Jumat, 01 Agustus 2025
Menbud: Pemeliharaan situs bersejarah jadi upaya jaga warisan budaya
Kementerian Ekraf kolaborasi perkuat talenta ekonomi kreatif
Wamenkomdigi sebut pembangunan SDM jawab tantangan di sektor digital
Dokter: Lawan pengurangan massa otot dengan olahraga dan nutrisi tepat
Maternity Itu Apa Sih? Panduan Lengkap Seputar Kehamilan, Persalinan, dan Perlengkapannya (Dari Maternity Leave sampai Maternity Bra)
![]() |
Maternity Itu Apa Sih? Panduan Lengkap Seputar Kehamilan, Persalinan, dan Perlengkapannya (Dari Maternity Leave sampai Maternity Bra). |
Cari tahu arti lengkap maternity dan segala hal penting seputar kehamilan: maternity clothes, maternity leave, maternity dresses, maternity photoshoot, hingga maternity pillow. Panduan lengkap untuk calon ibu!
Apa Itu Maternity? Yuk, Kita Kupas Tuntas!
Kalau kamu lagi hamil, baru saja melahirkan, atau lagi support teman atau pasangan yang sedang dalam masa itu, istilah "maternity" pasti sering kamu dengar. Tapi, sebenarnya maternity itu apa sih?
Secara sederhana, maternity adalah segala hal yang berkaitan dengan kondisi menjadi seorang ibu—mulai dari masa kehamilan, proses persalinan, hingga fase pasca-melahirkan (postpartum). Tapi di luar itu, maternity juga menyangkut banyak hal praktis, seperti cuti hamil (maternity leave), baju hamil (maternity clothes), hingga produk-produk pendukung seperti maternity bra dan maternity pillow.
Artikel ini akan membahas semua yang kamu perlu tahu tentang dunia maternity, dengan gaya ringan, tapi tetap berbobot. Yuk kita mulai!
Masa Kehamilan: Perubahan Tubuh dan Emosi yang Perlu Dipahami
Hamil Itu Bukan Cuma Soal Perut Membesar
Kehamilan adalah masa yang ajaib, tapi juga penuh tantangan. Dalam fase ini, tubuh mengalami banyak perubahan hormon, bentuk fisik, dan juga emosi. Mual, perubahan mood, nyeri punggung, insomnia semuanya bagian dari perjalanan ini.
Nah, di sinilah pentingnya dukungan dari sekitar, plus alat bantu yang tepat. Misalnya, maternity pillow bisa bantu kamu tidur lebih nyaman saat posisi perut mulai mengganggu.
Pentingnya Cuti Hamil (Maternity Leave) Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Apa Itu Maternity Leave?
Maternity leave adalah hak cuti bagi ibu hamil, yang biasanya dimulai beberapa minggu sebelum melahirkan dan berlanjut setelah persalinan. Di Indonesia, menurut UU Ketenagakerjaan, ibu hamil berhak atas cuti selama 3 bulan: 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan.
Mengapa Cuti Ini Penting?
Bayangkan saja, tubuh kamu sedang bekerja keras membentuk kehidupan baru, belum lagi stres menjelang persalinan. Maka, waktu istirahat dan persiapan ini sangat penting untuk:
-
Pemulihan fisik
-
Persiapan mental
-
Menjalin ikatan dengan bayi setelah lahir
-
Mencegah baby blues atau depresi postpartum
Dunia Fashion Ibu Hamil: Stylish Tapi Tetap Nyaman!
Maternity Clothes: Nyaman Itu Prioritas
Banyak ibu muda zaman sekarang tetap ingin tampil modis meski sedang hamil. Untungnya, sekarang banyak pilihan maternity clothes yang fashionable tanpa mengorbankan kenyamanan. Contohnya:
-
Maternity pants: Celana dengan karet pinggang elastis
-
Maternity jeans: Jeans khusus hamil dengan panel perut yang lembut
-
Maternity leggings: Super fleksibel dan cocok dipakai harian
-
Maternity dresses: Gamis atau dress longgar dengan desain cantik
Tips: Pilih bahan yang adem seperti katun atau rayon agar nyaman sepanjang hari.
Maternity Bra: Penopang Nyaman Saat Payudara Membesar
Saat hamil, ukuran payudara bisa naik 1–2 cup, dan ini bikin bra biasa terasa sesak. Maternity bra dirancang khusus untuk menopang payudara dengan nyaman tanpa kawat, dan biasanya mudah digunakan saat menyusui nanti.
Dokumentasi Kehamilan: Maternity Photoshoot yang Menghangatkan Hati
Salah satu tren paling populer sekarang adalah maternity photoshoot. Bukan cuma untuk gaya-gayaan, tapi jadi cara menyimpan kenangan indah di masa kehamilan. Lokasi bisa indoor atau outdoor, bahkan di rumah dengan konsep cozy.
Beberapa ide outfit untuk maternity shoot:
-
Gaun putih panjang yang mengalir
-
Dress boho dengan bunga di kepala
-
Jeans dan kemeja putih simpel tapi elegan
Pro tips: Ambil foto saat usia kandungan 7–8 bulan, saat perut terlihat jelas tapi tubuh belum terlalu kelelahan.
Persiapan Melahirkan: Barang Wajib yang Harus Ada
Maternity Pads: Lebih Tebal dari Pembalut Biasa
Setelah melahirkan, tubuh akan mengeluarkan darah nifas selama beberapa minggu. Nah, kamu butuh maternity pads yang jauh lebih tebal dan menyerap dibanding pembalut biasa. Ini penting untuk kenyamanan dan kebersihan.
Maternity Pillow: Penolong Tidur Ibu Hamil
Makin besar perut, makin sulit tidur nyenyak. Di sinilah maternity pillow berperan. Bentuknya menyerupai huruf U atau C yang bisa menopang perut, pinggang, dan kaki secara bersamaan. Bisa juga dipakai saat menyusui nantinya!
Cerita Nyata: Maternity Journey Seorang Ibu Bekerja
Mari kita simak kisah Ratih, seorang marketing executive di Jakarta yang baru melahirkan anak pertamanya.
“Awalnya aku nggak terlalu mikirin soal maternity clothes, pakai baju biasa aja. Tapi makin besar perut, makin nggak nyaman. Akhirnya aku beli maternity pants dan bra khusus hamil. Hidupku jadi lebih enak!”
“Pas masuk bulan ke-7, aku ambil maternity leave. Aku pakai waktu itu buat istirahat dan ikut kelas persalinan online. Pas lahiran, aku juga siapin maternity pads dan maternity pillow—dan itu beneran ngebantu banget.”
Cerita kayak gini menunjukkan kalau persiapan maternity bukan soal gaya aja, tapi soal kenyamanan dan kesehatan jangka panjang.
FAQ Seputar Maternity (Frequently Asked Questions)
Q: Kapan sebaiknya mulai pakai maternity clothes?
A: Umumnya trimester kedua (minggu ke-13 ke atas), saat perut mulai membesar dan baju biasa mulai terasa sempit.
Q: Berapa lama masa maternity leave di Indonesia?
A: 3 bulan (1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan sesudahnya).
Q: Apakah maternity jeans bisa dipakai setelah melahirkan?
A: Ya, karena modelnya fleksibel dan nyaman, banyak ibu tetap memakainya sampai beberapa bulan setelah persalinan.
Q: Apa perbedaan maternity pad dengan pembalut biasa?
A: Maternity pad lebih besar, tebal, dan punya daya serap ekstra untuk darah nifas pasca-melahirkan.
Q: Apakah maternity pillow wajib dimiliki?
A: Tidak wajib, tapi sangat direkomendasikan, apalagi kalau kamu mengalami sulit tidur karena posisi perut yang besar.
Kesimpulan: Maternity Itu Perjalanan, Bukan Sekadar Status
Menjadi seorang ibu bukan cuma soal melahirkan, tapi menjalani fase perubahan fisik dan emosi yang luar biasa. Dalam proses itu, maternity clothes, maternity leave, hingga maternity pillow bukan sekadar produk, tapi bentuk perhatian dan kasih sayang terhadap diri sendiri.
Kalau kamu sedang menantikan si kecil, jangan ragu untuk invest ke hal-hal yang bikin kamu nyaman. Karena ibu yang bahagia, akan melahirkan bayi yang bahagia juga.
Sedang hamil atau punya teman yang sedang menanti buah hati? Yuk, share artikel ini ke mereka karena informasi bermanfaat lebih baik dibagikan!
Kamis, 31 Juli 2025
IEE Series 2025, momentum kuatkan keamanan dan manajemen data
"Blue Food", pilar warisan kuliner berkelanjutan Nusantara
Dampak negatif radang usus pada kesehatan pasien
Isuzu pamer ELF NMR yang dilengkapi lapisan LED di GIIAS 2025
Merck dorong akses perawatan kesuburan berbasis pasien
Rabu, 30 Juli 2025
IAMI serahkan 53 unit ELF NQR B Minitrans Transjakarta
Menekraf bangun sektor seni rupa lewat kolaborasi pelukis antarnegara
Indonesia-Prancis perkuat kolaborasi fesyen dan kriya ke kancah global
Pejabat Gaikindo berharap pengunjung GIIAS 2025 tidak hanya "rojali"
Diva Zahra ingin tunjukkan kemampuan perempuan di lintasan balap
Sensasi Memancing di Sungai Kapuas: Surga Para Pemancing di Tanah Borneo
![]() |
Seeokor ikan Bongak seberat 28 Kg tertangkap kail warga Sekadau di Sungai Kapuas. Sumber foto: SFT (Sekadau Fishing Team) |
Kalimantan Barat — Sungai Kapuas, yang membentang sepanjang lebih dari 1.100 kilometer dan menyandang predikat sebagai sungai terpanjang di Indonesia, tak hanya menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Barat. Sungai ini juga menjadi destinasi favorit bagi para pemancing, baik dari dalam daerah maupun luar provinsi.
Bagi sebagian orang, memancing mungkin hanya dianggap sebagai hobi biasa. Namun bagi mereka yang pernah menjajal arus dan derasnya tantangan di Sungai Kapuas, aktivitas ini adalah perpaduan antara petualangan, kesabaran, dan seni dalam menaklukkan alam.
Sungai Kapuas dan Potensi Ikan Air Tawar yang Melimpah
![]() |
Seekor patin seberat 48 kg tertangkap kail warga di Kapuas Hulu. (Sumber Gambar: mongabay.co.id) |
Keberagaman hayati di Sungai Kapuas tak perlu diragukan lagi. Sungai ini menyimpan banyak jenis ikan air tawar yang bisa menjadi target pancingan. Beberapa di antaranya bahkan hanya bisa ditemukan di wilayah ini.
Jenis-jenis ikan yang sering menjadi incaran para pemancing antara lain:
-
Ikan Bongak, ikan khas Sungai Kapuas yang sangat digemari masyarakat setempat karena rasanya yang gurih.
-
Ikan Baung, spesies yang aktif di malam hari dan biasanya berada di dasar sungai.
-
Ikan Patin, ikan berukuran besar yang cukup kuat melawan saat dipancing.
-
Ikan Toman, predator sungai yang dikenal ganas dan tangguh.
-
Ikan Gabus, yang punya kemampuan bertahan di perairan minim oksigen dan bisa meloncat keluar dari air.
“Kalau soal ikan, Sungai Kapuas itu surganya. Ikan-ikan di sini liar dan kuat. Sensasi strike-nya benar-benar beda,” ujar Aliansyah (43), seorang pemancing asal Pontianak yang sudah lebih dari 10 tahun menjajal spot-spot di Kapuas.
Spot Mancing Favorit di Sungai Kapuas
![]() |
Kiri Sungai Kapuas - Kanan Sungai Sekadau, Area Pasar Sekadau. (Sumber foto Netizen) |
Dengan panjang sungai yang luar biasa, tentu saja banyak lokasi yang bisa dijadikan tempat memancing. Namun, ada beberapa titik yang cukup populer dan sering dikunjungi, baik oleh pemancing lokal maupun pendatang.
Di kota Pontianak, misalnya, para pemancing biasa memanfaatkan area di bawah Jembatan Kapuas I dan II, dermaga pelabuhan, serta pinggiran sungai di kawasan Siantan atau Sungai Jawi.
Sementara di daerah hulu sungai, seperti Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu, pemancing akan menemukan suasana yang lebih alami. Ikan-ikannya pun cenderung lebih besar karena tekanan aktivitas manusia lebih minim.
“Di daerah hulu seperti Kapuas Hulu, ikannya lebih ganas. Tapi medannya juga lebih berat. Harus siap dengan perlengkapan ekstra,” kata Dedi, anggota komunitas Mancing Liar Kalbar.
Bahkan di sejumlah desa pinggiran yang belum terlalu banyak dijamah, ada spot-spot ‘rahasia’ yang hanya diketahui oleh warga lokal. Biasanya, spot semacam ini menyimpan potensi besar bagi pemancing yang ingin merasakan sensasi berbeda.
Waktu Terbaik untuk Memancing
Seperti kata pepatah lama di kalangan pemancing, “Ikan pun punya waktu makan.” Hal ini berlaku juga di Sungai Kapuas.
Umumnya, waktu terbaik untuk memancing adalah di pagi hari sekitar pukul 05.00–09.00 dan sore hari antara pukul 16.00–18.00. Di waktu-waktu tersebut, suhu air cenderung stabil dan ikan-ikan aktif mencari makan.
Selain itu, musim juga memengaruhi hasil tangkapan. Musim kemarau menjadi favorit karena air sungai lebih tenang dan jernih, sehingga ikan lebih mudah melihat umpan. Sebaliknya, pada musim hujan dan saat air pasang besar, arus sungai menjadi deras dan keruh, membuat ikan cenderung ‘bersembunyi’.
“Kalau pas musim banjir, hasilnya kurang maksimal. Air keruh, arus deras, ikan pun malas bergerak,” ujar Wahyu, pemancing dari Kubu Raya.
Faktanya, memancing di Sungai Kapuas tak mengenal batas usia maupun tingkat keahlian. Siapa pun bisa mencoba mulai dari pemula yang baru belajar melempar kail, hingga pemancing profesional yang membawa perlengkapan lengkap dan perahu fiber.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan Barat, memancing juga bisa menjadi aktivitas tambahan yang menyenangkan. Selain bisa merasakan sensasi “strike” di perairan liar, mereka juga bisa lebih dekat dengan alam dan budaya lokal.
Tak sedikit komunitas memancing di Kalbar yang terbuka bagi siapa saja. Mereka kerap mengadakan gathering, lomba mancing, hingga ekspedisi ke spot-spot terpencil yang menantang.
Tak hanya karena ikannya, Sungai Kapuas juga menawarkan pengalaman yang menyeluruh. Pemandangannya yang memukau, hutan-hutan di sekeliling sungai, serta kehidupan masyarakat di bantaran sungai memberikan kesan tersendiri bagi siapa pun yang mengarungi sungai ini.
Bagi banyak pemancing, memancing di Kapuas bukan soal berapa banyak ikan yang dibawa pulang, tapi tentang kedekatan dengan alam. Tak sedikit pula yang memilih melepaskan kembali ikan hasil tangkapan demi menjaga ekosistem.
“Memancing di sini bukan cuma cari ikan, tapi juga cari ketenangan. Di atas perahu, dikelilingi alam, itu healing yang nggak bisa dibeli,” ujar Hasan, pemancing dari Melawi.
Teknik dan Peralatan yang Disarankan
Setiap sungai punya karakteristiknya sendiri, dan Kapuas tidak terkecuali. Arus sungai yang bisa berubah sewaktu-waktu dan ukuran ikan yang cukup besar menuntut persiapan matang.
Berikut beberapa teknik dan perlengkapan yang umum digunakan:
-
Dasaran: Teknik klasik yang cocok untuk memancing ikan baung atau patin.
-
Casting: Cocok untuk ikan predator seperti toman dan gabus.
-
Trolling: Digunakan saat memancing dari atas perahu dengan umpan hidup atau tiruan.
Peralatan yang disarankan antara lain:
-
Joran kuat berukuran medium-heavy.
-
Senar yang tahan terhadap gesekan dan arus deras.
-
Mata kail dengan ukuran sedang hingga besar.
-
Umpan alami seperti cacing tanah, udang hidup, atau ikan kecil sebagai umpan hidup.
Selain itu, penggunaan pelampung dan jaket keselamatan sangat disarankan, terutama bagi mereka yang memancing di tengah sungai menggunakan perahu.
Etika Memancing dan Kelestarian Lingkungan
Meskipun memancing adalah kegiatan rekreasi, tetap ada etika yang perlu dijaga. Sungai Kapuas adalah rumah bagi banyak makhluk hidup dan juga menjadi sumber air bersih bagi masyarakat sekitar.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Jangan membuang sampah ke sungai.
-
Hindari menangkap ikan dengan cara merusak seperti strum atau racun.
Dengan menjaga etika, kita bisa memastikan generasi mendatang juga bisa menikmati keindahan dan kekayaan Sungai Kapuas.
Saatnya Angkat Joran dan Jelajahi Kapuas
Memancing di Sungai Kapuas bukan hanya soal hobi, tapi juga tentang pengalaman yang menyatu dengan alam. Di balik derasnya arus dan dalamnya perairan, tersimpan cerita-cerita petualangan, persahabatan, dan kecintaan pada lingkungan.
Jadi, apakah Anda siap mengangkat joran dan menjelajahi Sungai Kapuas? Siapkan perlengkapan Anda, cari spot terbaik, dan rasakan sendiri sensasinya. Namun ingat, jadilah pemancing yang bertanggung jawab.
Kalau Anda punya pengalaman mancing di Sungai Kapuas, jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar. Siapa tahu cerita Anda bisa menginspirasi pemancing lainnya!
Editor: Heri Yakop | Penulis: Heri Yakop
Selasa, 29 Juli 2025
Teknik Memancing Ikan Bongak: Panduan Lengkap Memancing di Sungai Kapuas, Kalbar
![]() |
Sumber foto: SFT (Sekadau Fishing Team) |
SEKADAU - Memancing ikan air tawar memang tidak serumit memancing di laut, namun bukan berarti jauh lebih mudah.
Keduanya memiliki tantangan tersendiri, tergantung pada medan, jenis ikan, dan kondisi air yang dihadapi.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap teknik memancing ikan air tawar, khususnya di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, yang dikenal sebagai salah satu spot pancing terbaik di Indonesia.
Apa Perbedaan Memancing Air Tawar dan Air Laut?
Perbedaan mendasar antara memancing di air tawar dan air laut terletak pada karakteristik perairan dan jenis ikan yang diburu.
Air laut cenderung bergelombang dan lebih ganas, sementara air tawar seperti sungai atau danau relatif tenang.
Perbedaan ini tentunya mempengaruhi teknik, perlengkapan, dan umpan yang digunakan.
Di Mana Spot Terbaik untuk Memancing Air Tawar?
Salah satu lokasi favorit para pemancing adalah Sungai Kapuas di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.
Sungai terpanjang di Indonesia ini menjadi surga bagi para pemancing karena dikenal sebagai habitat ikan-ikan besar, salah satunya adalah ikan Bongak jenis ikan air tawar yang menjadi incaran banyak pemancing profesional.
Siapa yang Menggemari Spot Ini?
Menurut salah satu anggota dari Sekadau Fishing Team (SFT), Sungai Kapuas adalah spot memancing terbaik di Kalimantan Barat.
Banyak komunitas pemancing lokal maupun luar daerah yang rutin datang ke sungai ini untuk menaklukkan tantangan memancing ikan besar di arus deras Kapuas.
Kapan Waktu Terbaik Memancing di Sungai Kapuas?
Waktu terbaik untuk memancing di Sungai Kapuas biasanya saat musim kemarau atau saat air tidak terlalu keruh.
Selain itu, pemancing disarankan datang pada pagi hari atau sore menjelang malam, saat ikan-ikan besar biasanya lebih aktif mencari makan.
Mengapa Sungai Kapuas Menjadi Favorit Pemancing?
Karena populasi ikan Bongak yang melimpah dan kondisi sungai yang mendukung teknik casting maupun teknik lempar umpan ke tengah sungai.
Selain itu, suasana alami dan keindahan alam Kalimantan Barat menjadikan pengalaman memancing di Kapuas terasa lebih menyenangkan.
Bagaimana Teknik Memancing Ikan Bongak di Sungai Kapuas?
![]() |
Sumber foto: SFT (Sekadau Fishing Team) |
Berikut adalah langkah-langkah teknik memancing ikan Bongak yang efektif:
-
Lempar pancing sekuat mungkin ke tengah sungai yang telah dipasangi umpan (bakwan, perkedel, atau bala-bala).
-
Tancapkan joran di tempat yang stabil, seperti lubang penyimpanan atau sela-sela batu.
-
Atur setelan spul reel secara khusus untuk air tawar—jangan samakan dengan setelan laut.
-
Bersabarlah menunggu, karena ikan besar seperti Bongak butuh waktu untuk menyambar umpan.
Perlengkapan Pancing yang Direkomendasikan
Untuk memancing di Sungai Kapuas, berikut perlengkapan yang disarankan:
-
Joran: Pilih joran yang kuat tapi tidak kaku, agar tetap fleksibel saat menahan tarikan ikan besar.
-
Reel: Gunakan reel dengan kapasitas di atas 5000 agar tahan terhadap beban berat.
-
Senar (Line): Direkomendasikan memakai senar PE 5–6 yang kuat terhadap arus deras.
-
Mata Pancing: Ukuran 12 ke atas untuk mengimbangi ukuran mulut ikan Bongak.
-
Timbale (Batu Pemberat): Gunakan pemberat minimal 1,5 ons, menyesuaikan dengan arus sungai.
-
Umpan: Gunakan umpan sederhana seperti bakwan, perkedel, atau bala-bala yang disukai ikan Bongak.
Memancing di air tawar seperti di Sungai Kapuas memang membutuhkan teknik dan perlengkapan khusus, tapi hasilnya bisa sangat memuaskan. Ikan-ikan besar seperti Bongak siap menantang kemampuan Anda.
Jadi, jika Anda mencari spot pancing yang menantang namun seru, Sungai Kapuas di Kalimantan Barat adalah pilihan yang tidak boleh dilewatkan.
Sumber: SFT (Sekadau Fishing Team)