Waspada! WHO Peringatkan Risiko Epidemi Global Virus Chikungunya | Borneotribun.com

Selasa, 29 Juli 2025

Waspada! WHO Peringatkan Risiko Epidemi Global Virus Chikungunya

Waspada! WHO Peringatkan Risiko Epidemi Global Virus Chikungunya
Waspada! WHO Peringatkan Risiko Epidemi Global Virus Chikungunya.

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengeluarkan peringatan serius soal virus Chikungunya, yang berpotensi menyebabkan epidemi global jika tidak segera ditangani. Penyebaran virus ini menunjukkan pola yang mengkhawatirkan, mirip dengan kejadian besar pada tahun 2004–2005, ketika wabah meluas dari Kepulauan Samudra Hindia hingga menjangkau setengah juta orang di berbagai negara.

Chikungunya adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk — terutama nyamuk Aedes aegypti (penyebar demam kuning) dan Aedes albopictus (nyamuk harimau Asia). Gejalanya meliputi demam tinggi dan nyeri sendi parah yang bisa bertahan lama. Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian, meskipun tingkat kematiannya tergolong rendah (di bawah 1%).

Menurut Diana Rojas Álvarez, pakar dari WHO, virus Chikungunya kini sudah menyebar luas di beberapa wilayah, terutama:

  • Afrika Timur: termasuk Somalia, Kenya, dan Madagaskar

  • Asia Selatan: termasuk India

  • Eropa: tercatat beberapa kasus lokal di Prancis dan dugaan penyebaran di Italia

  • Kepulauan Samudra Hindia: termasuk wilayah Prancis seperti Réunion dan Mayotte, serta negara pulau Mauritius

Wabah terbaru yang terjadi di wilayah-wilayah ini membuat WHO khawatir akan terulangnya epidemi besar seperti dua dekade lalu.

Meski tingkat kematiannya rendah, WHO mengingatkan bahwa dampaknya bisa sangat besar. Jika virus ini menyerang wilayah yang belum punya kekebalan (imunitas kolektif), potensi penyebaran bisa mencapai 75% dari populasi. Dengan jumlah penderita yang mencapai jutaan, korban jiwa bisa mencapai ribuan orang.

Selain itu, Chikungunya kerap menyebabkan penurunan kualitas hidup jangka panjang akibat nyeri sendi yang berkepanjangan. Tak sedikit penderita yang akhirnya kehilangan kemampuan bekerja selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

WHO menyerukan agar negara-negara segera bersiap menghadapi potensi lonjakan kasus, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Meningkatkan pemantauan dan deteksi dini terhadap kasus Chikungunya

  • Melatih tenaga medis untuk menangani gejala dan menyebarkan informasi akurat

  • Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan

  • Mencegah gigitan nyamuk, antara lain dengan:

    • Menggunakan repelen atau semprotan anti-nyamuk

    • Menghindari genangan air tempat nyamuk bisa berkembang biak

    • Memasang kawat nyamuk atau kelambu di rumah

Tips Tambahan: Jangan Lupa Bawa Sediaan Anti-Nyamuk Saat Liburan

Buat kamu yang sedang merencanakan liburan ke daerah tropis atau negara-negara dengan kasus Chikungunya, jangan cuma bawa sunscreen! Semprotan anti-nyamuk juga wajib masuk ke koper. Pencegahan sederhana bisa menyelamatkan kesehatanmu.

Virus Chikungunya bukanlah penyakit baru, tapi ancamannya nyata dan semakin meluas. WHO telah memperingatkan dunia untuk tidak menunggu hingga wabah terjadi. Jadi, yuk lebih waspada mulai dari sekarang dan ikut serta dalam pencegahan.

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.