Polda NTT Bongkar 22 Kasus Premanisme, Ribuan Liter Miras Tradisional Disita | Borneotribun

Sabtu, 24 Mei 2025

Polda NTT Bongkar 22 Kasus Premanisme, Ribuan Liter Miras Tradisional Disita

Polda NTT Bongkar 22 Kasus Premanisme, Ribuan Liter Miras Tradisional Disita
Polda NTT Bongkar 22 Kasus Premanisme, Ribuan Liter Miras Tradisional Disita.

Nusa Tenggara Timur makin serius dalam memberantas aksi premanisme dan gangguan keamanan lainnya. Mulai 15 hingga 29 Mei 2025, Polda NTT menggelar Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak di seluruh wilayah. Dan hasilnya, dalam waktu singkat, sudah ada 22 kasus yang berhasil diungkap!

Yap, dalam laporan awal dari tanggal 15 sampai 20 Mei 2025, aparat kepolisian nggak cuma mengamankan para pelaku premanisme, tapi juga menyita 3.535 liter minuman keras (miras) tradisional. Miras ini diduga kuat jadi salah satu pemicu utama berbagai gangguan ketertiban di masyarakat.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., dalam konferensi pers pada Kamis (23/5). Beliau menegaskan bahwa operasi ini adalah bentuk nyata dari komitmen Polri untuk menjaga keamanan wilayah serta mendukung stabilitas ekonomi nasional. Jadi, bukan cuma soal keamanan saja, tapi juga berkaitan dengan kenyamanan masyarakat secara menyeluruh.

Operasi ini melibatkan 878 personel gabungan, yang terdiri dari 152 anggota dari Polda NTT dan 726 personel dari Polres di berbagai daerah. Semua tindakan dilakukan dengan penuh profesionalisme, sesuai dengan nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya yang dipegang teguh oleh jajaran Polri.

Nggak cuma ditangkap terus diproses hukum aja, Kombes Henry juga menekankan bahwa proses hukum bagi para pelaku dilakukan lewat sistem peradilan pidana (criminal justice system), dan kalau memungkinkan, dilakukan pendekatan restorative justice yang lebih mengedepankan keadilan dan pemulihan hubungan sosial.

Yang menarik, Polda NTT juga mengajak masyarakat buat ikut terlibat. Bukan cuma duduk diam, tapi aktif menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan jauh dari aksi premanisme. Kerja sama antara warga dan aparat adalah kunci utama buat wujudkan daerah yang tertib dan damai.

Kalau daerah aman, pastinya roda ekonomi juga bisa berjalan lebih baik. Jadi, pemberantasan premanisme ini punya dampak besar, bukan hanya untuk keamanan, tapi juga buat masa depan ekonomi masyarakat NTT secara keseluruhan.

Gerakan Polda NTT ini jadi bukti bahwa keamanan bukan cuma tugas polisi, tapi tanggung jawab bersama. Yuk, sama-sama kita dukung langkah positif ini demi terciptanya lingkungan yang lebih aman dan bebas dari premanisme!

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar