Bos VR46: Tekanan Selalu Ada Sejak Moto3, Bukan Karena Pramac Juara Dunia MotoGP | Borneotribun

Kamis, 05 Juni 2025

Bos VR46: Tekanan Selalu Ada Sejak Moto3, Bukan Karena Pramac Juara Dunia MotoGP

Bos VR46: Tekanan Selalu Ada Sejak Moto3, Bukan Karena Pramac Juara Dunia MotoGP
Bos VR46: Tekanan Selalu Ada Sejak Moto3, Bukan Karena Pramac Juara Dunia MotoGP.

JAKARTA -- Meski tim Pramac sukses mencetak sejarah jadi tim satelit pertama yang juara dunia MotoGP bareng Jorge Martin tahun 2024 lalu, bos tim VR46, Pablo Nieto, menegaskan bahwa tekanan yang dirasakan timnya bukan karena pencapaian itu melainkan karena satu nama besar: Valentino Rossi.

Yup, bener banget. Nama besar Valentino Rossi otomatis bikin ekspektasi publik langsung tinggi sejak awal. Tim VR46 memang sudah dikaitkan dengan tekanan sejak masih berkiprah di kelas Moto3 dulu, jauh sebelum terjun ke kelas utama MotoGP.

“Menurut saya, tekanan yang kami rasakan sudah ada sejak di Moto3,” ujar Nieto dalam wawancara eksklusif bareng Crash.net.

“Kami ini VR46. Jadi, begitu kamu membawa nama itu, tekanannya sudah otomatis datang.”

Pramac Juara Dunia, VR46 Dapat Dukungan Penuh Ducati

Sejak Pramac sukses jadi juara dunia MotoGP bersama Jorge Martin tahun lalu, dunia balap jadi mulai memandang tim satelit dengan cara berbeda. Kini, ekspektasi terhadap tim-tim independen makin tinggi apalagi dengan dukungan pabrikan yang makin solid.

Menariknya, dukungan teknis penuh dari Ducati sekarang beralih ke VR46. Musim 2025 ini, Fabio Di Giannantonio dapat jatah motor spek pabrikan, GP25. Tapi meskipun udah pakai motor terbaru, VR46 belum berhasil menang lagi sejak musim 2023.

Dukungan Besar = Ekspektasi Besar, Tapi VR46 Siap

Nieto nggak melihat pencapaian Pramac sebagai tekanan tambahan. Menurutnya, tekanan itu adalah tanda bahwa banyak orang peduli dan memperhatikan kiprah tim mereka.

“Kalau nggak ada tekanan, berarti nggak ada yang peduli sama kita,” ucapnya santai.

“Justru bagus kalau banyak yang kasih ekspektasi, artinya orang-orang percaya kita bisa bikin sesuatu yang besar.”

Dan emang nggak bisa dipungkiri, VR46 tampil cukup solid di awal musim 2025. Setelah tujuh seri, mereka duduk di posisi ketiga klasemen tim dengan lima podium yang didapat dari balapan utama dan sprint.

Franco Morbidelli nangkring di posisi keempat klasemen pebalap, sementara Di Giannantonio ada di posisi keenam cuma beda 10 poin aja.

Bos VR46: “Kami Hanya Kurang Sedikit Lagi untuk Konsisten di Podium”

Meski performanya cukup oke, Nieto bilang timnya masih butuh ‘sesuatu’ agar bisa konsisten rebut podium di setiap balapan.

“Kita ini sudah ada di posisi keempat dan keenam. Jadi secara umum, kami senang, tapi ya wajar kalau selalu ingin lebih,” katanya.

“Kita sekarang punya motor terbaik yang pernah kami pakai di MotoGP dan dukungan besar dari Ducati, itu penting banget.”

Masalahnya sekarang tinggal satu: bagaimana caranya bikin semua elemen pas dan bekerja maksimal di setiap balapan.

“Kadang kita butuh sedikit keberuntungan, kadang ada kesalahan atau bahkan jatuh. Tapi itulah balapan,” tambahnya.

Tekanan? Bukan Masalah, Justru Tanda Orang Peduli

Jadi jelas ya, buat tim VR46, tekanan bukanlah sesuatu yang baru atau bikin ciut nyali. Justru tekanan itu jadi pemicu buat terus berkembang. Dengan modal motor spek pabrikan dan dua pembalap yang tampil konsisten, bukan nggak mungkin VR46 bakal ikut meramaikan perebutan gelar musim ini.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.