Hasil panen jagung di Kabupaten Bengkayang akan diekspor ke Malaysia | Borneotribun

Jumat, 23 Mei 2025

Hasil panen jagung di Kabupaten Bengkayang akan diekspor ke Malaysia

Hasil panen jagung di Kabupaten Bengkayang akan diekspor ke Malaysia
Hasil panen jagung di Kabupaten Bengkayang akan diekspor ke Malaysia. (ANTARA)
Bengkayang - Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, Sebastianus Darwis mengatakan hasil panen jagung serentak tahap II yang dipusatkan di Kabupaten Bengkayang akan diekspor ke Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang.

"Panen jagung di Bengkayang ini akan dipimpin oleh Presiden Prabowo pada panen serentak 2 Juni 2025," ujar Bupati saat diwawancarai di Bengkayang, Jumat.

Saat ini katanya, persiapan panen tersebut sudah dilakukan dan tinggal menunggu perkembangan kepastian kehadiran presiden dari sekretariat kepresidenan.

“Kami sudah melakukan rapat beberapa kali membahas persiapan panen bersama dengan Polda Kalbar. Karena ini merupakan inisiasi dari kepolisian, dan intinya kita sudah siap panen dan siap menyambut kedatangan presiden di Bengkayang,” ujar Darwis.

Seperti rencana awal selanjutnya, Presiden juga akan meresmikan pabrik pengolahan Jagung PT Pangan Merah Putih di Bengkayang sebagai bentuk hilirisasi produk pertanian.

“Produk pertanian harus ada hilirisasinya supaya petani kita juga untung. Saat panen nanti juga harus ada inovasi penggunaan alat pertanian sehingga efektif dan produktivitas panen dapat ditingkatkan,” ujarnya.

Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak atas agenda nasional ini agar semuanya dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar dan swasembada pangan nasional dapat tercapai.

Kemudian rencana ekspor jagung pun sudah disiapkan secara matang dengan berkoordinasi dengan pihak PLBN Jagoi Babang.

“Selain Jagoi Babang kita juga ada PLBN Aruk di Kabupaten Bengkayang dan Pelabuhan Kijing di Mempawah. Hal ini memudahkan rencana ekspor keluar negeri hasil pertanian Bengkayang dan Kalbar,” ujarnya.

Terlebih lagi, Bengkayang merupakan kabupaten dengan produksi jagung 70 persen di Kalimantan Barat dan ia berharap rencana ekspor jagung akan menjadi peluang baru bagi peningkatan perekonomian masyarakat.

Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Brigjen Pol. Roma Hutajulu mengatakan sedang menunggu bersama BPS (Badan Pusat Statistik) dan tim ahli pertanian telah mengambil sampel hasil panen untuk memastikan data produksi yang valid menjelang panen raya. 

Dari hasil pengambilan sampel tersebut menunjukkan produktivitas jagung mencapai 10,24 hingga 14,11 ton tongkol per hektare, atau 7,2 hingga 7,8 ton pipilan kering.

“Angka ini dinilai jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hasil metode tradisional,” ujarnya.

Wakapolda menegaskan akan terus meningkatkan sinergi lintas sektor antara TNI AU, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya membangun kemandirian pangan nasional.

Kemudian pengecekan kesiapan di PLBN Jagoi Babang yang akan dijadikan jalur ekspor hasil panen ke Malaysia pada 1 hingga 5 Juni 2025.

Pos lintas batas ini menjadi gerbang penting bagi produk pertanian lokal menembus pasar internasional, ujarnya.

Ia berharap program gerakan tanam serentak jagung ini menjadi simbol kebangkitan ketahanan pangan nasional. 

Dia berharap dukungan penuh dari berbagai pihak TNI AU, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi harapan besar menuju swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

Oleh : Narwati/ANTARA 

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.