NASA Berhasil Perbaiki Voyager 1 dari Jarak 25 Miliar Kilometer, Ini Kisah Menakjubkannya | Borneotribun

Minggu, 18 Mei 2025

NASA Berhasil Perbaiki Voyager 1 dari Jarak 25 Miliar Kilometer, Ini Kisah Menakjubkannya

NASA Berhasil Perbaiki Voyager 1 dari Jarak 25 Miliar Kilometer, Ini Kisah Menakjubkannya
NASA Berhasil Perbaiki Voyager 1 dari Jarak 25 Miliar Kilometer, Ini Kisah Menakjubkannya.

JAKARTA - Siapa sangka, di tahun 2025 ini, NASA kembali bikin dunia terkagum-kagum. Bayangin aja, mereka berhasil memperbaiki salah satu wahana antariksa paling legendaris, Voyager 1, yang udah melesat sejauh 25 miliar kilometer dari Bumi! Misi ini nggak cuma keren secara teknologi, tapi juga jadi bukti betapa luar biasanya ketekunan para ilmuwan dan insinyur NASA.

Voyager 1 sendiri diluncurkan pada 5 September 1977 dan awalnya ditugaskan untuk mengamati planet raksasa seperti Jupiter. Setelah tugas utamanya selesai, si Voyager ini nggak langsung pensiun, lho. Dia terus menjelajah dan sekarang udah menembus ruang antarbintang, lebih jauh dari wahana buatan manusia manapun.

Nah, masalah muncul karena beberapa komponen Voyager 1 udah lama nggak aktif ada yang karena rusak, ada juga yang memang udah nggak dibutuhin. Salah satu yang krusial adalah mesin pendorongnya, yang fungsinya buat memastikan antena tetap mengarah ke Bumi. Mesin ini terakhir kali aktif tahun 2004. Setelah itu, dua pemanas kecil yang penting buat sistem pendorong malah kehilangan daya, dan masalah ini dulu dianggap nggak bisa diatasi.

Tapi NASA nggak menyerah.

Baru-baru ini, tim insinyur NASA mencoba melihat masalah ini dari sudut pandang baru. Mereka menduga mungkin ada gangguan listrik kecil yang bikin sistem "mati suri". Jadi mereka mencoba kirim perintah dari jarak jauh untuk menghidupkan kembali mesin cadangan lebih tepatnya, motor kontrol kemiringan (thrusters) yang selama ini tidur panjang.

Bayangin, ngirim sinyal ke Voyager itu butuh lebih dari 23 jam perjalanan satu arah. Dan proses menghidupkan ulang ini juga nggak bisa sembarangan. Kalau sistem salah baca perintah dan motor menyala sebelum cukup hangat, bisa-bisa malah meledak! Jadi, NASA pun pakai alat pendeteksi bintang untuk memastikan posisi si Voyager bener-bener pas.

Dan hasilnya? Berhasil!
Pemanas bisa diaktifkan kembali, dan mesin pendorongnya hidup lagi. Ini bukan cuma perbaikan teknis, tapi semacam keajaiban di dunia luar angkasa.

Todd Barber, pemimpin misi ini, bahkan bilang, “Itu hari yang luar biasa. Semangat tim langsung melonjak. Kami pikir motor itu udah ‘mati’, tapi salah satu insinyur punya teori bahwa masih ada harapan. Dan ternyata benar. Ini kayak keajaiban kecil di ruang angkasa.”

Kisah sukses NASA memperbaiki Voyager 1 dari jarak puluhan miliar kilometer ini bukan cuma cerita soal teknologi canggih, tapi juga soal keyakinan, kreativitas, dan kerja keras tim. Buat kita yang tinggal di Bumi, ini jadi pengingat bahwa nggak ada yang mustahil selama ada usaha dan semangat pantang menyerah.

Voyager 1 sendiri masih terus melaju, jadi saksi bisu betapa luasnya semesta dan betapa luar biasanya kemampuan manusia. Siapa tahu, dia masih akan kirim kabar dari ujung galaksi sana.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar