Berita Borneotribun: Mempawah Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Mempawah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mempawah. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Mei 2025

PWI Mempawah Dukung Penuh Program Pengembangan Ekosistem Mangrove di Desa Pasir

PWI Mempawah Dukung Penuh Program Pengembangan Ekosistem Mangrove di Desa Pasir
PWI Mempawah Dukung Penuh Program Pengembangan Ekosistem Mangrove di Desa Pasir.

MEMPAWAH – Dalam upaya menjaga dan mengembangkan ekosistem mangrove, Kelompok Kerja Persatuan Wartawan Indonesia (Pokja PWI) Kabupaten Mempawah memberikan dukungan penuh terhadap program yang digagas Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir.

Saat kunjungan kerja Menteri Hanif ke Taman Mangrove Mempawah atau Mempawah Mangrove Park, Minggu (18/05/2025), Bendahara Pokja PWI Kabupaten Mempawah, Fisa Aprianta, menyatakan sikap dukungannya. 

“Sebagai mitra strategis pembangunan, kami tentu mendukung program-program yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, termasuk pengembangan ekosistem mangrove di Mempawah,” ujar Fisa.

Fisa juga berharap ke depannya akan semakin banyak program dari pemerintah pusat yang bisa membawa manfaat bagi Kabupaten Mempawah. 

“Apapun program positif yang menguntungkan masyarakat, PWI pasti siap mendukung,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk menjaga kelestarian mangrove di Mempawah. 

“Kami mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah kabupaten hingga forkopimda seperti Kapolres dan Dandim, untuk bersama-sama memantau dan menjaga lingkungan di tengah kesibukan masing-masing,” katanya.

Selain memberikan paparan dan sosialisasi tentang pentingnya mangrove, Menteri Hanif juga melakukan penanaman pohon mangrove secara simbolis bersama para pegiat lingkungan dan unsur forkopimda setempat di Mempawah Mangrove Park, Desa Pasir.

Dengan dukungan penuh dari PWI Mempawah dan berbagai pihak, diharapkan program pengembangan ekosistem mangrove ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta menjaga keseimbangan lingkungan di Kabupaten Mempawah.

Kamis, 19 September 2024

Polsek Mempawah Hulu Kembali Gelar Edukasi tentang Penggunaan Knalpot Brong di Sekolah

Polsek Mempawah Hulu Kembali Gelar Edukasi tentang Penggunaan Knalpot Brong di Sekolah
Polsek Mempawah Hulu Kembali Gelar Edukasi tentang Penggunaan Knalpot Brong di Sekolah.
MEMPAWAH – Polsek Mempawah Hulu kembali menggelar sosialisasi dan edukasi tentang larangan penggunaan knalpot brong di SMKN 1 Mempawah Hulu Rabu, 18 September 2024. 

Kegiatan ini dilakukan untuk mengedukasi pelajar mengenai pentingnya menggunakan knalpot yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan.

Dalam acara tersebut, Kapolsek Mempawah Hulu, IPTU Suwandi, SH, MH, bersama anggota polisi lainnya, menyampaikan bahwa penggunaan knalpot yang tidak sesuai standar merupakan pelanggaran. 

Beberapa sepeda motor milik pelajar yang terparkir di area sekolah, baik di parkiran sekolah maupun di luar sekolah, terjaring karena menggunakan knalpot brong.

IPTU Suwandi mengungkapkan bahwa selain melanggar aturan, knalpot brong yang mengeluarkan suara bising juga mengganggu ketenangan masyarakat sekitar. 

Ia menambahkan, "Kami menerima banyak keluhan dari warga tentang gangguan yang disebabkan oleh suara knalpot brong. Oleh karena itu, kami ingin memastikan semua kendaraan, terutama yang digunakan pelajar, mematuhi aturan."

Kapolsek juga mengimbau kepada pelajar SMKN 1 Mempawah Hulu yang menggunakan knalpot brong untuk segera menggantinya dengan knalpot standar. 

“Jika dalam waktu 2 atau 3 hari ke depan masih ditemukan kendaraan dengan knalpot brong, kami akan mengambil tindakan tegas. Kami akan mencopot knalpot brong tersebut dan melakukan penindakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” tegasnya.

Oknum PMII Sebut GMNI Organisasi yang Lahir dari PDIP, Ketua GMNI Mempawah Desak oknum PMII Segera Klarifikasi

Oknum PMII Sebut GMNI Organisasi yang Lahir dari PDIP, Ketua GMNI Mempawah Desak oknum PMII Segera Klarifikasi
Ketua DPC GMNI Mempawah, Kalimantan Barat, Hairus Soleh.
Mempawah - Berdasarkan informasi yang saya terima dari salah satu pesan suara salah satu oknum PMII Mempawah yang terdapat pernyataan yang diduga menyinggung dan mencoreng nama Organsasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), oknum PMII Tersebut mengatakan bahawasannya organisasi GMNI adalah organisasi Ibu Megawati, dengan isi pesan suara; "GMNI itu Kalau mau saya jelaskan, GMNI itu organisasi nya Megawati/PDI." (kutipan pernyataan Pesan suara oleh oknum Kader PMII).

Menanggapi hal tersebut, Saya Hairus Soleh selaku Ketua GMNI Mempawah Adalah hal yang tidak benar dan sangatlah mencoreng nama GMNI secara Nasional. 

Berdasarkan sejarah dan AD/ART organisasi, GMNI lahir pada tanggal 23 Maret 1954 di Surabaya dari hasil peleburan tiga organisasi besar mahasiswa kala itu. Terdiri dari Gerakan Mahasiswa Marhaen, Gerakan Mahasiswa Merdeka, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia yang memiliki asas perjuangan yang sama yaitu Marhaenisme. Sementara PDIP didirikan pada tanggal 10 Januari 1976. Dari fakta mau pun penjelasan ini, sudah sangat jelas bahwa GMNI tidak lahir dari PDIP dan dengan sendirinya stereotip liar yang berkembang di masyarakat bahwa GMNI adalah Underbound partai PDIP terpatahkan.

GMNI adalah organisasi independen non partai Yang tidak mempunyai kepentingan dengan partai politik manapun, dan Perlu saya terangkan bahwa ideologi yang dianut GMNI adalah Marhaenisme, yang mana menegaskan untuk meniadakan segala tindakan eksploitasi bangsa atas bangsa dan manusia atas manusia, terkhusus untuk kaum marhaen, Ideology marhaenisme ini adalah ajaran Bung Karno, sehingga organisasi manapun bebas mejadikan pemikiran ini sebagai asas perjuangannya, Sehingga tidak bisa dibenarkan pernyataan bahwa ada saling kait mengait dengan salah satu parpol tertentu hanya karena menganut ataupun mempelajari Marhaenisme.

Dengan ini saya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang GMNI Mempawah mendesak kepada oknum yang bersangkutan untuk segera melakukan permintaan maaf langsung secara tertulis dan lisan serta melakukan klarifikasi di media dalam waktu 1×24 jam.

Selain itu saya  juga meminta kepada Ketua PC PMII Mempawah untuk menertibkan kader nya agar lebih bijak dalam memberikan informasi serta tidak sembarangan dalam berbicara dan menyampaikan suatu pernyataan yang mungkin menyinggung pihak-pihak lain.

Selasa, 27 Agustus 2024

Semarak HUT RI Ke-79, Kecamatan Sadaniang Gelar Berbagai Kegiatan dan Perlombaan Permainan Tradisional

Semarak HUT RI Ke-79, Kecamatan Sadaniang Gelar Berbagai Kegiatan dan Perlombaan Permainan Tradisional
Semarak HUT RI Ke-79, Kecamatan Sadaniang Gelar Berbagai Kegiatan dan Perlombaan Permainan Tradisional.
MEMPAWAH - belum usai untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Kecamatan Sadaniang merayakannya dengan mengadakan beragam kegiatan dan perlombaan permainan tradisional.

Perayaan HUT RI ini dipusatkan di Halaman Kantor Camat Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dan digelar mulai tanggal 16 - 24 Agustus 2024.

Semarak HUT RI Ke-79, Kecamatan Sadaniang Gelar Berbagai Kegiatan dan Perlombaan Permainan Tradisional
Semarak HUT RI Ke-79, Kecamatan Sadaniang Gelar Berbagai Kegiatan dan Perlombaan Permainan Tradisional.
Berbagai macam kegiatan diadakan mulai dari senam bersama, jalan sehat, lomba nyanyi lagu daerah, tarian adat, dan beberapa perlomba permain tradisional seperti; lomba sumpit, dan katapel.

Semarak kemeriahan perlombaan diikuti seluruh masyarakat desa yang ada di Kecmatan Sadaniang. Tampak para suporter dari masing-masing peserta bersemangat mendukung perwakilan yang mengikuti lomba. Beberapa hadiah menarik telah disiapkan oleh panitia perlombaan agar menambah semangat para peserta lomba.

Semarak HUT RI Ke-79, Kecamatan Sadaniang Gelar Berbagai Kegiatan dan Perlombaan Permainan Tradisional
Semarak HUT RI Ke-79, Kecamatan Sadaniang Gelar Berbagai Kegiatan dan Perlombaan Permainan Tradisional.
Ketua Panitia HUT RI Ke-79 Kecamatan Sadaniang, Ferdinand Ferdus mengatakan deretan acara agustusan ini bertujuan sebagai ajang silahturahmi antar sesama masyarakat sadaniang. Selain itu juga untuk mempersiapkan kedepannya tahun 2025 rencana naik dango itu ada di Kecamatan Sadaniang. "Jadi, imbuh dia, kita mengadakan pertandingan permainan tradisional salah satunya yang itu adalah Sumpit, dan mantes atau ketapel dalam bahasa biasanya disebut, serta karaoke tapi bernuansakan lagu-lagu daerah," kata Ferdinand Ferdus disela sela kegiatan.

"Karena untuk kita meraih bibit kedepannya, ya mudah-mudahan moment ini bisa berlanjut, supaya tidak mengecewakan khalayak ramai khususnya di Kecamatan Sadaniang, itulah tujuan kita," sambungnya.

Pemilik sapaan Dudus ini berharap, semoga bibit-bibit permainan tradisional yang ada di Kecamatan Sadaniang bisa lebih meningkat, itu harapan kita. Dan jangan sampai pudar acara ini, kalau bisa lagi acara-acara tradisional yang lainnya bisa digabungkan ditambah lagi, seperti tari pilanuk atau tarian-tarian adat.

"Ya, mudah-mudahan di kedepannya nanti. Kita juga punya harapan kedepan itu jangan sampai musnahlah pertandingan permainan tradisional ini kita lanjutkan, jangan sampai hilang. Walaupun, mohon maaf kalau ada pergantian kepemimpinan. Tapi lanjutkan dan lanjutkan sampai lah kita sukses ke depannya. Sadaniang tetap Oke, terima kasih," ucap Ketua Panitia HUT RI Ke-79 Kecamatan Sadaniang mengakhiri.

Semarak HUT RI Ke-79, Kecamatan Sadaniang Gelar Berbagai Kegiatan dan Perlombaan Permainan Tradisional
Semarak HUT RI Ke-79, Kecamatan Sadaniang Gelar Berbagai Kegiatan dan Perlombaan Permainan Tradisional.
Di malam ramah tamah yang dihadiri seluruh Kepala Desa yang ada di Kecamatan Sadaniang beserta Tamu Undangan dan masyarakat berbagai macam elemen. Camat Sadaniang, Yusra beserta Forkopimcam menyerahkan piala serta hadiah untuk para juara peserta lomba dan piagam kepada anggota Paskibra Kecamatan Sadaniang yang telah bertugas. Dan acara ditutup dengan hiburan orgen tunggal.

Minggu, 18 Agustus 2024

Daulat Ekonomi Rakyat, Desa Amawang Gelar Pesta Rakyat 2024

Daulat Ekonomi Rakyat, Desa Amawang Gelar Pesta Rakyat 2024
Daulat Ekonomi Rakyat, Desa Amawang Gelar Pesta Rakyat 2024.
MEMPAWAH – Desa Amawang, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, menggelar Pesta Rakyat dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia. Acara yang berlangsung di Lapangan Dusun Amawang ini bukan hanya sekadar perayaan 17-an, tetapi juga menjadi ajang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Pesta Rakyat 2024 ini diprakarsai oleh Karang Taruna Desa Amawang dan dimeriahkan oleh 10 artis Dayak yang menghibur warga desa. Selain itu, acara tersebut juga menghadirkan para mantan Kepala Desa Amawang dari masa ke masa, yang turut memberikan kontribusi bagi kemajuan desa.

Kepala Desa Amawang, Donisius, A.Md. Kep., menyampaikan bahwa Pesta Rakyat 2024 ini merupakan yang pertama kali diadakan di Desa Amawang. “Malam ini adalah puncak dari rangkaian kegiatan perlombaan yang diorganisir oleh Karang Taruna. Kami juga telah menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba," ujar Doni saat ditemui di sela-sela kegiatan, Sabtu (17/08/2024) malam.

Doni juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Amawang dan pihak-pihak yang telah membantu, terutama Karang Taruna Desa Amawang, yang telah bekerja keras sejak persiapan hingga pelaksanaan acara malam ini. “Puji Tuhan, acaranya bisa berjalan lancar sesuai dengan rencana,” ucapnya dengan penuh syukur.

Sebelum acara puncak dimulai, Desa Amawang juga mengikuti upacara peringatan 17 Agustus di Kantor Camat Sadaniang, yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai kegiatan perlombaan dari pagi hingga sore hari.

Doni menjelaskan bahwa tujuan dari Pesta Rakyat ini adalah untuk mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa, khususnya dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Beragam produk makanan dan barang-barang lainnya turut dipasarkan dalam acara tersebut.

Ia berharap perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia ini bisa menjadi momentum bagi pemerintah daerah maupun pusat untuk lebih memperhatikan pembangunan di Desa Amawang. "Desa kami bertekad menjadi desa mandiri, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur. Namun, infrastruktur di dua dusun kami masih sangat tertinggal, sehingga status desa kami belum bisa meningkat menjadi desa mandiri," ungkap Doni.

Acara Pesta Rakyat 2024 ini pun diharapkan menjadi awal dari berbagai upaya peningkatan kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan di Desa Amawang.

Minggu, 14 Juli 2024

4 Desa di Mempawah ikuti Pelatihan MPA yang di Prakarsai Gemawan

4 Desa di Mempawah ikuti Pelatihan MPA yang di Prakarsai Gemawan
4 Desa di Mempawah ikuti Pelatihan MPA yang di Prakarsai Gemawan.
MEMPAWAH - Gemawan kembali menyarasar ke Desa Sungai Bakau Besar Darat, Desa Galang, Desa Parit Banjar, dan Desa Sungai Rasau melakukan pelatihan untuk Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Pelatihan yang di Prakarsai Gemawan ini berlangsung selama tiga (3) hari mulai 10-12 Juli 2024, di Desa Sungai Bakau Besar Darat, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah melibatkan UPT KPH Wilayah Mempawah, BPBD Mempawah, GRID, dan Manggala Agni.

Kegiatan MPA tersebut, untuk memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan mengenai kriteria dan karakteristik masyarakat yang peduli terhadap kebakaran hutan. Pelatihan MPA juga perlu melibatkan pendekatan yang partisipatif dan menyeluruh.

4 Desa di Mempawah ikuti Pelatihan MPA yang di Prakarsai Gemawan
4 Desa di Mempawah ikuti Pelatihan MPA yang di Prakarsai Gemawan.
Hermawansyah yang hadir atas nama Gemawan menyampaikan, “Inisiatif Gemawan ini ingin mendorong selain partisipasi masyarakat ditingkat desa atas dukungan Pemerintah Desa, dan bagaimana MPA yang punya kapasitas yang sedang didorong adalah kerjasama antar desa misalnya yang satu hamparan sehingga ketika terjadi potensi kebakaran di satu desa, desa yang lain juga sudah mengantisipasi,” kata Wawan sapaan akrab Hermawansyah.

“Kedua adalah dukungan dari Pemerintah Kabupaten yang coba kita bawa ke tingkat kabupaten hasil pembelajaran dan kegiatan dilapangan ini sehingga antara para pihak paling tidak mengetahui porsi katakanlah perannya masing-masing agar ada pembagian tanggung jawab juga, bagaimana desa, Pemerintah Desa, katakanlah untuk memfungsikan MPA itu sebagai Lembaga Desa yang kuat, tangguh, sehingga mampu merespon potensi terjadinya kebakaran," urainya.

Disisi yang lain porsi Pemda seperti apa, porsinya para pihak lain seperti apa, termasuk dalam hal ini Gemawan porsinya seperti apa. "Ini nanti yang akan kita dorong di tingkat Kabupaten, nanti kita akan duduk bersama bagaimana memperkuat kerja-kerja yang sudah dilakukan ditingkat tapak,” sambung Alumni SMA 1 Mempawah ini.

Salah satu Perwakilan Perempuan MPA Desa Sungai Rasau, Siti Wadariah menyampaikan selama kegiatan dari tiga hari ini saya mendapat ilmu yang banyak sekali dari cara pembentukan tim, cara memadamkan api, cara memegang selangnya seperti tadi ada alat yang belum saya ketahui namanya, jadi kita tadi pelatihan bergabung dengan Desa Sungai Bakau Besar Darat, Galang, dan Desa Parit Banjar.

Saya juga melihat antusias masyarakat dalam mengikuti pelatihan untuk MPA ini. Ilmu yang saya dapat ini penting sekali, jadi sangat bermanfaat sekali buat kami terutama saya sebagai ibu yang baru memegang selang ternyata ada tekniknya secara benar,” ucapnya.

Menurut saya, kata Siti, "peran ibu-ibu sangat penting mendukung bapak-bapaknya, karena logika bapak-bapak tidak seperti perempuan, seperti dalam rumah tangga jadi bapak-bapak harus ada yang mengingatkan, kalo tidak ada perempuan rasanya tidak lengkap dalam pekerjaan apapun itu,” kata Perempuan MPA Desa Sungai Rasau tersebut.

Jumat, 19 April 2024

Geruduk Kantor DPRD Mempawah, HMI Cabang Mempawah Sampaikan 7 Tuntutan

Geruduk Kantor DPRD Mempawah, HMI Cabang Mempawah Sampaikan 7 Tuntutan
Geruduk Kantor DPRD Mempawah, HMI Cabang Mempawah Sampaikan 7 Tuntutan.
MEMPAWAH - Rombomgan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mempawah menggelar Aksi Demontrasi di Kantor DPRD Kabupaten Mempawah, pada Kamis (18/04/2024).

Aksi tersebut, dalam rangka memperjuangkan Permasalahan Isu Lingkungan yang ada di Kabupaten Mempawah.

Di dalam aksinya, Syahrul Ainurrafiq Selaku Formateur Ketua Umum HMI Cabang Mempawah merasa kecewa terhadap Anggota DPRD Kabupaten Mempawah, karena pada saat mereka sampai ke lokasi tidak ada satupun Anggota DPRD Kabupaten Mempawah berada di kantornya.

“Kami merasa kecewa terhadap Anggota DPRD Kabupaten Mempawah, karena pada saat kami sampai di lokasi aksi tidak ada satupun diantara 35 Anggota DPRD yang menyambut kami untuk menyampaikan aspirasi dengan berbagai Alasan yang tidak jelas,” ujar dia.

Dalam hal itu, mereka mempertanyakan ketidakjelasan alasan kenapa Anggota DPRD Kabupaten Mempawah tidak ada di Kantor DPRD.

Geruduk Kantor DPRD Mempawah, HMI Cabang Mempawah Sampaikan 7 Tuntutan
Geruduk Kantor DPRD Mempawah, HMI Cabang Mempawah Sampaikan 7 Tuntutan.
Saat massa aksi bertanya kepada pihak Sekretariat DPRD Kabupaten Mempawah, mereka mendapatkan jawaban bahwa ada 17 Anggota DPRD yang melaksanakan tugas di luar, namun ada 18 Anggota dari 35 Anggota yang tidak ada kejelasan alasan atas ketidak hadiran Anggota  DPRD di Kantornya. Maka kami anggap mereka tidak amanah dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh Rakyat,” tegasnya.

Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya salah satu Anggota DPRD Kabupaten Mempawah Febriadi, ST. datang dan menerima massa aksi.

Dalam aksi tersebut, massa menuntut beberapa hal yang disampaikan yaitu: 

1. mendesak perusahaan yang berdomisili di kabupaten mempawah untuk dapat mempublikasikan izin lingkungan kepada masyarakat.

2. mendesak pihak yang berwenang untuk menindak tegas perusahaan yang tidak taat pada aturan yang berlaku (UU nomor 11 tahun 2020 dan PP no 22 tahun 2021).

3. membuat peraturan daerah (PERDA) tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

4. mendesak pemerintah daerah untuk melakukan rehabilitasi dan optimalisasi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di kabupaten mempawah.

5. mendesak pemerintah daerah untuk memperhatikan kesehatan masyarakat yang berada disekitar tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di kabupaten mempawah.

6. mendesak pemerintah daerah untuk melakukan rehabilitasi dan optimalisasi hutan mangrove di pesisir pantai kabupaten mempawah.

7. mendesak pemerintah daerah untuk melibatkan masyarakat setempat dalam melakukan rehabilitasi dan optimalisasi hutan mangrove di pesisir pantai kabupaten mempawah.

Tuntutan tersebut, diterima oleh Febriadi, ST dan akan di proses serta ditindaklanjuti selama waktu 7 hari.

“Tuntutan kami Ada 7 poin yang di setujui dan diproses oleh DPRD Kabupaten Mempawah dalam jangka waktu 7 hari, jika tuntutan itu tidak di tindaklanjuti maka kami akan Aksi Demonstrasi kembali dengan massa yang Lebih banyak,” tegas Faisal Sebagai Kader HMI Cabang Mempawah.

Minggu, 31 Maret 2024

Festival Sahur-Sahur, upaya melestarikan warisan peradaban unggul Kabupaten Mempawah

Festival Sahur-Sahur, upaya melestarikan warisan peradaban unggul Kabupaten Mempawah
Festival Sahur-Sahur, upaya melestarikan warisan peradaban unggul Kabupaten Mempawah.
MEMPAWAH - Gemawan kembali ikut meramaikan Stand Festival Sahur-Sahur ke-21 Tahun 2024 di Mempawah. Melalui Festival Sahur-Sahur yang berlangsung selama tujuh hari tanggal 23-30 Maret 2024, banyak produk dan jajanan kuliner ikut menyemarakkan arena Ramadhan Fair ke-3 yang dipusatkan di GOR Opu Daeng Manambon Kabupaten Mempawah. Salah satunya adalah stand Gemawan yang mempromosikan berbagai produk olahan dari kelompok masyarakat desa-desa dampingan, informasi serta pengetahuan yang dikemas dalam beragam bentuk publikasi hasil kegiatan dan program Gemawan. 

Tak hanya itu, pada malam puncak penutupan agenda tahunan tersebut Gemawan juga turut memberikan Piala serta bonus dana pembinaan kepada para juara favorite kategori pemula dan umum yang di serahkan langsung oleh Dewan Pengurus Gemawan, Hermawansyah.

Festival Sahur-Sahur, upaya melestarikan warisan peradaban unggul Kabupaten Mempawah
Festival Sahur-Sahur, upaya melestarikan warisan peradaban unggul Kabupaten Mempawah.
Menurut alumni SMA 1 Mempawah ini, ajang Festival Sahur-Sahur merupakan wujud dari upaya untuk melestarikan warisan unggul peradaban kabupaten Mempawah. Saya terharu saat melihat peserta dari kategori pemula yang tampil melantunkan kalam ilahi & sholawat, ‘betapa bibit-bibit unggul dapat ditempa melalui event tahunan terbesar di Kabupaten Mempawah, “ujar Tenaga Subprofesional BRGM RI, Sabtu (30/03/2024).

Ia menambahkan, Kabupaten Mempawah dikenal memiliki akar sejarah kebudayaan yang unggul. Karena itu perlu terus dirawat, dilestarikan dan diperkuat guna menjawab tantangan masa depan yang semakin dinamis,  tambah putra kelahiran Desa Sungai Bakau Kecil ini. 

Sebagai salah satu stakeholder yang membersamai proses tumbuh serta maju-berkembangnya Kabupaten Mempawah, ia mengapresiasi setinggi-tingginya kiprah Galaherang Kreasindo yang telah menggelar Festival Sahur-Sahur hingga yang ke 21 tahun ini. Inilah bentuk konsistensi yang semakin mahal harganya, ditengah gempuran budaya instan serta arus informasi tanpa batas saat ini, “untuk hal ini saya salut dan angkat topi dengan kawan-kawan Galaherang, “tegas alumni SMPN 1 Sungai Pinyuh ini. 

Anak-anak muda generasi milenieal dan ‘Genzi’ perlu diperkuat dengan literasi sejarah untuk membangkitkan kebanggaannya atas budaya dan peradaban unggul Kabupaten Mempawah, dulu, kini dan untuk selama-lamanya. Sehingga kedepan kita tidak perlu menyesali melihat generasi mendatang yang ‘ahistoris’ dan jauh dari akar budayanya. Sekarang belum terlambat, sudah saatnya sekarang semua pihak bergandengan tangan, bahu-membahu, serta berkolaborasi dalam upaya melestarikan warisan kebudayaan dan peradaban unggul kabupaten mempawah. Salah satunya melalui Festival Sahur-Sahur ini,“ harapnya.

Sabtu, 30 Maret 2024

Launching Rumah Gesit Mempawah, Gemawan: Ajak Bangun Gerakan Kolaborasi

Launching Rumah Gesit Mempawah, Gemawan: Ajak Bangun Gerakan Kolaborasi
Launching Rumah Gesit Mempawah, Gemawan: Ajak Bangun Gerakan Kolaborasi.
MEMPAWAH - Diskusi bertajuk Gemawan dan Perubahan Sosial menjadi penanda peresmian Rumah Gesit Gemawan di Mempawah, pada Jumat (29/03/2024). 

Di hadapan para peserta diskusi yang terdiri dari organisasi kepemudaan dan mahasiswa, jurnalis, dan komunitas masyarakat sipil, Hermawansyah, Dewan Pengurus Gemawan, menuturkan bahwa saat ini dunia menghadapi triple disruption. 

"Tantangan global ini berupa pandemi, transformasi digital, dan krisis iklim," ujarnya di Rumah Gesit Mempawah di kawasan Gusti Muhammad Taufik.

Alumni SMA Negeri 1 Mempawah ini menjelaskan pandemi Covid-19 telah memaksa perombakan keseluruhan atas tata kelola urusan publik, ekonomi, dan tata sosial. Sementara dari sektor transformasi digital, terjadi perubahan mendasar dalam pola pikir, model interaksi sosial, serta perombakan banyak aspek kehidupan.

"Tak ketinggalan krisis iklim, yang menciptakan tantangan adaptasi terhadap perubahan iklim. Ini menunjukan pentingnya transisi menuju pemenuhan kebutuhan dasar energi dan pangan yang berkelanjutan dan sistem tata kelola kebijakan yang menyeimbangkan pengejaran pertumbuhan ekonomi dan ramah lingkungan," paparnya.

Wawan, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa ada tiga modal kehidupan yang dimiliki dalam diri setiap insan, yakni kepercayaan diri, argumentasi, dan imajinasi. 

"Tiga modal dasar ini jadi pijakan awal kita untuk melahirkan inovasi di tengah situasi disrupsi.

Kepercayaan diri, jelas Wawan, merupakan wujud keyakinan bahwa kita mampu menghadapi tantangan zaman. "Seberat apapun tangangan, ketika kita memiliki kepercayaan diri, plus keyakinan yg tinggi, maka energi perubahan akan terkonsolidasi. Sebagaimana yg dikatakan Bung Karno, “jika kita memiliki keyakinan kuat didalam hati, maka alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya," begitu ia mengutip perkataan sang Proklamator kemerdekaan RI. 

"Argumentasi adalah menguji kemampuan mengolah pengetahuan yang dimiliki di ruang-ruang publik. Pengetahuan selalu baru, maka pengetahuan yang kita punya harus selalu diuji agar senantiasa update," terangnya.

Sementara imajinasi adalah kemampuan berpikir kreatif. "Berpikir kritis adalah kemampuan mengurai masalah. Setelah berpikir kritis, selanjutnya adalah menemukan solusinya. Ini yang disebut sebagai berpikir kreatif," tambahnya lagi.

*Ruang Kolaborasi*

Dengan hadirnya Rumah Gesit Mempawah, diharapkan dapat menjadi ruang terbuka yang bisa digunakan untuk saling bertukar pikiran, belajar, bermain, dan menggagas ide-ide bersama yang akhirnya melahirkan berbagai pesan serta gerakan kolaboratif.

Perubahan sosial yang hendak Gemawan utarakan tentu akan memiliki hubungan erat dengan dinamika percakapan sosial di masyarakat lokal.

"Mempawah, misalnya, salah satu kabupaten yang menjadi wilayah aktivitas Gemawan sejak beberapa tahun silam, melalui perjumpaan dengan berbagai aktor multi-segmen di lapangan, dapat direkam ragam isu dan perkembangannya di Mempawah," singgungnya.

Menurutnya, ruang-ruang dialog mesti dibuka dalam rangka memetakan keadaan dan modalitas guna merumuskan peta jalan perbaikannya.

"Selama kita mau berkolaborasi, solusi pasti hadir," tutupnya.

Senin, 18 Maret 2024

Berbagi Berkah Ramadhan, GMNI Gelar Baksos di Mempawah Timur

Berbagi Berkah Ramadhan, GMNI Gelar Baksos di Mempawah Timur
Berbagi Berkah Ramadhan, GMNI Gelar Baksos di Mempawah Timur.
MEMPAWAH - Para mahasiswa di Mempawah Kalimantan Barat tak ingin ketinggalan untuk meraih berkah Ramadhan dengan aksi-aksi sosial kemasyarakatan.

Misalnya saja bakti sosial (baksos) yang dihelat DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Mempawah di Desa Pasir Palembang, Kecamatan Mempawah Timur, Senin (18/3/2024).

Dipimpin oleh Ketua GMNI Mempawah Khairus Soleh, sejumlah mahasiswa menyalurkann bantuan beras dengan kemasan 5 kilogram.

Adapun penerima bantuan adalah Naziyeh, 38 tahun, dan Suryani, 39 tahun, warga Desa Pasir Palembang Kecamatan Mempawah Timur.

Khairus Soleh mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut adalah wujud kepedulian para mahasiswa yang tergabung dalam GMNI Mempawah kepada masyarakat yang kurang mampu.

"Terlebih saat ini adalah momen bulan puasa yang menjadi sarana kita bersama untuk mencari berkah ramadhan," imbuhnya.

Selain itu, lanjut Khairus Soleh, penyaluran bantuan ini juga sarat dengan makna interaksi sosial antara mahasiswa dengan lingkungan sekitarnya.

"Semoga baksos yang kami laksanakan senantiasa bermanfaat dan menjadi ladang amal bagi kita semua," tutupnya.