Maverick Vinales Ungkap Alasan Sulit Menyalip di MotoGP Sebelum Gabung KTM | Borneotribun

Rabu, 04 Juni 2025

Maverick Vinales Ungkap Alasan Sulit Menyalip di MotoGP Sebelum Gabung KTM

Maverick Vinales Ungkap Alasan Sulit Menyalip di MotoGP Sebelum Gabung KTM
Maverick Vinales Ungkap Alasan Sulit Menyalip di MotoGP Sebelum Gabung KTM.

JAKARTA -- Maverick Vinales akhirnya menemukan jawaban kenapa selama ini dirinya kesulitan untuk menyalip di lintasan MotoGP. Jawabannya ternyata datang setelah ia bergabung dengan tim KTM pada musim 2025 ini.

Setelah sebelumnya membalap untuk Suzuki, Yamaha, dan Aprilia, Vinales kini merasakan sesuatu yang berbeda saat menunggangi motor RC16 milik KTM. Dalam wawancara eksklusif bersama Crash.net, Vinales blak-blakan mengaku kalau motor KTM membantunya memahami kenapa dulu ia sering kesulitan untuk menyalip lawan.

“Dulu saya mikir, ‘kok susah banget ya nyalip?’ Tapi sekarang saya ngerti. Sekarang jauh lebih gampang buat overtake, saya bisa nyalip di mana aja,” ujar pembalap asal Spanyol itu dengan nada lega.

Vinales juga menjelaskan bahwa performa mesin KTM yang lebih bertenaga membuatnya lebih percaya diri dalam duel di lintasan. Saat memakai Yamaha atau Aprilia, ia sering berada jauh di belakang dan kesulitan mengejar.

“Waktu masih di Yamaha atau Aprilia, saya selalu tertinggal empat atau lima motor di belakang. Kalau coba nekat nyalip, ujung-ujungnya malah keluar lintasan. Sekarang, semuanya terasa lebih gampang,” tambahnya.

Meski awalnya mengalami masa adaptasi yang tidak mudah di pramusim, Vinales akhirnya berhasil menemukan setelan motor yang pas. Bahkan, setting-an miliknya mulai diikuti oleh pembalap KTM lainnya karena dianggap efektif.

Hal ini sangat berbeda dengan pengalaman pertamanya saat pindah ke Aprilia di tahun 2021. Saat itu, ia harus menyesuaikan diri dari motor bermesin inline-four ke V4, dan butuh 16 balapan sebelum akhirnya bisa naik podium.

Pengalaman pahit itulah yang membuat Vinales lebih siap menghadapi tantangan bersama KTM.

“Waktu pertama kali naik Aprilia, saya syok. Di sirkuit Misano, waktu masih di Yamaha saya gak pernah ngerasain gundukan. Tapi begitu naik Aprilia, setiap benjolan di lintasan terasa banget. Saya sampai mikir, ‘apa sirkuitnya diubah ya?’” kenangnya sambil tertawa.

Vinales menjelaskan bahwa pengalaman seperti itu sangat berharga. Menurutnya, adaptasi ke motor baru itu penting dan gak bisa dipaksakan instan.

“Kamu memang pengen langsung kompetitif sejak balapan pertama, tapi semua itu butuh proses. Mulai dari adaptasi ke mesin, throttle elektronik, sampai gaya balap yang beda. Semua itu gak bisa dilompati,” tutupnya.

Kisah Maverick Vinales bareng KTM jadi bukti bahwa pengalaman dan proses adaptasi sangat menentukan performa seorang pembalap di MotoGP. Dengan mesin yang lebih cocok dan pemahaman yang lebih dalam, Vinales kini merasa lebih nyaman dan kompetitif.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.