![]() |
Yamaha Harus Rekrut Pembalap Baru, Quartararo Tak Bisa Berjuang Sendirian. |
JAKARTA - Tim pabrikan Yamaha di MotoGP dikabarkan tengah menghadapi masalah serius yang telah berlangsung cukup lama: kurangnya kedalaman skuad pembalap. Meskipun memiliki Fabio Quartararo, salah satu pembalap dengan bayaran tertinggi di grid, Yamaha dinilai tidak memiliki pembalap kedua yang cukup kompetitif untuk membantu dalam persaingan papan atas.
Analis MotoGP Lewis Duncan menyampaikan di podcast Crash MotoGP, bahwa masalah utama Yamaha saat ini adalah ketimpangan kualitas pembalap. “Saya percaya masalah terbesar Yamaha sekarang adalah kedalaman tim. Alex Rins belum cukup cepat, Jack Miller belum menunjukkan performa sejak awal musim, dan Miguel Oliveira meski cedera, juga belum kembali ke kecepatan terbaiknya,” ujar Duncan.
Hal ini berdampak langsung pada performa Quartararo, yang meski telah meraih empat pole position musim ini, tetap kesulitan mengimbangi dominasi Ducati yang menempatkan empat pembalap di lima besar klasemen sementara. Yamaha dianggap butuh "armada" pembalap seperti yang dimiliki Ducati, KTM, dan Aprilia.
Peran pembalap kedua sangat penting untuk menahan lawan dan memberi ruang bagi pembalap utama melesat di depan. Saat ini, Yamaha belum punya sosok itu. Bahkan saat Quartararo menang di Silverstone, ia terbantu oleh Miller yang sempat bertarung di depan, menahan Ducati.
Meskipun Yamaha sudah berinvestasi besar dalam mempertahankan Quartararo hingga 2026 dan merekrut Toprak Razgatlioglu untuk tim satelit Pramac musim depan, masalah kedalaman tim tetap mengkhawatirkan.
Lewis Duncan menambahkan, jika Yamaha kembali memperpanjang kontrak Quartararo dengan nilai yang lebih tinggi, akan semakin sulit bagi mereka merekrut pembalap pendukung yang solid. Ini menjadi dilema yang harus segera dipecahkan sebelum memperparah masalah yang sudah lama ada.
Terakhir kali Yamaha punya "skuad kuat" adalah di tahun 2019, saat Valentino Rossi, Quartararo, dan Franco Morbidelli tampil bersinar. Sejak itu, kedalaman tim menurun drastis.
Kini, dengan posisi Alex Rins yang diragukan dan belum jelasnya tandem Razgatlioglu di Pramac, Yamaha dituntut untuk bergerak cepat. Tanpa pembaruan komposisi pembalap, Quartararo dipaksa terus berjuang sendiri dan itu tidak akan cukup untuk bersaing di level tertinggi.