Polri Ungkap 189 Kasus Perdagangan Orang Selama Semester Pertama 2025, Ratusan Korban Berhasil Diselamatkan | Borneotribun

Minggu, 22 Juni 2025

Polri Ungkap 189 Kasus Perdagangan Orang Selama Semester Pertama 2025, Ratusan Korban Berhasil Diselamatkan

Polri Ungkap 189 Kasus Perdagangan Orang Selama Semester Pertama 2025, Ratusan Korban Berhasil Diselamatkan
Polri Ungkap 189 Kasus Perdagangan Orang Selama Semester Pertama 2025, Ratusan Korban Berhasil Diselamatkan.

JAKARTA -- Kabar penting nih, guys! Direktorat Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA dan PPO) Bareskrim Polri baru aja ngasih update soal penanganan kasus perdagangan orang dari Januari sampai Juni 2025. Gak tanggung-tanggung, sebanyak 189 kasus berhasil diungkap!

Dari ratusan kasus itu, 546 korban berhasil diselamatkan, lho. Brigjen Pol. Nurul Azizah, selaku Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri, menjelaskan kalau jumlah korban ini terdiri dari 260 perempuan dewasa, 45 anak perempuan, 228 laki-laki dewasa, dan 23 anak laki-laki. Bisa kebayang gak betapa besarnya dampak dari kejahatan ini?

Modus yang Dipakai Pelaku

Brigjen Nurul juga beberin beberapa modus yang sering dipakai pelaku. Modus paling dominan adalah pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara non-prosedural. Dari data laporan polisi, tercatat ada:

  • 117 kasus pengiriman PMI non-prosedural

  • 48 kasus eksploitasi seksual komersial

  • 24 kasus eksploitasi anak

Jadi, para pelaku ini gak main-main. Mereka memanfaatkan celah hukum dan ketidaktahuan korban buat dijadikan alat eksploitasi, terutama buat kerja di luar negeri secara ilegal.

Korban Mayoritas dari Daerah Tertentu

Kalau ngomongin asal korban, sebagian besar datang dari Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, dan Sumatera Utara. Negara tujuan pengiriman pun cukup luas, mulai dari Malaysia, Myanmar, Thailand, Suriah, Dubai, sampai Korea Selatan.

Yang bikin prihatin, para korban kebanyakan dipekerjakan di sektor informal, seperti pekerjaan rumah tangga, buruh perkebunan, bahkan jadi operator penipuan online alias scammer!

Upaya Polri dan Harapan Ke Depan

Brigjen Nurul menegaskan kalau Bareskrim Polri terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap jaringan perdagangan orang, apalagi yang berkedok penyaluran kerja. Ia juga mengimbau masyarakat supaya gak mudah tergiur dengan tawaran kerja ke luar negeri yang gak jelas asal-usulnya.

“Kami harap masyarakat makin waspada dan aktif lapor kalau ada indikasi perdagangan orang di sekitar mereka,” ujarnya.

Waspadai Tawaran Kerja Bodong!

Guys, hati-hati ya kalau ada yang nawarin kerja ke luar negeri dengan iming-iming gaji gede, tapi prosesnya gak jelas dan gak lewat jalur resmi. Bisa jadi itu jebakan perdagangan orang! Edukasi diri, sebarkan informasi ke keluarga, dan jangan ragu buat lapor kalau ada yang mencurigakan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.