UGM monev sistem penyembelihan hewan kurban di Singkawang Kalbar | Borneotribun


Kamis, 10 Juli 2025

UGM monev sistem penyembelihan hewan kurban di Singkawang Kalbar

UGM monev sistem penyembelihan hewan kurban di Singkawang Kalbar
UGM monev sistem penyembelihan hewan kurban di Singkawang Kalbar. (ANTARA)
Singkawang - Tim pengabdian Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan monitoring dan evaluasi pembentukan koperasi Jamaah Masjid Al-Fattah dan evaluasi sistem penyembelihan hewan kurban usai Hari Raya Idul Adha di Desa Nyarumkop, Kecamatan Singkawang Timur.

"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program sosialisasi dan pelatihan yang telah dilaksanakan pada 19 Juni lalu," kata Dr Rizal Mustansyi, Tim Pengabdian Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis.

Dalam kunjungan monitoring itu, tim mengevaluasi perkembangan pembentukan struktur kepengurusan koperasi, verifikasi anggota awal, serta menyusun rencana usaha berbasis potensi lokal, salah satunya pertanian jagung dan olahan makanan.

Dia melihat semangat kolektif yang tumbuh dari komunitas Jamaah Masjid Al-Fattah sebagai kekuatan sosial yang layak diberdayakan dan dilanjutkan, salah satunya melalui koperasi.

"Basis utama dari pengelolaan koperasi adalah rasa kejujuran dan saling percaya satu sama lainnya. Jika kita melihat koperasi dari perspektif ajaran Islam, maka pengelolaan keuangan yang jujur, transaksi yang bebas riba, serta bagi hasil yang adil sesuai musyawarah mufakat akan tercapai,” ujarnya.

Sementara dalam sesi monitoring, Dr Sonjoruri Budiani Trisakti, selaku Ketua Tim Pengabdian, juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan koperasi melalui pelatihan manajemen usaha dan literasi keuangan dasar.

Selain evaluasi koperasi, tim juga melakukan monitoring sistem penyembelihan hewan kurban yang sebelumnya telah dilatih kepada warga.

"Kegiatan ini mencakup wawancara dengan panitia kurban, observasi dokumentasi, serta penilaian terhadap penerapan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan dan kualitas pemrosesan daging," katanya.

Gema Bestari yang menjadi narasumber pelatihan kurban mengatakan, hasil pemantauan menunjukkan bahwa sebagian besar teknis penyembelihan telah mengikuti kaidah yang diajarkan, baik dari sisi etika penyembelihan, prosedur higienitas, maupun pemanfaatan daging secara optimal untuk keperluan sosial.

“Hal yang paling menggembirakan adalah muncul kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya memperhatikan dan menjaga standar dalam proses pemotongan hewan kurban, dari pemilihan hewan, proses penyembelihan, distribusi, dan konsumsi hewan kurban yang lebih baik,” kata Gema.

Tim pengabdian berharap, keberlanjutan program ini dapat mendorong tumbuhnya model ekonomi sosial yang berbasis komunitas lokal.*

Oleh : Narwati/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar