Misteri Leluhur Terkuak Lewat DNA: Kisah Orang Picuris dan Hubungannya dengan Chaco Canyon | Borneotribun.com

Jumat, 02 Mei 2025

Misteri Leluhur Terkuak Lewat DNA: Kisah Orang Picuris dan Hubungannya dengan Chaco Canyon

Misteri Leluhur Terkuak Lewat DNA: Kisah Orang Picuris dan Hubungannya dengan Chaco Canyon
Struktur upacara di Chaco Canyon. Kredit: P. Wei

JAKARTA - Pernah dengar tentang Chaco Canyon? Ribuan tahun lalu, kawasan ini jadi pusat peradaban yang luar biasa di wilayah yang sekarang dikenal sebagai New Mexico, Amerika Serikat. 

Orang-orang di sana membangun struktur batu yang rumit, berdagang dengan wilayah sejauh Meksiko, dan membentuk budaya yang sangat maju untuk zamannya. 

Tapi kemudian, semua itu seakan hilang begitu saja. Dalam waktu kurang dari satu abad, Chaco Canyon ditinggalkan tanpa petunjuk jelas ke mana para penghuninya pergi.

Nah, yang menarik, sebuah komunitas bernama Picuris Pueblo yang masih eksis hingga kini ternyata punya hubungan kuat dengan mereka.

Dan bukan cuma berdasarkan cerita turun-temurun, tapi juga didukung oleh bukti ilmiah berupa analisis DNA! Yuk, kita kulik bareng kisah menarik soal bagaimana warga Pueblo modern bisa menelusuri garis keturunannya langsung ke leluhur mereka di Chaco Canyon.

Segala sesuatu bermula ketika warga Picuris Pueblo penasaran tentang asal-usul mereka. 

Apakah benar mereka punya kaitan dengan orang-orang Chaco yang hebat itu? Rasa ingin tahu ini membuat mereka menghubungi para peneliti arkeologi dan ahli DNA kuno dari University of Copenhagen, Denmark. 

Mereka pernah melihat bagaimana DNA digunakan dalam kasus kriminal atau tes silsilah keluarga, dan berpikir: “Kenapa nggak kita coba juga buat gali sejarah kita sendiri?”

Bukan sekadar jadi objek penelitian, warga Picuris malah ikut aktif terlibat dalam prosesnya. 

Bahkan, beberapa pejabat desa (termasuk gubernurnya) ikut masuk ke dalam daftar penulis jurnal ilmiah yang diterbitkan. Keren, kan?

Penelitian DNA yang Dipimpin Komunitas

Setelah melalui diskusi selama dua tahun, akhirnya disepakati langkah-langkah penelitian yang etis dan sesuai nilai budaya mereka. 

Para peneliti diberi akses untuk meneliti sisa-sisa kerangka kuno yang ditemukan di Picuris, serta mengambil sampel DNA dari warga modernnya.

Hasilnya? Luar biasa banget!

DNA dari kerangka kuno berusia sekitar 500 sampai 700 tahun ternyata punya kesamaan kuat dengan DNA yang ditemukan pada sisa-sisa manusia dari Chaco Canyon, khususnya dari situs terkenal bernama Pueblo Bonito. 

Ini jadi bukti kuat bahwa orang Picuris adalah keturunan langsung dari leluhur yang dulu pernah tinggal di Chaco.

Dalam studi tersebut, disebutkan bahwa:

“Tidak ada populasi lain, baik kuno maupun modern, yang memiliki hubungan genetik lebih dekat dengan orang-orang Ancestral Puebloan dari Chaco Canyon selain individu dari Picuris Pueblo.”

Apa Artinya Temuan Ini?

Oke, tapi jangan buru-buru menyimpulkan semua hal dari data ini, ya. Penelitian ini tidak secara langsung membuktikan bahwa semua penghuni Chaco pindah ke Picuris. 

Tapi paling tidak, kita tahu bahwa garis keturunan mereka ada yang bertahan di sana.

Selain itu, karena data DNA dari komunitas Pueblo lainnya di wilayah Rio Grande masih sangat terbatas, masih terlalu dini untuk menyatakan apakah komunitas lain juga punya hubungan serupa atau bahkan lebih kuat.

Tapi yang pasti, ini adalah langkah awal yang penting untuk membuka tabir sejarah yang sempat menghilang karena waktu dan kolonialisasi.

Jejak Sejarah yang Terhubung Lewat Genetika

Penelitian ini juga memberikan gambaran lebih luas soal bagaimana manusia menyebar di benua Amerika. 

Penduduk asli Amerika Utara terbagi dalam dua kelompok besar: yang tinggal di utara (seperti suku Athabaskan) dan kelompok selatan yang meliputi Amerika Tengah dan Selatan. 

Picuris termasuk kelompok selatan, namun ada juga jejak DNA dari leluhur yang hidup sezaman dengan budaya Clovis salah satu peradaban tertua yang pernah ditemukan di Amerika.

Uniknya, jalur genetika tersebut tidak terlihat di populasi manapun saat ini, jadi kemungkinan besar mereka berasal dari kelompok yang punah atau belum teridentifikasi secara arkeologis.

Menghidupkan Kembali Cerita yang Hampir Hilang

Salah satu alasan kenapa penelitian ini sangat menyentuh adalah karena memberikan pengakuan terhadap sejarah lisan masyarakat adat. Selama bertahun-tahun, sejarah lisan kerap dianggap tidak sah secara ilmiah. 

Banyak studi di masa lalu bahkan mengambil sisa-sisa manusia dari kuburan adat tanpa izin, dan mengabaikan kepercayaan lokal.

Tapi kali ini, pendekatannya berbeda. Penelitian ini menghargai nilai-nilai masyarakat adat, memberi mereka posisi sebagai pengarah penelitian, bukan hanya objek. Ini menciptakan rasa memiliki terhadap pengetahuan yang ditemukan.

Bagi warga Picuris, hasil penelitian ini tidak hanya menjawab rasa penasaran. Ini menguatkan identitas mereka, dan mempertegas bahwa cerita yang diwariskan nenek moyang mereka bukan sekadar dongeng, tapi punya dasar sejarah dan ilmiah yang kuat.

Kisah Picuris Pueblo ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan budaya bisa berjalan beriringan. Lewat pendekatan yang saling menghargai, akhirnya kita bisa menemukan potongan-potongan sejarah yang dulu sempat hilang. 

Dan siapa sangka, jawaban dari pertanyaan ribuan tahun lamanya ternyata ada di dalam diri mereka sendiri secara harfiah, lewat DNA.

Semoga ke depannya makin banyak komunitas adat yang ikut aktif dalam penelitian sejarah dan arkeologi. 

Karena pada akhirnya, merekalah yang paling berhak menentukan bagaimana kisah leluhur mereka diceritakan kembali.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.