![]() |
Benarkah Sinyal 5G Berbahaya untuk Tubuh? Ini Hasil Penelitian Ilmiahnya! |
JAKARTA - Sejak teknologi jaringan 5G mulai hadir di berbagai belahan dunia, banyak banget teori konspirasi yang muncul. Salah satu yang paling sering dibahas: “Apakah sinyal 5G bisa bikin kita sakit atau bahkan bahaya buat kesehatan manusia?”
Bahkan, waktu pandemi COVID-19 dulu, ada yang sempat menuduh 5G jadi biang kerok penyebaran virus. Tapi sekarang, para ilmuwan akhirnya punya jawabannya!
Peneliti dari Universitas Bremen di Jerman penasaran dan memutuskan untuk menguji teori-teori tersebut. Mereka melakukan eksperimen khusus dengan "menembakkan" gelombang elektromagnetik 5G langsung ke sel-sel kulit manusia di laboratorium.
Tujuannya? Buat melihat apakah benar sinyal 5G bisa memengaruhi tubuh kita sampai ke tingkat DNA.
Gimana Cara Penelitiannya?
Tim ilmuwan menggunakan dua jenis sel kulit manusia: fibroblast (sel yang membantu menyembuhkan luka) dan keratinosit (sel yang membentuk lapisan luar kulit). Kedua jenis sel ini “ditembak” pakai gelombang 5G dengan frekuensi tinggi, yaitu 27 GHz dan 40,5 GHz. Frekuensinya bahkan 10 kali lebih kuat dari batas aman yang direkomendasikan!
Eksperimen ini dilakukan selama 2 hingga 48 jam, dan semua prosesnya dijaga super ketat: suhu dikontrol, dan metode blind test dipakai supaya hasilnya objektif.
Apa yang Diteliti dari Sel-Sel Itu?
Setelah "ditembak" sinyal 5G, sel-sel kulit itu langsung diperiksa. Para peneliti fokus pada dua hal penting:
-
Aktivitas gen – untuk melihat apakah gen di dalam sel berubah setelah terpapar sinyal 5G.
-
Pola metilasi DNA – semacam “penanda kimia” yang mengatur apakah gen aktif atau nggak.
Hasilnya Mengejutkan (Tapi dalam Cara yang Baik)
Ternyata… efek sinyal 5G terhadap sel kulit hampir tidak ada. Perubahannya sangat kecil dan dianggap tidak signifikan secara ilmiah. Artinya, berdasarkan penelitian ini, sinyal 5G tidak memberikan dampak berbahaya pada gen atau aktivitas DNA di sel kulit manusia.
Bahkan, peneliti juga menjelaskan kalau gelombang 5G dengan frekuensi tinggi seperti 10 GHz ke atas cuma bisa menembus kulit sedalam 1 milimeter atau kurang.
Sementara itu, gelombang di bawah 3 GHz bisa menembus kulit sampai 10 milimeter. Jadi, makin tinggi frekuensinya, makin dangkal dampaknya ke tubuh.
Kesimpulannya, Gimana Nih?
Ini adalah studi pertama di dunia yang memakai metode canggih seperti RNA-sequencing dan analisis metilasi DNA buat mengukur dampak 5G terhadap tubuh manusia.
Dan hasilnya jelas: tidak ada bukti kuat kalau 5G berbahaya untuk kesehatan kulit atau genetik manusia.
Jadi, buat kamu yang masih khawatir soal sinyal 5G, sekarang bisa lebih tenang. Ilmu pengetahuan sudah turun tangan, dan jawabannya jelas: 5G aman, setidaknya menurut penelitian terbaru ini.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS