Kemensos verifikasi calon siswa Sekolah Rakyat Rintisan di Kalbar | Borneotribun.com

Senin, 21 Juli 2025

Kemensos verifikasi calon siswa Sekolah Rakyat Rintisan di Kalbar

Kemensos verifikasi calon siswa Sekolah Rakyat Rintisan di Kalbar
Kemensos verifikasi calon siswa Sekolah Rakyat Rintisan di Kalbar. (ANTARA)
Pontianak - Kementerian Sosial melalui Tim Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (PKH) mulai melakukan proses verifikasi dan validasi data terhadap calon siswa Sekolah Rakyat Rintisan di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

"Kegiatan ini menyusul dibukanya pendaftaran secara resmi pada 14 hingga 17 Juli 2025," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalbar, Raminudin, di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan verifikasi dilakukan secara langsung melalui kunjungan ke rumah calon siswa (home visit) yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kalbar. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon siswa benar-benar berasal dari keluarga kurang mampu sesuai kriteria penerima manfaat program.

"Kami harus pastikan benar-benar sesuai kriteria karena program ini menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu, berdasarkan desil 1 dan 2. Maka verifikasi langsung sangat penting," tuturnya.

Sebanyak 600 SDM PKH dari Kemensos diterjunkan untuk melakukan verifikasi data di seluruh wilayah Kalbar. Tim bertugas mencocokkan data pendaftar dengan kondisi faktual di lapangan, termasuk alamat tempat tinggal dan status sosial ekonomi keluarga.

Menurutnya, hasil verifikasi ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan calon siswa yang akan diterima pada program Sekolah Rakyat Rintisan. Selain itu, pihaknya masih menanti petunjuk teknis lanjutan dari pemerintah pusat, terutama terkait pengadaan tenaga pendidik dan kepala sekolah.

"Sekolah ini menggunakan sistem berasrama atau boarding school, artinya siswa tinggal di asrama dan perlu pantauan selama 24 jam. Nanti akan ada pelatihan bagi pendidik dan kepala sekolah khusus yang akan direkrut dan dilatih langsung oleh Kemensos," katanya.

Sekolah Rakyat Rintisan merupakan program nasional yang dirancang untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Program ini mengusung konsep pendidikan inklusif dan terintegrasi berbasis asrama, guna menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan karakter dan potensi siswa secara optimal.

"Dengan pendekatan yang holistik dan berbasis kebutuhan keluarga prasejahtera, Kemensos berharap program ini mampu menjadi solusi jangka panjang dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas," kata Raminudin.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.