Lima Prajurit Thailand Gugur Saat Pertempuran di Perbatasan Kamboja Thailand Terus Memanas | Borneotribun.com

Sabtu, 26 Juli 2025

Lima Prajurit Thailand Gugur Saat Pertempuran di Perbatasan Kamboja Thailand Terus Memanas

Lima Prajurit Thailand Gugur Saat Pertempuran di Perbatasan Kamboja Thailand Terus Memanas
Lima Prajurit Thailand Gugur Saat Pertempuran di Perbatasan Kamboja Thailand Terus Memanas.

DUNIA - Ketegangan di kawasan perbatasan Thailand-Kamboja kembali pecah menjadi konflik bersenjata yang mematikan. 

Lima prajurit Thailand gugur dalam tugas menjaga kedaulatan tanah air di tengah baku tembak hebat yang terjadi sejak 24 Juli 2025 di sekitar candi bersejarah Prasat Ta Muen Thom dan Prasat Preah Vihear.

Bentrokan Bersenjata Meletus di Kawasan Candi Perbatasan

Situasi genting dimulai ketika pasukan Kamboja melancarkan serangan mendadak ke pos militer Thailand yang dikenal dengan sebutan “Moo Pa” di sekitar Prasat Ta Muen Thom pada Rabu, 24 Juli 2025. 

Lokasi ini berada di garis perbatasan yang selama ini menjadi sengketa antara kedua negara.

Belum cukup sampai di situ, pada pagi harinya (25 Juli), pasukan Kamboja kembali melanjutkan serangan dengan menggunakan senjata berat, menargetkan posisi militer Thailand di sekitar Prasat Preah Vihear. 

Serangan ini disebut sebagai upaya Kamboja untuk merebut wilayah strategis di Bukit 469 yang menjadi titik kunci pertahanan militer Thailand.

Artileri dan roket ditembakkan secara intensif ke arah titik pertahanan Thailand di wilayah Chan Bok dan celah-celah perbukitan lainnya yang merupakan jalur penting dalam operasi militer perbatasan.

Jet Tempur Thailand Dikerahkan untuk Misi Serangan Udara Terbatas

Melihat intensitas serangan yang makin meningkat, Angkatan Udara Thailand segera mengirimkan 4 unit jet tempur F-16 ke area konflik. 

Operasi udara dilakukan dalam dua gelombang untuk menjalankan misi BAI (Battlefield Air Interdiction), yaitu misi serangan terbatas guna memutus pasokan senjata dan menghentikan serangan dari pihak lawan.

Sasaran utama operasi ini adalah kawasan Preah Vihear dan Phu Makuea di Distrik Kantharalak, Provinsi Sisaket—yang menjadi titik-titik vital dalam konflik terbaru ini. 

Operasi udara juga menargetkan peluncur roket BM-21 dan meriam artileri yang digunakan oleh militer Kamboja.

Lima Prajurit Thailand Gugur dalam Tugas Negara

Konflik ini membawa duka mendalam bagi seluruh rakyat Thailand. Lima prajurit muda gugur sebagai pahlawan dalam pertempuran sengit di perbatasan. 

Nama mereka kini dikenang sebagai simbol keberanian dan pengorbanan demi menjaga kedaulatan Thailand.

1. Prajurit Dua Waranchit Yuangsuwan (Nong Max)

Lima Prajurit Thailand Gugur Saat Pertempuran di Perbatasan Kamboja Thailand Terus Memanas
Prajurit Dua Waranchit Yuangsuwan (Nong Max)

Prajurit yang akrab disapa “Nong Max” adalah anggota militer dari Batalyon Infanteri ke-13, bagian dari Komando Militer Daerah 210. Ia gugur saat bertugas di garis depan sekitar Desa Non Wanchai, Kecamatan Sao Thong Chai, Distrik Kantharalak, Provinsi Sisaket.

Nong Max menjadi korban ledakan serpihan peluru artileri saat menjalankan tugas pada sore hari 24 Juli 2025. Ia meninggal dunia saat mempertahankan garis pertahanan negara dari gempuran militer Kamboja.

2. Sersan Mayor Tawatchai Bupha (Toh)

Lima Prajurit Thailand Gugur Saat Pertempuran di Perbatasan Kamboja Thailand Terus Memanas
Sersan Mayor Tawatchai Bupha (Toh)

Keesokan harinya (25 Juli), pasukan Kamboja kembali menggempur pos militer Thailand di lokasi yang dikenal sebagai “Pos Fahlun”. Serangan tersebut menewaskan Sersan Mayor Tawatchai Bupha, tentara dari Unit Artileri Lapangan ke-6 Batalyon 106.

Sekolah menengah tempat ia pernah menimba ilmu, yaitu Sekolah Menengah Nomsaklao Nonthaburi, turut menyampaikan belasungkawa melalui media sosial dan mengenang jasa almarhum sebagai alumnus yang berdedikasi tinggi terhadap tanah air.

3. Sersan Jirayu Sing-on (Nong James)

Lima Prajurit Thailand Gugur Saat Pertempuran di Perbatasan Kamboja Thailand Terus Memanas
Sersan Jirayu Sing-on (Nong James)

Sersan Jirayu baru menikah tiga tahun yang lalu dan dikenal sebagai sosok suami serta anak yang penyayang. Beberapa hari sebelum keberangkatannya ke medan tugas di sekitar Prasat Ta Kuai, ia sempat merayakan ulang tahun ibunya dengan penuh cinta. Namun, takdir berkata lain. Ia gugur dalam serangan saat bertugas menjaga perbatasan.

Sang istri, melalui akun Facebook-nya bernama “Joom Boom”, membagikan foto terakhir mereka berdua dengan caption yang menyentuh hati:
"Aku tahu kamu telah menjalankan tugasmu sebaik mungkin. Aku mencintaimu sepenuh hatiku."
Unggahan tersebut mendapat ribuan dukungan dan doa dari masyarakat Thailand.

4. Sersan Nopadol Boonlert (Nong Ton)

Lima Prajurit Thailand Gugur Saat Pertempuran di Perbatasan Kamboja Thailand Terus Memanas
Sersan Nopadol Boonlert (Nong Ton)

Sersan Nopadol merupakan anggota Kompi Lintas Udara Jarak Jauh ke-6 di bawah Divisi Infanteri ke-6. Ia menjadi salah satu korban gugur dalam pertempuran hebat yang terjadi di sekitar Prasat Ta Kuai.

5. Sersan Krisada Noikot

Lima Prajurit Thailand Gugur Saat Pertempuran di Perbatasan Kamboja Thailand Terus Memanas
Sersan Krisada Noikot

Bersama Sersan Nopadol, Sersan Krisada juga berasal dari satuan elit yang sama. Ia turut menjadi korban gugur dalam pertempuran mempertahankan garis perbatasan dari invasi militer Kamboja.

Satu Prajurit Thailand Luka Serius

Selain lima prajurit yang gugur, satu anggota militer lainnya mengalami luka berat dalam pertempuran tersebut, yaitu Sersan Suttichai Ruearueang. Saat ini, ia sedang dirawat secara intensif oleh tim medis militer.

Rakyat Thailand Berduka: Ucapan Belasungkawa dan Penghormatan Membanjiri Media Sosial

Kepergian lima pahlawan ini disambut dengan kesedihan dan penghormatan mendalam dari seluruh penjuru negeri. 

Di media sosial, ribuan netizen menyampaikan rasa kehilangan, mengirim doa, serta mengekspresikan rasa bangga terhadap para prajurit yang telah mengorbankan nyawa demi bangsa.

Pihak keluarga, rekan sejawat, sekolah asal para prajurit, dan institusi militer Thailand pun memberikan penghormatan dan dukungan moral bagi para keluarga korban. 

Mereka tak hanya kehilangan anggota keluarga, tapi juga kehilangan sosok pahlawan sejati.

Evakuasi Warga Sipil Masih Berlangsung di Sekitar Titik Konflik

Pemerintah daerah dan militer Thailand kini masih terus melanjutkan proses evakuasi terhadap warga sipil yang tinggal di sekitar garis pertempuran. 

Ratusan warga telah dievakuasi ke tempat aman untuk menghindari risiko tembakan artileri dan serangan darat dari pihak lawan.

Kementerian Pertahanan Thailand juga mengimbau seluruh warga di daerah perbatasan untuk tetap waspada, mengikuti perintah evakuasi, dan tidak kembali ke rumah mereka hingga kondisi dinyatakan benar-benar aman.

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar