BASAIbu buktikan bahasa daerah tangguh di era digital lewat WSIS 2025 | Borneotribun

Rabu, 09 Juli 2025

BASAIbu buktikan bahasa daerah tangguh di era digital lewat WSIS 2025

BASAIbu buktikan bahasa daerah tangguh di era digital lewat WSIS 2025
BASAIbu buktikan bahasa daerah tangguh di era digital lewat WSIS 2025. (ANTARA)
Jakarta - Perwakilan Indonesia menyabet penghargaan di World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2025 untuk kategori Cultural Diversity and Identity, Linguistic Diversity, and Local Content lewat program BASAibu, hal ini membuktikan ketangguhan bahasa daerah yang kaya di era digital.

"BASAibu adalah contoh bagaimana ruang digital dimanfaatkan secara positif untuk mendorong generasi muda turut melestarikan budaya," ungkap Kepala Pusat Kelembagaan Internasional Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital Ichwan Makmur Nasution dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan lewat inisiatif Empowering Youth through Digital Innovation, BASAibu dinilai berhasil memperkuat kapasitas, keterlibatan, dan peran generasi muda dalam isu-isu publik menggunakan bahasa daerah di ruang digital.

Tidak hanya BASAibu, inisiatif yang diusung oleh Kementerian Komdigi, yaitu proyek "ASEAN Guideline on Management of Government Information in Combating Fake News and Disinformation in The Media" turut mendapat penghargaan sebagai Champion dalam kategori Media.

"Kita juga bersyukur inisiatif dari Kementerian Komdigi diapresiasi di ajang global," tuturnya.

Sederet kemenangan delegasi asal Indonesia juga diraih dalam WSIS Prizes 2025 seperti yang diraih oleh M Joko Apriyo Putro, salah satu fotografer yang memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya tari tradisional, asal Malang, Jawa Timur dalam WSIS Photo Contest.

Karya Joko menampilkan dua sosok perempuan menggunakan pakaian khas Jawa Timur sedang mengunggah konten tari untuk dibagikan di media sosial dan berharap banyak orang akan menyukai budaya tarian tradisional Jawa.

BASAibu masuk nominasi WSIS Prizes 2025 bersama 11 inisiatif dan inovasi lainnya dari Indonesia. Para nominator ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital.

Sebelumnya, pada 16 April 2025, Wamenkomdigi Nezar Patria memperkenalkan 12 inisiatif dan inovasi yang menjadi nominator kepada publik.

Nezar Patria meminta dukungan dari masyarakat agar memilih nominator asal Indonesia untuk memperkuat posisi Indonesia di forum global.

Menurutnya, Indonesia memiliki kapasitas dan komitmen tinggi dalam memanfaatkan TIK untuk menjawab sejumlah persoalan di masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

“WSIS Prizes bukan hanya ajang penghargaan, tetapi juga bentuk pengakuan global terhadap praktik baik dalam transformasi digital. Partisipasi aktif Indonesia menunjukkan bahwa kita tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi digital yang berdampak dan bermakna,” jelasnya dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi Jakarta Pusat, Rabu (16/4).

Pewarta : Livia Kristianti/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar