Berita Borneotribun: Prabowo Subianto Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Juli 2025

Prabowo Bergerak Cepat dari Tanah Suci: Instruksikan Penyelamatan Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Prabowo Bergerak Cepat dari Tanah Suci: Instruksikan Penyelamatan Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
Prabowo Bergerak Cepat dari Tanah Suci: Instruksikan Penyelamatan Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

JAKARTA - Dari Mekkah, Arab Saudi, Meski sedang menjalani ibadah umrah sekaligus kunjungan kenegaraan, Presiden RI Prabowo Subianto tetap menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi di Tanah Air. 

Kabar tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam (2 Juli 2025), langsung mendapat perhatian khusus dari orang nomor satu di Indonesia ini.

Kapal tersebut diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali

Namun nahas, di tengah perjalanan kapal diterpa cuaca buruk hingga akhirnya tenggelam di tengah laut. 

Peristiwa ini memicu respons cepat dari Presiden Prabowo meski beliau sedang berada jauh di Mekkah.

"Presiden langsung dapat laporan soal musibah ini dari dalam negeri. Meskipun sedang umrah, beliau langsung minta semua pihak terkait untuk bergerak cepat, utamakan penyelamatan penumpang dan kru," jelas Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Kamis dini hari (3 Juli 2025) waktu Arab Saudi.

Lebih lanjut, Teddy menegaskan bahwa Presiden Prabowo sudah memerintahkan langsung Basarnas dan instansi terkait untuk melaksanakan tanggap darurat

Fokus utamanya adalah mengevakuasi para korban dan memberikan pertolongan secepat mungkin.

Sabtu, 28 Juni 2025

Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim: Komitmen Indonesia–Malaysia Dukung Perdamaian Global

Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim: Komitmen Indonesia–Malaysia Dukung Perdamaian Global
Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim: Komitmen Indonesia–Malaysia Dukung Perdamaian Global.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menggelar pertemuan penting pada Jumat, 27 Juni 2025, di Istana Merdeka, Jakarta. 

Dalam suasana hangat dan penuh semangat kerja sama, keduanya membahas berbagai isu strategis baik yang menyangkut kawasan Asia Tenggara maupun konflik global, seperti ketegangan di Timur Tengah.

Pertemuan ini menegaskan kembali pentingnya hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Malaysia, dua negara bertetangga yang selama ini aktif dalam berbagai forum internasional. 

Lebih dari itu, pertemuan ini juga menyoroti peran penting ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan.

Soroti Isu Timur Tengah: Indonesia dan Malaysia Sepakat Dukung Palestina

Salah satu fokus utama dalam pembicaraan antara Presiden Prabowo dan PM Anwar adalah konflik yang terus berlangsung di Timur Tengah, khususnya ketegangan antara Iran dan Israel serta kondisi di Palestina.

Presiden Prabowo menyampaikan harapannya agar gencatan senjata antara Iran dan Israel dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih luas.

“Kita menyambut baik adanya gencatan senjata. Kita berharap ini bisa langgeng dan membawa pada penyelesaian damai,” ungkap Presiden Prabowo dalam konferensi pers bersama.

Tak hanya itu, Indonesia dan Malaysia juga secara tegas menyuarakan dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina, sebuah posisi yang konsisten disuarakan oleh kedua negara dalam berbagai forum internasional.

“Hanya solusi dua negara (two-state solution) yang bisa mengakhiri konflik berkepanjangan ini,” tambah Prabowo.

PM Anwar: ASEAN Harus Lebih Solid Hadapi Tantangan Global

PM Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kekuatan kawasan ASEAN harus terus diperkuat. Menurutnya, kerja sama regional yang erat menjadi kunci untuk menghadapi tekanan global, baik dari sisi ekonomi, perdagangan, maupun geopolitik.

“Kekuatan kita terletak pada kekuatan domestik, kekuatan bilateral, dan kekuatan ASEAN,” jelas PM Anwar.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia dalam berbagai isu kawasan, termasuk dalam merespons konflik di Myanmar dan membantu mendorong solusi damai atas krisis yang terjadi.

Gencatan Senjata Iran-Israel Disambut Baik, Tapi Tantangan Masih Ada

Meskipun ada angin segar dari gencatan senjata Iran–Israel, PM Anwar menyebut situasi tersebut belum sepenuhnya stabil. Namun, langkah awal ini tetap perlu diapresiasi sebagai peluang membangun dialog damai.

“Kita rasa sedikit lega, karena ada ceasefire untuk sementara. Tapi kita tetap harus waspada,” ucapnya.

Kedua pemimpin juga sepakat bahwa peran aktif negara-negara kawasan, termasuk Indonesia dan Malaysia, sangat penting dalam mendorong penyelesaian konflik secara damai, bukan dengan kekerasan atau intervensi militer.

Indonesia–Malaysia Kompak Dorong Diplomasi Damai di Panggung Global

Pertemuan antara Prabowo dan Anwar ini menjadi bukti kuat bahwa Indonesia dan Malaysia satu suara dalam diplomasi perdamaian. Keduanya tidak hanya fokus pada isu bilateral, tetapi juga ingin membawa pengaruh positif ke tingkat global.

Kesamaan visi ini menjadi modal penting dalam menghadapi dinamika geopolitik yang makin kompleks. 

Mulai dari perubahan iklim, konflik internasional, hingga tantangan ekonomi global, semuanya membutuhkan kolaborasi dan solidaritas antarnegara sahabat.

Diplomasi Prabowo dan Anwar Jadi Contoh Kepemimpinan Regional

Pertemuan antara Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim bukan sekadar pertemuan kenegaraan, tetapi juga menjadi simbol komitmen ASEAN untuk menciptakan perdamaian dunia

Keduanya sepakat bahwa dialog, kerja sama, dan solidaritas adalah jalan utama dalam menghadapi berbagai krisis yang tengah melanda dunia.

Melalui diplomasi aktif dan komunikasi yang terbuka, Indonesia dan Malaysia menunjukkan pada dunia bahwa kekuatan kawasan bisa menjadi penyeimbang penting dalam politik global.

Prabowo Sambut Hangat Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Simbol Eratnya Hubungan Indonesia-Malaysia

Prabowo Sambut Hangat Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Simbol Eratnya Hubungan Indonesia-Malaysia
Prabowo Sambut Hangat Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Simbol Eratnya Hubungan Indonesia-Malaysia.

JAKARTA - Pada Jumat, 27 Juni 2025, suasana hangat dan penuh keakraban terasa di Istana Merdeka, Jakarta. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim. 

Pertemuan kedua tokoh penting dari dua negara serumpun ini menjadi momen bersejarah yang menandai eratnya hubungan diplomatik sekaligus persahabatan pribadi yang telah terjalin lama.

Kedatangan PM Anwar ke Indonesia bukan sekadar kunjungan biasa. Menurut Presiden Prabowo, momen ini sangat istimewa karena menghadirkan kembali sosok sahabat lamanya yang juga dicintai oleh rakyat Indonesia.

“Saya sangat senang dan merasa terhormat bisa menyambut langsung Perdana Menteri Malaysia, sahabat saya, Pak Anwar Ibrahim. Beliau bukan hanya teman pribadi, tapi juga sahabat bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo dalam sesi konferensi pers usai pertemuan.

Komitmen Kuat Perkuat Hubungan Bilateral

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo dan PM Anwar berdiskusi mengenai berbagai isu penting yang berkaitan dengan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia. Mulai dari bidang perdagangan, investasi, hingga isu-isu kawasan yang menyangkut kepentingan bersama.

Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian menuju pertemuan bilateral tahunan yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Juli 2025.

“Kita akan menggelar pertemuan tahunan dalam waktu dekat. Saya berharap pertemuan itu akan menjadi wadah untuk menyelesaikan berbagai persoalan teknis yang masih tertunda,” ungkap Prabowo.

Bukan Kunjungan Resmi, Tapi Bermakna Besar

Menariknya, PM Anwar mengungkapkan bahwa pertemuan ini sebenarnya bukan dijadwalkan sebagai kunjungan resmi. Namun, karena hubungan baik yang terjalin, momen ini tetap dijadikan ruang untuk membahas berbagai hal penting.

“Terima kasih atas sambutan luar biasa ini. Awalnya memang bukan kunjungan resmi, hanya ingin berbincang santai soal isu-isu penting. Tapi tentunya, suasana hangat ini justru memperkuat semangat kerja sama kita ke depan,” jelas PM Anwar.

Persahabatan Pribadi Jadi Pondasi Diplomasi

Tak bisa dipungkiri, hubungan erat antara kedua pemimpin ini juga mencerminkan jalinan yang lebih luas antara rakyat kedua negara. PM Anwar bahkan menyampaikan bahwa persahabatannya dengan Prabowo telah terjalin selama hampir setengah abad, dan tetap kokoh hingga kini.

“Saya dan Saudara Prabowo sudah bersahabat sejak lama, hampir 50 tahun. Kami terus menjaga silaturahmi dan saling menghargai satu sama lain. Hubungan ini menjadi kekuatan tersendiri dalam menjalin kerja sama antara Indonesia dan Malaysia,” ungkapnya dengan nada penuh hormat.

Pertemuan yang berlangsung akrab ini tentu memberikan sinyal positif bagi masa depan hubungan Indonesia dan Malaysia. 

Kedua negara yang memiliki sejarah panjang dan budaya serumpun ini sepakat untuk terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang, demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat kedua bangsa.

Dengan semangat persahabatan dan niat tulus dari para pemimpinnya, hubungan Indonesia-Malaysia diharapkan semakin solid dan harmonis, tidak hanya di tingkat pemerintahan, tetapi juga dalam hubungan antarwarga negara.

Ribuan Pelajar Antusias Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Prabowo di Istana Merdeka

Ribuan Pelajar Antusias Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Prabowo di Istana Merdeka
Ribuan Pelajar Antusias Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Prabowo di Istana Merdeka.

JAKARTA - Halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, tampak semarak dan penuh semangat pada Jumat, 27 Juni 2025. 

Ribuan pelajar dari berbagai sekolah dasar di Jakarta turut serta meramaikan penyambutan kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, ke Indonesia.

Di tengah barisan pasukan kehormatan yang berdiri tegap, tampak wajah-wajah ceria para siswa yang datang khusus untuk menyambut kehadiran tamu penting dari negeri jiran. 

Mereka berdiri di sepanjang Jalan Medan Merdeka Utara hingga gerbang Istana, melambaikan tangan dengan penuh semangat saat Presiden Prabowo Subianto dan PM Anwar melintas.

Momen Tak Terlupakan bagi Anak-Anak Sekolah

Bagi anak-anak ini, bisa berada di lingkungan Istana Kepresidenan bukan hal biasa. Salah satu siswi dari SDN Mangga Dua Selatan 01, Fadya, mengaku sangat senang dan bangga bisa hadir dalam momen spesial ini.

“Senang banget, bagus banget. Bangga diri aku, aku bisa sampai di sini,” ujar Fadya sambil tersenyum lebar.

Tak kalah antusias, tiga pelajar dari SDN Duri Pulo 02 Rafa, Rezky, dan Bimo juga menunjukkan kegembiraan mereka. Mereka mengaku ini adalah pengalaman pertama mereka melihat Presiden Prabowo secara langsung.

“Perasaannya senang, bahagia. Pengen ketemu, pengen berjabat tangan,” kata Rafa dengan penuh semangat.

Pengalaman Pertama yang Akan Dikenang Seumur Hidup

Munzir, siswa dari SDN Duri Pulo 010, bahkan secara sukarela mengajukan diri untuk ikut serta dalam acara penyambutan ini. Ia mengungkapkan keinginannya yang tulus untuk melihat langsung Presiden Prabowo dan PM Malaysia.

“Iya saya mau soalnya saya belum pernah ketemu Bapak Presiden sama Perdana Menteri Malaysia,” ucapnya dengan penuh antusias.

Kehadiran anak-anak sekolah dalam acara kenegaraan seperti ini tentu bukan sekadar formalitas. Mereka adalah simbol masa depan bangsa, generasi muda yang diajak untuk lebih dekat dengan dunia diplomasi dan kepemimpinan nasional.

Bendera Kecil, Semangat Besar

Di tangan-tangan mungil para pelajar, terlihat bendera kecil yang mereka kibarkan dengan penuh semangat. 

Namun lebih dari itu, tersimpan semangat besar untuk mengenal lebih dalam wajah Indonesia di mata dunia.

Hari itu, mereka pulang bukan hanya dengan cerita tentang protokol kenegaraan, tetapi juga dengan kebanggaan dan kenangan berharga tentang hari ketika mereka berdiri di depan Istana Merdeka, menyambut pemimpin besar, dan menjadi bagian dari sejarah kecil yang tak terlupakan.

Kunjungan Resmi PM Malaysia ke Indonesia: Prabowo Sambut Anwar Ibrahim dengan Upacara Kenegaraan Meriah di Istana Merdeka

Kunjungan Resmi PM Malaysia ke Indonesia: Prabowo Sambut Anwar Ibrahim dengan Upacara Kenegaraan Meriah di Istana Merdeka
Kunjungan Resmi PM Malaysia ke Indonesia: Prabowo Sambut Anwar Ibrahim dengan Upacara Kenegaraan Meriah di Istana Merdeka.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam sebuah upacara kenegaraan yang berlangsung meriah dan penuh kehormatan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 27 Juni 2025.

Kedua pemimpin negara ini tiba bersama di Istana Kepresidenan, menandai momen penting dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia. Sesampainya di gerbang Istana, mereka langsung disambut oleh 14 pasukan jajar kehormatan yang berdiri tegap memberikan penghormatan.

Tak hanya itu, iring-iringan kendaraan Presiden Prabowo dan PM Anwar juga dikawal dengan 17 motoris dan 75 pasukan berkuda. Pengawalan tersebut membawa nuansa megah saat keduanya melintasi Jalan Medan Merdeka Utara menuju Istana.

Suasana Penyambutan yang Hangat dan Penuh Semangat

Yang menarik, lebih dari 2.000 pelajar dari berbagai sekolah di Jakarta ikut memeriahkan acara penyambutan. Mereka berjejer rapi di sisi jalan, sambil mengibarkan bendera kecil Indonesia dan Malaysia. Sambutan hangat dan antusiasme para pelajar membuat suasana menjadi sangat meriah dan bersahabat.

Presiden Prabowo dan PM Anwar turun dari kendaraan bersama di sisi barat Istana Merdeka. Upacara penyambutan resmi pun dimulai dengan pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara, yaitu Negaraku (Malaysia) dan Indonesia Raya, disusul dengan 19 kali dentuman meriam kehormatan yang menandakan penghormatan luar biasa bagi tamu kenegaraan.

Simbol Persahabatan Dua Negara Serumpun

Setelah upacara lagu kebangsaan, kedua pemimpin negara melakukan inspeksi pasukan kehormatan secara bersamaan. Momen ini tidak hanya menunjukkan kedekatan protokoler, tapi juga menggambarkan simbol persahabatan erat antara dua bangsa serumpun yang sudah terjalin sejak lama.

Kemudian, dilakukan sesi perkenalan para delegasi resmi dari kedua negara. Dari pihak Indonesia, hadir sejumlah menteri penting seperti:

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

  • Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

  • Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi

  • Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani

  • Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid

  • Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto

  • Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya

Pertemuan Empat Mata dan Harapan Masa Depan

Usai sesi perkenalan, Presiden Prabowo mengajak PM Anwar ke ruang kredensial untuk melakukan sesi foto bersama dan penandatanganan buku tamu kenegaraan. Keduanya kemudian melanjutkan agenda dengan pertemuan empat mata (tête-à-tête) di ruang kerja Presiden.

Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan Malaysia. Fokus pembicaraan mereka mencakup kerja sama bilateral di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, investasi, pendidikan, hingga teknologi.

Menyongsong Era Baru Hubungan Indonesia-Malaysia

Kunjungan resmi ini tak hanya menjadi seremoni kenegaraan biasa, melainkan juga menandai awal baru hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim. Kedua pemimpin berkomitmen untuk saling mendukung dan memperkuat kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara.

Dengan penuh semangat dan optimisme, Indonesia dan Malaysia melangkah ke depan untuk menghadirkan hubungan yang lebih solid dan bermanfaat bagi rakyat kedua negara.

Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, Targetkan Listrik Masuk ke Seluruh Desa

Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, Targetkan Listrik Masuk ke Seluruh Desa
Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, Targetkan Listrik Masuk ke Seluruh Desa.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja meresmikan secara hybrid berbagai proyek strategis energi nasional. 

Acara tersebut berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025, dan mencakup peresmian pengoperasian serta pembangunan energi terbarukan di 15 provinsi, peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu, serta peletakan batu pertama lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Yang menarik, acara ini juga dihadiri secara virtual oleh para pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia. 

Melalui video conference, Presiden Prabowo berdialog langsung dan menerima laporan dari berbagai wilayah, termasuk dari daerah terpencil.

Listrik Masuk Desa: Bukti Negara Hadir untuk Rakyat

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya akses listrik bagi seluruh masyarakat. Menurutnya, ketersediaan listrik di setiap desa adalah bukti nyata bahwa negara hadir dan peduli terhadap kebutuhan rakyat.

“Saya sangat bahagia melihat saudara-saudara kini bisa menikmati listrik. Ini akan terus kita lakukan sampai ke seluruh pelosok Indonesia. Setiap desa harus punya listrik. Kita akan menuju kemandirian energi,” tegasnya.

Dampak Positif Listrik di Daerah Terpencil

Salah satu laporan datang dari Pulau Lipang, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Warga menyampaikan rasa syukur karena kini kehidupan mereka jauh lebih baik sejak adanya aliran listrik.

“Dulu kami terbatas dalam segala hal. Sekarang, nelayan bisa menyimpan hasil tangkapan, anak-anak bisa belajar di malam hari, dan fasilitas kesehatan juga jadi lebih baik,” ujar salah satu perwakilan warga.

Sementara itu, dari Papua Selatan, Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu melaporkan bahwa dua kampung di wilayahnya telah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk melayani 147 kepala keluarga. Ia juga berharap desa-desa lain di wilayahnya segera mendapat akses listrik.

Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo berjanji bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. Semua desa, tanpa terkecuali, akan mendapat pasokan listrik sesegera mungkin.

“Saya berkomitmen sebagai Presiden Republik Indonesia, semua desa akan dialiri listrik. Kita bisa, dan kita akan wujudkan itu bersama,” ucapnya penuh semangat.

Energi Panas Bumi Dorong Kemajuan di Jawa Barat

Dari Jawa Barat, Bupati Sukabumi Asep Japar memberikan laporan mengenai kontribusi Star Energy Geothermal Salak dalam penyediaan listrik sebesar 444,2 MW. Jumlah tersebut cukup untuk mengaliri sekitar 495 ribu rumah!

Tak hanya bermanfaat untuk kebutuhan listrik, proyek ini juga memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan.

“Program ini sangat membantu meningkatkan kualitas hidup warga. Selain itu, daerah kami juga merasakan manfaat fiskal dari proyek ini,” jelas Asep.

Mewujudkan Swasembada Energi Nasional

Langkah besar ini merupakan bagian dari visi besar Indonesia menuju swasembada energi. Pemerintah berkomitmen memanfaatkan sumber daya energi terbarukan seperti panas bumi dan tenaga surya demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan mandiri.

Dengan proyek-proyek ini, Indonesia bukan hanya memperluas akses listrik ke desa-desa terpencil, tetapi juga mempercepat transisi menuju energi bersih.

Minggu, 22 Juni 2025

Prabowo Targetkan Indonesia Jadi Eksportir Beras dan Jagung, Optimis Ekonomi Tumbuh 7 Persen

Prabowo Targetkan Indonesia Jadi Eksportir Beras dan Jagung, Optimis Ekonomi Tumbuh 7 Persen
Prabowo Targetkan Indonesia Jadi Eksportir Beras dan Jagung, Optimis Ekonomi Tumbuh 7 Persen.

JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menegaskan visi besar Indonesia dalam sektor pangan dan ekonomi. 

Dalam pidatonya di forum internasional bergengsi, St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) di Rusia, Jumat, 20 Juni 2025, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia tidak hanya mengejar swasembada pangan, tapi juga siap menjadi eksportir bersih untuk komoditas utama seperti beras dan jagung.

Indonesia Menuju Swasembada Plus: Prabowo Ungkap Target Jadi Eksportir Pangan Dunia

“Kami menargetkan dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi eksportir bersih beras dan jagung,” tegas Presiden Prabowo di hadapan para pemimpin dunia dan pelaku ekonomi global.

Pidato Prabowo ini bukan sekadar janji kosong. Ia datang membawa angka dan semangat optimisme yang tinggi. 

Menurut laporan tim ekonominya, pertumbuhan ekonomi Indonesia di paruh pertama tahun ini sudah mencapai lebih dari 5 persen. 

Bahkan, Presiden yakin angka tersebut bisa melonjak mendekati 7 persen atau bahkan lebih di akhir tahun.

“Para ahli saya memperkirakan, ekonomi kita bisa tumbuh hampir 7 persen tahun ini. Ini bukti bahwa arah kebijakan ekonomi kita sudah tepat,” lanjutnya.

Ekonomi Naik, Investasi Masa Depan Disiapkan

Tak hanya bicara soal pertumbuhan jangka pendek, Prabowo juga memperkenalkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara)

Badan ini dibentuk sebagai bentuk investasi jangka panjang untuk kesejahteraan anak-cucu bangsa Indonesia.

“Danantara adalah simbol energi masa depan Indonesia. Dana ini akan jadi pelindung kekayaan generasi mendatang,” jelasnya.

BPI Danantara saat ini telah mengelola aset sebesar 1.000 miliar dolar AS sebuah angka yang cukup fantastis dan mencerminkan keseriusan Indonesia dalam membangun fondasi ekonomi jangka panjang.

Indonesia Terbuka untuk Dunia

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang terbuka untuk kerja sama dengan siapa pun, tanpa terkecuali. 

Ia bahkan menyebut hubungan baik Indonesia dengan Rusia sudah terjalin sejak lama, termasuk dalam sektor bisnis.

“Kami terbuka untuk bisnis. Semua pihak dari berbagai penjuru dunia kami undang untuk bekerja sama,” kata Prabowo dengan penuh semangat.

Jalan Baru Menuju Ketahanan dan Kemandirian

Pidato Prabowo di SPIEF 2025 memperlihatkan arah baru ekonomi Indonesia dari sekadar bertahan, menuju ketahanan dan kemandirian yang bisa jadi kekuatan ekspor dunia. 

Dengan fokus pada sektor pangan, pengelolaan investasi masa depan, dan keterbukaan terhadap dunia internasional, visi Prabowo menjanjikan lompatan besar bagi masa depan ekonomi Indonesia.

Langkah ini patut kita dukung bersama. Bukan hanya soal angka pertumbuhan, tapi juga soal mimpi besar menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru di kancah global.

Prabowo Umumkan Lonjakan Produksi Pangan dan Peran Strategis Indonesia di BRICS

Prabowo Umumkan Lonjakan Produksi Pangan dan Peran Strategis Indonesia di BRICS
Prabowo Umumkan Lonjakan Produksi Pangan dan Peran Strategis Indonesia di BRICS.

JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali mencuri perhatian dunia internasional lewat pidatonya di forum ekonomi bergengsi St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. 

Di hadapan para pemimpin dunia dan pelaku bisnis global, Presiden Prabowo menyampaikan kabar menggembirakan tentang perkembangan sektor pangan nasional serta posisi strategis Indonesia dalam kancah kerja sama internasional.

Dengan nada optimis dan penuh percaya diri, Prabowo menyebut bahwa dalam waktu singkat tepatnya hanya tujuh bulan masa pemerintahannya Indonesia berhasil meningkatkan produksi pangan secara signifikan. 

“Saya berdiri di sini dengan bangga. Dalam tujuh bulan terakhir, produksi beras dan jagung kita naik sekitar 50 persen. Ini adalah rekor peningkatan terbesar dalam sejarah Indonesia,” ujar Prabowo.

Tidak hanya itu, stok beras nasional juga mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah, yaitu sebesar 4,4 juta ton. Peningkatan ini, kata Prabowo, bukan datang tiba-tiba, melainkan hasil dari kebijakan yang fokus pada efisiensi, pemangkasan regulasi yang memberatkan, serta pemberantasan korupsi yang tegas sejak awal pemerintahannya.

“Dalam waktu singkat, kami langsung tancap gas. Kami perketat pengawasan, potong jalur birokrasi yang bikin ribet, dan perangi korupsi. Dan hasilnya langsung terasa,” lanjutnya.

Selain keberhasilan di sektor pangan, Prabowo juga menyoroti peran Indonesia yang makin diperhitungkan dalam kerja sama global, khususnya dalam BRICS kelompok negara-negara ekonomi berkembang yang semakin punya pengaruh besar di dunia. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada negara-negara mitra yang telah mendukung keanggotaan Indonesia di BRICS dan juga di New Development Bank (NDB), sebuah lembaga keuangan yang berperan penting bagi negara-negara anggota BRICS.

“Kami merasa terhormat bisa diterima dengan cepat di BRICS. Terima kasih kepada Rusia atas dukungannya. Bahkan, bisa dibilang Indonesia salah satu negara yang proses masuknya paling cepat,” ujar Prabowo.

Tak ketinggalan, Prabowo juga menyampaikan penghargaan kepada Tiongkok dan Afrika Selatan yang mendukung keanggotaan Indonesia di NDB. Ia menekankan bahwa partisipasi Indonesia di forum-forum seperti BRICS bukan sekadar simbolik, tapi sebagai wujud kontribusi nyata Indonesia dalam menjaga stabilitas dan mendorong kemakmuran global.

“Kami percaya, BRICS bukan cuma sekadar forum elit, tapi bisa jadi kekuatan besar untuk menciptakan dunia yang lebih seimbang dan sejahtera,” tutup Prabowo dalam pidatonya.

Prabowo Tegaskan Arah Baru Ekonomi Indonesia: Fokus ke Rakyat, Bukan Elit

Prabowo Tegaskan Arah Baru Ekonomi Indonesia: Fokus ke Rakyat, Bukan Elit
Prabowo Tegaskan Arah Baru Ekonomi Indonesia: Fokus ke Rakyat, Bukan Elit.

JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan penting dalam pidatonya di ajang internasional St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang digelar pada Jumat, 20 Juni 2025, di Rusia. 

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyoroti arah baru kebijakan ekonomi nasional yang menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama.

Presiden Prabowo Dorong Ekonomi Indonesia Lebih Merata: “Waktunya Berpihak ke Rakyat!”

Meski ekonomi Indonesia selama tujuh tahun terakhir tumbuh stabil di kisaran 5 persen per tahun, Prabowo mengakui bahwa hasilnya belum sepenuhnya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. 

“Pertumbuhan itu bagus, tapi tidak adil kalau hanya dinikmati segelintir orang,” ujar Prabowo tegas di hadapan para pemimpin dunia dan pelaku ekonomi global.

Empat Fokus Utama Pemerintahan Prabowo

Dalam pidatonya, Prabowo memaparkan empat prioritas besar yang akan jadi landasan pembangunan Indonesia ke depan, yaitu:

  1. Swasembada pangan

  2. Kemandirian energi

  3. Peningkatan kualitas pendidikan

  4. Percepatan industrialisasi nasional

Menurutnya, kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tidak boleh hanya jadi angka di atas kertas atau jadi rebutan korporasi besar. Harus ada pengelolaan yang bijak dan berpihak pada kesejahteraan rakyat.

Kritik Terhadap Neoliberalisme: “Sudah Saatnya Kita Punya Jalan Sendiri”

Prabowo secara terbuka mengkritik pendekatan ekonomi neoliberal dan kapitalisme pasar bebas yang selama tiga dekade terakhir banyak diikuti oleh para elite di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Ia menyebut filosofi itu telah menciptakan ketimpangan dan ketidaksetaraan dalam kesempatan ekonomi.

“Selama 30 tahun kita ikut-ikutan sistem orang, hasilnya? Rakyat kecil tetap susah. Ini tidak bisa dibiarkan,” ucapnya dengan nada serius.

Sebagai alternatif, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan menempuh jalan tengah—yakni tetap memanfaatkan semangat kapitalisme seperti kreativitas dan inovasi, tapi dengan intervensi negara yang kuat untuk memastikan keadilan sosial tetap terjaga.

Lawan Korupsi dan Kolusi, Wujudkan Pemerintahan Bersih

Presiden Prabowo juga mengangkat isu serius yang mengancam negara berkembang seperti Indonesia: state capture, atau kolusi antara pemilik modal besar dengan oknum pejabat dan elite politik. Ia menilai praktik seperti ini hanya akan menjauhkan rakyat dari keadilan dan kesejahteraan.

“Kalau korupsi dan kolusi dibiarkan, jangan harap rakyat bisa naik kelas,” ucapnya.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya membangun pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, sebagai syarat utama untuk membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas. Prinsipnya jelas: “Kebaikan sebesar-besarnya untuk sebanyak-banyaknya rakyat.

Ekonomi Indonesia Harus Sesuai Karakter Bangsa

Prabowo percaya bahwa tidak ada satu formula ekonomi yang cocok untuk semua negara. Indonesia, dengan keunikan budaya dan karakternya, harus punya filosofi ekonomi sendiri. Bukan ikut-ikutan, tapi merancang jalan pembangunan yang benar-benar berpihak ke rakyat.

Dengan arah baru yang lebih inklusif ini, Prabowo berharap Indonesia tak hanya tumbuh, tapi juga berkembang secara adil dan merata.

Jumat, 20 Juni 2025

Prabowo Subianto Lakukan Upacara Penghormatan di Piskarovskoye Memorial Cemetery, Rusia

Prabowo Subianto Lakukan Upacara Penghormatan di Piskarovskoye Memorial Cemetery, Rusia
Prabowo Subianto Lakukan Upacara Penghormatan di Piskarovskoye Memorial Cemetery, Rusia.

JAKARTA - Dalam rangkaian kunjungan resminya ke Federasi Rusia, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan sebuah momen penting yang penuh makna pada Kamis, 19 Juni 2025. 

Presiden Prabowo mengikuti upacara penghormatan dan peletakan karangan bunga di Piskarovskoye Memorial Cemetery, St. Petersburg tempat peristirahatan terakhir jutaan korban Perang Dunia II, khususnya dalam peristiwa Pengepungan Leningrad.

Simbol Penghormatan yang Menggetarkan Hati

Presiden Prabowo tiba di lokasi upacara dengan sambutan hangat dari perwakilan tinggi Pemerintah Rusia. 

Mengikuti protokol militer, beliau diarahkan menuju titik utama tempat peletakan karangan bunga. 

Suasana yang penuh khidmat langsung terasa begitu dua prajurit Rusia membawa dan meletakkan karangan bunga utama di monumen peringatan.

Presiden Prabowo dengan tenang merapikan posisi karangan bunga tersebut, lalu memberikan penghormatan penuh hormat. 

Momen ini menjadi semakin menggetarkan saat terdengar suara 24 ketukan metronome sebuah simbol yang melambangkan jiwa-jiwa yang gugur dan semangat juang rakyat Rusia dalam mempertahankan kota Leningrad selama masa perang.

Delegasi Indonesia Tunjukkan Rasa Hormat

Tak hanya Presiden, para delegasi Indonesia yang turut hadir juga ikut memberikan penghormatan. 

Mereka meletakkan bunga bertangkai genap, yang dalam tradisi lokal melambangkan duka dan penghormatan mendalam kepada yang telah wafat.

Beberapa tokoh penting yang hadir dalam upacara ini antara lain:

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

  • Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan

  • Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin

  • Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya

  • Duta Besar RI untuk Rusia, Jose Tavares

Lebih dari Sekadar Upacara Seremonial

Upacara di Piskarovskoye ini bukan hanya seremonial biasa. Ini adalah simbol hubungan erat antara Indonesia dan Rusia

Melalui penghormatan ini, Indonesia menunjukkan solidaritas dan respek atas sejarah perjuangan rakyat Rusia dalam menghadapi agresi militer di masa lalu.

Tidak hanya sebagai pemimpin negara, Prabowo Subianto hadir sebagai wakil bangsa Indonesia yang mengakui pentingnya menghargai sejarah dan pengorbanan dalam perjuangan kemanusiaan. 

Momen ini memperkuat pesan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Rusia dibangun atas dasar penghargaan sejarah, nilai kemanusiaan, dan kerja sama jangka panjang.

Upacara resmi ini ditutup dengan sesi foto bersama dan defile pasukan kehormatan, menandakan keseriusan dan kekhidmatan momen tersebut. 

Bagi masyarakat Indonesia yang menyaksikan dari kejauhan, ini adalah gambaran nyata bahwa diplomasi Indonesia bukan hanya soal kerja sama ekonomi dan politik, tapi juga menyangkut nilai-nilai kemanusiaan dan penghormatan sejarah.

Kunjungan Prabowo Subianto ke memorial Piskarovskoye adalah bukti bahwa diplomasi tidak hanya dilakukan di meja perundingan, tapi juga dalam penghormatan terhadap nilai-nilai sejarah. 

Kegiatan ini mempererat hubungan Indonesia dan Rusia, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai perjuangan masa lalu.

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Rusia: Pererat Hubungan Bilateral dan Peran Indonesia di Panggung Global

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Rusia: Pererat Hubungan Bilateral dan Peran Indonesia di Panggung Global
Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Rusia: Pererat Hubungan Bilateral dan Peran Indonesia di Panggung Global.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, saat ini tengah menjalani kunjungan resmi selama dua hari di Federasi Rusia. Lawatan kenegaraan ini tidak hanya menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia-Rusia, tapi juga menegaskan posisi strategis Indonesia dalam berbagai isu global yang sedang berkembang.

Agenda Padat Selama Dua Hari

Dalam keterangan pers yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono di St. Petersburg pada Rabu, 18 Juni 2025, disebutkan bahwa Presiden Prabowo akan menjalani serangkaian agenda penting selama di Rusia. 

Salah satu agenda utama adalah pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin yang dijadwalkan berlangsung di Istana Constantine (Konstantinovsky) pada Kamis, 19 Juni 2025.

Namun sebelum bertemu Presiden Putin, Presiden Prabowo akan terlebih dahulu meletakkan karangan bunga di Makam Pahlawan sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang Rusia. 

Ini adalah simbol diplomatik yang menunjukkan penghormatan tinggi dan hubungan yang bersahabat antara kedua negara.

Setelah prosesi penghormatan, Presiden Prabowo akan mengikuti pertemuan bilateral dengan Presiden Putin yang kemudian akan dilanjutkan dengan jamuan makan siang kenegaraan.

Isu Global Jadi Sorotan

Menurut Menlu Sugiono, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Putin akan membahas beragam isu, tak hanya terbatas pada hubungan bilateral. 

“Saya yakin kedua pemimpin juga akan berbicara mengenai masalah-masalah baik itu regional maupun global,” ungkap Sugiono.

Dengan situasi geopolitik dunia yang terus berubah, kehadiran Indonesia di meja dialog global menjadi sangat penting. 

Apalagi, Rusia merupakan salah satu negara berpengaruh dalam berbagai forum internasional, termasuk BRICS dan G20. 

Maka, pembahasan yang melibatkan isu kawasan hingga tatanan global bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai negara penengah dan mitra strategis.

Pidato di Forum Ekonomi Internasional

Agenda kunjungan kenegaraan ini akan ditutup dengan kehadiran Presiden Prabowo di acara bergengsi dunia, St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, pada Jumat, 20 Juni 2025

Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo akan menjadi salah satu pembicara utama dalam Sidang Pleno SPIEF, forum yang mempertemukan para pemimpin negara, pelaku ekonomi global, dan pengambil kebijakan dunia.

Menlu Sugiono menyebutkan bahwa pidato Presiden Prabowo di forum tersebut akan menjadi penutup dari rangkaian kunjungan resmi di Rusia, sekaligus menunjukkan komitmen Indonesia terhadap kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional yang adil dan inklusif.

Makna Strategis Kunjungan Ini

Kunjungan ini jelas bukan sekadar seremonial diplomasi biasa. Selain mempererat kerja sama Indonesia-Rusia di berbagai bidang mulai dari pertahanan, teknologi, energi, hingga pendidikan kunjungan ini juga menjadi simbol komitmen Presiden Prabowo dalam memainkan peran aktif Indonesia di panggung dunia.

Dalam kondisi global yang penuh tantangan seperti saat ini, keterlibatan aktif Indonesia dalam forum-forum strategis dan dialog bilateral menjadi kunci menjaga stabilitas kawasan serta memperluas peluang kerja sama lintas negara.

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia menandai babak baru dalam diplomasi Indonesia yang lebih terbuka, dinamis, dan berorientasi pada kepentingan global. 

Pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin, penghormatan terhadap pahlawan Rusia, serta partisipasi dalam forum ekonomi internasional mempertegas bahwa Indonesia siap menjadi aktor penting dalam percaturan global.

Semoga kunjungan ini menghasilkan dampak positif bagi hubungan kedua negara, serta membuka lebih banyak pintu kerja sama yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Kehangatan Kedatangan Presiden Prabowo di St. Petersburg: Bikin Diaspora Indonesia Terharu

Kehangatan Kedatangan Presiden Prabowo di St. Petersburg: Bikin Diaspora Indonesia Terharu
Kehangatan Kedatangan Presiden Prabowo di St. Petersburg: Bikin Diaspora Indonesia Terharu.

St. Petersburg, Rusia — 18 Juni 2025 menjadi hari yang spesial dan tak terlupakan bagi diaspora Indonesia di Rusia. Bagaimana tidak? Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang baru saja tiba di kota indah St. Petersburg, menyempatkan diri untuk menyapa langsung para warga Indonesia yang telah menantinya di sekitar hotel tempat beliau menginap. 

Momen sederhana ini justru menciptakan suasana hangat yang penuh keakraban, dan meninggalkan kesan mendalam bagi mereka yang hadir.

Alih-alih langsung memasuki hotel, Presiden Prabowo justru memilih turun dari mobil dinasnya, berjalan ke arah kerumunan diaspora Indonesia, dan menyapa mereka satu per satu. 

Tak hanya itu, beliau juga dengan senang hati melayani permintaan swafoto, berbincang ringan, dan bahkan sempat menanyakan asal-usul beberapa orang yang ia temui.

Momen Tak Terlupakan Bersama Diaspora

Salah satu yang hadir, Daniya Sabirova, warga negara Rusia yang menikah dengan Andre Septiyanto asal Indonesia, mengaku sangat tersentuh bisa berbicara langsung dengan Presiden Prabowo dan yang membuatnya makin bangga, percakapan itu berlangsung dalam Bahasa Indonesia.

“Saya sampai sekarang masih sangat ingat semua kata-katanya Bapak. Karena saya sapa pakai Bahasa Indonesia dan Bapak Prabowo memperhatikan bahwa saya bisa Bahasa Indonesia,” ujar Daniya haru.

Daniya dan Andre juga menyampaikan harapan mereka atas kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia. 

Menurut mereka, kehadiran Presiden ke negeri Beruang Merah ini sangat penting untuk membangun hubungan yang lebih erat antar kedua negara.

“Kami berharap jembatan antara Rusia dan Indonesia makin kuat. Dan semoga Pak Prabowo bisa sering-sering datang ke St. Petersburg. Ini kota tercantik di Rusia menurut saya,” tambah Andre tersenyum.

Mahasiswa dan Warga Indonesia Ikut Merasakan Kebanggaan

Tak hanya keluarga Daniya dan Andre, banyak mahasiswa dan warga Indonesia lainnya yang turut hadir. 

Salah satunya adalah Nita, mahasiswa asal Siborongborong, Sumatra Utara, yang sedang melanjutkan studi S2 di bidang pertanian di Rusia.

“Senang banget! Sudah salaman langsung sama Pak Presiden. Ditanya dari mana, saya jawab dari Siborongborong, eh Pak Prabowo langsung jawab ‘Horas Mejuah-juah’! Wah, bangga banget,” cerita Nita sambil tersenyum lebar.

Lain lagi cerita dari Ambar, warga Solo yang sudah menetap di St. Petersburg selama delapan tahun. 

Bersama suami dan kedua anaknya, ia datang mengenakan pakaian adat Jawa dan Kalimantan demi menyambut pemimpin negaranya.

“Presiden sempat ngobrol dengan anak saya, bahkan nanya ke suami saya bisa Bahasa Indonesia atau enggak,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia sendiri merupakan bagian dari misi diplomatik dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Federasi Rusia

Di hotel tempat Presiden menginap, ia juga disambut oleh beberapa Menteri Kabinet Merah Putih yang telah lebih dulu tiba.

Kehadiran Presiden Prabowo bukan hanya sekadar kunjungan resmi, tapi juga membawa nuansa hangat dan penuh kedekatan dengan masyarakat. 

Momen-momen seperti ini menunjukkan sisi humanis seorang kepala negara yang peduli, ramah, dan membumi.

Kehadiran Presiden RI di negeri orang menjadi pengingat kuat bagi para diaspora bahwa mereka tetap menjadi bagian dari bangsa. 

Meski berada jauh dari Tanah Air, perhatian dan sapaan langsung dari pemimpinnya memberikan semangat baru, rasa bangga, dan harapan akan masa depan hubungan yang lebih baik antar dua negara besar: Indonesia dan Rusia.