![]() |
Foto: Remaja Mujahidin Kalimantan Barat menggelar Kajian Islam Spesial pada Jumat, 23 Mei 2025, di Plaza Masjid Raya Mujahidin |
PONTIANAK - Remaja Mujahidin Kalimantan Barat menggelar Kajian Islam Spesial pada Jumat, 23 Mei 2025, di Plaza Masjid Raya Mujahidin. Kegiatan ini menyasar anak-anak muda di wilayah Pontianak dan Kubu Raya, dengan harapan mampu menjadi wadah edukatif sekaligus spiritual bagi generasi penerus.
Mengusung tema “Cinta Tak Selalu Memiliki; Belajar Ikhlas dari Ibrahim dan Ismail,” kajian ini mengajak peserta memahami cinta dalam perspektif ketauhidan. Melalui kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, peserta diajak merenungkan makna cinta yang tidak selalu harus dimiliki, namun justru dimuliakan lewat keikhlasan dan pengorbanan.
Hadir sebagai pemateri, Bang M. Adia Nugraha, yang dikenal sebagai pencerita inspiratif dari komunitas teman cerita antibaper.ofc. Gaya penyampaiannya yang khas dan relevan dengan dunia anak muda menjadikan kajian ini terasa ringan, menyentuh, dan mudah diterima oleh berbagai kalangan peserta.
Peserta yang hadir berasal dari latar belakang beragam, seperti remaja masjid, pelajar, mahasiswa, anggota Rohis, hingga masyarakat umum. Mereka mendaftar terlebih dahulu melalui Google Form yang disediakan oleh panitia. Berdasarkan data yang dihimpun, lebih dari 100 peserta hadir dalam kegiatan ini.
Ketua Umum Remaja Mujahidin Kalbar, Ridho Ramadhan, menyampaikan bahwa tujuan utama dari kajian ini adalah untuk mengajak anak muda mengenal dan mencintai Sang Pemilik Hati, yakni Allah.
“Kami ingin anak muda tahu bahwa cinta sejati adalah kepada Allah, bukan sekadar cinta yang dibisikkan oleh manusia,” ungkap Ridho.
Kegiatan ini dikemas secara menarik dan tidak monoton. Selain suasana yang santai dan hangat, kajian ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Remaja Mujahidin Kalbar agar menjangkau audiens yang lebih luas. Hal ini sekaligus menjadi langkah inovatif dalam berdakwah kepada generasi digital saat ini.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama acara berlangsung. Banyak yang merasa tersentuh oleh materi yang disampaikan. Salah satu peserta, Fahad, mengungkapkan kesannya yang greget bisa mengetahui artinya mengikhlaskan orang lain dan kita bisa meridhoi meskipun itu bukan yang kita harapkan.
Melihat tingginya minat dan respon positif dari peserta, Remaja Mujahidin berencana menjadikan Kajian Islam Spesial ini sebagai program berkelanjutan . Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi ruang aman dan penuh makna bagi anak muda untuk terus belajar mencintai Allah dan memperkuat nilai keislaman dalam kehidupan mereka. (SM)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS