![]() |
Astronom Dunia Pertama Kali Amati Tabrakan Dua Galaksi dengan Bantuan Quasar Superkuat. |
JAKARTA - Fenomena langka berhasil diamati oleh tim astronom dari Institut Astrofisika Paris. Untuk pertama kalinya, para ilmuwan menyaksikan secara langsung tabrakan antara dua galaksi yang terjadi di kedalaman alam semesta, dengan bantuan radiasi kuat dari sebuah quasar.
Peristiwa ini terjadi sekitar 11 miliar tahun cahaya dari Bumi, dan diamati melalui dua instrumen observasi canggih, yaitu Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) dan Very Large Telescope (VLT).
Menurut para peneliti, tabrakan galaksi ini digambarkan sebagai “turnamen ksatria kosmik” karena kedua galaksi terus bergerak mendekat satu sama lain, saling bertabrakan dengan kecepatan sekitar 500 kilometer per detik, lalu mundur dan mengulangi siklus tersebut.
Yang membuat pengamatan ini istimewa adalah peran aktif dari quasar bernama J012555.11–012925.00 yang berada di salah satu galaksi.
Quasar ini memancarkan radiasi luar biasa kuat yang langsung memengaruhi struktur gas di galaksi lawannya.
Efek radiasi tersebut mengubah sifat gas sehingga galaksi yang terdampak mengalami penurunan kemampuan dalam membentuk bintang baru.
![]() |
Astronom Dunia Pertama Kali Amati Tabrakan Dua Galaksi dengan Bantuan Quasar Superkuat. |
Quasar sendiri merupakan inti galaksi aktif yang ditenagai oleh lubang hitam supermasif. Saat materi di sekitar lubang hitam ini tertarik masuk, energi dalam jumlah besar dilepaskan dalam bentuk cahaya dan radiasi, menjadikan quasar sebagai salah satu objek paling terang di alam semesta.
Data yang dikumpulkan oleh VLT dan ALMA menunjukkan bahwa radiasi dari quasar tersebut telah menghancurkan awan gas dan debu di galaksi tetangganya.
Hasilnya, hanya tersisa bagian-bagian kecil yang sangat padat dan kemungkinan terlalu kecil untuk bisa memunculkan bintang baru.
Menurut para peneliti, proses tabrakan galaksi seperti ini sebenarnya lebih sering terjadi di masa awal alam semesta.
Namun, baru kali ini para ilmuwan bisa menyaksikan secara langsung dampak destruktif quasar terhadap galaksi lain yang sedang berada dalam proses interaksi atau penggabungan.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam setiap proses tabrakan, gas dari kedua galaksi cenderung tertarik ke pusatnya masing-masing.
Di sanalah lubang hitam supermasif berada, dan gas tersebut kemudian menjadi bahan bakar tambahan bagi quasar untuk menghasilkan radiasi yang lebih kuat.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana interaksi galaksi di masa awal alam semesta bisa membentuk evolusi kosmik.
Selain itu, pengamatan ini juga membantu para astronom memahami lebih dalam tentang peran quasar dalam menghentikan pembentukan bintang di galaksi tetangga melalui mekanisme radiasi berenergi tinggi.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS