Review Film Jurassic World: Rebirth Ketika Dinosaurus dan Mutasi Genetik Bikin Kacau Balau | Borneotribun

Senin, 07 Juli 2025

Review Film Jurassic World: Rebirth Ketika Dinosaurus dan Mutasi Genetik Bikin Kacau Balau

Review Film Jurassic World: Rebirth Ketika Dinosaurus dan Mutasi Genetik Bikin Kacau Balau
Review Film Jurassic World: Rebirth Ketika Dinosaurus dan Mutasi Genetik Bikin Kacau Balau.

Jurassic World: Rebirth, film terbaru dari waralaba legendaris Jurassic Park, mencoba menghidupkan kembali pesona dinosaurus ke layar lebar. Namun, apakah film ini benar-benar berhasil mengulang keajaiban film pertama? Mari kita bahas bareng-bareng!

Cerita Baru, Tapi Apakah Tetap Menarik?

Di film ini, sebuah perusahaan farmasi raksasa bernama Parker Genix punya ambisi besar: mereka ingin menciptakan obat jantung revolusioner dari DNA dinosaurus! Untuk mewujudkannya, mereka merekrut Martin Krebs (Rupert Friend), seorang agen perusahaan yang kemudian menggandeng Zora Bennett (Scarlett Johansson), ahli operasi rahasia, dan Dr. Henry Loomis (Jonathan Bailey), seorang paleontolog.

Misi mereka adalah mengambil sampel darah dari tiga dinosaurus raksasa yang mewakili laut (Mosasaurus), daratan (Titanosaurus), dan udara (Quetzalcoatalis). Untuk sampai ke lokasi ekspedisi di pulau terpencil Ile Saint-Hubert di Samudra Atlantik, mereka menyewa kapal milik Duncan Kincaid (Mahershala Ali).

Namun, sebelum sampai tujuan, mereka menerima sinyal darurat dari seorang ayah bernama Reuben Delgado (Manuel Garcia-Rulfo), yang kapalnya terbalik bersama dua anak perempuannya, Teresa (Luna Blaise) dan Isabella (Audrina Miranda), serta pacar Teresa yang agak aneh, Xavier (David Iacono).

Kembali ke Dunia Dinosaurus, Tapi Beda Rasa

Buat kamu yang mengikuti franchise Jurassic Park dari awal, pasti tahu bahwa film pertama garapan Steven Spielberg pada tahun 1993 benar-benar membuat takjub penonton dengan visual dinosaurus yang terasa nyata. Sayangnya, sekuel-sekuelnya baik trilogi orisinal maupun reboot Jurassic World di tahun 2015, 2018, dan 2022 tidak pernah benar-benar bisa menandingi pesona film pertamanya.

Jurassic World: Rebirth tampaknya ingin menghidupkan kembali rasa penasaran publik terhadap dinosaurus. Naskah film ini ditulis oleh David Koepp, salah satu penulis asli Jurassic Park, yang bekerja sama dengan mendiang Michael Crichton, sang pencipta dunia dinosaurus modern.

Cerita film ini berlatar 32 tahun setelah dinosaurus pertama kali dibangkitkan. Dunia sudah mulai bosan dengan makhluk purba ini sebuah realita yang juga mungkin dirasakan oleh para penonton terhadap waralaba ini. Jadi, bisa dibilang, proyek ini mencoba untuk membangkitkan kembali minat terhadap dinosaurus, baik di dalam cerita maupun di dunia nyata.

Karakter Manusia vs Dinosaurus: Siapa yang Lebih Menarik?

Jujur saja, kebanyakan dari kita nonton film Jurassic bukan untuk melihat drama manusia, tapi buat lihat aksi dinosaurusnya, kan?

Dalam film ini, karakter-karakter manusia terasa cukup standar dan bisa ditebak. Biasanya, karakter yang diperankan aktor terkenal akan selamat sampai akhir, sementara yang kurang terkenal (kecuali anak-anak) bakal jadi korban. Dan seperti biasa, penjahat paling jahat akan mendapat “hukuman” paling sadis. Tapi tetap saja, tidak ada yang bisa mengalahkan kematian Dennis Nedry di film pertama!

Aksi Terbaik: Kejar-Kejaran dengan T-Rex!

Adegan paling seru dalam film ini adalah saat T-Rex mengejar keluarga Reuben yang melarikan diri menggunakan perahu karet di sungai yang deras. Intens, mendebarkan, dan bikin jantung deg-degan!

Ada juga momen mengharukan saat Dr. Loomis berinteraksi dekat dengan kawanan titanosaurus di ladang jagung. Meskipun tidak seikonik kemunculan pertama brachiosaurus di film pertama, tapi adegan ini cukup menyentuh.

Sayangnya, kemunculan velociraptor di film ini cuma jadi cameo singkat. Padahal banyak fans yang mungkin menantikan aksinya.

Dinosaurus atau Monster? Mutasi yang Menyesatkan

Yang cukup mengecewakan dari film ini adalah kemunculan makhluk-makhluk aneh hasil eksperimen genetik gagal. Di laboratorium tua yang terbengkalai, Zora dan timnya diserang oleh dino-mutasi yang bentuknya lebih mirip monster horror dibanding dinosaurus asli.

Ini jelas keluar dari esensi utama franchise Jurassic: menghadirkan makhluk prasejarah ke kehidupan modern. Bukannya tambah seru, keberadaan makhluk mutan ini justru bikin kesan film jadi murahan dan kehilangan arah.

Kesimpulan: Layak Ditonton Tapi Tak Sebagus yang Diharapkan

Jurassic World: Rebirth memang punya beberapa adegan keren dan ide cerita yang menarik, tapi secara keseluruhan film ini belum mampu membawa kembali keajaiban yang dulu membuat kita terpukau. Masih layak buat ditonton, terutama kalau kamu penggemar berat dinosaurus, tapi jangan berharap terlalu tinggi.

Nilai: 6/10

Apakah Film Ini Layak Masuk Daftar Tontonan Kamu?

Kalau kamu suka aksi penuh ketegangan dan ingin nostalgia sama dinosaurus, film ini bisa jadi pilihan hiburan yang seru. Tapi kalau kamu mengharapkan cerita yang kuat dan karakter manusia yang mendalam, mungkin film ini akan terasa kurang memuaskan.

Semoga di film berikutnya, tim produksi bisa lebih fokus menghadirkan dinosaurus yang kita cintai bukan monster yang bikin ilfeel.

Kalau kamu sudah nonton film ini, gimana menurut kamu? Yuk share pendapatmu di kolom komentar!

  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.