Berita Borneotribun Hari ini

Selasa, 01 Juli 2025

Polres Sekadau Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79 Bersama Pondok Pesantren, Panti Asuhan dan Kelompok Tani

Polres Sekadau Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79 Bersama Pondok Pesantren, Panti Asuhan dan Kelompok Tani
Polres Sekadau Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79 Bersama Pondok Pesantren, Panti Asuhan dan Kelompok Tani.
SEKADAU – Kepolisian Resor Sekadau bersama polsek jajaran menggelar kegiatan syukuran dan penyaluran bantuan sosial secara serentak dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Selasa (1/7/2025). Kegiatan ini difokuskan di pondok pesantren, panti asuhan, serta lahan pertanian kelompok tani di wilayah Kabupaten Sekadau.

Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo, S.H., S.I.K., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebagai wujud nyata kepedulian dan kedekatan Polri dengan masyarakat sesuai tema Hari Bhayangkara ke-79, “Polri Untuk Masyarakat”.

"Sesungguhnya kegiatan syukuran ini bukan hanya bersifat seremonial, bukan semata-mata karena polisi berulang tahun, tetapi menjadi upaya Polres Sekadau untuk semakin mendekatkan diri kepada masyarakat," ujar Kapolres saat menghadiri kegiatan di Pondok Pesantren Al Fatah.

Kegiatan syukuran dan bantuan sosial di wilayah Polres Sekadau dipusatkan di empat titik lokasi, yaitu Pondok Pesantren Al Fatah, Pondok Pesantren Al Rahmah, Panti Asuhan Harapan Bunda, dan Panti Asuhan Filipi.

Selain itu, seluruh polsek jajaran turut melaksanakan kegiatan serupa bersama  Forkopincam, PPL dan kelompok tani di wilayah masing-masing. Polsek Sekadau Hilir, Sekadau Hulu, Nanga Taman, Nanga Mahap, Belitang Hilir, Belitang dan Belitang Hulu menggelar syukuran di lahan pertanian Jagung sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.

"Kegiatan bersama kelompok tani ini sekaligus menegaskan komitmen Polri untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan, terutama budidaya jagung, agar tercipta ketahanan pangan nasional yang kuat," lanjutnya.

AKBP Donny turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sinergi yang telah terjalin baik bersama pemerintah daerah, TNI, tokoh agama, serta seluruh elemen masyarakat yang selama ini mendukung tugas-tugas Polri.

"Polri tidak luput dari kekurangan di usia ke-79 ini, sehingga kritik yang konstruktif sangat kami perlukan demi terus berbenah menuju Polri yang profesional, humanis, dan presisi," pungkas AKBP Donny.

Kegiatan syukuran Hari Bhayangkara ke-79 di seluruh jajaran Polres Sekadau berjalan aman, tertib, dan lancar, dilanjutkan dengan doa bersama, pemotongan tumpeng, serta penyerahan bantuan sosial kepada penerima manfaat.

BPKP Kalbar latih sarjana penggerak pembangunan Indonesia di Rindam

BPKP Kalbar latih sarjana penggerak pembangunan Indonesia di Rindam
BPKP Kalbar latih sarjana penggerak pembangunan Indonesia di Rindam. (ANTARA)
Singkawang - Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat melatih sarjana penggerak pembangunan Indonesia batch 3 di Rindam XII Tanjungpura, Singkawang.

Komandan Satuan Pendidikan Dodik Bela Negara Rindam XII / TPR Letkol ARM Juli Susilo mengatakan, pelatihan ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung program strategis pemerintah, yaitu berperan aktif melatih sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) penting untuk menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG).

"Pelatihan SPPI Batch 3 ini dirancang untuk memperkuat tata kelola dan akuntabilitas dalam implementasi program MBG melalui peningkatan kompetensi para calon SPPI," ujarnya.

Dia berharap para peserta dapat memperoleh pemahaman mengenai pentingnya pengendalian internal, khususnya dalam pengelolaan anggaran serta pengadaan barang dan jasa (PBJ) program MBG.

“Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga mendukung terciptanya sistem yang lebih transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan program strategis nasional,” katanya.

Ia menekankan bahwa SPPI adalah agen perubahan, para penggerak yang akan menjadi tulang punggung keberhasilan berbagai program pembangunan di masa depan. Program ini bukan sekadar memberikan makanan gratis, tetapi merupakan investasi krusial untuk masa depan bangsa Indonesia.

"Dengan gizi yang cukup, anak-anak kita dapat tumbuh cerdas, sehat, dan siap menjadi generasi penerus yang unggul,” ujarnya.

Dia juga mengatakan peran SPPI sangat penting, karena kesuksesan program MBG sangat bergantung pada tata kelola yang baik dan akuntabilitas yang tinggi. Dia juga mengatakan, sistem pengendalian yang kuat untuk mencegah penyimpangan dan memastikan manfaatnya benar-benar sampai kepada yang berhak.

Dukungan BPKP Kalbar dalam pelatihan SPPI Batch 3 ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap program pemerintah.

“Dengan sumber daya manusia yang terlatih dan sistem pengendalian yang kuat, program MBG akan memberikan dampak positif yang maksimal dan berkontribusi nyata pada peningkatan gizi serta kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Pemkab Kubu Raya gandeng organisasi wanita cegah kekerasan perempuan

Pemkab Kubu Raya gandeng organisasi wanita cegah kekerasan perempuan
Pemkab Kubu Raya gandeng organisasi wanita cegah kekerasan perempuan. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya, Kalimantan Barat, melibatkan peran aktif organisasi wanita dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk perdagangan manusia.

"Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan persoalan serius yang harus menjadi tanggung jawab bersama, khususnya dalam kasus-kasus yang terjadi di lingkungan pendidikan, termasuk lembaga berbasis agama. Ini adalah tugas kita bersama, sehingga jangan hanya menjadi penonton, mari ikut berbuat untuk Kubu Raya," kata Wakil Bupati (Wabup) Kubu Raya Sukiryanto di Sungai Raya, Selasa.

Sukiryanto menyebut perempuan sebagai tiang negara dan pilar keberhasilan baik dalam skala rumah tangga, organisasi, maupun pemerintahan. Oleh karena itu ia menilai keterlibatan aktif kaum ibu sangat strategis dalam upaya pencegahan kekerasan dan penanganan persoalan sosial lainnya.

"Pemkab Kubu Raya menyadari keterbatasan yang dimiliki. Maka dari itu kami membutuhkan dukungan penuh dari para perempuan yang terorganisir untuk bersama mengatasi permasalahan yang ada," tuturnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Sukiryanto mengatakan pemerintah daerah siap memfasilitasi gerakan organisasi wanita melalui perangkat daerah terkait.

Ia bahkan mendorong organisasi-organisasi perempuan untuk turun langsung mengunjungi institusi pendidikan yang terindikasi memiliki persoalan terkait kekerasan atau pelanggaran norma.

"Kunjungi lembaga pendidikan yang tidak sesuai koridor, berikan pemahaman kepada anak didik. Hasil akhir bukan yang utama, yang penting adalah niat baik untuk perubahan," kata dia.

Sukiryanto berharap kegiatan gelar wicara ini dapat menjadi momentum lahirnya keberanian kolektif di kalangan perempuan untuk bertindak dalam melindungi sesama.

"Semoga dari forum ini ibu-ibu mendapat inspirasi, sehingga tidak ada lagi keraguan untuk bertindak. Jadilah yang pertama merespons dan paling depan melindungi ketika ada perempuan dan anak di Kubu Raya yang membutuhkan pertolongan," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Pemkab Kubu Raya percepat penurunan stunting

Pemkab Kubu Raya percepat penurunan stunting
Pemkab Kubu Raya percepat penurunan stunting. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, memaksimalkan layanan kesehatan kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya mempercepat penurunan stunting dan peningkatan layanan kesehatan dasar masyarakat desa.

"Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menggelar pelatihan peningkatan kapasitas bagi Kader Pembangunan Manusia. Pelatihan ini menyasar para kader desa yang berperan penting dalam memastikan terselenggaranya pelayanan dasar kesehatan di tingkat desa," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam, di Sungai Raya, Selasa.

Dia mengatakan bahwa percepatan pencapaian layanan kesehatan menjadi fokus utama pemerintah daerah, khususnya dalam menurunkan prevalensi stunting dan meningkatkan angka kunjungan balita ke posyandu.

"Saat ini capaian kunjungan balita ke posyandu mencapai 72,9 persen per Mei 2025. Ini menjadi modal penting untuk mengejar target nasional prevalensi stunting 14 persen dan kunjungan posyandu 100 persen pada tahun 2029," tuturnya.

Yusran menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam mencapai target-target nasional tersebut. Dibutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat, terutama para Kader Pembangunan Manusia yang berada di garda terdepan pelayanan masyarakat desa.

"Kader harus mampu menjalankan fungsi pelayanan publik dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan layanan kesehatan seperti posyandu. Selain itu, mereka juga berperan menyampaikan aspirasi warga dalam forum-forum perencanaan pembangunan desa," katanya.

Melalui pelatihan ini, pemerintah daerah berharap para kader dapat memahami secara utuh tugas dan fungsi mereka serta kebijakan yang relevan dalam penanganan stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

"Ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini diharapkan dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kinerja para kader dalam membantu pemerintah desa," kata Yusran.

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas kader melalui pelatihan, pendampingan, dan sinergi lintas sektor guna mempercepat pencapaian indikator pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan secara nasional.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Bengkayang optimalisasi pelayanan kesehatan atasi PTM

Bengkayang optimalisasi pelayanan kesehatan atasi PTM
Bengkayang optimalisasi pelayanan kesehatan atasi PTM. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mengoptimalisasi pelayanan kesehatan untuk mengatasi penyakit tidak menular (PTM).

"Peningkatan prevalensi PTM terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang di pacu oleh urbanisasi, modernisasi dan globalisasi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bengkayang Rosalina Nungkat, Selasa.

Pada saat ini katanya, pola kesakitan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami double burden of disease atau beban ganda dimana penyakit menular masih banyak diderita oleh masyarakat, di sisi lain terjadi peningkatan penyakit tidak menular.

Menurut dia, Kabupaten Bengkayang pada tahun 2024 mencatat 34.034 kasus hipertensi. Penyakit yang paling banyak ditemukan atau 43,46 persen dari total sasaran pelayanan kesehatan sebanyak 78.314 jiwa. Jumlah tersebut meningkat drastis dibanding tahun 2020 yang hanya mencatat 11.662 kasus.

Peningkatan ini tak hanya terjadi pada hipertensi. Diabetes melitus, misalnya, juga menunjukkan tren yang sama. Dari 1.794 kasus pada 2020, jumlahnya naik menjadi 4.244 kasus pada 2024.

“Hipertensi, diabetes, kanker serviks dan kanker payudara adalah empat penyakit prioritas yang menjadi fokus kami,” katanya.

Kemudian menurut data dari Kementerian Kesehatan, setiap 2 detik ada kematian muda (30-70 tahun) akibat penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular bertanggung jawab atas 71 persen kematian sedunia (41 juta orang) dan setiap tahun terdapat 15 juta orang mulai di sengsarakan hidupnya karena penyakit tidak menular serta Indonesia menduduki peringkat ke-2 jumlah kasus dan kematian akibat kanker di dunia.

Dengan kanker leher rahim merupakan kanker dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi ke-2 pada perempuan di Indonesia. Data kematian tertinggi akibat penyakit tidak menular di Indonesia sebabkan diabetes 49,9 persen, penyakit jantung iskemik 28,3 persen dan stroke 25,9 persen.

"Adanya pergeseran pola penyakit dan peningkatan prevalensi kasus penyakit tidak menular maka diperlukan optimalisasi pelayanan pada usia produktif," ujarnya.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 6 Tahun 2024 tentang standar teknis pemenuhan standar pelayanan minimal kesehatan, di sampaikan bahwa pelayanan kesehatan pada usia produktif adalah setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam bentuk edukasi dan skrining kesehatan di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

Pelayanan skrining faktor risiko pada usia produktif meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut dan indeks massa tubuh (IMT), pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah serta anamnesa perilaku berisiko.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 71 tahun 2015 tentang penanggulangan penyakit tidak menular, terdapat empat pilar penanggulangan kanker, yaitu promosi kesehatan deteksi dini perlindungan khusus (vaksinasi) penanggulangan kasus terkait deteksi dini kanker secara khusus kanker leher rahim.

"Di Tahun 2025, Kabupaten Bengkayang akan melaksanakan deteksi dini kanker serviks dengan pengambilan sampel hpv (human papiloma virus) DNA pada wanita usia 30-69 tahun yang sudah aktif secara seksual dengan jumlah sasaran 1.900 orang terbagi di 17 kecamatan," ujarnya.

Dia berharap puskesmas dapat secara maksimal melakukan kegiatan tersebut sesuai target yang di tentukan. Dan salah satu tujuan strategi pengendalian penyakit tidak menular pada usia produktif yang efisien dan efektif adalah terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas termasuk pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat.

Pelayanan kesehatan untuk usia produktif katanya sangat penting guna mendukung produktivitas dan kualitas hidup yang optimal. Sebab, kesehatan pada usia produktif sangat dipengaruhi oleh pola hidup sehat, seperti makanan sehat dan seimbang, aktivitas fisik teratur, serta pengelolaan stress yang efektif.

Oleh : Narwati/ANTARA

Dinkes: Prevalensi stunting di Bengkayang turun 9,3 persen

Dinkes: Prevalensi stunting di Bengkayang turun 9,3 persen 
Dinkes: Prevalensi stunting di Bengkayang turun 9,3 persen. (ANTARA)
Bengkayang - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) menyebutkan prevalensi stunting di Bengkayang turun 9,3 persen dari 32,7 pada 2023 menjadi 23,4 di tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang Rosalina Nungkat di Bengkayang, Selasa, mengatakan penurunan tersebut berdasarkan sistem surveilans gizi Indonesia (SSGI) dan evaluasi program penanggulangan gizi buruk dan gangguan tumbuh kembang pada balita dan anak (EPPGBM).

"Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Bengkayang, sehingga prevalensi stunting di Kabupaten Bengkayang turun 9,3 persen menjadi 23,4 persen di tahun 2024 berdasarkan hasil survei," ujarnya, Selasa.

Pemerintah kabupaten Bengkayang katanya, terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di Bengkayang seperti menyediakan dapur sehat, pemberian makan tambahan, pengukuran balita atau posyandu dan terlebih juga ada program makan bergizi gratis.

"Sekarang ada 2062 balita yang stunting di Bengkayang. Kita akan berupaya menurunkan ini secara bersama-sama," ujarnya.

Rosalina menjelaskan dalam menurunkan stunting susah beberapa kecamatan yang menyediakan dapur sehat. Program ini tidak hanya memberikan edukasi gizi, tetapi juga memberdayakan keluarga dan komunitas dalam penyediaan makanan sehat, bergizi, dan terjangkau.

"Harapannya, masyarakat dapat lebih mandiri dan berdaya dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka," katanya.

Dia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengambil peran aktif dalam penurunan stunting. Dengan langkah dan komitmen bersama upaya penurunan angka stunting dapat dilakukan secara signifikan.

"Mari kita satukan langkah dan komitmen dalam upaya menurunkan angka stunting secara signifikan di wilayah kita," ujarnya.

"Masalah stunting merupakan tantangan serius yang kita hadapi bersama. Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan fisik anak yang terhambat, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap perkembangan otak, kebmampuan belajar, produktivitas, bahkan masa depan bangsa. Oleh karena itu, penanganan stunting harus menjadi prioritas lintas sektor dan lintas program," ujarnya.

Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) kabupaten Bengkayang Syamsul Rizal mengatakan permasalahan stunting bukan hanya masalah kesehatan semata, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus bangsa.

Anak-anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, rentan terhadap penyakit, serta memiliki produktivitas yang lebih rendah saat dewasa.

"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini, karena ini adalah wujud nyata dari kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, kecamatan, desa, tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya.

Dia berharap setiap lini untuk memperkuat komitmen, menyamakan persepsi, dan merancang aksi nyata di tingkat kecamatan dan desa. Sementara untuk dapur sehat atasi stunting yang ada di Bengkayang adalah inovasi yang memadukan edukasi gizi, pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan keluarga.

"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat konvergensi program penurunan stunting, mendorong perubahan perilaku melalui edukasi yang berkelanjutan kepada ibu hamil, balita dan remaja. Dan mendukung inisiatif lokal seperti dapur sehat, kebun bergizi dan dan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Bagian Depan Gedung Bioskop Lawas di Sekadau Ambruk, Warga Khawatir Keselamatan

Foto: Potret Gedung Bioskop Lawas Di Kabupaten Sekadau

SEKADAU - Bangunan depan gedung bioskop lama yang penuh kenangan di Jalan Merdeka Timur (Irian), Kabupaten Sekadau, ambruk pada Selasa pagi (1/7). Kejadian ini mengejutkan warga dan menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan pengguna jalan di sekitar lokasi.

Gedung bioskop yang sudah lama tidak difungsikan itu selama ini menjadi bangunan tua yang menyimpan banyak kenangan masa lalu warga Sekadau. Namun kondisi bangunan yang terus memburuk akhirnya menimbulkan bahaya nyata. Bagian atap dan struktur depan bangunan runtuh ke arah jalan, menyisakan puing-puing yang berserakan.

Menurut kesaksian Ayi Uju, seorang warga Kabupaten Sekadau bangunan tersebut seharusnya segera dibongkar karena sudah sangat membahayakan.

"Kalau mau dibongkar total, bagus, karena bangunan ini sudah sangat tua dan rawan ambruk. Sangat berbahaya untuk pengguna jalan yang lalu lalang," ujarnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, warga berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas, mengingat letak gedung yang berada di pinggir jalan raya dan cukup ramai dilalui masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang. Warga berharap segera ada langkah penanganan agar tidak terjadi kejadian serupa di masa mendatang.



Pemusnahan 40 Kg Sabu oleh Polda Sulteng: Upaya Nyata Perangi Narkoba di Sulawesi Tengah

Pemusnahan 40 Kg Sabu oleh Polda Sulteng: Upaya Nyata Perangi Narkoba di Sulawesi Tengah
Pemusnahan 40 Kg Sabu oleh Polda Sulteng: Upaya Nyata Perangi Narkoba di Sulawesi Tengah.

Palu – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) kembali menunjukkan komitmennya dalam memerangi peredaran narkotika. 

Kali ini, sebanyak 40 kilogram sabu dimusnahkan secara resmi di Markas Komando Polda Sulteng, Jalan Soekarno Hatta, Palu. 

Acara ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sulteng Irjen Pol Dr. Agus Nugroho, dan dihadiri sejumlah pejabat penting serta tokoh masyarakat.

Penangkapan di Tiga Lokasi: Palu dan Donggala

Barang bukti sabu 40 kg tersebut disita dari tiga lokasi berbeda, yaitu:

  • Besusu, Kota Palu

  • Watusampu

  • Kabonga, Kabupaten Donggala

Dari pengungkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan empat tersangka berinisial M, AM, RO, dan FA

Mereka diketahui menjalankan aksinya dengan menjalin komunikasi langsung dengan seorang bandar asal Tawau, Malaysia yang berinisial AS.

Modus yang digunakan adalah menjemput sabu di kawasan pelabuhan rakyat (pantai), kemudian menyimpannya sebelum diedarkan di wilayah Sulawesi Tengah.

Satu Pengungkapan, Selamatkan Ratusan Ribu Jiwa

Menurut Irjen Pol Agus Nugroho, keberhasilan Ditresnarkoba Polda Sulteng dalam menggagalkan peredaran 40 kg sabu ini diperkirakan telah menyelamatkan sekitar 202.061 jiwa dari ancaman narkoba.

“Ini bukti nyata kerja keras tim dan juga dukungan masyarakat Sulawesi Tengah. Kami sangat menghargai partisipasi aktif warga dalam memberikan informasi,” ujar Kapolda.

Data Pengungkapan Narkoba 2024 vs 2025

Sebagai perbandingan, berikut adalah capaian pengungkapan kasus narkotika jenis sabu oleh Polda Sulteng:

  • Semester I Tahun 2024: 55,6 kg sabu | 450 tersangka

  • Semester I Tahun 2025: 48,6 kg sabu | 447 tersangka

Meskipun sedikit menurun dari tahun sebelumnya, angka ini tetap menunjukkan bahwa peredaran narkoba masih menjadi ancaman serius yang perlu terus diwaspadai.

Ancaman Hukuman Berat bagi Pelaku

Para tersangka akan dijerat dengan Pasal 112 ayat (1) dan/atau Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang mengatur:

  • Hukuman penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun

  • Denda paling sedikit Rp1 miliar hingga maksimal Rp10 miliar

Sinergi Bersama Masyarakat

Kapolda Sulteng mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif berperan dalam pemberantasan narkoba. “Narkoba adalah musuh bersama. Mari kita jaga anak-anak dan generasi muda dari bahaya narkotika,” tegasnya.

Acara pemusnahan ini juga dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan daerah, antara lain:

  • Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid

  • Kepala Kejaksaan Tinggi Sulteng

  • Kepala BNN Provinsi Sulteng

  • Kepala Pengadilan Tinggi Sulteng

  • Kepala Balai POM Palu

  • Kepala Bea Cukai Pantoloan Palu

  • Tokoh masyarakat dan pejabat utama Polda Sulteng

Pemusnahan sabu seberat 40 kg oleh Polda Sulteng adalah langkah penting dalam memutus rantai peredaran narkoba di Sulawesi Tengah. 

Kesadaran dan keterlibatan masyarakat adalah kunci utama dalam upaya ini. 

Mari kita dukung langkah-langkah tegas aparat dan bersama-sama wujudkan Sulawesi Tengah bebas narkoba.

Skandal Kecurangan Beras Terbongkar: Negara Bisa Rugi Sampai Rp101 Triliun per Tahun, Ini Penjelasan Lengkapnya

Skandal Kecurangan Beras Terbongkar: Negara Bisa Rugi Sampai Rp101 Triliun per Tahun, Ini Penjelasan Lengkapnya
Skandal Kecurangan Beras Terbongkar: Negara Bisa Rugi Sampai Rp101 Triliun per Tahun, Ini Penjelasan Lengkapnya.

JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkap temuan mengejutkan soal dugaan kecurangan dalam distribusi dan penjualan beras. 

Dugaan ini tak main-main potensi kerugian negara ditaksir mencapai Rp101,35 triliun per tahun!

Kecurangan ini terdiri dari dua jenis, yakni manipulasi beras komersial (baik premium maupun medium) dan praktik pengoplosan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) bersubsidi menjadi beras premium.

Dugaan Kecurangan Beras Komersial Capai Rp99,35 Triliun

Kementerian Pertanian menemukan banyak ketidaksesuaian pada beras komersial yang beredar di pasar. Dari hasil investigasi, potensi kerugian negara akibat permainan curang pada beras premium dan medium mencapai Rp99,35 triliun per tahun.

Mentan menyebut, “Kalau dibiarkan selama 10 tahun, negara bisa rugi hampir Rp1.000 triliun. Ini harus kita hentikan segera.”

Modusnya? Manipulasi Mutu, Harga, dan Berat Kemasan

Pemerintah mengambil 268 sampel beras dari 10 provinsi, mulai dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Sulawesi Selatan. Hasilnya mencengangkan:

  • Beras premium:

    • 85,56% tidak sesuai kualitas

    • 59,78% dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET)

    • 21,66% tak sesuai berat kemasan

  • Beras medium:

    • 88,24% tidak memenuhi standar mutu

    • 95,12% dijual di atas HET

    • 9,38% berat kemasannya tidak sesuai label

Beras SPHP Bersubsidi Dioplos, Rugi Negara Tambah Rp2 Triliun

Tak kalah serius, praktik pengoplosan beras SPHP menjadi beras premium juga mencuat ke permukaan. Modusnya adalah mencampur 80% beras subsidi dengan jenis premium lalu dijual lebih mahal, sedangkan 20% sisanya baru dijual sesuai aturan.

Padahal, beras SPHP ini disubsidi negara sekitar Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogram untuk membantu masyarakat. Sayangnya, subsidi ini justru dimanfaatkan oknum untuk meraih untung besar.

Dari estimasi 1 juta ton beras SPHP yang dioplos setiap tahun, potensi kerugian negara ditaksir sebesar Rp2 triliun!

212 Produsen Diperiksa, Satgas Pangan Turun Tangan

Terkait kecurangan ini, Satgas Pangan Polri langsung bertindak. Sebanyak 212 produsen merek beras dipanggil karena produknya tidak memenuhi regulasi.

“Kami sudah kirim surat ke Kapolri dan Jaksa Agung, hari ini Satgas mulai melakukan pemanggilan,” ujar Mentan.

Pemerintah juga melibatkan 13 laboratorium dari berbagai daerah untuk memastikan validitas data dan uji mutu beras yang beredar.

Sebagai konsumen, kita yang paling dirugikan. Tidak hanya secara harga, tetapi juga dari sisi kualitas dan hak atas subsidi pangan. 

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk waspada, memilih beras dengan cermat, dan segera melaporkan jika menemukan kejanggalan.

Dengan skandal sebesar ini, langkah cepat dan tegas dari aparat serta pengawasan ketat sangat dibutuhkan agar beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat tidak dimanfaatkan demi keuntungan segelintir pihak.

Skandal kecurangan beras ini jadi tamparan keras bagi semua pihak. Dengan total potensi kerugian hingga Rp101,35 triliun per tahun, ini bukan hanya soal ekonomi, tapi soal keadilan pangan bagi rakyat Indonesia.

Semoga proses penegakan hukum berjalan lancar dan transparan, serta bisa menjadi efek jera bagi pelaku kecurangan di sektor pangan.

Bryan Mbeumo Ingin Gabung Manchester United, Tapi Brentford Belum Ijinkan Pergi

Bryan Mbeumo Ingin Gabung Manchester United, Tapi Brentford Belum Ijinkan Pergi
Bryan Mbeumo Ingin Gabung Manchester United, Tapi Brentford Belum Ijinkan Pergi.

JAKARTA - Rumor panas bursa transfer kembali menghangat! Kali ini, giliran Bryan Mbeumo, penyerang andalan Brentford, yang jadi sorotan setelah disebut-sebut ingin hengkang ke Manchester United. Namun, kepergiannya dari Brentford belum bisa dipastikan. Kenapa?

MU Ajukan Tawaran Fantastis, Tapi Ditolak

Menurut laporan media Inggris, Manchester United sudah dua kali mengajukan tawaran resmi untuk memboyong Mbeumo. Terakhir, Setan Merah bahkan menyamai nilai transfer Matheus Cunha dari Wolves, yaitu sekitar Rp1,3 triliun (setara £62,5 juta). Sayangnya, Brentford masih menolak tawaran besar itu.

Phil Giles, direktur olahraga Brentford, mengonfirmasi bahwa memang ada minat serius terhadap Mbeumo, terutama dari Manchester United. Namun ia menegaskan, Mbeumo hanya akan dilepas jika tawarannya cocok dengan apa yang diinginkan klub.

Mbeumo Ingin ke Old Trafford, Tapi Tetap Profesional

Meski sudah terang-terangan ingin bergabung dengan Manchester United, Mbeumo tetap menunjukkan sikap profesional. Ia dikabarkan siap bertahan dan memberikan kontribusi terbaik untuk Brentford jika transfer ke MU gagal terwujud.

"Bryan sangat luar biasa musim lalu. Kami memang sudah memprediksi akan ada banyak klub besar yang tertarik padanya. Tapi dia juga masih terbuka untuk bertahan musim depan," jelas Giles dalam wawancara dengan Sky Sports.

Statistik Gacor Musim Lalu

Penampilan Mbeumo musim lalu memang layak diacungi jempol. Ia mencetak 20 gol dan 7 assist dalam 38 pertandingan Premier League, menjadikannya salah satu pemain paling produktif. 

Ia hanya kalah dari Mohamed Salah (29 gol), Alexander Isak (23 gol), dan Erling Haaland (22 gol).

Dengan performa sehebat itu, wajar jika klub-klub top Premier League termasuk Tottenham Hotspur yang kini ditangani mantan pelatih Brentford, Thomas Frank ikut melirik.

Pelatih Baru Brentford Masih Ingin Mbeumo Bertahan

Setelah kepergian Thomas Frank ke Tottenham, Brentford menunjuk Keith Andrews sebagai pelatih kepala baru. 

Andrews berharap Mbeumo tetap bertahan, apalagi keduanya sudah bekerja sama secara intens musim lalu, terutama dalam urusan set-piece.

"Bryan adalah pemain luar biasa dan saya ingin tetap memilikinya di tim ini. Tapi saya juga paham bagaimana sistem transfer bekerja di klub ini," ucap Andrews.

Brentford Kehilangan Banyak Pemain Kunci

Selain kemungkinan kehilangan Mbeumo, Brentford juga sedang dalam masa transisi. Kiper utama mereka, Mark Flekken, sudah pindah ke Bayer Leverkusen. 

Sementara kapten tim, Christian Norgaard, hampir pasti bergabung dengan Arsenal dengan nilai transfer sekitar Rp315 miliar (£15 juta).

Andrews mengakui kepergian Norgaard akan menjadi kehilangan besar. "Christian bukan cuma kapten, dia juga sosok penting di dalam dan luar lapangan," katanya.

Apakah Bryan Mbeumo akan bergabung dengan Manchester United musim ini? Keinginan itu jelas ada, tapi segalanya masih bergantung pada kesepakatan antara dua klub. Yang pasti, Mbeumo tetap menunjukkan profesionalisme dan komitmen tinggi untuk Brentford. 

Untuk para fans MU, sepertinya masih harus bersabar menanti kejutan dari bursa transfer musim panas ini!