Harta Karun Kulit dari Abad Pertengahan Ditemukan di Oslo: Jejak Kehidupan 700 Tahun Lalu yang Bikin Merinding | Borneotribun.com

Senin, 21 Juli 2025

Harta Karun Kulit dari Abad Pertengahan Ditemukan di Oslo: Jejak Kehidupan 700 Tahun Lalu yang Bikin Merinding

Harta Karun Kulit dari Abad Pertengahan Ditemukan di Oslo: Jejak Kehidupan 700 Tahun Lalu yang Bikin Merinding
Harta Karun Kulit dari Abad Pertengahan Ditemukan di Oslo: Jejak Kehidupan 700 Tahun Lalu yang Bikin Merinding.

JAKARTA - Bayangkan berjalan di tengah kota modern, lalu tiba-tiba menemukan pintu ke masa lalu yang sudah terkubur selama lebih dari 700 tahun. Inilah yang terjadi di Oslo, Norwegia, ketika para arkeolog melakukan penggalian di bekas pelabuhan tua kota itu. Mereka menemukan ratusan artefak dari abad ke-13 dan 14, termasuk sepatu, dompet, tas, hingga sarung pedang — semuanya terbuat dari kulit.

Temuan Langka yang Luar Biasa

Barang-barang kuno ini tersembunyi di lapisan tanah liat basah yang ternyata menjadi tempat pelestarian alami. Karena tanah tersebut minim oksigen, benda-benda dari kulit yang biasanya mudah rusak justru bisa bertahan ratusan tahun. Hasilnya? Lebih dari 200 pasang sepatu kulit berhasil ditemukan — sebagian besar menunjukkan bekas pemakaian sehari-hari, seperti lecet dan aus. Bahkan ada satu pasang sepatu berukuran sangat besar, sekitar ukuran 47 Eropa!

Sebagian sepatu terlihat polos, dibuat dengan tangan tanpa hiasan. Tapi beberapa memiliki pola artistik yang menunjukkan selera gaya orang-orang zaman dahulu. Ini memberikan gambaran nyata bahwa bahkan ratusan tahun lalu, orang-orang tetap memperhatikan penampilan.

Tas dan Dompet Mini, Cerminan Gaya Hidup Zaman Dulu

Selain sepatu, arkeolog juga menemukan 15 tas dan dompet mungil dari kulit. Aksesori ini dulunya dipakai di pinggang, tersembunyi di balik pakaian karena saat itu baju belum punya kantong. Menariknya, baik pria maupun wanita memakai dompet ini untuk membawa benda-benda penting seperti koin, sisir kecil, jarum dan benang, bahkan jimat.

Benda-benda ini memberi kita gambaran soal kehidupan harian masyarakat abad pertengahan: apa yang mereka bawa, apa yang mereka anggap penting, dan bagaimana mereka beradaptasi dengan kebutuhan praktis.

Sarung Pedang & Sisa Tulang Anjing: Potongan Cerita Kehidupan

Tak hanya perlengkapan pribadi, tim arkeolog juga menemukan sisa sarung pedang dari kulit. Di masa itu, membawa pedang adalah hal umum bagi banyak orang, sebagai alat perlindungan atau simbol status sosial.

Salah satu penemuan paling mengharukan adalah sisa kerangka seekor anjing. Para peneliti menyebut tulangnya terlihat sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyiksaan atau penyakit. Artinya, si anjing kemungkinan hidup dalam kondisi baik, dirawat, dan mendapatkan cukup makanan — menandakan adanya ikatan emosional antara manusia dan hewan peliharaan bahkan sejak zaman dulu.

Dari Tumpukan Tanah Menuju Jendela Sejarah

Pada abad ke-19, kawasan pelabuhan ini memang sengaja ditimbun untuk memperluas daratan. Tanpa disadari, hal ini justru melindungi ribuan artefak yang kini menjadi "harta karun arkeologi". Barang-barang ini bisa saja terjatuh dari kapal dagang, mainan yang hilang dari tangan anak-anak, atau barang lama yang sengaja dibuang oleh warga saat itu.

Kini setelah penggalian selesai, para peneliti fokus mempelajari dan merestorasi benda-benda berharga ini. Setiap artefak membawa cerita — tentang kehidupan, perdagangan, budaya, hingga hubungan antar manusia dan hewan — dari masa lalu yang masih relevan hingga sekarang.

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.