Trump, Biden Saling Kecam di Negara-negara Bagian Penting | Borneotribun.com -->

Rabu, 14 Oktober 2020

Trump, Biden Saling Kecam di Negara-negara Bagian Penting

Trump, Biden Saling Kecam di Negara-negara Bagian Penting
Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, berfoto bersama dengan para pendukungnya saat kampanye di Toledo, Ohio, Senin, 12 Oktober 2020.


BorneoTribun | Internasional - Hanya tersisa tiga minggu tersisa menjelang Hari Pemilu, beberapa negara bagian diperkirakan akan menentukan apakah mantan wakil presiden Joe Biden bisa mengalahkan Presiden Donald Trump untuk masa jabatan kedua. Ini menyebabkan kedua kampanye yang bersaing memusatkan perhatian di Florida, Ohio dan Pennsylvania pada awal minggu yang kritis.


"Kelas politik yang korup sangat ingin merebut kembali kekuasaan mereka dengan cara apa pun yang diperlukan," kata Trump di Sanford, Florida, Senin (12/10) malam.


"Kita lah yang menghalangi mereka," lanjut Trump.


Trump menuduh Biden dikuasai "kaum globalis radikal" dan telah menyerahkan kendali Partai Demokrat kepada "sosialis, Marxis, dan ekstremis sayap kiri."


 merupakan kampanye pertama presiden sejak ia dirawat di rumah sakit karena Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.


"Setiap orang akan mengalami hal yang sama," kata Trump mengenai perawatan virus corona yang mencakup, campuran antibodi percobaan yang sulit diproduksi, dan mahal, serta obat antivirus intravena yang saat ini hanya diizinkan untuk penggunaan darurat.


“Saya merasa sangat kuat. Saya akan berjalan ke arah hadirin itu," kata Trump, petahana Partai Republik yang menyatakan sekarang kebal dari virus corona. “Saya akan mencium semua orang yang hadir. Saya akan mencium laki-laki dan perempuan."


Di antara kerumunan ribuan orang di bandara yang berkumpul di luar ruangan untuk mendengar pidato Trump selama satu jam, hanya sedikit yang mengenakan masker.


Ketika pesawat kepresidenan Air Force One sedang dalam penerbangan ke Florida, Gedung Putih merilis memo dari dokter presiden, Sean Conley, yang menyatakan Trump dinyatakan negatif dari virus corona selama dua hari berturut-turut, tetapi tidak menyebutkan kapan ia dites.


Conley, yang menemani Trump ke Florida pada Senin (12/10) mengatakan penilaian tim medis itu menyatakan "bahwa presiden tidak menularkan virus pada orang lain".


Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence berkampanye di Ohio pada Senin (12/10).


Pidato Pence, di sebuah perusahaan konstruksi di Columbus, pada menit pembukaan beberapa kali di sela oleh pengunjuk rasa. Seorang laki-laki meneriakkan pertanyaan kepada wakil presiden, termasuk "Bagaimana Anda menyebut diri Anda seorang Kristen?" sebelum ditegur dengan keras oleh orang banyak dan digiring keluar.


Menurut perusahaan pemasaran politik, demonstrasi tersebut digelar oleh kelompok progresif yang didirikan oleh Senator AS Bernie Sanders.


Kandidat presiden dari Partai Demokrat Biden juga berkunjung ke Ohio pada Senin (12/10).


Mereka yang buta sudah tersingkir dari rakyat Amerika," kata Biden kepada serikat pekerja mobil di Toledo pada rapat umum di mana 30 klakson mobil menggantikan tepuk tangan.


“Mereka (rakyat AS) telah melihat kombinasi dari pandemi, krisis ekonomi, ketidaksetaraan rasial yang kita hadapi dan apa yang terjadi secara internasional. Mereka siap untuk melangkah. Mereka tahu kita harus berubah. "


Setelah di Toledo, Biden berpidato di Cincinnati, di mana dia berbicara mengenai hampir 215.000 warga Amerika telah meninggal karena Covid-19 dan memprediksi bahwa 200.000 lainnya mungkin akan mati pada akhir Januari, “semua karena presiden hanya mengkhawatirkan satu hal - pasar saham - karena ia menolak mengakui sains."


Pada Selasa (13/10), Biden menuju Florida, sementara Trump akan mengadakan rapat umum di Pennsylvania.


Menurut jajak pendapat terbaru Real Clear Politics, Biden unggul 7 poin persentase di Pennsylvania, yang dianggap sebagai salah satu negara bagian paling punting oleh kedua kampanye. Di Florida, Biden unggul lebih kecil, 3,7 poin persentase dari presiden. (YK/VOA)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar