Warga Sungai Tengar Pasang Spanduk Stop Polusi Atau Relokasi | Borneotribun.com -->

Senin, 04 September 2023

Warga Sungai Tengar Pasang Spanduk Stop Polusi Atau Relokasi

Salah satu spanduk yang terpasang di jembatan baja Sungai Tengar hari ini (04/09/23).
Salah satu spanduk yang terpasang di jembatan baja Sungai Tengar hari ini (04/09/23).
KETAPANG (BT) - Sebanyak 168 Kepala Keluarga di dusun Sungai Tengar desa Mekar Utama kecamatan Kendawangan memasang spanduk bertuliskan tuntutan kepada perusahaan PT Wheel Harvest Winning (WHW).

Spanduk berbagai ukuran tersebut setidaknya dipasang warga dilokasi seperti di jembatan baja Sungai Tengar, di tengah jalan poros Pesaguan Kendawangan dan di pinggir pantai kawasan pelabuhan PT WHW.

Dalam spanduk yang terpasang salah satunya di jembatan baja dusun tersebut dengan ukuran sekitar 60x2 meter bertuliskan "Selamat datang ke dusun Sungai Tengar yang tercemar debu PT WHW AR," 

Adi Rajiman ketua RT 02 dusun itu mengatakan, lingkungan yang mereka tempati ini sudah tidak sehat akibat dampak aktivitas pertambangan perusahaan. 

"Debu-debu beterbangan kerumah, ke dedaunan. Napas sakit, ditambah air sungai pun jadi pekat, selepas mandi badan jadi gatal-gatal," katanya kepada wartawan.

Atas keaadaan itu kata dia, warga meminta perusahaan merelokasi pemukiman mereka ke daerah baru untuk menghindari dampak berkelanjutan. 

"Kami warga mintar relokasi ke lingkungan yang aman dan sehat dikarenakan lingkungan sekarang ini sudah tidak sehat lagi banyak polusi bahan kimia," katanya. 

Ujang Pacat warga lainya mengaku aksi pemasangan spanduk ini sebagai protes tegas karena WHW pernah berkomitmen akan memenuhi keinginan warga. Tetapi janji tersebut tak kunjung ditepati. 

Dikatakan Ujang, komitmen tersebut seperti penyediaan air bersih, obat-obatan ataupun memberikan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak polusi. 

"Pernah pihak perusahaan yaitu pak Togap Manik bicara depan warga, secara tidak langsung akui polusi udara dan pencemaran air akibat perusahaan mereka. Janjinya akan bantu pengobatan dan air bersih serta memberikan pemeriksaan kesehatan secara berkala," kata Ujang Pacat. 

Menurut keduanya, tuntutan mereka tidak akan berhenti bahkan mereka ngaku akan menyampaikan perjuangan mereka ke pemerintah pusat.

"Jika Permintaan warga tidak disanggupi, kami akan menyurati bapak Persiden. Ini menyangkut nyawa yang pelan-pelan mati akibat polusi WHW," katanya. 

Penulis; Muzahidin.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar