KUBU RAYA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus bergerak cepat dalam membangun infrastruktur, khususnya jalan, demi memperlancar akses ekonomi masyarakat.
Fokus utama pembangunan ini adalah membuka konektivitas antarwilayah agar pertumbuhan ekonomi bisa merata dan dinikmati hingga ke pelosok desa.
Pembangunan Jalan Jadi Prioritas
Salah satu langkah konkret yang dilakukan Pemerintah Kubu Raya adalah mempercepat pembangunan dan perbaikan jalan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Plt Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Kubu Raya, Agus Siswandi, saat diwawancarai di ruang kerjanya pada Jumat, 9 Mei 2025.
Menurut Agus, jalan di Kabupaten Kubu Raya terdiri dari beberapa kategori berdasarkan status kewenangannya. Yang pertama adalah jalan nasional, seperti Jalan Trans Kalimantan yang melintasi Kecamatan Sungai Ambawang. Jalan ini berada di bawah wewenang pemerintah pusat.
Yang kedua adalah jalan provinsi, seperti Jalan Adisucipto, jalan menuju Rasau Jaya, dan jalan yang mengarah ke Kecamatan Sungai Kakap dan Kota Pontianak. Jalan-jalan ini berada di bawah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Dan yang ketiga adalah jalan kabupaten, yang berjumlah sekitar 100 ruas dengan total panjang kurang lebih 600 kilometer. Jalan-jalan ini menjadi tanggung jawab langsung Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
Tantangan Kondisi Jalan
Meski pembangunan terus dilakukan, tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar jalan di Kubu Raya masih dalam kondisi yang belum maksimal.
Agus menjelaskan bahwa dari total panjang jalan kabupaten tersebut, sekitar 53,15% sudah dalam kondisi mantap, artinya layak dan dapat dilalui kendaraan dengan nyaman.
Sisanya masih dalam kondisi rusak ringan hingga rusak berat.
Pemerintah tidak tinggal diam. Berbagai strategi dilakukan untuk mempercepat peningkatan kualitas jalan, termasuk meningkatkan status jalan dari kabupaten menjadi provinsi agar bisa mendapatkan dukungan anggaran yang lebih besar.
Usulan Jalan Kabupaten Jadi Jalan Provinsi
Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah mengusulkan beberapa ruas jalan kabupaten agar ditingkatkan statusnya menjadi jalan provinsi.
Dengan begitu, pembangunan dan pemeliharaannya bisa dibiayai oleh anggaran provinsi.
Contoh jalan yang diusulkan adalah Jalan Sungai Dalam menuju Kecamatan Sungai Kakap dan Jalan Kuala Mandor B yang mengarah ke Kabupaten Landak.
Usulan ini sudah disampaikan langsung oleh Bupati Kubu Raya dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) kepada Gubernur Kalimantan Barat.
Meskipun secara status masih menjadi jalan daerah, menurut Agus, provinsi tetap bisa membangunnya menggunakan anggaran provinsi melalui mekanisme yang diizinkan, salah satunya dengan pola lantai provinsi.
Jalan Ekonomi untuk Masyarakat
Dalam visi kepemimpinannya, Bupati Kubu Raya memiliki tekad kuat untuk menjadikan jalan-jalan kabupaten sebagai jalan ekonomi.
Artinya, jalan yang dibangun bukan sekadar infrastruktur fisik, tetapi menjadi sarana utama penggerak perekonomian masyarakat.
Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya berkomitmen bahwa dalam lima tahun kepemimpinan mereka, pembangunan jalan akan menjadi prioritas utama dan ditargetkan tuntas.
Pemerintah Kabupaten juga aktif mengusulkan program pembangunan jalan melalui dana alokasi umum, dana investasi, dan juga APBD.
Beberapa pola pembangunan yang digunakan pun menyesuaikan dengan kebutuhan dan skala wilayah, seperti pola swakelola, bantuan pemerintah pusat, hingga kerja sama dengan TNI melalui program Karya Bakti.
Contoh Nyata: Pembangunan Jalan Rasau Jaya
Salah satu contoh sukses pembangunan jalan yang sedang berlangsung adalah di wilayah Rasau Jaya. Di kawasan ini, pembangunan jalan dilakukan dengan melibatkan TNI dalam program Karya Bakti.
Menurut Agus Siswandi, pola Karya Bakti dinilai efektif karena mampu menggerakkan sumber daya lokal, mempercepat proses pembangunan, serta menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap infrastruktur yang dibangun.
Dengan tersambungnya jalan-jalan penghubung seperti di Rasau Jaya, masyarakat kini lebih mudah menjangkau pasar, sekolah, fasilitas kesehatan, hingga mengangkut hasil pertanian dan perikanan mereka ke pusat distribusi.
Dampak Langsung bagi Masyarakat
Pembangunan infrastruktur jalan ini tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh pengguna jalan umum, tapi juga memberikan dampak langsung pada perekonomian masyarakat.
Dengan adanya jalan yang baik, biaya transportasi menjadi lebih murah, waktu tempuh jadi lebih singkat, dan aktivitas perdagangan menjadi lebih lancar.
Petani dan nelayan kini bisa membawa hasil panen dan tangkapan mereka ke pasar dengan cepat dan aman. Pedagang juga bisa menjangkau lebih banyak konsumen tanpa terhalang oleh jalan rusak.
Bahkan, akses ke fasilitas pendidikan dan kesehatan menjadi lebih terbuka bagi warga di desa-desa terpencil.
Ke depan, pembangunan infrastruktur di Kubu Raya akan terus ditingkatkan dengan pendekatan yang berkelanjutan dan inklusif.
Pemerintah daerah menargetkan peningkatan persentase jalan mantap tiap tahunnya, sehingga target 100% jalan layak bisa tercapai dalam waktu yang telah direncanakan.
Dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi tentu sangat dibutuhkan, termasuk melalui penganggaran, perizinan, hingga pendampingan teknis.
Namun yang tidak kalah penting adalah peran serta masyarakat dalam menjaga dan merawat infrastruktur yang sudah dibangun.
Pembangunan infrastruktur di Kubu Raya bukan hanya soal membangun jalan, tapi tentang membangun masa depan masyarakat.
Dengan akses yang terbuka, ekonomi bisa tumbuh, pendidikan bisa menjangkau lebih luas, dan pelayanan publik menjadi lebih merata.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk terus memperluas jaringan jalan, memperbaiki kondisi infrastruktur yang ada, serta menjadikan pembangunan sebagai jalan menuju kemajuan bersama, patut diapresiasi.
Semoga langkah-langkah pembangunan yang terus dikerjakan hari ini dapat menjadi fondasi yang kuat bagi generasi masa depan Kubu Raya yang lebih maju, sejahtera, dan terkoneksi.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS