5 Fakta Menarik Jelang Final FA Cup: Crystal Palace vs Manchester City di Wembley | Borneotribun

Sabtu, 17 Mei 2025

5 Fakta Menarik Jelang Final FA Cup: Crystal Palace vs Manchester City di Wembley

5 Fakta Menarik Jelang Final FA Cup: Crystal Palace vs Manchester City di Wembley
5 Fakta Menarik Jelang Final FA Cup: Crystal Palace vs Manchester City di Wembley.

JAKARTA - Wembley akan jadi pusat perhatian akhir pekan ini saat Crystal Palace berhadapan dengan Manchester City dalam laga final FA Cup 2024/25. 

Dua tim dengan misi berbeda bakal adu strategi dan mental di atas lapangan City ingin menutup musim yang kurang memuaskan dengan gelar, sementara Palace siap mencatat sejarah baru!

Nah, sebelum kamu nonton pertandingannya, yuk kita bahas lima hal menarik yang bisa jadi penentu siapa yang bakal angkat trofi di akhir laga.

1. Guardiola Akan Terjebak Strategi Glasner?

Kalau kamu ingat pertemuan terakhir mereka di Premier League, City menang 5-2 atas Palace. Tapi jangan salah, hasil itu nggak sepenuhnya mencerminkan jalannya pertandingan, lho.

Crystal Palace sempat unggul 2-0 dan nyaris mencetak gol ketiga sebelum dianulir karena offside tipis. Pelatih mereka, Oliver Glasner, bahkan sempat bilang ke Pep Guardiola, “Kalau kita ketemu lagi, kamu nggak bisa pakai formasi itu lagi.” Berani juga, ya?

Pasalnya, Palace cukup sukses mengganggu permainan City di babak pertama dengan formasi tiga bek dan dua wing-back aktif menyerang. Skuad Glasner bisa menahan serangan dari sisi sayap City, bahkan beberapa kali nyaris mencetak gol lewat serangan balik cepat.

Pertanyaannya sekarang: apakah Guardiola akan main dengan gaya yang sama seperti sebelumnya, atau justru mengubah strategi karena tahu Glasner sudah “membaca” cara main mereka?

2. Wing-Back Palace Bisa Jadi Pembeda?

Di laga ini, adu kekuatan antara para full-back bakal jadi sorotan utama. City punya catatan full-back dengan sentuhan tertinggi di lapangan musim ini, tapi Palace juga nggak mau kalah, terutama lewat Daniel Muñoz dan Tyrick Mitchell.

Muñoz adalah salah satu pemain paling aktif musim ini. Bayangin aja, dia sudah menempuh jarak 367 km selama bermain di Premier League – lebih jauh dari pemain bertahan mana pun! Belum lagi jumlah sprint-nya yang mencapai 850 kali. Gila, kan?

Menariknya, Muñoz dan Mitchell bukan cuma kuat bertahan, tapi juga sering banget bantu serangan. Bahkan mereka jadi dua pencipta peluang terbanyak di tim Palace musim ini.

Kalau City nggak bisa mengatasi agresivitas kedua wing-back ini, bisa aja Palace bikin kejutan besar di Wembley.

3. Taktik Tanpa Bola: Senjata Rahasia Crystal Palace?

Secara penguasaan bola, Palace jelas kalah jauh dari City. Musim ini, mereka cuma mencatat rata-rata 43% penguasaan bola, sementara City jadi tim dengan ball possession tertinggi (61%).

Tapi, jangan remehkan kerja keras Palace saat bertahan. Mereka dikenal sangat disiplin dan agresif menekan lawan di area tengah. Bahkan dua pertandingan Premier League musim ini di mana City paling sering ditekan di tengah lapangan, lawannya adalah… yup, Crystal Palace!

Palace juga jadi tim paling aktif dalam melakukan tekanan dan merebut bola di wilayah tengah. Mereka unggul di Premier League dalam urusan total tekanan (7.800+) dan turnover setelah pressing.

Intinya, walau kalah dalam penguasaan bola, Palace punya keunggulan dalam mengacaukan build-up lawan dan mencuri kesempatan lewat transisi cepat. Statistik juga nunjukin 42% dari total tembakan Palace ke gawang City musim ini datang dari situasi transisi. Jadi bisa dibilang, mereka tahu cara memanfaatkan momen dengan baik!

4. Mampukah Haaland Akhiri “Kutukan” Final?

Erling Haaland akhirnya kembali merumput setelah absen enam minggu karena cedera. Tapi sayangnya, performanya belum sepenuhnya meyakinkan. Di laga terakhir lawan Southampton, dia cuma sekali nendang ke gawang dari total 26 tembakan timnya.

Yang lebih mengejutkan lagi, Haaland ternyata belum pernah mencetak gol di final bersama City, meskipun sudah tampil lima kali di Wembley! Termasuk dua final FA Cup dan dua Community Shield.

Kalau dihitung, dia sudah absen cetak gol di delapan final terakhir sejak terakhir kali bikin brace bareng Dortmund di DFB-Pokal 2021.

Apakah final kali ini jadi ajang pembuktian buat sang mesin gol Norwegia? Atau justru tekanan di laga besar masih jadi momok buat Haaland?

5. Faktor Pengalaman: City Unggul Jauh

Satu lagi hal yang bisa jadi penentu adalah pengalaman di laga-laga besar. Manchester City udah terbiasa main di final, baik di FA Cup, League Cup, sampai Liga Champions.

Sejak Pep Guardiola datang, City hampir tiap musim tampil di partai puncak. Bahkan kalau kita hitung Community Shield, mereka udah main di final hampir setiap musim sejak 2009!

Sementara itu, Palace terakhir kali tampil di final FA Cup adalah tahun 2016, dan sebelumnya di tahun 1990. Pengalaman jelas jadi pembeda besar.

Buat City, ini adalah panggung yang mereka kenal baik. Tapi buat Palace, ini momen langka yang bisa jadi motivasi besar… atau tekanan luar biasa.

Final FA Cup kali ini bukan cuma soal siapa yang punya skuad lebih mahal atau dominasi penguasaan bola. Crystal Palace datang dengan semangat, taktik jitu, dan mental underdog. Sementara Manchester City ingin menghapus kekecewaan musim ini dengan tambahan trofi.

Apakah kejutan akan terjadi di Wembley? Atau pengalaman dan kualitas individu City yang bakal bicara?

Yang pasti, laga ini wajib kamu tonton. Seru, penuh tensi, dan mungkin aja jadi salah satu final paling bersejarah di FA Cup!

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar