Para Pemimpin China Bertekad Negara Mereka Menjadi "Kekuatan Teknologi" | Borneotribun.com -->

Sabtu, 31 Oktober 2020

Para Pemimpin China Bertekad Negara Mereka Menjadi "Kekuatan Teknologi"

Para Pemimpin China Bertekad Negara Mereka Menjadi "Kekuatan Teknologi"
Menteri Sains dan Teknologi China Wang Zhigang berbicara dalam konferensi pers di sela-sela Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing, China, 11 Maret 2019. (Foto: Reuters)


BoneoTribun | China - Para pemimpin China bertekad untuk membuat negara mereka menjadi "kekuatan teknologi" yang mandiri karena perseteruan yang sedang berlangsung dengan Washington telah memutuskan akses Beijing ke chip komputer AS dan komponen teknologi tinggi lainnya, dan melumpuhkan ambisi industri Beijing.


Pengumuman itu diumumkan oleh para pemimpin Partai Komunis pada Kamis malam (29/10/2020), setelah pertemuan mereka bertujuan untuk menyusun cetak biru pembangunan ekonomi selama lima tahun ke depan.


Mereka menyatakan bahwa Rencana 5 Tahunnya akan mempercepat perkembangan China sebagai "kekuatan teknologi".


Tidak ada rincian tentang industri apa yang mungkin mereka targetkan atau dukungan apa yang mungkin mereka terima.


"Kami membutuhkan solusi teknologi lebih dari sebelumnya, dan kami perlu memperkuat inovasi kami sebagai kekuatan pendorong utama lebih dari sebelumnya," kata Wang Zhigang, Menteri Sains dan Teknologi China, pada konferensi pers pada hari Jumat (30/10/2020).


“Kami akan mengembangkan kekuatan teknologi strategis nasional untuk mendukung kemampuan sistematis kami dalam menciptakan terobosan teknologi dan terobosan darurat,” kata Wang.


Kenaikan tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump pada tahun 2018 atas barang-barang China meningkatkan tekanan pada negara tersebut untuk mencapai kemerdekaan yang lebih besar. 


Trump mengambil kebijakan tersebut menyusul laporan bahwa Beijing mencuri teknologi dan menekan perusahaan Amerika yang beroperasi di negara itu untuk mentransfer teknologi.


Pada 2019, Gedung Putih memperketat kontrol atas penjualan chip dan komponen lainnya ke China. (VOA)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar