Singkawang - Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat melatih sarjana penggerak pembangunan Indonesia batch 3 di Rindam XII Tanjungpura, Singkawang.
Komandan Satuan Pendidikan Dodik Bela Negara Rindam XII / TPR Letkol ARM Juli Susilo mengatakan, pelatihan ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung program strategis pemerintah, yaitu berperan aktif melatih sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) penting untuk menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG).
"Pelatihan SPPI Batch 3 ini dirancang untuk memperkuat tata kelola dan akuntabilitas dalam implementasi program MBG melalui peningkatan kompetensi para calon SPPI," ujarnya.
Dia berharap para peserta dapat memperoleh pemahaman mengenai pentingnya pengendalian internal, khususnya dalam pengelolaan anggaran serta pengadaan barang dan jasa (PBJ) program MBG.
“Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga mendukung terciptanya sistem yang lebih transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan program strategis nasional,” katanya.
Ia menekankan bahwa SPPI adalah agen perubahan, para penggerak yang akan menjadi tulang punggung keberhasilan berbagai program pembangunan di masa depan. Program ini bukan sekadar memberikan makanan gratis, tetapi merupakan investasi krusial untuk masa depan bangsa Indonesia.
"Dengan gizi yang cukup, anak-anak kita dapat tumbuh cerdas, sehat, dan siap menjadi generasi penerus yang unggul,” ujarnya.
Dia juga mengatakan peran SPPI sangat penting, karena kesuksesan program MBG sangat bergantung pada tata kelola yang baik dan akuntabilitas yang tinggi. Dia juga mengatakan, sistem pengendalian yang kuat untuk mencegah penyimpangan dan memastikan manfaatnya benar-benar sampai kepada yang berhak.
Dukungan BPKP Kalbar dalam pelatihan SPPI Batch 3 ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap program pemerintah.
“Dengan sumber daya manusia yang terlatih dan sistem pengendalian yang kuat, program MBG akan memberikan dampak positif yang maksimal dan berkontribusi nyata pada peningkatan gizi serta kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Oleh : Narwati/ANTARA