Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, mengapresiasi pelaksanaan acara budaya Dayak yang berlangsung di wilayahnya, di mana dirinya menekankan pentingnya pelestarian budaya dari 24 suku yang ada di provinsi itu agar tetap dikenang oleh generasi mendatang.
"Budaya yang sudah ada ini jangan sampai punah. Jika kita tidak melestarikannya, anak cucu kita nanti tidak akan mengenal tradisi leluhur," kata Norsan dalam sambutannya pada malam gala dinner pekan gawai Dayak 2025 di Pontianak, Selasa.
Acara tersebut juga menampilkan berbagai kesenian khas, termasuk musik tare dan tarian tradisional Dayak, yang menjadi bagian dari kekayaan budaya Kalimantan Barat. Kehadiran kelompok budaya ini turut memperkuat identitas daerah serta membangun kebersamaan di antara etnis.
Selain sebagai ajang budaya, acara ini juga membawa dampak positif bagi pariwisata dan perekonomian daerah. Diperkirakan sekitar 500 hingga 600 peserta datang dari berbagai wilayah, termasuk tamu dari Brunei Darussalam, Malaysia, Sarawak, dan Sabah. Kehadiran wisatawan ini semakin meramaikan Kalimantan Barat dan memberikan peluang bagi sektor pariwisata lokal.
"Kalimantan Barat memiliki keberagaman luar biasa. Ada Paguyuban Merah Putih yang menaungi 24 suku etnis dan bersatu dalam kegiatan kebudayaan seperti ini," ucapnya.
Melalui kegiatan itu, nilai-nilai budaya tidak hanya dijaga, tetapi juga diwariskan kepada generasi penerus. Norsan pun berharap masyarakat menyambut tamu dengan keramahan, sebagaimana adat dan budaya lokal mengajarkan.
"Sebagai warga negara yang baik, mari kita perlakukan tamu yang datang, terutama dari luar daerah, seperti raja di rumah kita sendiri. Dengan demikian, mereka akan kembali dengan kesan yang baik," kata Norsan.*
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS