Berita Borneotribun Hari ini

Rabu, 25 Juni 2025

Apple Is Testing New Colors for the Base iPhone 17 Model

Apple Is Testing New Colors for the Base iPhone 17 Model
Apple Is Testing New Colors for the Base iPhone 17 Model.

Apple is reportedly experimenting with two fresh color options for the upcoming iPhone 17 base model: purple and green. This leak comes from well-known insider Majin Bu, who has a solid track record when it comes to revealing accurate Apple-related information. For instance, he was among the first to share that iPadOS 26 would include a macOS-style menu bar — which turned out to be true.

According to Majin Bu, Apple will likely choose just one of the two colors to go into final production, with purple being the stronger candidate at the moment.

For comparison, the current iPhone 16 comes in five colors: ultramarine (blue), turquoise, pink, white, and black. It’s possible that the new color could replace one of these in the iPhone 17 lineup.

What’s New with the iPhone 17?

In terms of upgrades, the iPhone 17 base model isn’t expected to be a dramatic redesign, but it will bring a few solid improvements:

  • Smoother Display
    Apple is reportedly bumping up the refresh rate from 60Hz to 120Hz, which would make everyday interactions and animations feel significantly smoother — especially noticeable during scrolling and gaming.

  • Sharper Front Camera
    The front-facing camera is expected to get a major boost from 12MP to 24MP. This upgrade would be a welcome change for selfie lovers and those who use FaceTime regularly.

  • Slightly Bigger Screen
    The screen size may increase from 6.1 inches to 6.3 inches — not a huge difference, but enough to offer a bit more visual space.

When Will Apple Launch the iPhone 17?

Apple is likely to unveil the new iPhone 17 lineup in September, continuing its usual release pattern. If you’re planning to upgrade your phone soon, it might be worth waiting to see what the new model has to offer.

Is the iPhone 17 Worth the Wait?

While the iPhone 17 won’t be a major leap from the previous model, it’s still shaping up to be a worthwhile upgrade — especially with the possibility of a fresh new color, a smoother display, and a much-improved front camera.

ESA Reveals Ambitious Plan to Build Self-Sustaining Lunar and Martian Settlements by 2040

ESA Reveals Ambitious Plan to Build Self-Sustaining Lunar and Martian Settlements by 2040
ESA Reveals Ambitious Plan to Build Self-Sustaining Lunar and Martian Settlements by 2040.

Have you ever imagined what it would be like to live on the Moon or Mars? What once sounded like a sci-fi fantasy is now moving closer to reality. The European Space Agency (ESA) has just unveiled an ambitious roadmap called Technology 2040, outlining its plans to build fully autonomous human settlements on the Moon—and even Mars—by the year 2040.

Space "Oases" for the Future

ESA Reveals Ambitious Plan to Build Self-Sustaining Lunar and Martian Settlements by 2040
ESA Reveals Ambitious Plan to Build Self-Sustaining Lunar and Martian Settlements by 2040.

ESA envisions the creation of self-sustaining environments, or what they call "space oases," where humans could live for extended periods without relying heavily on Earth. These settlements would use closed-loop resource systems, allowing astronauts to stay in space far longer than the current six-month limit of most missions.

In the next 15 years, these futuristic habitats could become a reality on the Moon, Mars, and possibly even farther out into the solar system.

Building the Future in Space

To make these settlements possible, ESA is planning to use a combination of cutting-edge technologies, including:

  • Advanced materials and on-site 3D printing to construct facilities directly on the lunar or Martian surface.

  • Autonomous robots and artificial intelligence (AI) to manage operations, perform repairs, and even help train crew members.

  • High-speed space logistics systems, such as mass accelerators, to transport supplies efficiently from Earth.

  • A new interplanetary internet network, along with upgraded communication satellites, to maintain reliable connections—even as far out as Saturn.

Sustainability at the Core

A major highlight of ESA’s plan is its strong focus on sustainability. The agency aims to minimize waste, recycle materials, and protect the environment—not just on Earth, but in space as well. This eco-conscious approach could also open up new business opportunities for European companies looking to enter the growing space economy.

A Challenging Path, but Full of Potential

ESA Reveals Ambitious Plan to Build Self-Sustaining Lunar and Martian Settlements by 2040
ESA Reveals Ambitious Plan to Build Self-Sustaining Lunar and Martian Settlements by 2040.

ESA admits that reaching these goals won't be easy. Deep space exploration comes with technical and financial risks. However, through international collaboration and rapid technological advancement, these goals are seen as entirely achievable.

If successful, this strategy could position Europe as a global leader in the future space economy—an industry that ESA estimates could be worth over one trillion euros by 2040.

The Future is Not So Far Away

ESA’s Technology 2040 plan shows that the idea of living beyond Earth is no longer a far-fetched dream. In less than two decades, we could see the first permanent human settlements beyond our planet. The question is—are we ready for life on the Moon or Mars?

Penemuan Golongan Darah Super Langka "Gwada Negatif", Hanya Dimiliki Satu Orang di Dunia

Penemuan Golongan Darah Super Langka "Gwada Negatif", Hanya Dimiliki Satu Orang di Dunia
Penemuan Golongan Darah Super Langka "Gwada Negatif", Hanya Dimiliki Satu Orang di Dunia.

JAKARTA - Tahukah kamu kalau ilmuwan baru saja mengakui keberadaan golongan darah ke-48 di dunia? Yap, ini bukan sekadar berita biasa golongan darah ini super langka karena hanya dimiliki oleh satu orang di seluruh bumi! Golongan darah tersebut dinamakan Gwada Negatif, terinspirasi dari asal-usul pemiliknya yang berasal dari Pulau Guadeloupe di Karibia dan kini tinggal di Paris.

Ditemukan Lewat Pemeriksaan Rutin

Kisah menarik ini bermula sekitar 15 tahun lalu. Seorang wanita berusia 54 tahun saat itu, menjalani tes darah rutin menjelang operasi. Hasilnya mengejutkan para ahli: darahnya menunjukkan adanya antibodi yang belum pernah tercatat sebelumnya. Itu menjadi awal dari penyelidikan panjang yang akhirnya membuahkan hasil menakjubkan.

Baru pada tahun 2019, para peneliti berhasil mengidentifikasi bahwa kondisi tersebut berasal dari mutasi genetik langka. Penemuan ini dilakukan melalui teknologi canggih berupa high-throughput DNA sequencing atau analisis DNA berkecepatan tinggi.

Namun, butuh waktu sampai Juni 2025 agar penemuan ini diakui secara resmi oleh International Society of Blood Transfusion (ISBT) dalam konferensi mereka di Milan. Dan sejak itu, Gwada Negatif resmi masuk ke dalam sistem klasifikasi darah internasional.

Golongan Darah Unik, Hanya untuk Dirinya Sendiri

Menurut Thierry Peyrard, seorang ahli biologi medis dari French Blood Service (EFS), wanita ini mewarisi golongan darah langka tersebut dari kedua orang tuanya yang ternyata sama-sama membawa gen mutasi tersebut, meski tidak menunjukkan gejala apa pun.

Uniknya lagi, karena keunikan komposisi darahnya, satu-satunya donor darah yang cocok untuknya adalah dirinya sendiri. Artinya, jika ia suatu hari membutuhkan transfusi, akan sangat sulit mencarikan darah pengganti dari orang lain.

Harapan Menemukan "Saudara Genetik"

Saat ini, para ilmuwan masih terus meneliti untuk mencari kemungkinan ada orang lain di dunia yang juga memiliki golongan darah Gwada Negatif. Harapannya, penemuan ini bisa membantu membuka jalan bagi pengembangan sistem donor yang lebih inklusif, terutama untuk mereka yang punya golongan darah langka.

EFS juga menyampaikan bahwa berkat kemajuan teknologi analisis DNA, kini proses penemuan golongan darah baru menjadi jauh lebih cepat. Hal ini memberi harapan lebih besar bagi pasien dengan kebutuhan darah yang tidak biasa.

Penelitian Lain: Menuju Darah Universal?

Sebagai tambahan informasi, ilmuwan di Jepang sebelumnya juga telah mengembangkan jenis darah universal yang bisa kompatibel dengan semua golongan. Jika penelitian ini berhasil diimplementasikan secara luas, dunia medis bisa benar-benar berubah, terutama dalam urusan transfusi dan penanganan pasien kritis.

Penemuan Gwada Negatif ini jadi pengingat bahwa tubuh manusia masih menyimpan banyak misteri. Selain menarik dari sisi ilmiah, kabar ini juga penting untuk dunia kesehatan, terutama dalam hal penyediaan darah yang aman dan sesuai. Siapa tahu, mungkin kamu juga punya golongan darah langka yang belum terdeteksi!

Galaxy Z Fold 7 Muncul di Video Bocoran, Bawa Desain Super Tipis dan Layar Lebih Luas

Galaxy Z Fold 7 Muncul di Video Bocoran, Bawa Desain Super Tipis dan Layar Lebih Luas
Galaxy Z Fold 7 Muncul di Video Bocoran, Bawa Desain Super Tipis dan Layar Lebih Luas.

JAKARTA - Samsung kembali bikin penasaran! Kali ini lewat bocoran video yang menampilkan desain dari calon flagship lipat terbaru mereka Galaxy Z Fold 7. Video ini diunggah oleh kanal YouTube teknologi asal Korea Selatan, TheSINZA, dan langsung menarik perhatian penggemar gadget.

Galaxy Z Fold 7: Smartphone Lipat Tertipis dari Samsung?

Dalam video tersebut, terlihat bahwa Galaxy Z Fold 7 tampil sangat ramping. Ketika dibuka, ketebalannya hanya 4,5 mm, membuatnya hampir menyamai rekor smartphone lipat paling tipis saat ini, Oppo Find N5, yang punya ketebalan 4,2 mm. Kalau dalam kondisi terlipat, ukurannya sebanding dengan Samsung Galaxy S25 Ultra jadi masih nyaman di genggaman.

Perbandingan dengan Z Fold 6 dan Z Fold SE

TheSINZA juga membandingkan maket Galaxy Z Fold 7 dengan dua model lainnya: Galaxy Z Fold 6 dan Galaxy Z Fold SE (varian yang lebih terjangkau). Hasilnya? Z Fold 7 jadi yang paling ramping dan tampak lebih elegan. Meski layarnya punya ukuran diagonal yang lebih besar dibanding Z Fold 6, rasio layarnya tetap dipertahankan jadi nggak perlu khawatir soal kenyamanan tampilan.

Kapan Galaxy Z Fold 7 Resmi Dirilis?

Samsung dikabarkan akan mengumumkan Galaxy Z Fold 7 secara resmi pada 9 Juli mendatang dalam acara tahunan mereka, Galaxy Unpacked. Acara ini dijadwalkan dimulai pukul 17:00 waktu Moskow atau sekitar pukul 21:00 WIB. Selain Fold 7, Samsung juga diperkirakan akan memperkenalkan beberapa perangkat baru lainnya.

Galaxy Z Fold 7 hadir membawa desain super tipis dan layar yang lebih luas sebuah kombinasi yang bikin banyak orang nggak sabar menunggu peluncurannya. Kalau kamu penggemar smartphone lipat, ini bisa jadi pilihan menarik di tahun ini.

Kamingo Rilis Motor Mini Elektrik, Ubah Sepeda Biasa Jadi E-Bike dalam Sekejap!

Kamingo Rilis Motor Mini Elektrik, Ubah Sepeda Biasa Jadi E-Bike dalam Sekejap!
Kamingo Rilis Motor Mini Elektrik, Ubah Sepeda Biasa Jadi E-Bike dalam Sekejap!

JAKARTA - Kalau kamu punya sepeda biasa dan sering merasa lelah mengayuh, sekarang ada solusinya! Di ajang pameran Eurobike 2025, Kamingo resmi memperkenalkan sebuah perangkat kecil nan canggih: motor mini elektrik yang bisa menyulap sepeda konvensional jadi sepeda listrik hanya dalam hitungan menit.

Ubah Sepeda Biasa Jadi Listrik dalam 3 Menit? Ini Inovasi Keren dari Kamingo!

Instalasi Cepat, Bisa Dicopot Pasang Sesuka Hati

Kamingo Rilis Motor Mini Elektrik, Ubah Sepeda Biasa Jadi E-Bike dalam Sekejap!
Kamingo Rilis Motor Mini Elektrik, Ubah Sepeda Biasa Jadi E-Bike dalam Sekejap!

Alat ini dirancang agar superpraktis. Saat pemasangan pertama, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 3 menit. Setelah itu, kamu bisa pasang-copot perangkat ini dalam hitungan detik. Cocok banget buat kamu yang ingin fleksibilitas tanpa harus mengganti sepeda lama.

Ringan tapi Bertenaga

Berat total perangkat ini hanya 2,27 kg, lho! Terdiri dari tiga bagian utama:

  • Motor elektrik

  • Baterai

  • Kontroler (pengendali)

Motor sinkron dengan magnet permanen ini mampu menghasilkan daya puncak 750 watt dan torsi mencapai 40 Nm. Jadi, walaupun kecil, tenaganya tetap bisa diandalkan, bahkan saat menghadapi tanjakan curam.

Baterai Pintar Berbentuk Botol

Baterainya punya kapasitas 266 Wh, dan desainnya menyerupai botol minum, jadi tetap rapi saat dipasang di sepeda. Dalam sekali pengisian, motor ini bisa menempuh jarak hingga 90 km—cukup banget untuk aktivitas harian atau touring ringan.

Tiga Mode Berkendara

Kamingo menyediakan tiga mode yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan:

  1. Manual (tanpa bantuan motor)

  2. Pedal Assist (bantuan saat mengayuh)

  3. Mode Listrik Penuh (tanpa mengayuh sama sekali)

Teknologi canggih di dalamnya juga mampu mengatur tekanan motor ke ban secara otomatis, sehingga sepeda tetap melaju mulus tanpa selip.

Desain Universal dan Fitur Keamanan

Kamingo Rilis Motor Mini Elektrik, Ubah Sepeda Biasa Jadi E-Bike dalam Sekejap!
Kamingo Rilis Motor Mini Elektrik, Ubah Sepeda Biasa Jadi E-Bike dalam Sekejap!

Motor ini bisa dipasang di frame sepeda dengan desain segitiga tradisional pada bagian belakang. Kontrolernya dilengkapi layar warna kecil yang diletakkan di setang, memudahkan pengaturan mode. Tidak ketinggalan, perangkat ini juga dibekali sensor anti-jatuh dan anti-macet, serta fitur rem regeneratif yang memungkinkan pengisian ulang baterai saat kamu mengerem.

Harga dan Ketersediaan

Buat kamu yang tertarik, perangkat ini sudah bisa dipesan lewat kampanye Kickstarter dengan harga mulai dari $349 (sekitar Rp5,7 jutaan). Pengiriman pertama direncanakan akan dilakukan pada Desember 2025.

Inovasi seperti Kamingo ini jadi bukti bahwa kamu nggak perlu beli e-bike mahal untuk merasakan sensasi berkendara elektrik. Cukup pasang perangkat ini ke sepeda lama kamu, dan rasakan bedanya!

Pirates of the Caribbean 6: Kabar Kembalinya Pemeran Lama dan Bocoran dari Produser

Pirates of the Caribbean 6: Kabar Kembalinya Pemeran Lama dan Bocoran dari Produser
Pirates of the Caribbean 6: Kabar Kembalinya Pemeran Lama dan Bocoran dari Produser.

JAKARTA - Sudah lama banget ya kita nggak dengar kabar baru dari film Pirates of the Caribbean. Nah, baru-baru ini akhirnya muncul angin segar! Produser legendaris Jerry Bruckheimer mengonfirmasi bahwa beberapa aktor dari seri original akan kembali tampil di film terbaru. 

Tapi… dia masih merahasiakan siapa saja yang bakal muncul. Jadi, ayo tebak-tebakan dulu!

Pirates of the Caribbean Siap Reboot, Produser Bocorkan Ada Pemain Lama yang Kembali!

Film Baru, Wajah Lama dan Baru

Walau belum ada info resmi dari Disney, termasuk soal judul maupun tanggal rilis film ke-6 ini, satu hal yang pasti: film ini akan menggabungkan wajah-wajah baru dengan beberapa aktor lawas yang sudah dikenal dan dicintai penggemar.

"Beberapa aktor lama akan kembali... Tapi saya tidak akan bilang siapa, tebak saja sendiri," ungkap Bruckheimer penuh misteri.

Kembali atau Tidaknya Johnny Depp?

Pertanyaan yang paling bikin penasaran fans tentu saja: Apakah Johnny Depp akan kembali sebagai Kapten Jack Sparrow?
Awalnya, nama Depp memang tidak masuk dalam rencana proyek baru ini, apalagi setelah konflik hukumnya dengan Amber Heard yang ramai diberitakan. Bahkan, Depp pernah berkata dia tidak akan kembali ke Disney, meski ditawari "300 juta dolar dan satu juta alpaka".

Tapi… rumor terus beredar. Situs The DisInsider menyebutkan kalau Disney diam-diam sedang mempersiapkan skenario yang tetap melibatkan Depp, meskipun mungkin hanya muncul sebentar atau sebagai cameo.

Yang menarik, Jerry Bruckheimer sendiri tampak terus mendukung Johnny Depp. Ia bahkan menyebut bahwa saat ini ada dua naskah film yang sedang digarap satu melibatkan Margot Robbie, dan satu lagi kemungkinan dengan Depp.

Orlando Bloom Juga Siap Balik!

Nggak cuma Johnny Depp yang jadi bahan spekulasi. Orlando Bloom, pemeran Will Turner, juga sempat menyatakan keinginannya untuk kembali. Ia merasa bahwa untuk membuat reboot yang kuat, tim produksi perlu mengajak kembali para pemain inti dari film-film sebelumnya.

Meskipun Disney masih bungkam soal detail film Pirates of the Caribbean 6, antusiasme penggemar tetap tinggi. Kembalinya wajah-wajah lama, kemungkinan hadirnya Jack Sparrow versi Johnny Depp, dan hadirnya karakter-karakter baru menjanjikan babak baru yang menarik untuk salah satu franchise paling ikonik ini.

Jadi, buat kamu yang penasaran, stay tuned terus ya! Bisa jadi Jack Sparrow benar-benar akan berlayar lagi!

Film Jurassic World: Rebirth Banjir Pujian – Scarlett Johansson Dipuji, Efek Visual Bikin Takjub!

Film Jurassic World: Rebirth Banjir Pujian – Scarlett Johansson Dipuji, Efek Visual Bikin Takjub!
Film Jurassic World: Rebirth Banjir Pujian – Scarlett Johansson Dipuji, Efek Visual Bikin Takjub!.

JAKARTA - Kurang dari dua minggu lagi, film terbaru dari franchise legendaris Jurassic World akan resmi tayang di bioskop. Berjudul Jurassic World: Rebirth, film ini sudah lebih dulu diputar untuk kalangan media, dan hasilnya? Banyak kritikus langsung menjatuhkan pujian!

Jurassic World: Rebirth Siap Tayang, Kritikus Beri Pujian Tinggi!

Film yang disutradarai oleh Gareth Edwards yang dikenal lewat karyanya di Rogue One: A Star Wars Story dan Godzilla ini membawa cerita yang cukup berbeda. Fokusnya kini ada pada dinosaurus hasil mutasi dengan DNA unik yang bisa merevolusi dunia medis. Tentu saja, hal ini membuat para karakter dalam film berlomba-lomba untuk menguasainya.

Bintang-bintang besar seperti Scarlett Johansson, Jonathan Bailey, dan Mahershala Ali hadir sebagai pemeran utama, dan tampaknya penampilan mereka berhasil memikat para penonton awal.

Reaksi Awal: Visual Spektakuler dan Cerita Nostalgis

Dari tanggapan yang beredar, film ini digambarkan sebagai "kemenangan yang mengaum" dan diprediksi bakal jadi awal baru yang gemilang untuk trilogi selanjutnya. Kritikus Jazz Tangcay dari Variety menulis, "Semua dinosaurus barunya keren dan beberapa bahkan menakutkan. Ada nuansa penghormatan untuk film orisinalnya, dan itu terasa kuat."

Sementara itu, Perri Nemiroff mengapresiasi pilihan teknis sang sutradara. "Meski CGI mendominasi, film ini tetap terasa nyata karena banyak adegan diambil di lokasi sungguhan dengan kamera film. Gareth tahu betul cara menghidupkan cerita."

Clayton Davis menyebut film ini lebih dari sekadar hiburan. "Ini bukan hanya tontonan popcorn biasa, film ini punya kedalaman."

Mark Newbold juga tak ketinggalan memberikan pujian. "Karakter-karakternya menarik, musiknya bagus, visualnya luar biasa. Saya bahkan ingin langsung menontonnya lagi."

Elemen Nostalgia dan Hiburan Seimbang

Maude Garrett menilai film ini mampu menjaga ketegangan sepanjang durasi, meskipun ada beberapa bagian yang bisa ditebak. "Ada campuran momen menggemaskan dan menjijikkan, tapi semuanya tetap terasa menyenangkan dan mengingatkan kita pada masa lalu."

Kritikus lain, Draven, menyebut film ini sebagai "tambahan luar biasa" dalam semesta Jurassic. “Rasanya seperti kembali ke akar cerita, dan langsung bikin tenggelam dalam petualangannya.”

Bahkan komentar dari TheConnorWebb menyebut bahwa meskipun ceritanya bisa dibilang 'konyol', tetap saja film ini berhasil memukau. "Dinosaurusnya luar biasa, dan Jonathan Bailey mungkin sekarang jadi aktor favorit saya. Rasanya saya ingin berteriak saking senangnya!"

Tapi Tidak Semua Setuju...

Tentu saja, tak semua komentar bernada positif. YouTuber John Flickinger dari kanal The Flick Pick justru menyebut film ini "membosankan dan tanpa jiwa". Ia mengatakan bahwa karakter-karakternya tidak menarik dan tidak punya chemistry. “Saya sampai mendukung dinosaurus saking tidak pedulinya pada para tokohnya,” katanya.

Kapan Tayang?

Jurassic World: Rebirth dijadwalkan tayang secara global mulai 2 Juli 2025. Jadi, buat kamu yang kangen aksi penuh ketegangan dengan dinosaurus raksasa dan cerita petualangan seru, catat tanggalnya dan siapkan diri!

Tesla Luncurkan Layanan Robotaxi di Austin: Belum Sepenuhnya Tanpa Pengemudi

Tesla Luncurkan Layanan Robotaxi di Austin: Belum Sepenuhnya Tanpa Pengemudi
Tesla Luncurkan Layanan Robotaxi di Austin: Belum Sepenuhnya Tanpa Pengemudi.

JAKARTA - Tesla akhirnya resmi meluncurkan layanan Robotaxi di Austin, Texas, akhir pekan ini. Meski sebelumnya dijanjikan sebagai taksi otonom penuh tanpa pengemudi, kenyataannya masih ada sedikit ‘campur tangan manusia’.

Tesla Mulai Uji Coba Layanan Robotaxi, Tapi Masih Ada Pendamping di Kursi Penumpang

Tesla Luncurkan Layanan Robotaxi di Austin: Belum Sepenuhnya Tanpa Pengemudi
Tesla Luncurkan Layanan Robotaxi di Austin: Belum Sepenuhnya Tanpa Pengemudi.

Dalam uji coba perdana ini, setiap unit Tesla Model Y yang digunakan akan didampingi oleh seorang staf dari perusahaan yang bertugas sebagai “pengawas keselamatan”. Mereka duduk di kursi depan bagian penumpang, siap mengambil alih jika terjadi situasi darurat selama perjalanan.

Bukan untuk Semua Orang, Ini Syaratnya

Layanan ini tidak bisa langsung digunakan oleh publik secara luas. Tesla menerapkan sejumlah syarat dan batasan bagi pengguna, seperti:

  • Hanya orang yang mendapat undangan khusus dari Tesla yang bisa mencoba, biasanya influencer dan pendukung setia brand ini.

  • Area operasional dibatasi di wilayah tertentu di Austin jadi jangan harap bisa ke bandara dulu ya!

  • Jam operasional mulai pukul 06.00 pagi hingga 00.00 malam.

  • Usia minimal penumpang adalah 18 tahun.

  • Wajib menggunakan kartu debit atau kredit yang sudah terhubung ke akun Tesla.

  • Layanan ini bisa dibatalkan atau dihentikan sementara saat cuaca buruk.

Aturan Ketat untuk Pengguna

Tesla juga menetapkan aturan ketat demi menjaga kenyamanan dan keamanan layanan ini:

  • Tidak boleh merokok, vaping, minum alkohol, atau menggunakan narkoba di dalam kendaraan.

  • Tidak diperbolehkan merekam fitur mobil yang belum dirilis secara publik.

  • Penumpang harus menjaga sikap sopan. Kalau melanggar? Bisa-bisa akses layanan kamu dicabut.

  • Setelah perjalanan selesai, penumpang diminta memberi ulasan dan rating lewat aplikasi.

Masih Jauh dari Janji Awal?

Walau belum sepenuhnya otonom seperti yang dijanjikan Elon Musk di masa lalu, peluncuran ini tetap menjadi langkah penting dalam perkembangan mobil tanpa pengemudi. Teknologinya mungkin belum sempurna, tapi arah ke depannya sudah mulai terlihat.

Apple Dikabarkan Tertarik Akuisisi Perplexity AI, Si Mesin Pencari Pintar Pesaing Google

Apple Dikabarkan Tertarik Akuisisi Perplexity AI, Si Mesin Pencari Pintar Pesaing Google
Apple Dikabarkan Tertarik Akuisisi Perplexity AI, Si Mesin Pencari Pintar Pesaing Google.

JAKARTA - Apple, raksasa teknologi asal Cupertino, kembali jadi sorotan. Kali ini bukan soal iPhone atau Mac terbaru, tapi karena kabar bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk membeli Perplexity AI sebuah mesin pencari berbasis kecerdasan buatan (AI) yang kini sedang naik daun.

Menurut laporan dari Mark Gurman, jurnalis teknologi terkenal dari Bloomberg, Apple disebut-sebut tengah menjajaki peluang akuisisi startup tersebut. 

Tapi, seperti biasa, Apple menolak memberikan komentar apa pun soal isu ini.

 Dari sisi Perplexity sendiri, pihak startup mengaku belum mengetahui adanya pembicaraan resmi soal merger atau akuisisi.

Kenapa Apple Tertarik dengan Perplexity?

Alasan Apple mulai melirik Perplexity bisa jadi berkaitan dengan gugatan antimonopoli terhadap Google di AS. Selama ini, Google Search jadi mesin pencari bawaan di iPhone, dan Apple mendapat keuntungan besar dari kerja sama tersebut bahkan mencapai sekitar 20 miliar dolar AS per tahun! Tapi, kalau pengadilan membatalkan kesepakatan itu, Apple jelas harus mencari alternatif.

Nah, di sinilah Perplexity masuk. Startup ini baru saja mendapat valuasi sebesar 14 miliar dolar AS, angka yang cukup mengesankan untuk pemain baru di dunia mesin pencari. Kalau benar-benar dibeli, maka ini akan menjadi akuisisi terbesar Apple sepanjang sejarah mengalahkan pembelian Beats seharga 3 miliar dolar lebih dari satu dekade lalu.

Alternatif: Kerja Sama, Bukan Akuisisi?

Meski kabar akuisisi ini santer beredar, ada juga kemungkinan Apple hanya ingin menjalin kerja sama. Misalnya, mengintegrasikan teknologi pencarian berbasis AI dari Perplexity ke dalam Safari atau Siri. Kabarnya, perwakilan kedua perusahaan ini sudah beberapa kali bertemu untuk membahas hal tersebut.

Namun, jalan Apple mungkin tak akan semudah itu. Soalnya, Perplexity juga dikabarkan tengah menjajaki kerja sama besar dengan Samsung. Jika benar terjadi, maka peluang Apple untuk menjalin kolaborasi eksklusif bisa jadi makin kecil.

Apa Artinya Buat Pengguna?

Kalau Apple benar-benar mengakuisisi atau bekerja sama dengan Perplexity, pengguna iPhone bisa jadi akan merasakan pengalaman pencarian yang jauh lebih pintar dan personal. Bayangkan saja, Siri atau Safari bisa menjawab pertanyaan kamu dengan gaya ala ChatGPT, langsung terintegrasi di perangkat Apple.

Penjualan Samsung Galaxy S25 Edge Lesu, Produksi Dikurangi: Apa Penyebabnya?

Penjualan Samsung Galaxy S25 Edge Lesu, Produksi Dikurangi: Apa Penyebabnya?
Penjualan Samsung Galaxy S25 Edge Lesu, Produksi Dikurangi: Apa Penyebabnya?.

JAKARTA - Samsung kembali jadi perbincangan setelah keputusannya memangkas produksi Galaxy S25 Edge, ponsel flagship super tipis yang dirilis akhir Mei lalu. 

Padahal, model ini dirancang sebagai alternatif dari Galaxy S25 Plus dengan desain yang lebih ramping dan spesifikasi kelas atas. Tapi ternyata, respon pasar tidak seantusias yang diharapkan.

Samsung Galaxy S25 Edge Kurang Diminati, Produksi Dihentikan Lebih Cepat dari Rencana

Kurang Laku Meski Punya Desain Tipis dan Spesifikasi Canggih

Menurut laporan dari GSMArena yang mengutip sumber internal, Galaxy S25 Edge tidak berhasil menarik minat konsumen seperti prediksi awal. Meski hadir dengan desain tipis, prosesor unggulan, dan layar besar, nyatanya konsumen tidak melihat nilai tambah yang cukup untuk membenarkan harganya yang tinggi.

Biasanya, sebuah ponsel flagship diberi waktu sekitar tiga bulan untuk membuktikan performanya di pasar. Namun, dalam waktu kurang dari satu bulan, Samsung sudah mulai memangkas jumlah produksi S25 Edge. Ini menjadi sinyal kuat bahwa permintaan terhadap model tersebut sangat rendah.

Apa yang Salah dengan Galaxy S25 Edge?

Para pengamat menyebut beberapa faktor utama yang membuat S25 Edge gagal bersinar:

  • Harga yang terlalu tinggi

  • Minimnya perbedaan dengan model tahun lalu, selain dari ketebalan bodi

  • Persaingan ketat dari iPhone dan Google Pixel yang menawarkan pengalaman pengguna lebih menarik

Intinya, konsumen tidak merasa perlu membayar lebih hanya untuk mendapatkan ponsel yang lebih tipis tapi fitur dan pengalamannya nyaris sama.

Nasib Edge di Masa Depan, Masih Ada Harapan?

Meskipun penjualan awal mengecewakan, Samsung belum sepenuhnya menyerah. Perusahaan asal Korea Selatan ini kabarnya tengah mempertimbangkan apakah Galaxy S26 akan tetap memiliki varian Edge sebagai pengganti Plus. Bisa jadi, Edge masih punya kesempatan kedua jika Samsung bisa menawarkan inovasi yang benar-benar menarik.

Fokus Bergeser ke Smartphone Lipat

Sambil mengevaluasi lini Galaxy S, Samsung kini memperbesar fokus ke pasar ponsel lipat. Untuk mengantisipasi potensi hambatan tarif impor di AS, Samsung menaikkan target pengiriman Galaxy Z Fold7 dari 400 ribu unit menjadi 600 ribu unit khusus untuk pasar Amerika. Secara global, targetnya adalah 1,34 juta unit dengan lebih dari separuhnya berupa Fold7.

Langkah ini menandakan bahwa Samsung melihat masa depan yang cerah di segmen ponsel lipat dan mencoba mengamankan posisinya sebelum persaingan makin sengit.

Galaxy S25 Edge jadi bukti bahwa desain tipis saja tidak cukup untuk menarik konsumen. Mereka kini lebih kritis dan menginginkan inovasi nyata, bukan sekadar tampilan fisik. Meski demikian, Samsung masih punya peluang untuk memperbaiki formula ini di seri berikutnya sambil terus mendorong pertumbuhan di lini ponsel lipat yang semakin menjanjikan.