Singkawang - Kota Singkawang, Kalimantan Barat melalui Perusahaan Umum Daerah ( Perumda) Air Minum Gunung Poteng (AMGP) Kota Singkawang, Kalimantan Barat mendapatkan penghargaan top BUMD award 2025 pengelolaan air bersih kategori pengembangan digitalisasi dan pengelolaan kinerja BUMD.
"Penghargaan ini diberikan oleh Majalah Top Bisnis dan Institute Ekonomi Daerah di Hotel Rafless Jakarta," kata Direktur Perumda AMGP Singkawang, Suriandi, Rabu.
Suriandi menjelaskan, sebelumnya mereka menghubungi Perumda AMGP Singkawang untuk mengikuti program pengembangan digitalisasi dan pengelolaan kinerja BUMD.
Sehingga pihaknya sampaikan aspek-aspek digital yang sudah dimiliki, kemudian aspek-aspek pengelolaan air bersih mulai dari tahun 2019 sampai 2025.
"Alhamdulilah, banyak sekali dokumen yang terkait dengan pengelolaan yang sudah dilakukan Perumda AMGP Singkawang, yang salah satunya memiliki dokumen manajemen resiko yang sudah dievaluasi oleh BPKP selama 2 tahun (dari 2023 dan 2024)," ujarnya.
Menurut dia, ini yang menjadi penguat bahwa Perumda khususnya di Kalbar baru ada beberapa Perumda yang memiliki dokumen managemen resiko dan sistem-sistem lainnya.
Terkait dengan kesiapan ini, dirinya membentuk tim untuk memberikan pemaparan kepada tim juri untuk melakukan evaluasi secara online.
Serta memverifikasi data-data yang sudah dikirim kepada mereka. Sehingga pada waktunya Perumda AMGP Singkawang di undang untuk mendapatkan penghargaan dengan bintang empat.
"Perumda AMGP Singkawang sendiri sudah dua kali mengikuti ajang ini dan alhamdulilah kita mendapatkan tiga pengbargaan, antaralain penghargaan pembina terbaik yang diberikan kepada ibu Walikota Singkawang selaku KPM, Direktur Perumda AMGP Singkawang selaku CEO terbaik dan penghargaan kepada Perumda AMGP Singkawang dengan kategori bintang lima," ujarnya.
Ia berharap, penghargaan yang diterima terus memacu semangat dan perbaikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Kemudian lanjutnya, tahun 2025 ini pihaknya akan membangun IPA 100 liter per detik untuk meluaskan layanan kepada masyarakat, Ddan dilanjutkan dengan pembangunan IPA-IPA lainnya.
Jika pembangunan IPA tidak dapat dilaksanakan karena terkendala biaya, maka harus dilakukan terobosan-terobosan untuk mengatasi air bersih.
"Berdasarkan hasil studi banding saya ke PT Moya Kabupaten Tangerang yang membangun IPA sampai 1200 liter per detik dengan rincian IPA 500 dengan IPA 700 liter per detik," ujar dia
Kemudian Perumda Tirta Benteng membeli air curahnya dengan PT Moya. Rencananya, kalau IPA tidak bisa dibangun, maka bisa saja kita juga harus membeli air curah ke PT Moya.
Selain itu dirinya juga sudah membangun komunikasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang bentuknya berupa pinjaman.
"Rednya sudah kita tentukan, hanya saja masih ada pembahasan-pembahasan intens yang salah satunya harus menyediakan dokumen-dokumen lain seperti DED, FS, kajian lingkungan, kajian kelayakan investasi. Semuanya sudah saya siapkan untuk dikomunikasikan ke PT SMI," ujarnya.
Selain itu, dia juga membangun komunikasi dengan hal-hal yang terkait dengan kepabrikan. Dengan harapan mereka bisa memberikan pinjaman dan bisa dibayar dengan cara di cicil.
"Jika diberikan pinjaman, maka dalam hal ini tentunya memerlukan regulasi dan regulasi tersebut yang harus saya siapkan," ujarnya.
Dia komitmen untuk memberikan layanan air bersih yang terbaik untuk warga Singkawang.
Oleh : Narwati/ANTARA
Gulir ke atas untuk lanjut membaca
Link nonton film terbaru pilihan kami
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS