini jauh dari kata usai. Barcelona bangkit dan mulai menekan. Ferran Torres dan Lamine Yamal nyaris menyamakan kedudukan, tapi malah Inter yang menambah gol. 

Kali ini giliran Dumfries yang mencetak gol indah lewat tendangan akrobatik usai menerima umpan sundulan dari Francesco Acerbi di menit ke-21. Skor jadi 0-2 buat Inter.

Yamal Bangkit dan Mengubah Permainan

Tiga menit kemudian, giliran Lamine Yamal unjuk gigi. Pemain berusia 17 tahun ini meliuk-liuk melewati tiga bek Inter dan melepaskan tendangan kaki kiri yang melengkung indah, masuk lewat tiang. 

Gol yang bukan cuma cantik, tapi juga spesial karena jadi penanda penampilan ke-100 Yamal bersama Barcelona.

Yamal sempat terlihat cedera di pemanasan sebelum laga, tapi di lapangan dia tampil luar biasa. 

Bahkan, tak lama setelah gol, dia kembali menciptakan peluang dari sudut sempit, meski sayangnya hanya membentur mistar usai ditepis Yann Sommer.

Tak butuh waktu lama bagi Barca menyamakan kedudukan. Di menit ke-38, umpan silang dari Pedri disambut dengan sundulan tipis dari Raphinha, yang kemudian dimanfaatkan Ferran Torres untuk menjebol gawang Inter. Skor jadi 2-2, dan babak pertama pun berakhir panas.

Saling Balas Gol di Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Inter harus kehilangan striker andalan mereka, Lautaro Martinez, karena cedera. Tapi mereka tetap mengejutkan dengan gol ketiga yang kembali melibatkan Dumfries. 

Umpan sepak pojok Hakan Calhanoglu ditanduk Dumfries masuk ke gawang, membuat skor jadi 2-3 di menit ke-63.

Namun Barcelona tak tinggal diam. Hanya dua menit berselang, Raphinha melepaskan tembakan first-time keras yang membentur tiang dan kemudian masuk ke gawang setelah mengenai Sommer. Skor pun kembali imbang 3-3.

Henrikh Mkhitaryan sempat mencetak gol keempat untuk Inter, tapi sayangnya dianulir karena offside yang sangat tipis. 

Di menit-menit akhir, Yamal nyaris membawa Barca unggul setelah tendangannya lagi-lagi membentur mistar.

Statistik Menarik: Yamal Cetak Sejarah, Raphinha Mendekati Rekor Ronaldo

Di usia 17 tahun 291 hari, Lamine Yamal jadi pemain termuda kedua yang pernah tampil sebagai starter di semifinal Liga Champions, hanya kalah dari Julian Draxler. 

Sepanjang laga, Yamal benar-benar jadi momok untuk pertahanan Inter: 6 tembakan, 6 dribel sukses, 102 sentuhan, dan 2 peluang tercipta. Fantastis!

Raphinha juga nggak kalah cemerlang. Assist-nya ke Ferran jadi assist ke-8-nya musim ini di Liga Champions, dan total kontribusinya dalam gol sudah menyentuh angka 20. 

Dia tinggal butuh satu assist lagi untuk menyamai rekor milik Luis Figo dan satu gol untuk menyamai rekor musim tunggal Cristiano Ronaldo.

Sementara itu, Dumfries jadi bintang Inter dengan satu gol dan satu assist. 

Ia menjadi pemain Belanda pertama sejak Wesley Sneijder yang mencetak gol dan assist di semifinal Liga Champions, dan uniknya, juga melawan Barcelona.

Siap-Siap Leg Kedua yang Panas!

Dengan skor imbang 3-3 dan permainan terbuka dari kedua tim, leg kedua nanti dipastikan bakal seru banget. 

Inter memang tampil efisien hanya tiga tembakan tepat sasaran, semuanya jadi gol sementara Barcelona lebih dominan dengan 19 tembakan dan xG (expected goals) 1.39. 

Yann Sommer juga layak diacungi jempol karena beberapa penyelamatan krusialnya.

Jadi, buat kamu yang ngikutin Liga Champions, jangan sampai kelewatan leg kedua pekan depan. Apakah Yamal akan kembali jadi pahlawan? Atau Inter bakal balik unggul dengan strateginya yang tajam? Kita tunggu aja!

Rabu, 30 April 2025

Yamal Nyentil Madrid: Baru Boleh Kritik Kalau Udah Bisa Kalahin Barca!

Yamal Nyentil Madrid: "Baru Boleh Kritik Kalau Udah Bisa Kalahin Barca!"
Yamal Nyentil Madrid: "Baru Boleh Kritik Kalau Udah Bisa Kalahin Barca!"

JAKARTA - Gila sih, Lamine Yamal bener-bener jadi bahan omongan setelah laga seru final Copa del Rey antara Barcelona vs Real Madrid akhir pekan kemarin. Gak cuma karena performa di lapangan yang ciamik, tapi juga karena komentarnya yang bikin panas telinga fans Los Blancos. 

Usai bantu Barca menang dramatis 3-2 lewat dua assist-nya, Yamal dengan santai nyentil Madrid: “Mereka belum bisa ngapa-ngapain musim ini, jadi gak bisa ngomong apa-apa.”

Dua Assist, Satu Piala, dan Tiga Kali Bikin Madrid Gigit Jari

Yamal bener-bener jadi sorotan di partai final Copa del Rey. Dalam usia yang baru 17 tahun, dia ngasih dua assist krusial buat Pedri dan Ferran Torres yang bikin Barca keluar sebagai juara Copa del Rey ke-32 mereka. Rekor banget tuh!

Tapi yang bikin tambah pedes buat fans Madrid, ini adalah Clasico ketiga musim ini yang dimenangin Barca. Sebelumnya, mereka juga menang 4-0 di kandang Madrid di LaLiga dan 5-2 di final Supercopa de Espana bulan Januari. Artinya, Hansi Flick pelatih baru Barca udah ngalahin Madrid tiga kali beruntun. Dan cuma Pep Guardiola yang pernah punya rekor debut Clasico seoke itu sebelumnya.

“Mereka Belum Bisa Ngalahin Kami Tahun Ini”  kata Yamal

Abis laga, Yamal gak pake basa-basi. Di depan media dia ngomong lantang: “Mereka gak bisa ngapa-ngapain ke kita tahun ini, dan kita udah nunjukin itu.” Wuihh… panas!

Komentarnya langsung dibalas sinis sama fans Madrid dan beberapa media Spanyol. Tapi Yamal? Tetep kalem. “Selama gue menang, mereka gak bisa ngomong apa-apa. Nanti kalo udah bisa ngalahin gue, baru deh boleh kritik,” ujarnya menjelang laga semifinal Liga Champions lawan Inter Milan.

Gak Ada Takut, Cuma Ada Semangat

Soal rasa percaya diri, bocah asal Mataro ini juga gak main-main. Meski masih muda, dia ngaku udah ninggalin rasa takutnya dari zaman main bola di taman. “Gue gak takut, yang ada malah termotivasi. Butterfly in my stomach itu tandanya semangat, bukan takut,” kata Yamal.

Dia juga bilang suasana di final Copa del Rey justru bikin dia makin pengen nikmatin pertandingan, bukan ngerasa ditekan. “Gue gak ngerasa ada tekanan. Malah itu suasana yang seru buat dinikmatin.”

Statistik Gila: Ungguli Semua Wonderkid Eropa

Musim ini, Yamal udah nyumbang 34 keterlibatan gol di semua kompetisi – 14 gol dan 20 assist! Di skuad Barca, cuma Raphinha (51) dan Lewandowski (43) yang punya kontribusi lebih banyak. Dan dibandingkan semua remaja di lima liga top Eropa, dia unggul jauh. Di bawah dia ada Desire Doue dari PSG yang baru nyumbang 24 keterlibatan gol.

Dibandingin Messi? Yamal Cuek Aja

Banyak yang udah mulai nyamain Yamal sama Lionel Messi, apalagi sejak dia mulai bersinar di level top. Tapi dia lebih milih jalanin kariernya tanpa tekanan perbandingan. “Gue gak suka banding-bandingin, apalagi sama Messi. Dia emang terbaik sepanjang masa, tapi gue cuma pengen jadi diri gue sendiri,” jelasnya.

Fokus ke Liga Champions

Setelah menang lawan Madrid, fokus Yamal sekarang pindah ke Liga Champions. Barca bakal lawan Inter Milan di semifinal leg pertama tengah pekan ini. Yamal bakal jadi salah satu kunci di lini serang, dan para fans pasti penasaran apakah dia bisa terus jadi pembeda.

Lamine Yamal emang bukan pemain biasa. Di usia 17 tahun, dia udah jadi tulang punggung Barcelona dan punya mental baja yang bikin fans Madrid gregetan. Tapi ya, fakta di lapangan gak bisa dibantah Barca mendominasi musim ini, dan Yamal ada di pusatnya. Komentarnya mungkin nyentil, tapi performanya juga bicara. Sekarang tinggal tunggu, apakah dia bisa terus bersinar di Liga Champions dan bawa Barca ke final?

Jumat, 11 April 2025

Hansi Flick Beri Kabar Soal Cedera Lamine Yamal: “Tidak Perlu Khawatir”

Hansi Flick Beri Kabar Soal Cedera Lamine Yamal “Tidak Perlu Khawatir”
Hansi Flick Beri Kabar Soal Cedera Lamine Yamal: “Tidak Perlu Khawatir”.

JAKARTA - Pelatih Barcelona, Hansi Flick, memberikan kabar terbaru terkait kondisi Lamine Yamal setelah sang wonderkid meminta diganti saat pertandingan Liga Champions melawan Borussia Dortmund, Rabu malam lalu (9/4). 

Meski sempat membuat fans cemas, Flick menegaskan bahwa tidak ada cedera serius yang dialami Yamal.

Dalam laga yang berlangsung di Camp Nou itu, Barcelona tampil luar biasa dan menang telak 4-0 atas Dortmund. 

Yamal bermain selama 86 menit dan bahkan mencetak gol keempat untuk Blaugrana sebelum akhirnya memberi isyarat ke bangku cadangan untuk diganti.

“Dia baik-baik saja,” ujar Flick dalam konferensi pers usai pertandingan. “Dia hanya kelelahan karena bermain terlalu banyak menit.”

Beban Berat di Usia Muda

Yamal, yang baru berusia 17 tahun, memang sedang menjadi andalan Barcelona musim ini. 

Ia telah tampil di 43 dari total 48 pertandingan klub di semua kompetisi. 

Jumlah ini menjadi rekor tersendiri untuk pemain di bawah usia 18 tahun, dan menunjukkan betapa besarnya kepercayaan yang diberikan Flick kepada pemain muda ini.

Meskipun tidak sebanyak Jules Kounde yang mencatatkan 101 penampilan beruntun untuk klub dan timnas, beban yang ditanggung Yamal tentu sangat besar mengingat usianya yang masih belia.

Ansu Fati Dapat Kesempatan Langka

Masuknya Yamal ke ruang ganti membuka peluang bagi Ansu Fati untuk kembali merumput. 

Pemain yang dulu disebut-sebut sebagai bintang masa depan Barcelona ini baru mencatatkan 191 menit bermain sepanjang musim. 

Flick pun menyampaikan bahwa Fati layak mendapat kesempatan itu.

“Dia pantas bermain. Ini bukan hanya karena Yamal keluar. Kami butuh semua pemain siap ketika dibutuhkan,” jelas Flick.

Tak Ada Waktu untuk Istirahat

Sayangnya, masa istirahat bagi Yamal mungkin tidak akan berlangsung lama. Barcelona sedang memasuki periode paling krusial musim ini. 

Akhir pekan ini, mereka akan menghadapi Leganes dalam lanjutan La Liga. 

Setelah itu, ada leg kedua perempat final Liga Champions dan final Copa del Rey melawan Real Madrid yang sudah menanti.

Dengan peluang meraih treble winners, Barcelona tak punya ruang untuk lengah. Flick bahkan sempat berkata kepada Yamal di awal musim, “Juara sejati tidak kenal istirahat.”

Meski sempat membuat khawatir, kondisi Lamine Yamal dipastikan aman. Hansi Flick menekankan bahwa sang pemain hanya kelelahan, bukan cedera. 

Dengan jadwal padat dan target besar di depan mata, peran Yamal masih sangat penting bagi Barcelona. Semoga sang bintang muda bisa tetap bugar dan terus bersinar di panggung tertinggi.

Minggu, 23 Maret 2025

Frenkie de Jong: Yamal Belum Pantas Dibandingkan dengan Messi

Frenkie de Jong Yamal Belum Pantas Dibandingkan dengan Messi
Frenkie de Jong: Yamal Belum Pantas Dibandingkan dengan Messi.

JAKARTA - Frenkie de Jong menegaskan bahwa rekan setimnya di Barcelona, Lamine Yamal, belum layak dibandingkan dengan legenda sepak bola Lionel Messi. 

Meskipun Yamal menunjukkan performa luar biasa di usia yang masih sangat muda, De Jong berpendapat bahwa membandingkannya dengan Messi adalah sesuatu yang berlebihan.

Perjalanan Karier Lamine Yamal

Yamal, yang saat ini memimpin daftar assist di LaLiga dengan 11 umpan gol dalam 24 pertandingan musim ini, mencuri perhatian sejak debutnya bersama Barcelona pada April 2023 di usia 15 tahun 291 hari. 

Perkembangannya yang pesat membuatnya kerap dibandingkan dengan Messi, yang memulai debutnya untuk Barcelona pada usia 17 tahun di tahun 2004.

Namun, menurut De Jong, perbandingan tersebut belum tepat. “Saya tidak berpikir Anda harus membandingkannya dengan Messi, karena saya pikir setiap pesepak bola yang dibandingkan dengan Messi masih belum cukup baik,” ujar gelandang asal Belanda itu dalam konferensi pers jelang pertandingan leg kedua perempat final UEFA Nations League antara Belanda dan Spanyol.

Talenta Murni yang Langka

Meskipun menolak perbandingan dengan Messi, De Jong tetap mengakui kehebatan Yamal. 

“Apa yang dia lakukan di usia ini sangat luar biasa dan sangat jarang terjadi. Dia adalah bakat alami,” tambahnya.

“Cara dia memahami permainan, keputusan yang dia buat di usia yang masih sangat muda, sungguh mengesankan. Saya rasa ini adalah bakat yang benar-benar bawaan, dan beruntungnya, dia memilikinya.”

Yamal memang sudah menunjukkan kualitas yang luar biasa di lapangan. Dalam kompetisi Eropa musim ini, pemain berusia 17 tahun tersebut mencatatkan 29 kontribusi gol (13 gol dan 16 assist) di semua kompetisi. 

Angka ini menempatkannya jauh di atas pemain muda lainnya, seperti Desire Doue dari Paris Saint-Germain yang mencatatkan 18 kontribusi gol.

Selain itu, Yamal juga tercatat sebagai salah satu pemain dengan jumlah assist terbanyak musim ini. 

Hanya Mohamed Salah (22), Rayan Cherki, dan Raphinha (18) yang mencatatkan lebih banyak assist dibandingkan dirinya.

Messi Tetap yang Terbaik

Namun, bagi De Jong, Messi tetap berada di level yang berbeda. “Saya tidak berpikir akan ada pemain lain yang seperti dia,” tegasnya.

Meskipun demikian, Yamal akan memiliki kesempatan untuk membuktikan dirinya di laga besar ketika Spanyol menghadapi Belanda di Valencia pada leg kedua perempat final UEFA Nations League. 

Setelah hasil imbang dramatis 2-2 di leg pertama, laga ini akan menjadi kesempatan bagi Yamal untuk menunjukkan bahwa dirinya memang pantas disebut sebagai calon bintang besar.

Apakah Yamal bisa membuktikan bahwa ia layak dibandingkan dengan Messi? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. 

Namun satu yang pasti, dunia sepak bola akan terus menantikan aksinya di lapangan.

Selasa, 25 Februari 2025

Barcelona Cemas! Lamine Yamal Alami Cedera Jelang Semifinal Copa del Rey Lawan Atletico Madrid

Barcelona Cemas! Lamine Yamal Alami Cedera Jelang Semifinal Copa del Rey Lawan Atletico Madrid
Barcelona Cemas! Lamine Yamal Alami Cedera Jelang Semifinal Copa del Rey Lawan Atletico Madrid.
JAKARTA - Kabar kurang menyenangkan datang dari Barcelona jelang laga penting melawan Atletico Madrid di semifinal Copa del Rey. 

Wonderkid mereka, Lamine Yamal, dikabarkan mengalami masalah cedera dan tidak ikut serta dalam sesi latihan terakhir tim pada Senin (26/2) waktu setempat. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi tim asuhan Hansi Flick.

Yamal Absen di Latihan Terakhir

Menurut laporan dari SPORT, Yamal harus menjalani latihan terpisah di gym demi menghindari cedera yang lebih parah pada kakinya. 

Pemain berusia 17 tahun itu mengalami benturan keras saat Barcelona menang 2-0 atas Las Palmas pada laga La Liga akhir pekan lalu. 

Setelah pertandingan, Yamal bahkan sempat mengunggah foto kaus kakinya yang berlumuran darah di media sosial dengan caption sindiran: "Bukan pelanggaran." Unggahan ini mencerminkan ketidakpuasannya terhadap keputusan wasit yang mengabaikan pelanggaran keras terhadapnya.

Pengaruh Absennya Yamal

Meski cederanya disebut sebagai "kemunduran kecil," ada kekhawatiran jika Yamal tidak bisa bermain penuh melawan Atletico Madrid. 

Statistik menunjukkan bahwa absennya Yamal cukup berdampak bagi Barcelona. 

Musim ini, Blaugrana sudah enam kali bermain melawan tim Spanyol tanpa Yamal di starting XI, dan mereka hanya menang satu kali—itu pun melawan tim divisi empat, UD Barbastro, di Copa del Rey.

Saat menghadapi tim kuat seperti Real Sociedad, Osasuna, Las Palmas, dan Atletico Madrid sebelumnya tanpa Yamal, Barcelona gagal meraih kemenangan. 

Terakhir kali mereka bertemu Atletico di La Liga pada Desember lalu, Barca kalah 2-1 di kandang sendiri tanpa kehadiran Yamal karena cedera pergelangan kaki.

Atletico Madrid Siap Manfaatkan Situasi

Di sisi lain, Atletico Madrid asuhan Diego Simeone tentu melihat ini sebagai peluang besar. Mereka berhasil mengakhiri kutukan panjang tidak pernah menang di markas Barcelona dengan kemenangan 2-1 pada pertemuan sebelumnya. 

Tanpa Yamal di lapangan, Barca mungkin kehilangan kreativitas dan kecepatan di lini depan mereka.

Laga Hidup Mati Menuju Final

Laga semifinal Copa del Rey ini akan berlangsung dalam dua leg, dengan pertandingan pertama digelar di markas Barcelona pada Selasa (27/2) malam waktu setempat, sementara leg kedua akan dimainkan di Madrid pada 2 April mendatang. 

Hansi Flick tentu berharap Yamal bisa pulih dan tetap berkontribusi dalam pertandingan krusial ini.