![]() |
Arteta Minta Arsenal Balas Kekalahan Lawan Bournemouth Saat Hadapi PSG di Liga Champions. |
JAKARTA - Setelah kalah mengejutkan dari Bournemouth di kandang sendiri, pelatih Arsenal Mikel Arteta menyerukan anak asuhnya untuk membalas kekalahan itu saat menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di leg kedua semifinal Liga Champions.
Kekalahan 2-1 dari Bournemouth di Emirates Stadium pada Sabtu malam bikin posisi Arsenal makin rawan di klasemen Premier League. Padahal, mereka baru aja kalah 1-0 dari PSG di leg pertama empat hari sebelumnya. Artinya, dua kekalahan beruntun di kandang sendiri jelas jadi alarm serius buat The Gunners.
Declan Rice sempat bikin fans Arsenal bersorak lewat golnya di akhir babak pertama. Tapi di babak kedua, Dean Huijsen dan Evanilson sukses membalikkan keadaan buat Bournemouth. Arsenal pun harus mengakui keunggulan tim tamu di depan publik sendiri.
Lebih parah lagi, Arsenal sekarang cuma unggul tiga poin dari Manchester City yang ada di posisi ketiga, sementara mereka cuma punya tiga laga tersisa. Kalau Newcastle, Chelsea, dan Nottingham Forest menang di pertandingan selanjutnya, posisi lima besar Arsenal bisa dalam bahaya.
Di tengah situasi ini, Arsenal harus terbang ke Paris untuk melakoni laga hidup-mati di Parc des Princes, Rabu nanti. Misi mereka berat: membalikkan agregat kekalahan dari leg pertama dan lolos ke final Liga Champions. Cuma dua tim yang pernah sukses melakukan itu sebelumnya – Ajax (1996) dan Tottenham Hotspur (2019).
Arteta pun berharap rasa kesal dan marah karena kekalahan dari Bournemouth bisa jadi bahan bakar semangat. Kepada BBC Match of the Day, Arteta bilang:
“Kami sebenarnya mulai pertandingan dengan baik, banyak hal yang kami rencanakan berjalan sesuai rencana. Tapi kami gagal memanfaatkan peluang dan akhirnya kena hukuman dari dua set-piece. Ini jelas di bawah standar kami.”
“Kami ingin bangkitkan energi positif hari ini, tapi malah bikin frustrasi dan marah. Nah, rasa marah ini yang harus kami manfaatkan saat lawan PSG nanti.”
Catatan lain yang bikin sakit hati fans Arsenal, ini jadi kali pertama mereka kebobolan dua gol dari situasi bola mati (bukan penalti) dalam satu laga Premier League sejak Desember 2023, saat melawan Luton Town. Dan untuk pertama kalinya juga mereka kalah di laga kandang Premier League setelah unggul duluan di babak pertama, sejak Januari 2022. Rekor 63 pertandingan kandang tanpa kekalahan saat unggul di babak pertama pun pecah (53 menang, 10 imbang).
Buat Bournemouth sendiri, kemenangan ini jadi sejarah. Ini pertama kalinya mereka berhasil sapu bersih kemenangan home and away atas Arsenal di satu musim liga. Pelatih mereka, Andoni Iraola, mengaku senang banget dengan hasil ini.
“Kami butuh kemenangan ini karena tahu jadwal yang berat sudah menanti – ada Arsenal, Aston Villa, dan City,” kata Iraola ke BBC Sport. “Kami sempat buang banyak peluang di laga-laga sebelumnya, jadi kemenangan ini penting banget buat kami.”
“Kunci kemenangan? Set-piece di babak kedua. Di pertandingan ketat seperti ini, detail kecil seperti itu bisa jadi penentu.”
Dengan tiga poin ini, Bournemouth makin dekat buat mengamankan posisi delapan besar dan bahkan berpeluang tampil di kompetisi Eropa musim depan lewat Europa Conference League.
Arsenal butuh lebih dari sekadar taktik untuk bisa bangkit. Mereka harus main dengan emosi, dengan rasa marah dan kecewa yang diubah jadi motivasi saat lawan PSG nanti. Kalau nggak, mimpi main di final Liga Champions bisa berakhir lebih cepat. Mampukah Arteta dan skuadnya menjawab tantangan itu?
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS