Berita Borneotribun.com: UFC Hari ini
Tampilkan postingan dengan label UFC. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UFC. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Juli 2025

Ilia Topuria Siap Tantang Islam Makhachev di Kelas Welter, Incar Gelar Juara UFC Tiga Kelas!

Ilia Topuria Siap Tantang Islam Makhachev di Kelas Welter, Incar Gelar Juara UFC Tiga Kelas!
Ilia Topuria.

JAKARTA - Ilia Topuria tampaknya belum puas dengan pencapaiannya di UFC. Setelah berhasil menyabet sabuk juara di dua kelas berbeda, kini ia mengincar satu pencapaian yang belum pernah diraih siapa pun: menjadi juara dunia UFC di tiga kelas berbeda. Tak main-main, targetnya adalah Islam Makhachev, salah satu petarung paling dominan saat ini.

Tapi apakah misi ini realistis atau hanya mimpi yang terlalu tinggi?

Mari kita bahas lebih dalam langkah berani Ilia Topuria, rencana duel melawan Islam Makhachev, dan bagaimana kemungkinan duel ini bisa mengubah sejarah UFC.

Dari Kelas Bulu ke Kelas Welter: Perjalanan Karier Ilia Topuria

Bagi penggemar UFC, nama Ilia Topuria bukanlah nama asing. Ia dikenal sebagai petarung penuh semangat, teknik solid, dan mental baja. Sebelumnya, ia berkompetisi di kelas bulu (maksimal 65,8 kg), lalu naik ke kelas ringan (maksimal 70,3 kg) dan sukses meraih sabuk juara di kedua kelas tersebut.

Kini, Topuria tak ragu untuk naik lagi ke kelas welter, yang memiliki batas berat 77,1 kg. Artinya, ia harus menghadapi lawan-lawan yang secara alami lebih besar dan kuat. Tapi tekad Topuria tidak main-main, terutama jika sabuk juara welter UFC akhirnya berada di tangan Islam Makhachev.

Incar Makhachev, Topuria Siap Naik Kelas

Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Home of Fight, Topuria menyatakan:

"Saya akan senang melihat Islam Makhachev merebut gelar, dan UFC membiarkan saya naik kelas ke welter untuk mendapatkan sabuk ketiga."

Pernyataan ini tentu menegaskan bahwa Topuria sangat ingin menantang Makhachev. Bahkan saat naik ke kelas ringan sebelumnya, motivasinya adalah agar bisa satu arena dengan petarung asal Dagestan itu.

Tapi bagaimana dengan respons Makhachev?

Makhachev Fokus Naik Kelas, Tapi Tak Minat Lawan Topuria?

Sejak awal, Islam Makhachev sebenarnya sudah menyampaikan bahwa dirinya tidak terlalu tertarik untuk melawan Ilia Topuria. Makhachev punya agenda sendiri yakni naik ke kelas welter dan mengejar sabuk juara di sana.

Kesempatan itu datang ketika Belal Muhammad kalah dari Jack Della Maddalena. Melihat celah tersebut, UFC pun memberikan peluang emas kepada Makhachev untuk bertarung memperebutkan sabuk welter melawan Della Maddalena.

Saat ini, pertarungan Islam Makhachev vs Jack Della Maddalena sudah dikonfirmasi akan terjadi. Namun, UFC masih belum menetapkan tanggal pastinya.

Risiko Berat Naik Kelas: Dari 65 kg ke 77 kg

Kalau kita lihat dari sisi teknis, keputusan Topuria untuk naik ke kelas welter tentu bukan langkah sembarangan. Dalam waktu kurang dari dua tahun, ia akan menantang lawan di kelas yang beratnya hampir 12 kg lebih tinggi dibandingkan kelas bulu tempat ia memulai karier.

Bagi petarung MMA, penambahan berat badan ini bukan cuma soal otot. Semakin tinggi kelas, maka semakin kuat dan keras pukulan yang akan diterima. Risiko cedera juga meningkat. Tapi jika Topuria berhasil, ia akan menulis namanya dalam buku sejarah UFC.

Apa yang Terjadi Jika Topuria Menang?

Jika skenario ini benar-benar terjadi yaitu Makhachev merebut sabuk welter dan Topuria berhasil mengalahkannya maka Ilia Topuria akan menjadi petarung pertama dalam sejarah UFC yang memenangkan gelar juara di tiga kelas berbeda. Ini pencapaian yang belum pernah diraih bahkan oleh legenda sekalipun.

Tentu, hal ini bisa membuat Topuria menjadi wajah baru UFC, dan membuka jalan lebar untuk berbagai peluang, mulai dari sponsorship, film, hingga kontrak pertarungan besar bernilai miliaran rupiah.

Apa Kata Penggemar dan Analis?

Respons dari penggemar dan analis UFC cukup beragam. Ada yang menyebut langkah Topuria terlalu ambisius, bahkan "nekat." Tapi ada juga yang menyebutnya sebagai bukti keberanian dan mental juara sejati.

Di media sosial, banyak yang mulai membandingkan Topuria dengan para legenda seperti Conor McGregor, yang juga sempat menjuarai dua kelas berbeda, namun belum pernah meraih tiga gelar juara.

Langkah Ilia Topuria untuk mengejar Islam Makhachev ke kelas welter memang bukan hal biasa. Dibutuhkan lebih dari sekadar skill dan kekuatan fisik tapi juga strategi, disiplin, dan mental baja.

Apakah ia akan berhasil?

Waktu yang akan menjawab. Tapi yang jelas, petarung seperti Topuria adalah tipe yang membuat UFC semakin menarik untuk ditonton: penuh kejutan, drama, dan ambisi besar.

Jika kamu penikmat dunia MMA atau penggemar berat UFC, jangan lewatkan kabar terbaru seputar duel ini. Siapa tahu kita akan menyaksikan sejarah baru yang belum pernah terjadi sebelumnya!

Bagaimana menurutmu, Topuria bisa kalahkan Makhachev atau ini hanya mimpi terlalu tinggi? Yuk, tulis pendapatmu di kolom komentar!

Minggu, 25 Oktober 2020

Kalahkan Gaethje, Khabib Nurmagomedov Umumkan Pensiun dari UFC 254

Kalahkan Gaethje, Khabib Nurmagomedov Umumkan Pensiun dari UFC 254
Khabib Nurmagomedov diperiksa sebelum melawan Conor McGregor dalam pertarungan seni bela diri campuran ringan di UFC 229 di Las Vegas, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Foto: AP/John Locher)


BorneoTribun - Petarung UFC asal Rusia yang tak terkalahkan, Khabib Nurmagomedov, menyatakan pensiun dari seni bela diri campuran (Mixed Martial Arts/MMA) setelah membekuk Justin Gaethje di awal babak kedua di UFC (Ultimate Fighting Championship) 254 pada Sabtu (24/10) malam.


Associated Press melaporkan, Nurmagomedov membuat pengumuman pensiun tersebut setelah ia menyelesaikan pertarungan pertamanya secara mengesankan, sejak kematian ayah yang sekaligus pelatih seumur hidupnya pada bulan Juli. Ayah Khabib, Abdulmanap Nurmagomedov, memiliki masalah jantung yang diperburuk oleh Covid-19.


"Ini pertarungan terakhir saya," kata Nurmagomedov. "Tidak mungkin aku kembali tanpa ayahku. Saya berbicara dengan ibu saya. Dia tidak tahu bagaimana saya bertarung tanpa ayah, tapi saya berjanji ini akan menjadi pertarungan terakhir saya,” kata Khabib.


Nurmagomedov yang berusia 32 tahun aktif dengan serangan dan bergulat melawan Gaethje, petarung berbahaya yang telah melumpuhkan empat lawan elit berturut-turut saat memenangkan gelar ringan sementara UFC.


Setelah menghabiskan babak pertama sebagian besar bertukar pukulan dan tendangan dengan Gaethje yang agresif, Nurmagomedov menggunakan keterampilan gulatnya yang tak tertandingi untuk mengalahkan Gaethje di awal ronde kedua.


Pertarungan pertama Nurmagomedov dalam 13 bulan terakhir tersebut akan menjadi perpisahan yang tepat untuk salah satu pesaing paling dinamis dalam sejarah MMA baru-baru ini. Atlet kelahiran Dagestan ini mengembangkan permainan menyeluruh di bawah asuhan ayahnya dan sasana MMA yang berbasis di Bay Area. Puncak karirnya adalah ketika mendapatkan gelar UFC pada 2018.


Saat itu, Nurmagomedov menghentikan Conor McGregor dan Dustin Poirier dalam dua pertarungan berikutnya sebelum absen selama setahun dari kompetisi. Kemenangannya atas McGregor menjadikannya salah satu atlet olahraga paling terkenal di dunia. (VOA)

Khabib Nurmagomedov Mengalahkan Gaethje di Babak Kedua

Khabib Nurmagomedov Mengalahkan Gaethje di Babak Kedua
Khabib Nurmagomedov berhasil mempertahankan gelar usai mengalahkan Justin Gaethje di UFC 254. (AFP/Ed Mulholland)


BorneoTribun | Jakarta
- Khabib Nurmagomedov berhasil mengalahkan Justin Gaethje pada laga UFC 254 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (25/10) dini hari WIB. Kedua petarung tampil dengan hati-hati di awal ronde pertama. Hanya 30 detik kemudian, keduanya membalas pukulan.


Dilansir dari CNN Indonesia, sepakan Gaethje membentur kaki Khabib Nurmagomedov. Khabib Nurmagomedov mencoba membuangnya tapi Gaethje bisa menghentikannya. Khabib menendang menggunakan lutut yang membentur kepala Gaethje. Khabib Nurmagomedov terus mendominasi setelah momen itu dan menekan Gaethje.


Gaethje membuat kombinasi pukulan dan tendangan yang sempat membuat Khabib goyah. Khabib Nurmagomedov menyergap Gaethje menjelang akhir ronde pertama. Upaya Khabib untuk mengunci Gaethje dihentikan oleh bel di akhir ronde pertama.


Di ronde kedua, kedua petarung membalas pukulan. Namun, Khabib kemudian bisa menjatuhkan Gaethje dan mengunci Gaethje.


Tak lama kemudian, Gaethje tak berdaya dan wasit memutuskan menghentikan pertandingan dengan teknik kuncian kemenangan untuk Khabib. Khabib pun berhasil mempertahankan gelar juara dunia ringan.


Sujud dan Tangisan Khabib Usai Menang Melawan Gaethje


Juara Kelas Ringan UFC Khabib Nurmagomedov berhasil mengalahkan juara interim Kelas Ringan Justin Gaethje. Khabib mengalahkan Justin Gaethje lewat teknik triangle choke di babak kedua.


Usai bertanding Khabib langsung bersujud dan menangis cukup lama di tengah ring Octagon. Ia baru mulai berdiri ketika Gaethje datang dan menepuk bahunya.

View this post on Instagram

The Undisputed King of 155. #UFC254

A post shared by ufc (@ufc) on

Usai pertandingan, Khabib mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang ia akui memberikan dia segalanya. Ia kemudian menyebut nama timnya seperti sang pelatih Javier Mendez, Daniel Cormier hingga sang lawan Justin Gaethje. 


Khabib Pensiun Usai Hajar Gaethje di UFC 254


Khabib Nurmagomedov memutuskan pensiun setelah mengalahkan Justin Gaethje di UFC 254 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (25/10) dini hari WIB.


Keputusan untuk mundur diambil Khabib Nurmagomedov setelah menang technical submission di ronde kedua atas Gaethje. Ia menyudahi pertarungan lewat teknik triangle choke saat ronde kedua berlangsung 1 menit 36 detik.


Khabib mengambil keputusan ini karena merasa tidak mungkin bertarung tanpa didampingi sang ayah, Abdulmanap Nurmagomedov. Abdulmanap meninggal dunia karena sakit jantung dan komplikasi dengan virus corna pada 3 Juli 2020.


"Ini pertarungan terakhir saya. Tidak mungkin saya datang ke sini tanpa ayah saya. Saat UFC menelpon saya bersama Justin [Gaethje], saya berbicara dengan ibu selama tiga hari," ujar Khabib seusai pertandingan.


"Saya berjanji padanya ini akan jadi pertarungan terakhir saya. Saya harus menepati janji saya. Ini pertarungan terakhir," ia melanjutkan.


Duel Khabib vs Gaethje sendiri berjalan imbang di ronde pertama. Khabib dan Gaethje sama-sama melancarkan pukulan dan tendangan untuk menggoyahkan pertahanan masing-masing.


Namun, di ronde kedua Khabib berhasil menjatuhkan Gaethje. The Eagle kemudian melakukan kuncian yang membuat Gaethje menyerah dan ia berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan. (red)

Selasa, 18 Agustus 2020

Khabib Nurmagomedov Akui Conor McGregor Lebih Bagus dari Justin Gaethje

Khabib Nurmagomedov bakal menghadapi Justin Gaethje. ( AFP/Gregory Shamus)


BORNEOTRIBUN - Khabib Nurmagomedov secara mengejutkan mengakui Conor McGregor merupakan petarung yang lebih bagus dibandingkan Justin Gaethje dalam hal standing fight.


Gaethje bakal datang menghadapi Khabib di UFC 254 yang berlangsung pada 24 Oktober. Pada laga itu, Gaethje diyakini bakal memberikan kesulitan yang selama ini belum pernah dihadapi oleh Khabib.


Namun Khabib justru merasa sosok McGregor masih lebih baik dibandingkan Gaethje dalam hal standing fight alias bertarung dalam posisi berdiri.


"Tentu saya setuju bahwa Gaethje adalah sosok petarung yang sangat bagus. Bila dia petarung yang buruk, tentu dia tak akan mendapatkan pertarungan perebutan gelar."


"Apakah dia petarung yang lebih baik dibandingkan Conor dalam hal standing fight? Saya rasa tidak. IQ bertarung saya mengatakan bahwa Conor McGregor sosok petarung yang lebih baik dibanding Gaethje," kata Khabib dikutip dari Bleacher Report.

Khabib menganggap Conor McGregor punya kemampuan lebih baik dibandingkan Justin Gaethje. ( Harry How/Getty Images/AFP)


Gaethje datang menantang Khabib dengan status sebagai juara interim kelas ringan UFC. Gaethje memastikan status itu setelah menang TKO atas Tony Ferguson.


Menariknya, Gaethje sendiri datang ke laga itu sebagai petarung pengganti untuk Khabib yang tak bisa berlaga di UFC 249. Awalnya, Khabib bakal berduel lawan Ferguson untuk laga perebutan gelar kelas ringan.


Khabib dan Gaethje sama-sama berada di bawah naungan manajer Ali Abdelaziz.(cnn/jl)

Minggu, 29 Maret 2020

Rusia Larang Izin Keluar-Masuk, Khabib Nurmagomedov Vs Tony Ferguson Terancam

Khabib Nurmagomedov.[Foto: Rusia Beyond]

BORNEOTRIBUN --- Khabib sudah sempat pulang ke Rusia usai pusat pelatihan di Amerika Serikat tempat ia tinggal harus ditutup dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona. Hal itu membuat Khabib dan tim pulang ke Rusia.

Mengingat, Rencana Rusia melakukan larangan perjalanan membuat rencana duel Khabib Nurmagomedov lawan Tony Ferguson pada UFC 249 kembali dalam ancaman.

Kini, giliran peraturan dari Rusia yang mengancam kelangsungan duel Khabib lawan Ferguson. Rusia berencana melakukan larangan izin masuk dan keluar sehingga hal itu bakal menghambat ruang gerak Khabib. Peraturan ini rencananya bakal diterapkan pada Senin (30/3).

Dikutip dari Express, Khabib saat ini disebut sudah berada di Dubai sehingga ia hanya punya waktu satu hari untuk mempertimbangkan bila ia ingin kembali ke Rusia. Bila Khabib benar-benar ada di Dubai, ia punya opsi untuk tetap di sana untuk finalisasi persiapan pertarungan jika ia khawatir tak bisa keluar dari Rusia.

Bos UFC Dana White sendiri tidak pernah kehilangan keyakinan bahwa laga UFC 249 bakal tetap digelar. White mengaku sudah menyiapkan tempat untuk duel Khabib vs Ferguson di tengah pandemi Corona.

White berharap duel ini bisa jadi hiburan bagi masyarakat di tengah pandemi Corona. White mengaku sudah mendapatkan tempat bagi penyelenggaraan duel ini namun ia masih merahasiakan tempat tersebut.


White juga menegaskan bahwa duel Khabib lawan Ferguson di UFC 249 nanti bakal jadi duel tanpa penonton di area langsung sebagai bentuk kepatuhan terhadap larangan kerumunan massa.