Muhlis Suhaeri dan Mursalin Terpilih Pimpin AMSI Kalbar 2025-2029, Siap Hadapi Tantangan Dunia Digital | Borneotribun

Jumat, 13 Juni 2025

Muhlis Suhaeri dan Mursalin Terpilih Pimpin AMSI Kalbar 2025-2029, Siap Hadapi Tantangan Dunia Digital

Muhlis Suhaeri dan Mursalin Terpilih Pimpin AMSI Kalbar 2025-2029, Siap Hadapi Tantangan Dunia Digital
Muhlis Suhaeri dan Mursalin Terpilih Pimpin AMSI Kalbar 2025-2029, Siap Hadapi Tantangan Dunia Digital.

PONTIANAK — Suasana pagi di Hotel Harris Pontianak pada 11 Juni 2025 terasa berbeda dari biasanya. Di balik aroma kopi yang menyambut para tamu, ada semangat baru yang menyelimuti ruangan. Para jurnalis, pemilik media siber, dan praktisi komunikasi berkumpul dalam momen penting: Konferensi Wilayah III AMSI Kalimantan Barat.

Dari sekian banyak wajah yang hadir, ada satu sosok yang tampak lebih tenang dari biasanya. Muhlis Suhaeri, CEO Insidepontianak.com, terlihat duduk di deretan depan dengan senyum tipis dan mata berbinar. Hari itu menjadi catatan penting dalam perjalanan kariernya di dunia media. Ia resmi terpilih sebagai Ketua AMSI Kalbar periode 2025-2029.

Muhlis nggak sendirian. Ia didampingi oleh Mursalin, Direktur Utama PON TV, yang terpilih sebagai Sekretaris. Keduanya berhasil mengumpulkan 12 dari 22 suara dalam proses pemilihan yang berjalan damai dan demokratis. Pesaing mereka, pasangan Lisius Sahat Tinambunan dan Arman, hanya meraih 8 suara, sementara satu suara dinyatakan tidak sah.

Perjalanan Karier Muhlis: Dari Sekretaris Jadi Ketua

Buat kamu yang mengikuti perkembangan AMSI Kalbar, nama Muhlis pastinya nggak asing. Ia sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris AMSI Kalbar 2023-2025. Namun di tahun 2024, ia ditunjuk sebagai Plt. Ketua setelah Kundori mundur karena terpilih sebagai Ketua PWI Kalbar.

Waktu itu, banyak yang ragu. Tapi perlahan, Muhlis menunjukkan kemampuannya. Ia sukses menjaga organisasi tetap stabil dan bahkan memperkuat hubungan dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah. Gaya kepemimpinannya yang lugas tapi tetap kalem bikin banyak anggota respek. Dan sekarang, ia naik kelas jadi Ketua tetap. Bukan cuma karena posisi kosong, tapi karena dukungan mayoritas anggota.

Mursalin: Sosok Dinamis di Balik Kemudi

Sementara itu, Mursalin datang dengan energi yang lebih eksplosif. Sebagai pemimpin PON TV, ia tahu betul tantangan dunia penyiaran digital. Pengalaman itu jadi bekal penting dalam mendampingi Muhlis membenahi AMSI Kalbar.

Saat ngobrol santai habis pemilihan, Mursalin bilang, “Kami bukan penyelamat, bukan juga tokoh revolusi. Kami cuma dua orang yang mau kerja keras supaya media siber di Kalbar nggak tenggelam di tengah tsunami digital.”

Konferensi yang Tenang, Demokratis, dan Penuh Gagasan

Konferensi kali ini berlangsung adem. Nggak ada drama, nggak ada gesekan. Semua proses pemilihan berjalan transparan dan diawasi ketat oleh panitia.

Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, juga hadir membuka acara. Dalam sambutannya, ia menegaskan dukungannya terhadap AMSI. “Jangan pernah takut menyuarakan kebenaran. Media harus berani memberi kritik dan saran, asal berdasarkan fakta,” katanya lantang.

Sebelum pemilihan, konferensi dibuka dengan Seminar Daerah bertema “Kolaborasi Membangun Media Massa yang Berkualitas dan Bisnis Berkelanjutan di Era Digital.” Pembicara dari kampus, media, dan pemerintah berbagi pandangan soal tantangan media online. Suasananya santai tapi penuh insight. Mulai dari soal regulasi digital, strategi monetisasi, hingga pentingnya konten bermakna.

Tantangan Dunia Media yang Nggak Main-main

Muhlis dan Mursalin tahu bahwa jadi pemimpin AMSI Kalbar itu bukan cuma soal gelar dan jabatan. Di balik semua seremoni, ada pekerjaan rumah besar: menjaga eksistensi media siber di tengah tekanan digital, hoaks, krisis pendanaan, sampai tekanan politik.

Dalam pidato perdananya, Muhlis bilang, “Kami ingin AMSI Kalbar jadi rumah. Tempat semua media siber saling mendukung, bukan saling sikut. Tempat kita bisa belajar, tumbuh, dan tetap hidup meski dunia digital makin kejam.”

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas jurnalis. Menurutnya, jurnalisme yang baik harus dibarengi dengan pelatihan rutin, workshop, bahkan program magang untuk generasi muda.

Anak Muda? Harus Ikut Ambil Peran!

Menariknya, Muhlis dan Mursalin nggak melulu bicara soal internal organisasi. Mereka punya rencana khusus untuk menggaet anak muda. Salah satunya lewat pembentukan Komunitas Milenial AMSI Kalbar, tempat anak muda bisa belajar bikin konten, nulis berita, sampai bikin podcast dan video dokumenter.

“Kita butuh anak muda. Mereka punya ide-ide segar dan berani. Jangan cuma jadi penonton, ayo jadi pelaku,” kata Mursalin dengan penuh semangat.

Menjadi Pilar Media di Tengah Era Disrupsi

Di tengah ketidakpastian yang dibawa era digital, terpilihnya Muhlis dan Mursalin justru jadi harapan baru. Mereka sadar, tugas ke depan nggak gampang. Tapi kalau dijalani bareng-bareng, semua tantangan bisa dilalui.

Muhlis menutup pidatonya dengan kalimat sederhana, tapi penuh makna: “Kami percaya, media yang jujur dan adil akan selalu punya tempat di hati masyarakat.”

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.