![]() |
Drama Panas Aprilia dan Jorge Martin: Akankah Bertahan atau Pisah Jalan? |
JAKARTA - Perseteruan antara Jorge Martin dan tim Aprilia belakangan ini jadi perbincangan hangat di dunia MotoGP.
Padahal, awalnya hubungan mereka berjalan sangat manis, terutama setelah Martin resmi direkrut oleh Aprilia tahun lalu usai gagal naik ke tim pabrikan Ducati yang lebih memilih Marc Marquez.
Sayangnya, hubungan yang awalnya menjanjikan kini mulai retak. Bahkan, Martin dikabarkan ingin memanfaatkan klausul performa dalam kontraknya untuk hengkang dari Aprilia di akhir musim ini.
Namun Aprilia bersikeras bahwa ketidakhadirannya karena cedera sepanjang sebagian besar musim 2025 membuat klausul tersebut tidak berlaku. Situasi ini pun berpotensi berakhir di meja hijau.
Aprilia: Masih Ingin Martin Bertahan
CEO Aprilia, Massimo Rivola, masih berharap agar Martin tetap balapan bersama timnya tahun depan. Tapi dia juga mengakui kalau kondisi sekarang tidak ideal.
“Memang ini bukan situasi yang nyaman,” ujar Rivola saat diwawancarai di Assen, Belanda.
“Kami merekrut Jorge karena alasan yang kuat, dan saya rasa dia juga memilih kami karena faktor performa. Dan sejauh ini, performa kami tetap konsisten.”
Rivola juga menyindir bahwa tidak semua hubungan harmonis harus sempurna. “Kita pernah lihat pembalap yang tetap berjuang meraih gelar dunia meski sedang tidak bahagia dengan timnya. Jadi ya… kita lihat saja. Untungnya, kami tidak punya anak bersama!” katanya sambil bercanda.
Bukan Kasus Pertama di Dunia MotoGP
Drama seperti ini bukan hal baru di MotoGP. Beberapa pembalap top pernah mengalami hal serupa:
-
Jorge Lorenzo sempat bersitegang dengan Yamaha pada 2015, namun tetap tampil kompetitif dan berhasil meraih gelar juara dunia di musim 2016 sebelum akhirnya pindah tim.
-
Valentino Rossi juga pernah juara dunia bareng Honda di tahun 2003, walau merasa tidak dihargai karena tim lebih mengandalkan reputasi motor daripada skill sang pembalap.
-
Maverick Vinales bahkan lebih ekstrem. Ia memutus kontraknya lebih awal dengan Yamaha di 2021, setelah hubungan keduanya benar-benar memburuk. Ia sempat diskors karena diduga sengaja merusak mesin motor saat balapan di GP Styria.
Bagaimana Nasib Jorge Martin?
Manajer Jorge Martin, Albert Valera, mengatakan bahwa pembalapnya sudah "bebas" untuk musim 2026 dan membuka peluang pindah ke Honda. Tapi Aprilia langsung membantah dan siap membawa masalah ini ke pengadilan jika perlu.
Kini yang jadi pertanyaan besar: akankah Aprilia dan Martin bisa berdamai dan melanjutkan kerja sama, atau akan berakhir seperti kisah klasik MotoGP lainnya penuh drama dan perpisahan?
Konflik antara Jorge Martin dan Aprilia menambah daftar panjang kisah panas di balik layar MotoGP. Meski punya potensi besar di lintasan, hubungan personal dan profesional tetap jadi kunci. Akankah Martin tetap setia bersama Aprilia? Atau justru memulai babak baru di tim lain? Kita tunggu saja kelanjutannya di musim 2025!