Fabio Quartararo Curhat Soal Masalah Yamaha di MotoGP: Seperti Balapan di Lintasan Basah! | Borneotribun

Sabtu, 05 Juli 2025

Fabio Quartararo Curhat Soal Masalah Yamaha di MotoGP: Seperti Balapan di Lintasan Basah!

Fabio Quartararo Curhat Soal Masalah Yamaha di MotoGP: Seperti Balapan di Lintasan Basah!
Fabio Quartararo Curhat Soal Masalah Yamaha di MotoGP: Seperti Balapan di Lintasan Basah!

JAKARTA - Fabio Quartararo kembali buka suara soal performa Yamaha yang masih jauh dari kata memuaskan di MotoGP 2025. Meski sempat tampil gemilang dengan meraih pole position di Sirkuit Assen, Belanda, pembalap asal Prancis itu justru merasa seolah-olah balapan di atas lintasan yang basah saat balapan berlangsung.

Start Buruk dan Tak Bisa Menyalip

Di awal lomba, Quartararo harus menghadapi masalah besar: motornya nyaris tak punya grip! Ia bahkan membandingkan sensasinya seperti sedang mengendarai di kondisi hujan.

“Lap pertama benar-benar bencana buat kami. Sama sekali tidak ada grip,” ujar Fabio.

“Motornya seperti meluncur di atas air. Saya nggak bisa ikuti ritme dan jadi frustrasi.”

Hal makin rumit ketika dia harus menghindari Fermin Aldeguer yang terjatuh, membuat posisinya makin sulit untuk menyalip pembalap lain. Walau performa motornya membaik di paruh kedua balapan, ia tetap kesulitan melakukan overtaking.

Akhirnya, Quartararo hanya mampu finis di posisi ke-10, tepat di belakang Enea Bastianini yang kini membela KTM.

Masalah Utama: Akselerasi Buruk dari Tikungan Lambat

Menurut Fabio, titik lemah terbesar Yamaha saat ini adalah saat keluar dari tikungan lambat menuju lintasan lurus. Di situlah, pembalap lain bisa melesat jauh karena Yamaha tak bisa mengeluarkan tenaga maksimal.

“Kita kehilangan banyak tenaga, bahkan saat gigi pertama dan kedua. Begitu masuk gigi ketiga sampai keenam, kita makin tertinggal,” jelasnya.

Dia menyebut bahwa motor lain bisa menjaga traksi sambil tetap menghasilkan power yang maksimal. Sementara Yamaha? Sliding, spinning, dan kehilangan akselerasi.

Tetap Kompak di Tengah Kesulitan

Meskipun seringkali lebih cepat dibanding rekan setimnya, Quartararo menegaskan bahwa hubungan antar rider Yamaha baik di tim Monster Energy maupun Pramac masih sangat solid.

“Kami tetap satu tim dan semua bekerja sama mencari solusi terbaik,” katanya.

“Saya tahu kekuatan saya di kualifikasi, tapi saya juga tahu kekurangan kami di race. Spinning di gigi enam sebelum tikungan cepat jelas bukan hal yang ideal.”

Musim yang Naik-Turun Buat Quartararo

Tahun ini, Fabio sudah mengoleksi empat pole position dan sempat naik podium kedua di Jerez—podium pertamanya sejak 2023. Tapi sayangnya, konsistensi belum jadi milik Yamaha.

Di Silverstone, ia harus merelakan kemenangan karena kegagalan sistem ride-height saat memimpin balapan. Lalu finish ke-14 di Mugello dan hanya ke-10 di Assen membuat Quartararo kini duduk di peringkat 11 klasemen sementara.

Alex Rins, rekan setimnya, berada di posisi ke-17. Yamaha, yang kini sedang mengembangkan mesin V4 untuk musim 2026, masih berada di posisi buncit dalam klasemen konstruktor MotoGP.

Dengan performa yang naik turun dan masalah teknis yang terus berulang, Yamaha harus segera mencari solusi. Baik itu soal grip, akselerasi, atau kekuatan mesin. Fabio Quartararo sendiri masih menunjukkan semangat tinggi, tapi jelas dibutuhkan motor yang lebih kompetitif untuk membantunya bersaing di papan atas.

  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar