Pemkab Bengkayang berupaya tingkatkan kualitas kesehatan warga | Borneotribun

Kamis, 08 Mei 2025

Pemkab Bengkayang berupaya tingkatkan kualitas kesehatan warga

Pemkab Bengkayang berupaya tingkatkan kualitas kesehatan warga
Pemkab Bengkayang berupaya tingkatkan kualitas kesehatan warga. (ANTARA)
Bengkayang - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat berupaya terus meningkat kualitas kesehatan warga lewat program stop buang air besar sembarangan.

"Ini adalah upaya kita bersama untuk mewujudkan kualitas hidup sehat di masyarakat dan mengurangi penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat yang terjadi di masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang Rosalina Nungkat dalam penentuan deklarasi ODF (Open Defecation Free) di Jagoi Babang, Kamis.

Saat ini, katanya, untuk wilayah Kecamatan Jagoi Babang kesadaran masyarakat dalam hidup sehat dengan menggunakan WC pribadi sudah 80 persen terpenuhi.

Dia juga menekankan selain bantuan dari pemerintah lewat ODF warga juga meningkatkan kesadaran untuk menggunakan WC pribadi agar terhindar dari penyakit yang bisa disebabkan oleh faktor lingkungan.

"Kita saat ini baik tingkat kabupaten masih mengatasi terkait limbah rumah tangga yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama," ujarnya.

Dia berharap, semakin banyak masyarakat yang sadar akan lingkungan yang sehat karena semakin banyak orang yang ikut mengampanyekan gerakan hidup sehat.

Dia juga menjelaskan hingga April 2025 sudah terdapat 44 desa atau 35,48 persen dari 122 desa dan dua kelurahan yang sudah ODF di Bengkayang.

" Berati masih ada 80 desa yang belum ODF di Bengkayang dari total 122 desa dan dua kelurahan," ujarnya.

Desa-desa yang belum ODF tersebut menjadi perhatian dan kerja keras bersama agar terwujud 100 persen desa ODF di Bengkayang.

Dia juga mengajak masyarakat terus mengampanyekan gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat sehingga status desa ODF yang diraih ini bisa dipertahankan.

Dia mengatakan lingkungan yang kotor akan memudahkan penyakit seperti penyakit akibat diare kronik yang disebabkan kekurangan gizi, dampaknya pertumbuhan tumbuh kembang anak terganggu yang berkaitan erat dengan stunting dan penyakit berbasis lingkungan lainnya.

"Pemerintah daerah tidak mampu sendiri dalam mewujudkan desa ODF, untuk itu setiap pemangku kepentingan memiliki peranan yang sangat penting dalam terwujudnya ODF di Kabupaten Bengkayang," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.